Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Zulfani Sesmiarni, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Putri Annisa Hutasuhut 2522314
Bhatrysia Ganesis 2522341
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya dengan judul makalah yaitu “Pembelajaran TIK Pada
Kurikulum Merdeka” yang meliputi konsep pemebelajaran TIK pada kurikulum
merdeka,istilah baru dalam kurikulum merdeka dan keterkaitan akan pembelajaran
dengan isu literasi,SDGs dan teknologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Zulfani Sesmiarni, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Perancangan Pembelajaran TIK ,yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
di bidang studi yang kami tekuni. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam membuat makalah ini,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siapa saja termasuk guru akan mengatakan bahwa teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sangat dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan
sebagian orang mengatakan bahwa dirinya tidak dapat terlepas dari TIK,
Bagaimana dengan guru? Apakah mereka telah memanfaatkan kemajuan TIK
untuk mendukung keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang mereka kelola
setiap hari? Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian guru di beberapa sekolah di
berbagai provinsi dan kabupaten/kota telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran namun sebagian guru lainnya masih belum.
Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih
fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter
dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang
mendukung pemulihan pembelajaran adalah (1) Pembelajaran berbasis projek
untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila (2)
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Pada mata pelajaran informatika, siswa diharapkan mempelajari
bagaimana mengembangkan karakter tersebut sebagai warga dunia nyata
dan sebagai warga dunia maya. Semua unsur pembelajaran pada mata
pelajaran ini diharapkan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan
kreatif siswa serta melatih siswa untuk menghubungkan satu unsur
pengetahuannya dengan unsur pengetahuan lainnya. Dengan mempelajari
berbagai sumber ilmu informatika, siswa belajar bagaimana bekerja secara
mandiri pada tugas yang diberikan oleh guru mereka. Siswa juga
mengembangkan kemampuan berkolaborasi, bernalar secara kritis dan
kreatif dalam diskusi, serta kreatif dalam memecahkan masalah dan
melakukan proyek di antara siswa. Dan dalam kehidupan sosial, beberapa
siswa mungkin berasal dari berbagai daerah, dan siswamungkin bertemu
1
dengan siswa dari berbagai negara melalui dunia maya. Siswa kemudian akan
belajar untuk menumbuhkan toleransi dan saling menghormati di antara
teman-teman dari latar belakang yang berbeda. Hal ini wajar terjadi karena
kita percaya bahwa semua makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
itu baik dan harus dihormati. Cara kita berkomunikasi dengan baik dengan orang
lain menunjukkan akhlak kita yang mulia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pembelajaran TIK pada Kurikulum Merdeka?
2. Apa saja istilah-istilah baru dalam Kurikulum Merdeka ?
3. Bagaimana keterkaitan pembelajaran dengan isu literasi,SDGs dan
Teknologi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep pembelajaran TIK pada Kurikulum Merdeka.
2. Untuk mengetahui perubahan dari istilah – istilah baru dalam kurikulum
merdeka?
3. Untuk mengetahui keterkaitan pembelajaran dengan isu literasi,SDGs dan
teknologi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum Merdeka
1. Pengertian Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi.1 Kurikulum Merdeka adalah program kebijakan baru
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Anwar
Makarim.
1
Barlian,Ujang Cepi,et al. IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. JOEL Journal of Educational and Language
Research Vol.1, No.12, Juli (2022), 2108
2
Khoirulrijal,et al. PENGEMBANGANN KURIKULUM MERDEKA .Malang : CV.
