Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR (SD)

Disusun untuk memenuhi tugas penilaian Ujian Akhir Paket

Disusun Oleh:

Keysha Nazwa Salha A. D. P

41182109220039

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI


KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur, penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah berjudul
"Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar (SD)" Makalah ini disusun sebagai
tugas penilaian Ujian Akhir Paket.

Adapun tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan
tugas tersebut. Selain itu, penulis ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama proses penyusunan makalah ini.
Dengan bantuan mereka, makalah ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, dan oleh karena itu, sangat
diharapkan adanya kritik dan saran konstruktif dari pembaca guna perbaikan di masa
mendatang. Sebagai penutup, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca serta menjadi pijakan untuk peningkatan kualitas karya penulis di masa yang akan
datang.

Bekasi, 7 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Kurikulum Merdeka..................................................................................3
2.2 Konsep Dasar Kurikulum Merdeka.............................................................................3
2.3 Implementasi Kurikulum Merdeka di Lingkungan Sekolah Dasar (SD)....................5
2.4 Struktur Dan Alokasi Kurikulum Merdeka Jenjang Sekolah Dasar (SD)...................6
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia sebagai landasan
atau pedoman dalam menjalani kehidupan. Pendidikan tersebut dapat memberikan perubahan
dalam lingkungan sosial, salah satunya adalah perubahan strata sosial individu, dimana dalam
memperoleh akses pendidikan harus sama dan merata. Untuk melahirkan tujuan nasional
pendidikan seperti dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa dan pendidikan yang
melahirkan keadilan sosial, hal ini tentunya harus didukung oleh sistem yang terintegrasi dan
dibangun secara bersama-sama. Implementasi pendidikan tersebut harus selalu berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman, karena pendidikan merupakan bekal yang harus dimiliki
oleh setiap umat manusia dalam menjalani kehidupan yang semakin maju dan berkembang.
Karena hal inilah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia,
Nadiem Anwar Makarim mencetuskan program “Merdeka Belajar” yang bertujuan untuk
merespons kebutuhan pendidikan terhadap era revolusi industri 4.0. Kurikulum Merdeka
akan menghasilkan lulusan yang memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan zaman di
era 4.0 (Kadek Suartama dkk., 2020).
Kurikulum menjadi bagian yang penting dalam keberlangsungan proses belajar dan
mengajar. Sehingga pendidikan jika tidak menggunakan kurikulum dalam sistem
pembelajarannya maka akan berjalan tidak konsisten. Kurikulum menjadi diantara
seperangkat pendidikan yang penting dalam mencapai maksud dari pendidikan dan
merupakan menjadi tolak ukur pembelajaran yang akan dilakukan pada madrasah. Arah serta
pandangan hidup suatu negara dapat dilihat dari kurikulum yang digunakan pada satuan
pendidikan negara tersebut (Baharun, 2017) dalam (Anas, Akhmad, Nova, & Fitri, 2023)
Pendidikan merupakan aspek kunci dalam pembangunan suatu negara. Dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah menghadirkan Kurikulum
Merdeka sebagai solusi inovatif. Makalah ini membahas implementasi Kurikulum Merdeka
di Sekolah Dasar (SD) sebagai langkah strategis untuk memajukan pendidikan di tingkat
dasar.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Kurikulum Merdeka?

1
2. Bagaimana konsep dasar dari Kurikulum Merdeka?
3. Bagaimana pelaksanaan/implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan Sekolah Dasar
(SD)?

1.3 Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Kurikulum Merdeka.
2. Untuk mengetahui konsep dasar dari Kurikulum Merdeka.
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan/implementasi Kurikulum Merdeka di
lingkungan Sekolah Dasar (SD).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum Merdeka


Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk
menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar
peserta didik.
Kurikulum Merdeka merupakan pengembangan dari kurikulum yang sebelumnya,
namun pada pembelajaran intrakurikuler yang berbeda-beda. Pada Kurikulum Merdeka
kompetensi peserta didik dikembangkan dengan optimal yaitu dengan memperbanyak waktu
intrakurikuler di madrasah. Pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode, sesuai dengan
kebutuhan dalam materi dan pembelajaran. Pendidik diberi kewenangan dalam menggunakan
perangkat pembelajaran dalam proses belajar. Dalam upaya pencapaian profil belajar
Pancasila pemerintah, projek pembelajaran tidak diikatkan pada mata pelaran tertentu.
Sehingga target profil belajar Pancasila pemerintah dapat tercapai (Kemendikbud RI., 2022)
dalam (Anas, Akhmad, Nova, & Fitri, 2023).
Kurikulum Merdeka dirancang juga untuk mengejar ketertinggalan dalam literasi dan
numerasi di Indonesia. Diharapkan dengan penerapan Kurikulum Merdeka dapat memberikan
solusi untuk menyempurnakan kurikulum yang ada, yaitu dilaksankan secara bertahap
dengan disesuaikan berdasarkan kesiapan sekolah yang melakukan Kurikulum Merdeka
sebagai kurikulum baru dalam pembelajaran (Anas, Akhmad, Nova, & Fitri, 2023).

