PENDAHULUAN
1
agustus 2016, terdapat 5.470 kasus penyakit jantung yang rata rata paling banyak
di usia 40 tahun keatas. Dari data yang didapat, penderita penyakit jantung
koroner, gagal jantung dan stroke banyak ditemukan pada kelompok umur 45-54
tahun, 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Namun demikian, berdasarkan
diagnosis/gejala, penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke cukup
banyak pula ditemukan pada penduduk kelompok umur 15-24 tahun. Dari data
diatas masih banyaknya kasus tentang penyakit jantung yang disebabkan masih
rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung
khsusnya di Kota Besar seperti Kota Bandung dan Jawa Barat.
Menurut Dewi Endang yang menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan
Jantung Indonesia, mengatakan, kasus penyakit jantung dan pembuluh darah di
Indonesia mencapai 26,8% dan semakin mendekati penyakit penyebab kematian
tertinggi. Menurutnya, kasus penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan jumlah usia penderita yang
semakin muda. Maka dari itu, dia mengajak masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya kesehatan jantung. Dia juga menambahkan untuk
menghindari penyakit jantung masyarakat harus menjalankan pola hidup sehat dan
hindarkan perilaku buruk terhadap kesehatan.
Begitu pula menurut Ahli Kesehatan Jantung, Prof Dr Budi Setyanto. Dia
menambahkan tingginya angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah dikarenakan rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
penyakit jantung. Penyakit ini dapat dicegah dengan tidak merokok, tidak
memakan makanan yang terlalu banyak asupan lemak, perbanyak makanan yang
berserat tinggi seperti sayuran dan buah, serta banyak berolahraga. Dalam hal ini,
remaja di kota-kota besar sangat memungkinkan terkena penyakit jantung sejak
dini karena pola hidup yang modern. Tidak banyak bergerak dikarenakan lebih
memilih bermain gadget dan pola makan yang jelek dan tidak teratur bisa
menimbulkan masalah di jantungnya.
Berdasarkan hasil wawancara bersama dr. Dini Rostiati SpJP dari Rumah
Sakit umum Daerah Bandung, Penyakit jantung juga merupakan penyakit
mematikan nomor satu di dunia. Penyebab utamanya bisa terjadi karena adanya
beberapa faktor penyakit seperti kolesterol, koroner, ataupun riwayat keluarga.
2
Faktor penyebab terjadinya pun merupakan faktor sepele, contohnya pola makan
yang tidak teratur, kurang menggerakkan tubuh/ kurangnya aktivitas fisik,
merokok, gampang stress dan juga jarang berolahraga. Untuk usia di 18-24 tahun
masih banyak ditemukan perilaku yang buruk seperti kurang berolahraga,
merokok, makan makanan junkfood dan itu adalah pola hidup yang kurang baik
termasuk kota Bandung yang notabennya remaja di kota-kota besar.
Salah satu cara untuk mencegah penyakit jantung adalah dengan melakukan
pencegahan sedini mungkin. Namun bagi para dokter di seluruh dunia, sebelum
mengonsumsi obat obatan, sebaiknya rubah pola hidup yang lebih baik seperti
rutin berolahraga dan melakukan diet sehat. Oleh karena itu masyarakat perlu
diberikan informasi dan edukasi yang benar mengenai penyakit jantung.
Pencegahan penyakit jantung sejak dini sangatlah penting, apalagi caranya begitu
mudah dan tidak terlalu berat melakukannya. Olahraga menjadi cara yang paling
mudah dan praktis. Untuk berolahraga, tidak hanya dilakukan di lapangan atau di
suatu tempat saja. Olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah olahraga
kardio yaitu salah satunya lari. Disamping tubuh menjadi fit, lari dilakukan bisa
kapan saja dan dimana saja karena olahraga ini mudah dan praktis serta secara
tidak langsung melakukan pencegahan penyakit jantung.
Dari hal hal yang dijabarkan diatas, maka dari itu akan dilakukan suatu
kampanye sosial untuk peduli terhadap jantung dengan rutin berolahraga lari yang
bertujuan mengajak para target audience terutama anak anak muda agar
melakukan pencegahan penyakit jantung sejak dini dengan melakukan olahraga
lari yang rutin melalui strategi komunikasi yang kreatif dan efektif.
3
1.2. Permasalahan
1.2.1. Identifikasi Masalah
Dengan melihat dan menganalisa permasalahan pada latar belakang
diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apa (what)
Yang akan dirancang adalah kampanye sosial pencegahan penyakit
jantung melalui olahraga lari.
2. Siapa (Who)
Target audience yang disasar adalah msyarakat yang berusia 18-24
tahun. Anak muda, kelas sosial menengah sampai menengah keatas
dan gaya hidup yang modern.
3. Dimana (Where)
Di Indonesia khususnya di Kota Bandung yang salah satu kota besar.
