Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat


dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum
itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan.
Kurikulum ya memang harus berubah. Mengapa? tentu saja untuk menjawab tantangan zaman.
Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus, karena dunia terus
berubah. Maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi
harus pula turut berubah. Terjadinya pandemi covid saja sudah meluluhlantakkan dunia
pendidikan sedemikian rupa. Guru kesulitan mengajar, murid kesulitan mengerjakan tugas, dan
orang tua juga tak kalah pusing membantu putra-putri mereka belajar.

Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa
sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin masif dan tak
terkendali. Masak ya kita tetap mengajar dengan cara yang kuno. Tentu itu tidak akan relevan.
Pembelajaran juga akan menjadi membosankan. Bukankah tugas kita untuk menyiapkan para
murid menghadapi zaman yang baru? zaman yang mungkin sama sekali berbeda dengan zaman
kita. Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid.

Sebagai contoh, zaman dulu komputer baru dipelajari pada masa SMA, itupun hanya
sebatas menyalakan dan mengetik saja. Coba lihat anak sekarang, mereka sudah lahir dengan
teknologi di tangannya. Bayi saja sudah pandai memainkan layar gawai. Dan saat kita menjadi
murid mungkin cita-cita kita hanya ingin menjadi dokter, polisi, guru dan lain-lain. Tapi kita lihat
pilihan cita-cita peserta didik kita lebih beragam dan mungkin sesuatu yang tidak pernah kita
bayangkan, mereka ingin menjadi illustrator, animasi karakter kartun, arsitek, menemukan
aplikasi game, youtuber dan lain-lain. Itulah mengapa Kurikulum perlu adanya perubahan agar
kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang dan mampu memandang kedepan.Seperti
ungkapan Ki Hajar Dewantara “Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada

1
pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang diatas dapat kita simpilkan beberapa rumusan masalah
yang akan kita bahas diantaranya:

1. Apa itu Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka?


2. Apa perbedaan dari Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka?
3. Apa persamaan dari Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka?
4. Perubahan apa yang dilakukan pada Kurikulum K13 menjadi Kurikulum Merdeka?
5. Sistem penerapan seperti apa yang dilakukan pada Kurikulum K13 dan Kurikulum
Merdeka?
6. Perangkat apa saja yang masih digunakan dan yang dihapukan?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui apa itu Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka, sehingga kita bisa
memahami dan mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kurikulum tersebut, serta kita dapat
mengetahui perubahan apa saja yang ada pada kurikulum tersebut dan perangkat apa saja yang
masih digunakan dan dihapuskan dalam penerapan pelaksanaannya di sekolah-sekolah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka

A. Kurikulum K13

Kurikulum 2013 adalah Kurikulum Nasional Sejak Tahun 2013/2014. Kurikulum 2013
merupakan kurikulum Nasional yang telah dikembangkan bertahun-tahun dan telah memenuhi
dua dimensi kurikulum, yaitu rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia. Kurikulum K13 adalah kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia
sebelum adopsi Kurikulum Merdeka. Di bawah K13, ada penekanan pada pembelajaran yang
berbasis kompetensi dan mengintegrasikan pendekatan saintifik serta pengembangan karakter
peserta didik.

Buku teks yang digunakan termasuk buku-buku yang telah disusun berdasarkan
kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum
2013Panduan ini merupakan dokumen yang berisi prinsip, strategi, dan contoh-contoh yang
ditujukan untuk memandu pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi pembelajaran, dan asesmen sesuai dengan regulasi terbaru.

B. Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang


dirancang dan diimplementasikan di Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun 2021 oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan tujuan
untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih kontekstual,
inklusif, dan berpusat pada siswa.

3
Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum
pendidikan di Indonesia, yang sebelumnya terkesan terlalu kaku dan kurang fleksibel. Dalam
kurikulum ini, ada beberapa poin yang dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum tersebut.
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang menjadi dasar dari Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka, di sisi lain, diperkenalkan sebagai upaya untuk memberikan lebih
banyak fleksibilitas kepada sekolah dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
dan konteks lokal mereka. Ini memungkinkan untuk penyesuaian lebih lanjut terhadap kondisi
setempat serta minat dan potensi siswa. Sistem penerapannya lebih terdesentralisasi, dengan
sekolah memiliki lebih banyak otonomi dalam menentukan kurikulum dan metode pengajaran.

