Agama :Islam
No Handphone :081386772578
Status :Pelajar
Email :nabil.ishfaqfebriyanto@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Muhammad Darwis atau lebih dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan merupakan
pendiriMuhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H, bertepatan pada tanggal 18
November 1912,di kampung Kauman Yogyakarta.Pada tahun itu,K.H. Ahmad Dahlan
mendirikan organisasiMuhammadiyah untuk melakukan cita-cita dalam pembaharuan
Islam di Indonesia. K.H.AhmadDahlan ingin mengadakan suatu pembaharuan dalam
cara berpikir dan beramalmenurut tuntunanagama Islam.la ingin mengajak umat Islam
di Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunanAl-Qur’an dan Al-Hadits.Sejak
pertama didirikan, telah ditegaskan bahwa Muhammadiyah bukan organisasiyang
bergerak dibidang politik, namun bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.
Hasil pemikiran K.H.Ahmad Dahlan yangdilakukan secara mendalam dansungguh-
sungguh tersebut,kemudian melahirkan berbagai gerakan pembaharuan yang merupakan
operasionalisasi dan pelaksanaan darihasil pemahaman dan pemikirannyaterhadap
ajaran Islam. Di Indonesia lahir beberapa organisasi atau gerakan islam, diantaranya
adalah Muhammadiyah yang lebih dari 30tahun sebelum merdeka,dan organisasi
lainnya yang bergerak di bidang politik,social dan pendidikan.
Muhammadiayah adalah organisasi yang berdiri bersamaan dengan
kebangkitanmasyarakat Islam Indonesia pada dekade pertama yang sampai hari ini
bertahandan membesaryang sulit dicari persepadanannya. Jika dilihat dari amal usaha
dan gerakan Muhammadiyahdibidang sosial kemasyarakatan,khususnya di bidang
pendidikan dan dan kesehatan, makaMuhammadiyah merupakan organisasi sosial
keagamaan yang terbesar di Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
A.Arti Muhammadiyah
Dalam catatan sejarah, nama Muhammadiyah yang diberikan oleh KH. Ahmad
Dahlanterhadap organisasi yang didirikannya adalah atas usul dari seorang kerabat
sekaligus temanseperjuangannya yang bernama Muhammad Sangidu, Ketib Anom
Kraton Yogyakarta dan tokoh pembaharuan yang kemudian menjadi penguhulu Kraton
Yogyakarta. Setelah melalui salatistikharah, KH. Ahmad Dahlan kemudian memberikan
nama Muhammmadiyah bagi organisasiyang akan dipimpinnya itu (Haedar
Nashir,2006:1).Secara etimologis, Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab dengan
kata dasar“Muhammad”,yaitu nama seorang Nabi atau Rasul terakhir yang diutus olej
Allah ke muka bumiini. Kemudian kata tersebut mendapatkan tambahan akhir”ya
nisbah” yang artinya menjeniskan,atau mengelompokkan. Dengan demikian,
Muhammadiyah berarti kelompok, umat dan pengikut Muhammad. Dengan demikian
siapapun yang beragama islam,yang mengucapkan dua syahadat,maka dia adalah orang
Muhammadiyah, tanpa dilihat atau dibatasi oleh perbedaan organisasi,golongan, bangsa,
geografis etnis, dan sebagainya.
1.Faktor subyektif
Faktor subyektif adalah faktor yang didasarkan atas pertimbangan pribadi KH.
AhmadDahlan. Faktor subyektif inilah yang sangat kuat, bahkan dikatakan sebagai
faktor utama danfaktor penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah.Menurut
para analis, faktor subyektif yang paling fundamental adalah hasil kajianmendalam KH.
Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an. Sikap KH. Ahmad Dahlan seperti ini,sesungguhnya
dalam rangka melaksanakan firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalamsurat An-
Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24, yaitu melakukan taddabur atau
memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat
dalam ayat-ayat al-Qur’an. Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan oleh KH. Ahmad
Dahlan ketika mencermati surat Ali Imran ayat 104 yang artinya: “Dan hendaklah ada
di antara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang makruf dan mencegahyang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung.
2. Faktor Obyektif
-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat islam indonesia.