Literasi Nusantara Abadi.(2022).15-17
3
Abdul Fattah Nasution et al., “Konsep Dan Implementasi Kurikulum Merdeka,”
COMPETITIVE: Journal of Education, 2.3 (2023), 208
3
2. Prinsip Kurikulum Merdeka
Kemunculan kurikulum merdeka belajar menunjang tersebarluasnya
pendidikan di Indonesia secara merata dengan kebijakan afirmasi yang
dibuat olehpemerintah terhadap peserta didik yang berada didaerah
tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Tidak hanya itu saja kurikulum
merdeka belajar juga akan mengubah metode belajar yang awalnya
dilaksanakan di ruang kelas dan diubah menjadi pembelajaran di luar
kelas. Pembelajaran di luar kelas akan memberikan peluang yang lebih
besar bagi peserta didik untuk berdiskusi dengan guru Kurikulum Merdeka
mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
4
Ibid, 205
5
Nur Azmi Rohimajaya, et. al. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022:
827
4
4. Perubahan dan Istilah – Istilah Baru Dalam Kurikulum Merdeka
Perubahan pada kurikulum,pastinya juga akan merubah hal penting dari
perubahan tersebut.Termasuk dalam istilah,metode dan isi dari kurikulum
tersebut.Berikut perubahan dari Kurikulum k13 Revisi ke Kurukulm
Merdeka :
a. KI (kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) berubah menjadi
CP (Capaian Pembelajaran), dalam perencanaan CP dianalisis
untuk menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
b. Silabus menjadi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), ATP dibuat dan
dirancang oleh guru.
c. RPP diganti menjadi Modul Ajar dan dikembangkan oleh guru; .
d. Perbedaan RPP dengan Modul Ajar adalah terakhir membuat RPP
satu lembar pada kurikulum 13, Modul Ajar sekarang lebih banyak
lagi, bisa dibuat 1 minggu 1 modul, dan di dalamnya terdapat tes
formatif, tes sumatif. Tes formatif dan tes sumatif direncanakan dan
dirancang oleh guru.
e. Dalam Modul Ajar, pada awal pembelajaran harus ada tes
diagnostik (dibagi 2 yaitu tes kognitif untuk pembelajaran dan
nonkognitif untuk mengetahui latar belakang peserta didik), dan
untuk mengetahui karakter anak (bahagia/tidaknya peserta didik)
pada akhir pembelajaran. Perencanaan Asesmant diagnostik dibuat
oleh guru.
f. Pengurangan mata pelajaran IPA dan IPS di fase A, untuk fase B
ada penggabungan IPA dan IPS menjadi IPAS.
g. Penyampaian materi bisa tematik dan mata pelajaran, dikembalikan
kepada satuan pendidikan masing-masing.
h. Bebas jam mata pelajaran per minggu.
i. Boleh memilih materi mana yang didahulukan dan diajarkan
karena patokannya kepada Modul Ajar, bukan buku paket.6
6
Barlian,Ujang Cepi,et al. IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. JOEL Journal of Educational and Language
Research Vol.1, No.12, Juli (2022),2113
5
informasi dan sebagainya) menjadi keluaran (produk dan jasa).Dalam
rangka peningkatan sumber daya manusia dan kualitas pendidikan di
Indonesia, maka pembelajaran berbasis TIK perlu dipraktikkan dan dikuasai
siswa sedini mungkin agar lebih mantap untuk menghadapi globalisasi
pendidikan.7
7
M R Walukow, H N Tambingon, dan V N J Rotty, “Pergeseran Paradigma Pembelajaran
Informatika di Sekolah,” Pergeseran Paradigma Pembelajaran Informatika di Sekolah, 4.5
(2022), 5411–20
8
Azhariadi, Ina Desmaniar, dan Zuliana Linggo Geni, “Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di Daerah Terpencil,” in Jurnal INSYPRO (Information
System and Processing),Palembang: Universitas PGRI Palembang, 2019, 83
6
gunakan sebagai media belajar kapanpun dan dimanapun. Guru dan peserta
didik tidak harus mengandalkan buku cetak dan bahan lainnya lagi dalam
media fisik yang di tempatkan di perpustakaan karena dengangn internet
kita dapat mengakses informasi dari mana saja dan setiap saat.
Namun di era industri 4.0 dan masyarakat 5.0 bahwa Informatika menjadi
salah satu disiplin ilmu yang wajib dikuasai oleh semua orang. Informatika
berkaitan juga dengan studi, pengembangan dan implementasi dari sistem
komputer serta pemahaman dunia nyata dan artifisial tersebut. Definisi lain
mengatakan bahwa Informatika adalah bidang ilmu mengenai studi,
perancangan, dan pembuatan sistem komputasi, serta prinsip- prinsip yang
menjadi dasar perancangan tersebut. Landasan berpikir untuk belajar
informatika dinamakan computational thinking.
7
(tools) yang sesuai. Informatika mencakup prinsip keilmuan perangkat keras,
data, informasi, dan komputasi yang mendasari proses pengembangan
tersebut.