2.2 Perbedaan Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka

Kurikulum 2013 (K13), yang diberlakukan sejak tahun 2013, telah memberikan banyak
manfaat bagi pendidikan di Indonesia. Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan
pendidikan yang semakin kompleks, diperlukan penyesuaian untuk meningkatkan kualitas
pendidikan secara menyeluruh. Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka,
sebuah transformasi pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan
abad 21.

Perbedaan Utama Kurikulum Merdeka dan K13:

A. Pendekatan Pembelajaran:

K13: Berfokus pada pengembangan kompetensi siswa melalui pendekatan tematik integratif.

Kurikulum Merdeka: Memberikan fleksibilitas dalam memilih pendekatan pembelajaran, baik


berbasis mata pelajaran (mapel), tematik, ataupun terintegrasi. Pendekatan ini mendorong
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.

B. Struktur Kurikulum:

K13: Memiliki struktur kurikulum yang terstruktur dengan mata pelajaran wajib, muatan lokal,
dan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kurikulum Merdeka: Memberikan fleksibilitas dalam struktur kurikulum dengan adanya


Pembelajaran Intrakurikuler (PIJP), Pembelajaran Ekstrakurikuler (PJPK), dan Projek Belajar

4
Berkebutuhan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini memungkinkan sekolah untuk merancang
pembelajaran yang lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

C. Asesmen:

K13: Melakukan penilaian secara berkala untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa.

Kurikulum Merdeka: Melakukan penilaian secara formatif dan sumatif untuk memantau
perkembangan belajar siswa secara menyeluruh, tidak hanya terpaku pada kompetensi. Penilaian
ini juga memperhatikan aspek karakter dan keterampilan abad 21.

D. Jam Pelajaran:

K13: Memiliki jam pelajaran yang lebih banyak untuk mendalami materi pelajaran.

Kurikulum Merdeka: Mengurangi jam pelajaran di beberapa jenjang untuk memberikan ruang
bagi pengembangan karakter dan keterampilan abad 21.

E. Pengorganisasian Pembelajaran:

K13: Berfokus pada pengorganisasian pembelajaran tematik integratif.

Kurikulum Merdeka: Memberikan fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran, baik


berbasis mata pelajaran (mapel), tematik, ataupun terintegrasi. Hal ini memungkinkan sekolah
untuk memilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi
sekolah.

Kurikulum Merdeka maupun K13 memiliki perbedaan juga dalam hal penggabungan dan
pemisahan mata pelajaran. Sebagai berikut:

A. Kurikulum Merdeka

* Penggabungan: Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS): Menggabungkan mata pelajaran
Biologi, Fisika, Kimia, Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi menjadi satu mata pelajaran
di kelas 7 dan 8. Bahasa dan Sastra: Menggabungkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
menjadi satu mata pelajaran di kelas 7.

5
* Pemisahan: Seni Budaya: Memisahkan mata pelajaran Seni Budaya menjadi Seni Musik, Seni
Tari, Seni Rupa, dan Seni Drama. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK):
Memisahkan mata pelajaran PJOK menjadi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

B. Kurikulum 2013 (K13)

Penggabungan: Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, PPKN, Pendidikan Jasmani dan


Kesehatan, serta Seni Budaya, menjadi Pelajaran Tematik.

Pemisahan: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Memisahkan mata pelajaran Biologi, Fisika, dan
Kimia menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): Memisahkan
mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi menjadi mata pelajaran yang berdiri
sendiri.

2.3 Persmaan Kurikulum K13 dengan Kurikulum Merdeka

Dapat kita melihat bahwa meskipun K13 dan Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan
dalam pendekatan dan implementasi, namun keduanya tetap memiliki persamaan yang kuat
dalam beberapa aspek kunci pembelajaran. Persamaan itu sebagai berikut:

A. Landasan Utama

Tujuan Sistem Pendidikan Nasional: Kedua kurikulum bertujuan untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang aktif untuk mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal. Standar Nasional Pendidikan: Kedua kurikulum mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan yang sama sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

B. Tujuan Pembelajaran

Pengembangan Karakter: Baik Kurikulum Merdeka maupun K13 menekankan pada


pengembangan karakter dan moral peserta didik. Keterampilan Abad ke-21: Kedua kurikulum
bertujuan untuk membekali peserta didik dengan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis,
kreatif, kolaboratif, dan komunikasi.

C. Pendekatan Pembelajaran

Pembelajaran Aktif: Kedua kurikulum mendorong pembelajaran aktif di mana peserta didik
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Projek: Baik Kurikulum

6
Merdeka maupun K13 memberikan ruang untuk pembelajaran berbasis projek yang
memungkinkan peserta didik belajar melalui pengalaman nyata.