4
4. Kapan (When)
Dipublikasikan pada rentang waktu yang dibuat untuk menyampaikan
kampanye tentang pencegahan penyakit jantung melalui olahraga lari.
5. Mengapa (Why)
Karena lari sebagai bentuk salah satu pencegahan penyakit jantung
yang sangat praktis dan dapat dilakukan dimana saja tanpa
mengeluarkan biaya lebih serta menyehatkan.
6. Bagaimana (How)
Cara mengatasinya dengan merancang suatu kampanye yang mengajak
masyarakat khususnya usia 18-24 tahun untuk peduli terhadap
penyakit jantung yang datang di usia dini melalui pencegahannya
dengan rutin berolahraga lari. Dibarengi juga edukasi tentang penyakit
jantung.
5
1.5.2. Bagi Akademis
Memberikan informasi bagaimana menerapkan ilmu yang sudah
dipelajari di bangku akademis bagi para penulis yang lainnya.
1.5.3. Bagi Penulis dan Rekan se-jurusan
Dapat membantu pihak terkait yang dijadikan objek penelitan
dalam penerapan studi keilmuan yang sudah dipelajari serta memberikan
informasi dan referensi mengenai model perancangan yang dilakukan
kepada rekan sejurusan.
1. Studi Kepustakaan
Mengumpukan buku-buku, artikel dan penulisan karya ilmiah
yang berkaitan dengan penelitian untuk dicari teori-teori yang
relevan dengan menganalisis, membaca dan mempelajarinya.
2. Wawancara
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan (interview) kepada target audience dan juga
narasumber yang ahli dalam objek yang terkait.
6
3. Observasi
Melakukan pengamatan langsung di objek penelitian.
Pengamatan dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi
dan perilaku serta pesan yang ingin disampaikan. Terdapat 3
komponen dalam observasi yaitu place (tempat), actor (pelaku),
activity (aktivitas).
4. Kumpulan arsip dan dokumen
Mengumpulkan dokumen seperti foto objek, brosur dan data-
data sejenis yang berkaitan dengan objek penelitian.
5. Kuesioner
Digunakan untuk mendapatkan data sejenis dari metode yang
berbeda. Lebih spesifiknya mengetahui minat dari target
audience.
6. Analisis
AISAS
AISAS merupakan proses penyampaian pesan yang terdiri dari
beberapa tahap (attention, interest, search, action, share).
AISAS berguna untuk memilih media apa saja yang baik untuk
menyampaikan pesan ke target audience melalui tahap-tahap
yang ada di AISAS itu sendiri.
SWOT
Analisi SWOT merupakan sebuah metode perencanaan
strategis kampanye yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu
kegiatan kampanye.
AOI (Activities, Opinion, Interest)
Gaya hidup serta pola hidup seseorang terungkap pada aktifitas
minat dan opini mereka. Analisis khalayak sasaran
menggunakan analisis AOI (activities, opinion, Interest) ini
ditujukan untuk mengenal minat dan gaya hidup konsumen
(Consumer journey) yang berguna menemukan pesan yang pas
atau yang cocok untuk target audience yang disasar.
7
1.7. Kerangka Pemikiran
LATAR BELAKANG
Penyakit jantung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Mulai dari anak anak sampai orang dewasa
bisa terkena penyakit jantung. Anak muda yang tinggal di kota besar cenderung tidak rutin berolahraga
dan malas melakukan aktivitas fisik. Hal ini tidak diketahui oleh mereka bahwasannya bisa
menyebabkan serangan jantung di usia dini. Maka dari itu perlu diberikan informasi tentang penyakit
jantung untuk target audience yaitu remaja usia 15-24 tahun.
IDENTIFIKASI MASALAH
1.Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung.
2. Kasus penyakit jantung masih mengalami peningkatan dengan jumlah usia penderita yang semakin
muda khususnya kota Bandung.
3.Kebanyakan anak anak muda usia 15-24 tahun, pola hidupnya tidak sehat dan kurang menggerakkan
tubuh mereka.
RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimanakah strategi perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung terutama pada kalangan
usia 18-24 tahun di Kota Bandung secara tepat ?
2.Bagaimanakah strategi dan perancangan media yang tepat dalam perancangan kampanye pencegahan
penyakit jantung terutama pada kalangan usia 18-24 tahun di Kota Bandung ?
-Analisis
ANALISIS
PESAN
STRATEGI
Perancangan kampanye pencegahan penyakit jantung melalui kegiatan rutin olahraga lari.
8
1.8. Pembabakan
BAB I Pendahuluan
Pembahasan mengenai latar belakang mengapa diangkatnya
objek tersebut untuk dijadikan tugas akhir serta pembahasan mengenai
identifikasi dan rumusan masalah serta metode yang digunakan.
BAB V Penutup
Memaparkan mengenai kesimpulan dari hasil tugas akhir yang
berlandas dari latar belakang masalah, pendahuluan serta saran
mengenai objek penelititan yang diteliti.