2.2 Konsep Dasar Kurikulum Merdeka


Merdeka belajar adalah program kebijakan baru Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim. Esensi
kemerdekaan berpikir menurut Nadiem harus didahului oleh para guru sebelum mereka
mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa
pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada maka
tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.

3
Pendidikan merdeka belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, yaitu dengan tujuan menghasilkan
generasi muda yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, memiliki keterampilan, dapat
memecahkan suatu permasalahan, yang nantinya untuk ke depannya menjadi bekal untuk
mengharumkan citra Indonesia dalam kancah internasional. Bila nanti setelah diterapkannya
kebijakan Merdeka Belajar, nantinya akan terjadi banyak perubahan terutama dari sistem
pembelajaran. Sistem pembelajaran yang sekarang hanya dilaksanakan di dalam kelas akan
berubah dan dibuat senyaman mungkin agar mempermudah interaksi antara murid dan guru.
Salah satunya yaitu belajar dengan outing class, dimana outing class ini adalah salah satu
program pembelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas agar siswa memiliki
keterampilan dan keahlian tertentu. Outing class juga merupakan metode belajar yang
menyenangkan dimana konsep ini mengajarkan para siswa untuk lebih dekat dengan alam
dan lingkungan sekitar (Komang , 2022).
Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Pembelajaran intrakulikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini
juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
b. Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip
pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi umum.
c. Pembelajaran ekstrakulikuler dolaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya
satuan pendidik.
Kurikulum merdeka belajar memberi hak belajar secara merdeka. Oleh karena itu guru
memerlukan strategi dalam penerapannya. Adapun strategi pembelajaran pada kurikulum ini
yaitu berbasis proyek. Peserta didik diminta untuk mengimplementasikan materi yang telah
dipelajari melalui proyek atau studi kasus. Proyek ini disebut dengan Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5).
Profil Pelajar Pancasila pada kurikulum ini diperkuat dengan adanya proyek
berdasarkan tema yang telah ditentukan oleh pemerintah. Profil Pelajar Pancasila merupakan
output atau lulusan yang memiliki karakter dan kompetensi sehingga bisa menguatkan nilai-
nilai luhur Pancasila. Hal ini merupakan bentuk penjabaran dari tujuan pendidikan nasional,
yang mana lulusan ini nantinya menjadi barometer yang berperan sebagai acuan utama yang
mampu mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan, termasuk guru dalam mencetak
4
karakter dan kompetensi peserta didik. Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, 2. Berkebinekaan global, 3.
Bergotong royong, 4. Mandiri, 5. Bernalar kritis, 6. Kreatif

2.3 Implementasi Kurikulum Merdeka di Lingkungan Sekolah Dasar (SD)


Salah satu kekhasan kurikulum merdeka adalah penanaman Pendidikan karakter
melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat P5. P5 merupakan
pembelajaran lintas disiplin untuk mengamati dan memikirkan pemecahan masalah di
lingkungan sekitar, dimana pembelajaran ini berbasis projek (PBL) yang diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran sekolah (Nisa’, 2022) dalam (Iskandar, Rosmana, Farhatunnisa,
Mayanti, Apriliya, & Gustavisiana, 2023).
Menurut Riki Sanra (Sanra et al., 2022) dalam (Iskandar, Rosmana, Farhatunnisa,
Mayanti, Apriliya, & Gustavisiana, 2023), kurikulum merdeka belajar ini merupakan
kurikulum merdeka belajar sendiri yang dimana guru dan muridnya memiliki kebebasan
untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar mandiri dan kreatif dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat Menyusun RPP secara efisien dan efektif
agar guru memiliki banyak waktu mempersiapkan dan mengevaluasikan proses pembelajaran
itu sendiri. Kegiatan merancang RPP menjadi tidak berlebit-belit dan lebih efisien terhadap
waktu, serta dapat mengimplementasikan model pembelajaran yang kooperatif, mampu
memberikan inovasi disetiap pembelajaran dengan menyesuaikan materi pembelajaran.
Dengan demikian siswa bukan lagi hanya menjadi objek pembelajaran, tetapi menjadi
subjek pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dengan matang mempersiapkan dan
merencanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan pemahaman dan keterampilan
proses siswa. Semua itu dapat terwujudkan jika guru menguasai konten isi materi dan
bagaimana mengajarkannya dengan baik. Untuk mendukung ketercapaian tersebut perlu
dilakukan pembinaan terhadap guru, dalam rangka membentuk guru yang professional. Salah
satu upaya yang telah dilakukan salah satunya pemerintah menyiadakan buku. Buku guru
berisi konten materi dan strategi pembelajarannya yang menjadi panduan dalam palaksanaan
pembelajaran kurikulum merdeka (Saadah et al., 2022) dalam (Iskandar, Rosmana,
Farhatunnisa, Mayanti, Apriliya, & Gustavisiana, 2023)
Implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang SD/MI mengutamakan pada
pembelajaran berbasis proyek demi mewujudkan profil pelajar Pancasila. Hal ini juga sangat
relevan dengan pembelajaran abad-21 dimana pembelajaran mengfokuskan tidak hanya pada
ranah pengetahuan tapi juga menekankan pada aspek karakter, penguasaan literasi,