D. Penilaian

Penilaian Formatif dan Sumatif: Kedua kurikulum menggunakan penilaian formatif dan sumatif
untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik. Penilaian Otentik: Baik Kurikulum Merdeka
maupun K13 mendorong penggunaan penilaian otentik yang mengukur kemampuan peserta
didik dalam situasi yang sebenarnya.

E. Fleksibilitas

Kurikulum Merdeka, Memberikan fleksibilitas lebih kepada sekolah dalam mengembangkan


pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. K13, Meskipun tidak sefleksibel
Kurikulum Merdeka, K13 juga memberikan ruang bagi sekolah untuk melakukan pengembangan
kurikulum dalam batas tertentu.

F. Implementasi

Kurikulum Merdeka, Diimplementasikan secara bertahap dan sukarela oleh sekolah-sekolah


yang memenuhi persyaratan. K13, Telah diimplementasikan secara nasional di semua sekolah
sejak tahun 2013.

Selain itu juga ada banyak persamaan yang dimiliki kedua Kurikulum ini diantaranya:

1. Orientasi pada Pembelajaran Aktif: Baik K13 maupun Kurikulum Merdeka memiliki fokus
pada pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

2. Pengembangan Kompetensi: Keduanya bertujuan untuk mengembangkan berbagai kompetensi


siswa, termasuk kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3. Pengintegrasian Teknologi: K13 dan Kurikulum Merdeka sama-sama mendorong penggunaan


teknologi dalam pembelajaran untuk mendukung pemahaman siswa dan keterampilan digital
mereka.

4. Penekanan pada Karakter dan Moral: Keduanya menekankan pentingnya pengembangan


karakter dan nilai-nilai moral pada siswa.

7
5. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi: Baik K13 maupun Kurikulum Merdeka
mengadopsi pendekatan kurikulum berbasis kompetensi, yang berarti keduanya menekankan
pada pengembangan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang relevan bagi siswa untuk
sukses dalam kehidupan dan karir mereka.

6. Pengintegrasian Kearifan Lokal: Keduanya memperhitungkan dan mengintegrasikan aspek


kearifan lokal, budaya, dan konteks sosial dalam pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa
untuk menghargai dan memahami nilai-nilai lokal dan warisan budaya mereka.

7. Pembelajaran Inklusif: Baik K13 maupun Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya


pembelajaran inklusif yang memperhatikan keberagaman siswa, memastikan bahwa semua siswa
memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.

8. Penguatan Karakter: Keduanya memperhatikan pengembangan karakter dan kepribadian


siswa, termasuk nilai-nilai moral, etika, dan kepemimpinan, yang dianggap penting dalam
membentuk generasi yang bertanggung jawab dan beretika.

2.4 Perubahan dari Kurikulum K13 menjadi Kurikulum Merdeka

Perubahan dari Kurikulum 2013 Revisi ke Kurikulum Merdeka didasarkan pada


Keputusaan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
56/M/2022 tertanggal 10 Februari 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran, yang mana beberapa poinnya berbunyi:

 Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang terjadi dalam
kondisi khusus.
 Satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan perlu mengembangkan kurikulum
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
 Pelaksanaan Kurikulum Merdeka diberlakukan secara bertahap.
 Kurikulum Merdeka mulai berlaku pada tahun ajaran 2022/2023.

Kurikulum 2013 sendiri telah diterapkan mulai dari tahun ajaran 2013/2014. Lalu karena
adanya pandemi Covid-19 yang membawa perubahan besar di banyak sektor, khususnya di
bidang pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

8
mencanangkan kebijakan berupa Merdeka Belajar sebagai solusi terhadap ketertinggalan
pendidikan di Indonesia. Maka sejak itu munculah kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan


pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Kurikulum Merdeka ini diterapkan dengan tujuan untuk melatih kemerdekaan dalam berpikir
peserta didik. Poin utama dari kemerdekaan berpikir ini ditujukan kepada guru. Jika guru belum
merdeka dalam mengajar, tentu peserta didik juga ikut tidak merdeka dalam berpikir.

