Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH

MUHAMMADIYAH
Matkul : AIK III

Kelompok 3:
1. idris bakri [210112024]
2. Uut Permatasari [210112050]
3. Nurul islafiah [210112040]
4. Bahrawati [210112012]
ARTI MUHAMMADIYAH
Secara etimologis, Muhammadiyah
berasal dari bahasa Arab dengan kata dasar
“Muhammad”,yaitu nama seorang Nabi atau
Rasul terakhir yang diutus olej Allah ke muka
bumi ini. Kemudian kata tersebut
mendapatkan tambahan akhir”ya nisbah” yang
artinya menjeniskan atau mengelompokkan.
Dengan demikian, Muhammadiyah berarti
kelompok, umat dan pengikut Muhammad.
secara terminologis,
Muhammadiyah adalah organisasi
dan gerakan islam, dakwah amar
makruf nahi munkar, berasas islam
dan bersumber dari al-Qur’an dan
as-Sunnah didirikan oleh KH. Ahmad
Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah
1330 H, bertepatan tanggal 18
November 1912 M di kota
Yogyakarta.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA MUHAMMADIYAH
1. Faktor subyektif

Faktor subyektif adalah faktor yang


didasarkan atas pertimbangan pribadi KH.
Ahmad Dahlan. Faktor subyektif inilah
yang sangat kuat, bahkan dikatakan
sebagai faktor utama dan faktor penentu
yang mendorong berdirinya
Muhammadiyah.
2. Faktor Obyektif
Faktor obyektif adalah faktor-
faktor yang menyebabkan lahirnya
Muhammadiyah menurut kenyataan
yang terjadi secara empiris pada saat
itu. Ada beberapa sebab yang bersifat
obyektif yang melatarbelakangi
berdirinya Muhammadiyah yang dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal
dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor-faktor
penyebab yang muncul di tengah-tengah
kehidupan masyarakat islam indonesia.
Sedangkan
faktor eksternal yaitu, faktor-faktor
penyebab yang ada di luar masyarakat
islam indonesia
PROFIL KH. AHMAD DAHLAN
Ahmad Dahlan memiliki nama kecil Muhammad Darwis. Ia adalah anak
keempat dari tujuh bersaudara dan termasuk keturunan dari Mulana
Malik Ibrahin yaitu adalah salah seorang terkemuka di antara para
walisongo, yaitu pelopor dari penyebaran agama Islam di Jawa.
Ketika memasuki usia ke 15 tahun, Ahmad Dahlan pergi melaksanakan
ibadah haji dan tinggal selama lima tahun di Mekkah. Pada lima tahun
periode tersebut, Ahmad Dahlum pun mulai berinteraksi dengan para
pemikir pembaharu dalam agama Islam, seperti Muhammad Abduh,
Rasyid Ridha, Al Afghani hingga Ibnu Taimiyah. Usai pulang dari
Mekkah di tahun 1888, ia kemudian mengganti namanya menjadi
Ahmad Dahlan.
Pokok-pokok pemikiran KH. Ahmad
Dahlan

1. Pemikiran dalam bidang keagamaan


a) Sumber Hukum
b) Bidang Teologi
c) Pemurnian Agama
2. bidang
kemasyarakatan
Adapun bekal perjuangan yang diberikan oleh KH.Ahmad
Dahlan adalah
a) Dengan keiklasan hati menunaikan tugasnya sebagai wanita
islam sesuai dengan bakat dan kecakapannya, tidak enghendaki
sanjung puji dan tidak mundur selangkah karena dicela
b) Penuh keinsyafan bahwa beramal iu harus berilmu.
c) Jangan mengadakan alasan yang tidak dianggap syah oleh
tuhan hanya untuk menghinari sesuatu tugas yang di serahkan
kepadanya.
d) Membulatkan tekad untuk membela kesucian agama islam.
e) Menjaga persaudaraan dan kesatuan kawan sekerja dan
seperjuangan.
f) Pemikiran dalam bidang kenegaraan
Maksud Dan Tujuan
Muhammadiyah
Maksud dan tujuan
muhammadiyah ialah
menegakkan dan menjunjung
tinggi agama islam sehingga
dapat terwujud masyarakat islam
yang sebenar-benarnya
Terima kasih!!

Anda mungkin juga menyukai