5
keterampilan dan teknologi. Pembelajaran pada kurikulum merdeka akan dikembalikan
dalam pendekatan mata pelajaran. Adapun penyusunan jadwal cukup memudahkan guru
karena pembagian waktu per minggu menggunakan mata pelajaran. Penyusunan pada
kurikulum ini berbeda dengan penyusunan jadwal pada kurikulum 2013 dimana harus
mempertimbangkan rincian hari efektif dan minggu efektif (Ummi, 2022).
Beberapa perubahan kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka di jenjang SD/MI
menurut Kemdikbud Ristek yaitu 1. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) digabungkan, 2. Mata pelajaran seni sebagai mata pelajaran
keterampilan.
Dalam (Ummi, 2022) juga menjelaskan terdapat 3 (tiga) pilihan dalam penerapan atau
implementasi kurikulum merdeka (IKM) di jenjang SD/MI, yaitu: 1. Katagori Mandiri
Belajar yaitu sekolah atau satuan pendidikan tetap menggunakan kurikulum 2013 atau K13
yang disederhanakan / Kurikulum Darurat dengan menerapkan bagian-bagian dan prinsip
Kurikulum Merdeka. 2. Katagori Mandiri Berubah yaitu pada tahun ajaran 2022/2023 satuan
pendidikan mulai menggunakan Kurikulum Merdeka mengacu pada perangkat ajar yang telah
disiapkan oleh PMM (Platform Merdeka Mengajar) sesuai jenjang satuan pendidikan.
Adapun perangkat ajar yang telah disediakan untuk jenjang SD/MI adalah kelas I dan kelas
IV SD/MI. 3. Katagori Mandiri Berbagi yaitu sekolah mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka dan mengembangkan sendiri beberapa perangkat ajar pada jenjang kelas I dan kelas
IV SD/MI mulai tahun ajaran 2022/2023.

2.4 Struktur Dan Alokasi Kurikulum Merdeka Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Struktur kurikulum SD yang terdiri dari pembelajaran intrakulikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang dialokasikan dengan sekitar 20% total JP per
tahun. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada
capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan. Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata
pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu
setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran (Devi, 2023).
Struktur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
b. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
c. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
6
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata
pelajaran atau tematik. Selain penyelarasan proses pembelajaran yang mengacu pada
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek
nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran dan nomor 009/H/KR/2022 tentang
Profil Pelajar Pancasila sebagai upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran, juga dalam
proses asesmen yang berlangsung sepanjang proses pembelajaran akan meningkatkan
kualitas pembelajaran, baik proses maupun hasilnya. SD dapat mengorganisasikan muatan
pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.Proporsi beban belajar di
SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Pembelajaran intrakurikuler; dan
2) Projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh
persen) beban belajar per tahun.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kurikulum merdeka belajar adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan dari
kurikulum 2013 yang telah diresmikan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Reublik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI). Adanya kurikulum ini ialah untuk
terus mengoptimalkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk terus berkembang.
Dalam pengimplementasian kurikulum merdeka di sekolah dasar (SD) terdapat
beberapa hal dalam penerapannya yaitu Kategori Mandiri Belajar, Kategori Mandiri Berubah,
Kategori Mandiri Berbagi. Dengan penerapan tersebu diharapkan dapat menciptakan siswa
yang berkarakter dan mempunyai kredibilitas yang unggul.
Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah dasar (SD) mengutamakan pada
pembelajaran berbasis proyek demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini adalah
pembelajaran yang menggabungkan lintas disiplin keilmuan berbasis proyek atau praktek
tentang pemahaman materi dan penyelesaian masalah yang dipecahkan langsung oleh peserta
didik.

3.2 Saran
Implementasi dari kurikulum merdeka di sekolah dasar (SD) harus melibatkan beberapa
stakeholder untuk mendukung keberhasilan implementasi dari kurikulum baru tersebut.
Tenaga pendidik/guru, pihak sekolah, siswa, dinas pendidikan dan kementrian harus saling
bersinegri untuk dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka secara menyeluruh.
Sehingga pengimplementasian dari kurikulum merdeka dapat berjalan sesuai dengan apa
yang dicanangkan oleh KEMENDIKBUTRISTEK.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anas, Akhmad, I. Z., Nova, A. K., & Fitri, H. (2023). IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) (Studi Analisis Kebijakan KMA RI
No. 347 Tahun 2022). Journal of Creative Student Research (JCSR), 99-116.

Devi, F. S. (2023). IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN


IPAS DI KELAS IV SD N 2 PASURUAN KECAMATAN PENENGAHAN LAMPUNG
SELATAN. Bandar Lampung.

Iskandar, S., Rosmana, P. S., Farhatunnisa, G., Mayanti, I., Apriliya, M., & Gustavisiana, T.
S. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar. INNOVATIVE:
Journal Of Social Science Research, 2322-2336.

Komang , D. P. (2022). IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR DALAM DUNIA


PENDIDIKAN. Singaraja: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA.

Ummi, I. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Abad-21
di SD/MI. 2st ICIE: International Conference on Islamic Education, 293-304.

Anda mungkin juga menyukai