Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KY. AHMAD DAHLAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : PUTRI LESTARI


KELAS :

SMP MUHAMMADIYAH LUBUKLINGGAU


TAHUN AJARAN 2021/2022
TOKOH KEMUHAMMADIYAHAN
KY. AHMAD DAHLAN

A. Profil K. H. Ahmad Dahlan


Muhammad Darwisy (nama kecil K.H.Ahmad Dahlan) dilahirkan di Kauman Yogyakarta pada
tahun 1868, beliau anak ke empat dari tujuh bersaudara . Ayahnya bernama K.H. Abu Bakar yang
menjabat sebagai Imam dan Khotib di Masjid besar kratonYogyakarta Hadiningrat. Sedangkan ibunya
bernama Siti Aminah yang putrid K.H. Ibrahim yang pernah menjabat penghulu kraton Yogyakarta.
Jika dilihat dari garis keturunan K.H. Ahmad Dahlan masih mempunyai hubungan darah dengan
Maulana Malik Ibrahim penyebar agama Islam di jawa Timur dan sekitarnya pada abad ke XV M.
Dalam silsilah itu beliau termasuk keturunan yang ke 12 dari Maulana Malik Ibrahim seorang
wali besar dan seorang yang terkemuka diantara para wali songosebagai pelopor pertama penyebaran
dan pengembangan Islam di tanah Jawa (Kutojo dan Safwan, 1991). Adapun silsilahnya adalah :
Muhammad Darwisybin K.H. Abu Bakar bin K.H. Muhammad Sulaiman bin Kyai Murtadla bin Kyai
Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Kapisan bin Maulana Sulaiman
Ki ageng Gribig (djatinom) bin Maulana Muhammad Fadlulloh (prapen) bin Maulana Ainul Yakin bin
Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim (yunus Sala, 1968:6).
Muhammad darwisy sejak kecil di didik di lingkungan pesantren yang mengajarinya
pengetahuan agama dan bahasa Arab. Ia menunaikan ibadah Haji ketika usia 15 tahun (1883) , lalu
dilanjutkan dengan menuntut ilmu agama dan bahasa Arab di Mekkah selama lima tahun. Disinilah ia
berinteraksi dengan pemikir-pemikir pembharuan dalam duni Islam ,seperti Muhammad Abduh,
Rosyid Ridho, al-Afghani dan Ibnu Taimiyah. Buah pemikiran tokoh-tokoh pembaharu dalam dunia
Islam ini member pengaruh yang besar pada Darwisy. Jiwa dan pikiranya penuh disemangati oleh
aliran pembaharuan ini yang kelak kelak kemudian menampilkan corak keagamaan yang sama yaitu
melalui muhammadiyah , yang bertujuan untuk memperbaharui pemahaman (ke-Islaman) di sebagian
besar dunia Islam yang saat itu masih bersifat ortodoks(kolot). Ke ortodokan ini dipandang
menimbulkan kebekuan dalam ajaran Islam ,serta stagnasi dan dekadensi(keterbelakangan) umat Islam.
Oleh karena itu pemahaman Islam yang statis ini perlu dirubah dan diperbarui dengan gerakan
purifikasi atau pemurnian Islam dengan kembali kepada Al quran dan Al Hadits.
Tahun 1888 saat berusi 20 tahun Ia kembali ke kampungnya dan berganti nama Ahmad Dahlan.
Sekembalinya dari Mekkah ini, Ia pun diangkat menjadi Khati Amin dilingkungan kesultanan
Yogyakarta. Pada tahun 1902-1904 ia menunaikan ibadah Haji yang ke dua kalinya yang dilanjutkan
dengan memperdalam Ilmu Agama kepada beberapa guru di Mekkah. Sepulang dari Mekkah Ia
menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri,anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal
dengan Nyai Ahmad Dahlan. Seorang pahlawan nasional dan pendiri Aisyiyah. Dari perkawinan
dengan Siti walidah K.H.Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu: Djohanah 1890, Siradj
Dahlan 1898, Siti Busyro 1903, Siti Aisyah 1905, Irfan Dahlan 1905 dan Siti Zaharah 1908.
Sebagai seorang yang sangat berhati-hati dalam kehidupan sehari-harinya, dia menulis sebuah
nasehat dalam bahasa Arab untuk dirinya sendiri yaitu : “Wahai Dahlan, sungguh di depanmu ada
bahaya besar dan peristiwa-peristiwa yang akan mengejutkan engkau, yang pasti harus engkau lewati .
Mugkin engkau mau melewatinya dengan selamat, mungkin juga engkau akan binasa karenanya. Ahai
dahlan coba engkau bayangkan seolah-olah engkau berada seorang diri bersama Alloh, sedangkan
engkau menghadapi kematian, pengadilan, hisab, surge dan neraka. Dan dari sekianan yang engkau
hadapi itu , renungkanlah yang terdekat kepadamu, dan tinggalkanlah lainya (diterjemahkan oleh
Djarnawi Hadikusumo)”. Dari pesan itu tersirat sebuah semangat yang besar tentang kehidupan akhirat.
Dan untuk mencapai akhirat yang baik, maka Dahlan berfikir setiap orang harus mencari bekal untuk
itu, dengan cara memperbanyak amal iabadah, amal sholeh, menyiarkan dan membela agama alloh
,serta memimpin umat kejalan yang benar dan membimbing mereka pada amal dan perjuangan
menegakkan kalimah Alloh. Dengan demikian untuk mencari bekal mencapai kehidupan akhirat yang
baik harus mempunyai kesadaran kolektif artnya upaya-upaya tersebut harus di serukan (dakwah)