Guru memiliki target tertentu dari pemerintah seperti akreditasi, administrasi, dan
sebagainya. Tentu dengan keadaan seperti ini, peserta didik tidak dapat secara bebas berkembang
dalam pembelajaran sebab hanya terpaku pada nilai saja. Dengan adanya merdeka belajar,
diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan bakat dan
keterampilannya karena tiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
penyerapan ilmu yang disampaikan oleh pendidik. Selain pengembangan bakat dan minat,
peserta didik juga diharapkan bisa lebih banyak mempraktikkan implementasi nilai-nilai karakter
bangsa Indonesia di kehidupan sehari-hari sesuai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Pembelajaran merdeka belajar memfokuskan pada minat dan bakat peserta didik,
sehingga mereka dapat mengembangkan sikap aktif, kreatif, dan inovatif. Sikap-sikap tersebut
sangatlah diperlukan di era sekarang. Sebab dengan tuntutan di masa modern ini, apabila peserta
didik tidak memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi tentunya akan membuat
mereka kesulitan untuk mengikuti arus perkembangan zaman.

Kurikulum Merdeka juga memberikan ruang bagi guru untuk berkreasi dan berinovasi
dalam merancang kegiatan pembelajaran bagi peserta didik. Guru diharuskan kreatif dan inovatif
dalam merancang program pembelajaran, supaya peserta didik tidak bosan selama kegiatan
pembelajaran. Selain itu, Kurikulum Merdeka akan mengarahkan peserta didik dalam
mengembangkan potensi dan kompetensinya. Salah satu penerapannya yaitu proses
pembelajaran yang dirancang dengan metode interaktif.

Pembelajaran yang interaktif contohnya dengan berbasis proyek. Pembelajaran tersebut


akan membuat peserta didik lebih tertarik dan bisa mengembangkan isu-isu yang ada
disekitarnya. Hal itu tentu dapat membekali peserta didik dengan sikap-sikap dan kemampuan

9
yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. Sehingga nantinya mereka bisa berkontribusi
dalam mendukung kemajuan negara kita tercinta. Dari pemaparan di atas, dapat diambil
simpulan bahwa perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka didasarkan pada
keputusan Kemendikbudristek sebagai solusi terhadap ketertinggalan pendidikan di Indonesia
karena adanya pandemi Covid-19 dan kemajuan zaman.

2.5 Sistem Penerapan yang dipakai Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka

Dunia Pendidikan saat ini terus dinamis, dibuktikan dengan perubahan kurikulum 2013
menjadi kurikulum merdeka. Dalam hal ini, kurikulum merdeka diartikan sebagai upaya
pembaharuan pembelajaran dengan kerangka yang lebih fleksibel, materi yang lebih penting atau
inti, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Pemerintah Pusat menetapkan
kebijakan implementasi kurikulum merdeka mulai tahuan pelajaran 2022/2023 yang diresmikan
pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 mengenai Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Perbaikan
Pembelajaran.

Kurikulum2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang


dicetuskan oleh pemerintah. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan
pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif
dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi. Dalam
Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan
pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh
peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut
(wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah
(SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia
7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

Namun belum setahun berjalan, kurikulum 2013 agaknya justru mempersulit siswa dalam
belajar, sebab ada beberapa kendala dalam penerapan kurikulum baru ini. Kendala tersebut salah
satunya adalah minimnya kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum ini. Sebagian besar guru
belum mendapatkan training kurikulum 2013. Sebagian kecil lainnya sudah mengikuti paling
sedikit selama dua hari dan paling banyak satu minggu. Meski yakin bisa mengajarkan materi
pelajaran sebagaimana mengajar saat kurikulum sebelumnya, akan tetapi mereka merasa belum

10
cukup mendapatkan materi kurikulum 2013 seutuhnya. Kualitas belajar mengajar di sekolah
dikhawatirkan semakin rendah, karena guru tidak menguasai materi kurikulum 2013 sepenuhnya.

Penerapan sistem penggabungan dan pemisahan mata pelajaran di Kurikulum Merdeka


masih dalam tahap uji coba dan dapat berubah sewaktu-waktu. Beberapa daerah atau sekolah
mungkin masih menerapkan sistem K13 dengan penyesuaian. Dalam Kurikulum Merdeka, tidak
ada buku teks khusus yang dihapuskan. Namun, karena ada perubahan pendekatan pembelajaran
dan struktur kurikulum, maka buku teks K13 mungkin tidak bisa langsung dipakai untuk
Kurikulum Merdeka.

