TELAAH KURIKULUM
Disusun Oleh
NAMA : SELVIANITA
KELAS :E
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat meperbaiki
makalah Struktur Tulang ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
Merdeka Belajar merupakan slogan pendidikan yang saat ini sedang digegerkan
oleh Mendikbud. Prinsip merdeka belajar diharapkan dapat mempercepat proses
reformasi pendidikan di Indonesia yang selama ini dianggap perlahan layu.
Kemendikbud bahkan menggagas istilah deregulasi pendidikan karena regulasi
pendidikan selama ini dinilai menghambat proses pencapaian reformasi pendidikan
bermuara pada kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam situasi seperti saat
ini yaitu adanya Pandemi COVID-19 yang berimbas pada kegiatan pembelajaran di
sekolah menjadi pembelajaran secara mandiri oleh siswa yang dilakukan di rumah
saja (Fahrina, dkk 2020). Situasi saat ini mengalami peningkatan dalam
perkembangan industri karena dengan kondisi siswa belajar di rumah maka
tranformasi pendidikan menjadi berkembang melalui peningkatan teknologi.
1.3 Tujuan
1. Pengertian Kurikulum Merdeka.
2. Gambaran Umum Kurikulum Merdeka.
3. Latar Belakang Terbentuknya Kurikulum Merdeka.
4. Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka.
5. Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Sebelumnya.
6. Hambatan dalam Penerapan Kurikulum Merdeka.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Tanpa
kurikulum yang tepat, para pelajar tidak akan memperolah target pembelajaran yang
sesuai. Tentu saja, semua ini disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik masing-
masing.
Kurikulum ini pun telah di uji coba di 2.500 sekolah penggerak. Tak hanya itu,
kurikulum ini juga di kenalkan di sekolah lain. Berdasarkan kemendikbud ristek
hingga kini sudah ada 143.265 sekolah yang menggunakan kurikulum baru ini.
1) Asegmen Diagnostik
Tahap petama ini guru melakukan asesmen diagnotik yang merupakan
asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan,
perkembangan, serta pencapaian dan pembelajaran. Asesmen ini umumnya
dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, kemudian hasil asesmen akan
digunakan sebagai dasar dalam menentukan perencanaan yang lebih lanjut.
2) Perencanaan
Tahap kedua, yaitu menyusun perencanaan mengenai proses pembelajaran
yang akan di lakukan selam priode tahun ajar sesuai dengan hasil asesmen
diagnostik. Selain itu, guru juga bisa mengelompokkan siswa berdasarkan
tingkat kemampuan mereka supaya pembelajaran dapat lebih tepat sasaran.
Berikut tahapan dalam strategi penerapan kurikulum merdeka :
Perancangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Perancangan jalur tujuan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran serta asesmen.
Pemanfaaatan dan pengembangan persangkat ajar.
Perencanaan proyek pengautan profil belajar pancasila.
3) Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah dilakukan asesmen dan perencaan, maka tahap akhir yaitu
pembelajaran. Selama masa pembelajaran, guru tidak hanya akan
melaksanakan sesuai perencaan, namun juga melakukan asesmen formatif
secara berkala. Hal ini bertujuan agar guru bisa mengetahui seperti apa
progres pembelajaran siswa dan menyesuaikan metode pembelajaran jika di
perluhkan. Pada akhir proses pembelajaran, guru dapat melakukan asesmen
sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian pembalajaran. Berikut tahapan
dalam starategi pelakasaan pembalajaran kurikulum merdeka:
Pererapan proyek penguatan profil pelajar pancasila.
Penerapan pembelajaran yang fokus kepada siswa.
Keterpaduan penilaian dalam pembelajaran.
Pemeblajaran yang sesuai tahap belajar murud jenjang dasar ddan
menengah.
Kolaborasi anatar guru untuk kepentingan kurikulum dan
pembalajaran.
Kolaborasi bersama orang tua atau keluarga dalam pembelajaran.
Kolaborasi dengan masyarakat untuk komunitas atau jasa industri.
Refleksi, evaluasi, serta peningkatan kualiatas penerapan kurikulim.
1. Sekolah Dasar
Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat SD,
yaitu terdapat pemisahan antara mata pelajaran IPA dan IPS. Sementara itu,
pada kurikulum pratotipe, kedua mata pelajaran ini di gabung menjadi satu
mata pelajaran menjadi Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS). Adapun
tujuan penggabunngan mata pelajaran ini sebagai persiapan ketika siswa
melanjutkan pendidikan ke level sekolah menengah pertama (SMP).
2. Sekolah Mengah Pertama (SMP)
Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikum sebelumnya di tingkat SMP,
yaitu pada mata pelajaran informatika. Jika sebelumnya lebih bersifat pilihan,
maka pada kurikulum prototipe mata pelajaran ini di anggap wajib.
3. Sekolah Mebengah Atas (SMA)
Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya ditingkat
SMA, yaitu jika sebelumnya siswa baru harus memilih jurusan sementara,
pada kurikulum prototipe pemilihan jurusan atau peminatan di mulai saat
siswa memasuki kelas 11 yang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
konsultan anatara wali kelas, guru BK, dan orang tua siawa.
4. Keunggulan Kurikulum Merdeka
Ada beberapa keunggulan kurikulum merdeka dengna kurikulum
sebelumnya. Berikut sejumlah keunggulan kurikuluum merdeka, antara lain :
Lebih fokus dan sederhana : Adanya kurikulum ini membuat peserta
didik lebih fokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi. Selain itu, kurikulum ini lebih mendalam, bermakna, dan
tidak terburu-buru.
Jauh lebih merdeka : Artinya kurikulum ini membebaskan peserta
didik untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya. Dengan adanya kurikulum ini, baik peserta didik
maupun guru bisa mengajar sesuai tahap capaian dan
perkembangannya.
Lebih interaktif : Kurikulum merdeka juga di nilai lebih relavan dan
interaktif. Pembelajaran melalui kegiatan projek (projek based
learning) memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik
untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, seperti masalah
lingkungan, kesehatan, dan lainnya.
2.6 Hambatan dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
Program kurikulum merdeka atau biasa di sebut merdeka belajar menjadi suatu
kebijakan yang dianggap transformatif di dunia pendidikan, tentu ada berbagai
perubahan yang di rasakan oleh guru. Perubahan yang di rasakan guru
menghadapkan pada berbagai hambatan yang perlu di atasi dengan baik. Berikut
beberap hambatan yang di hadapi guru dalam program merdeka belajar :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Tanpa
kurikulum yang tepat, para pelajarr tidak akan memperolah target pembelajaran yang
sesuai. Tentu saja, semua ini disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik masing-
masing.
Jevi Nugraha. (2022). Mengenal tujuan kurikulum merdeka, pahami dedanya dengan
kurikulum sebelumnya. https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-tujuan-
kurikulum-merdeka-dan-penjelasannya-perlu-diketahui-kln.html?page=2