kepada seluruh umat manusia melalui upaya-upaya kolektif dan sistematis. Kerjasama antar beberapa
orang itu tak mungkin tanpa organisasi.
Kesadaran seperti itulan yang menyebabkan dahlan sangat merasakan kemunduran umat Islam
di tanah air, dan hal ini sangat merisaukan hatinya. Ia merasa bertanggung jawab untuk
membangunkan, menggerakkan dan memajukan mereka. Dahlan sadar bahwa kewajiban tu tidak
mungkin dilaksanakan seorang diri tetapi harus dilakukan oleh beberapa orang yang diatur secara
seksama. Kerjasama antara beberapa orang itu tidak mungkin tanpa organisasi. Untuk membagun
dakwah tersebut Dahlan gigih membina angkatan muda untuk turut bersama-sama melaksanakan upaya
itu, dan juga untuk meneruskan cita-citanya membangun bangsa ini dengan membangkitkan
kesadaranakan ketertindasan dan ketertinggalan umat Islam di Indonesia. Strategi yang dipilihnya
untuk mempercepat dan memperluas gagasanya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah ialah dengan
mendidik para calon pamong praja 9calon pejabat) yang belajar di OSVIA Magelang dan para calon
guru yang belajar di Kweekschool jetis Yogyakarta, karena ia sendiri diberi izin oleh pemerintah
colonial untuk mengajarkan agama di kedua sekolah tersebut.
Dahlan juga mendirikan sekolah guru yang kemudian dikenal dengan Madrasah Mu’allimin
(Kweekschool Muhammadiyah) dan Madrash Mu’allimat (Kweekschool Istri Muhammadiyah). Dahlan
menyebarkan dan mengajarkan Islam serta tak lupa menyebarkan cita-cita pembaharuanya. Disamping
aktif menggulirkan gagasan tentang gerakan dakah Muhammadiyah, ia juga tak lupa tugasnya sebagai
pribadi yang punya tanggung jawab kepada keluarganya. Ia dikenal sebagai keturunan bangsawan yang
menduduki jabatan sebagai khotib Masjid besar Yogyakarta yang mempunyai penghasilan yang tinggi.
Disamping itu ia dikenal sebagai wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang saat
itu merupakan entrepreneurship yang menggejala di masyarakat. Sebagai orang yang aktif dalam
kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan gagasaan cemerlang ,dahlan juga dengan mudah
diterima dan dihormati ditengah kalangan masyarakat. , sehinggaia dengan cepat ia mendapatkan
tempat di organisasi Jam’iyatul Khoir, Budi Utomo, Syarikat Islam, dan Comite Pembela Kanjeng Nabi
Muhammad S.A.W.
Pada tahun 1912 Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk
melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di bumi nusantara. Ahmad dahlan ingin mengadakan suatu
pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. Ia ingin mengajak umat
IslamIndonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al quran dan al hadits. Perkumpulan ini berdiri
bertepatan dengan tanggal 18 november 1912 .
Pada tanggal 20 Desember 1912, ahmad Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah
kolonial belanda untuk mendapatkan badan hokum. Permohonan itu baru dikabulkan pada tahun 1914,
dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal 22 agustus 1914. Izin ini hanya berlaku untuk
daerah Yogyakarta dan organisasi ini hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta. Daripemerintah
belanda timbul kekhawatiran akan perkembangan organisasi ini ,itulah sebabnya kegiatnya dibatasi,
tetapi di daerah lain seperti Srandakan, Wonosari, Imogiri dan lain-lain telah berdiri cabang
Muhammadiyah. Hal ini jelas bertentangan dengan keinginan pemerintah Hindia belanda. Untuk
mengatasinya maka K.H. Ahmad Dahlan mensiasatinya agar cabang Muhammadiyah di luar
Yogyakarta memakai nama lain. Seperti Nurul Islam Di pekalongan, Ujung Pandang dengan nama Al-
Munir. Sedangkan di Solo berdiri perkumpulan Sidiq Amanat Tabligh Fathonah (SATF) yang
mendapat pimpinan dari cabang Muhammadiyah.
Muhammadiyah makin lama makin berkembang ,oleh karena itu pada tanggal 7 Mei 1921
Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda Untuk mendirikan cabang-cabang
Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda
pada Tanggal 2 September 1921. Sebagai seorang yang demokratis dalam melaksanakan aktivitas
gerakan dakwah Muhammadiyah, Dahlan juga memfasilitasi para anggota Muhammadiyah untuk
proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam Muhammadiyah. Selama hidupnya dalam
aktivitas gerakan dakwah muhammadiyah ,telah di selenggarakan dua belas kali pertemuan anggota
(sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai istilah Algemeene Vergadering (persidangan umum). Atas
jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui pembaharuan Islam
dan pendidikan, maka pemerintah Republik Indonesia menetapkanya sebagai Pahlawan Nasional
dengan Keputusan Presiden No.657 tahun 1961.

B. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan.


Pemikiran atau ide –ide K.H. Ahmad Dahlan teruang dalam gerakan Muhammadiyah yang ia
dirkan tanggal 18 November 1912. Organisasi ini mempunyai karakter gerakan social keagamaan. Titik
tekan mula-mula perjuanganya adalah pemurnian ajaran Islam dan pendidikan. Muhammadiyah
mempunyai pengaruh yang berakar dalam upaya pemberantasan bid’ah ,khurafat dan tahayul.
Pokok pikiran KH. Ahmad Dahlan:
Berikut ini disajikan petikan pokok-pokok pikiran pembaharuan KH. Ahmad Dahlan dalam berbagai
aspek pandanganya:
1. Bidang Akidah, KH. Ahmad dahlan sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama salaf.
2. Bidang beragama itu adalah beramal, artinya adalah berkarya atau berbuat sesuatu, melakkukan
tindakan sesuatudengan pedoman al quran dan as sunah.
3. Al quran dan As sunah adalah pokok dasar hukum Islam , didalam nya tidak ditemukan kaidah
yang eksplisit ,maka ditentukan dengan berdasarka kepada penelaahan dengan mempergunakan
dan melakukan berfikir logis (akal pikiran) serta ijma’ dan qiyas.
4. Terdapat lima jalan untuk memahami Al quran , yaitu:
a) Mengerti artinya.
b) Mengerti tafsir dan maksudnya.
c) Jika terdapat larangan dalam Al quran ,bertanyalah kepada diri sendiri apakah larangan
tersebut sudah ditinggalkan.
d) Jika terdapat perintah dalam al quran ,maka bertanyalah kepada diri sendiri ,apakah perintah
tersebut sudah di laksanakan.
e) Jika yang empat (4) belum diamalkan maka jangan membaca ayat yang lain.
5. Metodologi memahami al quran dan kehidupan duniawi yang fana, beliau mengatakan bahwa
tindakan nyata adalah wujud konkrit dari penerjemahan al quran dan organisasi adalah induk
dari tindakan itu ,maka itu perlu mempergunakan dan mempertajam kemampuan akal pikiran
dengan ilmu mantiq (logika).
6. Sebagai landasan agar seseorang suka dan senang dalam beramal, maka KH. Ahmad
Dahlanmenyatakan bahwa harus yakin bahwa “kematian adalah bahaya,akan tetapi lupa pada
kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu sendiri”.
7. Kunci persoalan untuk memajukan umat Islam ialah pemahaman terhadap berbagai ilmu
pengetahuan yang sedang berkembang dalam kehidupan. Dalam kaitan dengan pandangan ini
beliau menyampaikan pada semua golongan “kembalilah berjuang dalam muhammadiyah”.
Dalam membina dan menciptakan kader ,KH. Ahmad dhlan menyatakan bahwa perlu ditempuh metode
kaderisasiuntuk menyiapkan fungsionaris gerakan muhammadiyah. Lewat kepanduan hizbul wathon,
pengajian fathul ashar muftahul saa’dah .
8. Pendekatan yang digunakan dalam menghadapi perubahan dan perkembangan dunia modern
adalahkembali rujuk kepada al quran dan al hadits dan menghilangkan sikap fanatisme dan
menjauhkan dari sikap taqlid.
9. Rakyat kecil, kaum fakir, para hartawan dan para intelektual merupakan medan dan sasaran
gerakan dakwah muhammadiyah.

C. Analisis Pemikiran.
Corak pemikiran KH. Ahmad Dahlan lebih banyak dalam bidang pendidikan dan social
keagamaan. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan kehidupanya yang mendapat didikan keagamaan yang
sangat intens. Disamping juga beliau merupakan keturunan dari kalangan keluarga terpandang , yakni
anak seorang tokoh agama dilingkungan keratin. Ia juga mendapat pengaruh dari tokoh-tokoh yang
teguh memegang prinsipagama, seperti Muhammad Abduh, Rosyid Ridho, dan ibnu taimiyah.
Perjuanganya dapat dilihat dari didirikanya organisasi muhammadiyah yang ia dirikan. Organisasi ini
bergerak di bidang keagamaan, social dan pendidikan. Pada tahun 1918 KH. Ahmad Dahlan
mendirikan Hizbul Wathan sebagai sarana pendidikan diluar sekolah dan rumah.

Anda mungkin juga menyukai