Beberapa alasan dari penerapan dan penggabungan kedua kurikulum tersebut adalah;
Pendekatan Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang lebih fleksibel
dan berbasis proyek. Buku K13 yang dirancang untuk pembelajaran terstruktur mungkin perlu
disesuaikan. Struktur Kurikulum: Kurikulum Merdeka memiliki struktur yang berbeda dengan
K13, seperti adanya Pembelajaran Intrakurikuler (PIJP), Pembelajaran Ekstrakurikuler (PJPK),
dan Projek Belajar Berkebutuhan Profil Pelajar Pancasila. Buku K13 yang mengikuti struktur
K13 mungkin perlu dilengkapi dengan materi tambahan untuk mengakomodir struktur baru ini.

Solusinya yang diberikan Kemendikbudristek yaitu menyediakan sumber belajar seperti:


Menyediakan buku panduan implementasi Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar
yang berisi modul pelatihan, materi pembelajaran, dan asesmen. Sekolah bisa menggunakan
sumber belajar ini sebagai pegangan dalam mengembangkan pembelajaran.

Buku K13 bisa disesuaikan,Sekolah bisa memilih untuk menggunakan kembali buku K13
yang sudah ada dengan cara disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Guru bisa memilih bagian-
bagian yang relevan dan menambahkan materi pelengkap yang dibutuhkan. Buku teks
Kurikulum Merdeka, Saat ini, mulai bermunculan buku teks khusus Kurikulum Merdeka yang
dikembangkan oleh penerbit yang ditunjuk Kemendikbudristek. Sekolah bisa menggunakan buku
baru ini secara bertahap.

2.6 Perangkat yang masih digunakan dan yang sudah dihapusakan

Perangkat ajar atau perangkat pembelajaran adalah pedoman yang terdiri dari berbagai
materi pengajaran yang dapat mendukung guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
Kurikulum 2013, ada berbagai macam perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh

11
guru. Mulai dari silabus, prota (program tahunan), promes (program semester), hingga media
pembelajaran yang akan digunakan, dalam Kurikulum Merdeka ada beberapa perangkat
kurikulum K13 yang masih digunakan dan di padupadankan seperti berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah sebuah rencana pembelajaran yang


dikembangkan dari silabus untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dalam
RPP K13, ada 13 komponen yang harus tercantum di dalamnya, yaitu: Identitas sekolah,
Identitas mata Pelajaran, Kelas atau semester, Materi pokok, Alokasi waktu, Tujuan
pembelajaran, Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, Materi pembelajaran,
Pendekatan, metode dan model pembelajaran, Sumber belajar, Kegiatan atau langkah-langkah
pembelajaran, Penilaian hasil pembelajaran.

Rencana pelaksanaan pembelajaran, pada rencana pelaksanaan pembelajaran dalam kurikulum


merdeka melibatkan tiga tahapan utama yaitu pembelajarn, asesmen, dan evaluasi.

2. Program Tahunan (Prota)

Program tahunan pada Kurikulum K13 atau sering disingkat menjadi prota adalah rencana
penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah ditetapkan. Dalam penyusunan prota, guru harus memperhatikan analisis
kurikulum dan perhitungan pekan efektif. Selain itu, guru juga harus memperhatikan komponen-
komponen yang harus tercantum di dalamnya, antara lain identifikasi satuan pendidikan, mata
pelajaran, dan tahun pelajaran, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, dan
keterangan.

Program tahunan (prota) Kurikulum Merdeka, Program tahunan adalah dokumen pembelajaran
yang merinci rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran.

3. Program Semester (Promes)

Selain prota, dalam perangkat pembelajaran K13 juga harus tercantum program semester atau
promes. Promes sendiri dapat diartikan sebagai bentuk penjabaran dari prota. Di dalamnya,
terdapat hal-hal yang ingin diraih selama satu semester secara garis besar dengan memperhatikan
prota dan alokasi waktu setiap minggu. Promes ini akan memudahkan guru dalam menuntaskan

12
mata pelajaran yang diampu. Program semester (promes) Kurikulum Merdeka, Program semester
adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik, yang merinci rencana
pembelajaran untuk satu semester pelajaran.

4. Program umum tematik terpadu (prota)

Dalam Kurikulum K13, program umum terpadu yang dikembangkan oleh guru untuk tiap-tiap
kelas. Dalam Kurikulum Merdeka, ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Merupakan dokumen yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi umum.

5. Modul projek

Dalam kurikulum K13, Perangkat ajar yamg dikembangkan untuk memandu warga sekolah
melaksanakan projek penguatan. Video kurikulum merdeka adalah sebuah kumpulan video yang
ditujukkan untuk membantu guru dan siswa dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.