Kondisi masyarakat yang masih sangat kental dengan kebudayaan Hindu, Budha,
Animisme, danDinamisme memunculkan kepercayaan dan praktik ibadah yang
menyimpang dari islam.
Dalam ibadah, ummat islam saat itu melaukan ritual keagamaan yang telah tercampur
dengan budaya luar. Dalam ibadah
b.Lembaga pendidikan yang dimiliki ummat islam belum mampu menyiapkan generasi
yang siap mengemba nmisi selaku “ khalifah Allah di atas bumi”.
Dualisme sistem pendidikan diatas membuat perihatin KH. Ahmad Dahlan oleh karna
itu cita-cita pendidikan Ahmad Dahlan ialah melahirkan manusia yang berpandangan
luas dan memiliki pengetahuan umum, sekaligus yang bersedia untuk kemajuan
masyarakatnya. Cita-cita inidilakukan dengan mendirikan lembaga pendidikan dengan
kurikulum yang menggabungkanantara imtak dan iptek.
6.)Takhayul lailatul qadar yang di jalankan dengan mengelilingi beteng karaton dan
pohon beringinYogyakarta.
2.bidang kemasyarakatan
Dorongan mati sebagai amal KH.Dahlan menyatakan:” kita manusia hidup di dunia
hanya
KH.Ahmad dahlan menyatkan bahwa mati adalah bahaya yang besar, tetapi
lupa kepada matiadalah bahaya yang lebih besar lagi.Oleh karena itu manusia harus
bersiap-siap menghadapikemtian dengan menyelesaikan urusan-urusannya dengan allah
dan dengan sesama manusia.Pemikiran tentang dorongan mati nampaknya mendapatkan
tempat yang istimewa.Dia memberi penafsiran yang positif terhadap dorongan mati,
dalam arti: agar selamat dari siksa neraka,manusia harus berbuat sesuatu yaitu harus
beramal. Dorongan mati yang ada padanya menjadidorongan bagi terciptanya karya
amal.Adapun bekal perjuangan yang diberikan oleh KH.Ahmad Dahlan adalah
a)Dengan keiklasan hati menunaikan tugasnya sebagai wanita islam sesuai dengan bakat
dankecakapannya, tidak enghendaki sanjung puji dan tidak mundur selangkah karena
dicela
c)Jangan mengadakan alasan yang tidak dianggap syah oleh tuhan hanya untuk
menghinarisesuatu tugas yang di serahkan kepadanya.
4.Ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IIM), Salah satu ortom di tingkat mahasiswa yang
tidak hanya untuk mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah tetapi untuk mahasiswa
Muhammadiyah.
8.Organisasi otonom (ortom) di bidang seni bela diri yakni Tapak Suci putera
Muhammadiyah.
Kesimpulan
Muhammad Darwis atau lebih dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan menuntut
ilmu dikota suci Makkah, dan hasil dari pendidikannya itu kemudian beliau membentuk
sebuah wadah perubahan untukkembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah Rasullullah
sesuai dengan arti Muhammadiyah yaitu pengikut Nabi Muhammad SAW. Dari
terbentuknya Muhammadiyah dikampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8
Dzulhijah 1330 H yang bertepatan pada 18 November 1912 M dan tersebar luas hampir
seluruh Indonesia sehingga menjadi organisasi besarsampai dengan sekarang tidak lepas
dari buah pikiran K.H. Ahmad Dahlan
DAFTAR PUSTAKA
-http://m.nuhammadiyah.or.id/id/content-178-det-sejarah-singkat.html
-https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/organisasi/sejarah-organisasi-
muhammadiyah/amp
-https://merdeka.com/jateng-muhammadiyah-dan-sejarah-berdirinya-perlu-diketahui-
kln.html
-https://wartasejarah.blogspot.com/2016/05/sejarah-lahirnya-Muhammdiyah.html?m=1
-repository.umy.ac.id?babII.pdf
-https://sdmuhsukodadi.sch.id/sejarah-muhammadiyah.html
-https://www.acdemia.edu/38732264/Makalah_Sejarah_Muhammadiyah_1_
-sejarahlengkap.com/organisasi/tujuan-organisasi-Muhammadiyah
-sandisyapriyuda.wordpress.com/2017/01/latar-belakang-lahirnya-muhammadiyah/