C. Keterkaitan Pembelajaran
Hubungan antara pendidikan dengan kehidupan sudah pasti dapat kita
rasakan,baik dalam bidang ekonomi,sosial sampai dengan keterampilan.Berikut
keterkaitan antara pembelajaran dari aspek lain
1. Isu Literasi
Isu literasi adalah masalah yang kompleks dan multidimensi akan minat
baca serta keterampilan menulis yang membutuhkan upaya bersama dari
berbagai pihak untuk mengatasinya. Dengan itu tujuan pembelajaran literasi
adalah membantu siswa memahami dan menemukan strategi yang efektif
dalam hal kemampuan membaca dan menulis, termasuk di dalamnya
kemampuan menginterpretasi makna teks yang kompleks dalam struktur
tata bahasa dan sintaksis. Dengan meningkatkan literasi, kita dapat
9
Op. cit.5416-5417
8
membangun bangsa yang lebih maju dan sejahtera. tahuan dan potensi
seseorang.10
10
Heni Subandiyah, “PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA,” Paramasastra : Jurnalm Ilmiah Bahasa Sastra dan
Pembelajarannya, 24.1 (2013), 115
11
Maria Tareze, Indri Astuti, dan Afandi, “MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI
SDGs DALAM PENDIDIKAN FORMAL SEBAGAI PENGENALAN ISU GLOBAL
UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SOSIAL PESERTA DIDIK,” Visipena, 13.1
(2022), 46
9
3. Teknologi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
12
Cepi Riyana, “Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran,” Reasearch Gate, October,
2017, 4
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka membawa angin segar dalam pembelajaran TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi). Fokus tidak lagi hanya pada penguasaan teknologi
semata, namun pada pengembangan literasi digital yang menyeluruh. Literasi
digital ini mencakup kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, berkreasi,
berkolaborasi, dan berkomunikasi secara efektif dalam menghadapi dunia digital
yang terus berkembang.
Dengan menerapkan konsep ini, diharapkan lahir generasi digital yang tidak
hanya cakap menggunakan teknologi, namun juga cerdas dan bijak dalam
memanfaatkannya. Generasi seperti inilah yang dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi di masa depan.
B. Saran
Demikian pembahasan makalah ini, saya menyadari bahwa karya tulis apapun
tidak lepas dari bentuk kesalahan dan kekurangan, dan saya menyadari bahwa
makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya
mengharapkan masukan, kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnan dan
perbaikan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Nasution,Abdul Fattah , Setia Ningsih, Mona Febrica Silva, Leli Suharti, dan
Jekson Parulian Harahap, “Konsep Dan Implementasi Kurikulum Merdeka,”
COMPETITIVE: Journal of Education, 2.3 (2023).
Azhariadi, Ina Desmaniar, dan Zuliana Linggo Geni, “Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di Daerah Terpencil,” in Jurnal
INSYPRO (Information System and Processing), ed. oleh dan Geni Zuliana
Linggo Azhariadi, Desmaniar Ina (Palembang: Universitas PGRI Palembang,
2019),
Barlian,Ujang Cepi,et al. IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. JOEL Journal of Educational
and Language Research Vol.1, No.12, Juli (2022),
Khoirulrijal,et al. PENGEMBANGANN KURIKULUM MERDEKA .Malang :
CV. Literasi Nusantara Abadi.(2022).
Nur Azmi Rohimajaya, et. al. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES
2022: 827
Rohimajaya,Nur Azmi , et. al. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES
2022
Riyana, Cepi, “Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran,” Reasearch Gate,
October, 2017,
Subandiyah, Heni, “PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA,” Paramasastra : Jurnalm Ilmiah
Bahasa Sastra dan Pembelajarannya, 24.1 (2013),
Tareze, Maria, Indri Astuti, dan Afandi, “MODEL PEMBELAJARAN
KOLABORASI SDGs DALAM PENDIDIKAN FORMAL SEBAGAI
PENGENALAN ISU GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN
KESADARAN SOSIAL PESERTA DIDIK,” Visipena, 13.1 (2022),
Walukow, M R, H N Tambingon, dan V N J Rotty, “Pergeseran Paradigma
Pembelajaran Informatika di Sekolah,” Pergeseran Paradigma Pembelajaran
Informatika di Sekolah, 4.5 (2022),
12