6.Buku teks

Dalam Kurikuum K13, Jenis perangkat ajar berupa buku pelajaran pada bidang mata pelajaran
tertentu. Buku teks pelajaran kurikulum merdeka adalah buku yang diterbitkan oleh kementerian
pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek) sebagai bagian dari program
merdeka belajar.

7.Modul ajar

Dalam Kurikulum K13, Berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pedidik dalam upaya
mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul ajar adalah sekumpulan alat atau sarana media,
metode, petunjuk dan pedoman yang dirancang secara sistematik dan menarik yang digunakan
kurikulum merdeka.

Dari perangakat Kurikulum K13 ada beberapa perangkat yang tidak digunakn lagi dalam
Kurikulum Merdeka sepert:

1. Silabus

Melansir dari Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran Matematika, silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar,

13
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

2. Kalender Akademik

Dalam perangkat pembelajaran K13 juga harus tercantum kalender akademik. Kalender
akademik adalah jadwal kegiatan akademik yang akan dilakukan selama satu tahun Umumnya,
kalender akademik ini terdiri dari dua macam, yakni kalender akademik semester ganjil dan
kalender akademik semester genap.

3. Rincian Pekan Efektif

Rincian pekan efektif (RPE) adalah hitungan jumlah keseluruhan dari pekan atau pertemuan
yang efektif dari kegiatan pembelajaran di sekolah selama setahun. Pembuatan RPE ini harus
mengacu pada kalender akademik yang telah disusun.

4. Buku Absen

Buku absen adalah buku yang di dalamnya terdapat nama lengkap siswa pada suatu kelas. Buku
ini berfungsi untuk memantau kehadiran siswa di kelas. Siswa yang tidak hadir biasanya akan
dicatat dalam buku ini.

5. Buku Jurnal

Jenis perangkat pembelajaran K13 berikutnya adalah buku jurnal. Buku ini merupakan sebuah
buku catatan sikap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

6. Buku Penilaian

Berbeda dengan buku jurnal yang digunakan untuk mencatat sikap siswa, buku penilaian adalah
buku yang digunakan oleh guru untuk mencatat berbagai informasi dari hasil evaluasi belajar
siswa.

7. Bundel Portofolio

Bundel Portofolio adalah kumpulan tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa. Bisa dikatakan
bundel portofolio ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa.

8. Bank Soal

14
Bank soal adalah buku yang berisi kumpulan soal-soal yang akan diberikan pada siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dan meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan
suatu masalah dalam aktivitas belajar.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kurikulum2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang


dicetuskan oleh pemerintah. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan
pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif
dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang


dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih
kontekstual, inklusif, dan berpusat pada siswa. Kurikulum Merdeka merupakan penyempurnaan
dari Kurikulum K13.Program ini menawarkan pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum
pendidikan di Indonesia dengan menekankan pada pengembangan potensi siswa dengan
pendekatan yang lebih inklusif dan kreatif.

Selain itu, program ini juga menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam
pengembangan kurikulum, menjawab tantangan zaman, menekankan pada partisipasi siswa
dalam proses belajar mengajar, dan pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan demikian,
Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih
menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

3.2 Saran

Dengan membaca makalah ini semoga para pembaca bisa memahami tentang
Kurikulaum K13 dan Kurikulum Merdeka ini, dan semoga bisa membantu para pendidik dan
peserta didik dalam menemukan cara untuk memudahkan dalam melakukan proses belajar
mengajar sehingga bisa tercapai tujuan belajar yang di inginkan. Dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk kita semua. Makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna dari itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk penyusunan makalah kami
kedepannya dan apabila ada salah dalam penulisan kata, nama, dan gelar mohon di maaf kan,
karena kami hanya manusia yang tak luput dari salah dan hilaf.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-2013

https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-k13

https://www.kompasiana.com/amelputri23/651eadfeedff765b027d81f2/perubahan-k13-ke-
kurikulum-merdeka-apa-alasannya

https://www.kompasiana.com/alfianals/54f98e5da33311f1068b53c2/penerapan-kurikulum-2013

https://www.sman1marikit.sch.id/berita/detail/421888/jenis-jenis-perangkat-ajar-yang-bisa-
digunakan-di-kurikulum-merdeka/#:~:text=Perangkat%20ajar%20dalam%20Kurikulum
%20Merdeka,video%20pembelajaran%20serta%20bentuk%20lainnya

https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-k13

17

Anda mungkin juga menyukai