Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN

UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

1. DWI YONA ARDI (21067039)


2. ESA HAFIZUL AKBAR (21067040)
3. HADI KURNIA FIRMAN (21067042)
4. ILHAM HABIBULLAH (21067044)
5. M. AGRIZENO (21067047)
6. MUHAMMAD FAHROZI (21067051)
7. MUHAMMAD RIZKY SEPTIAN (21073018)

Dosen pengampu :

Dra. Zulminiati, M,Pd

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberi kemudahan,
ketekunan, dan kekuatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Upaya Pembaharuan Pendidikan”.

Makalah ini dipersiapkan terutama untuk mahasiswa Universitas Negeri Padang


yang sedang memepelajari mata kuliah dasar-dasar ilmu pendidikan yang
didampingi oleh ibu Zulminiati di Universitas Negeri Padang. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada ibu Zulminiati selaku dosen pengampu. Tugas
yang telah diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai sumber referensi yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala masukan baik
berupa saran maupun kritikan yang membangun sangat diharapkan.

Padang, 16 November 2021

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………….. iii

BAB I………………………………………………………………….. 1

PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….1

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………….. 1

BAB II………………………………………………………………….1

PEMBAHASAN……………………………………………………… 1

2.1 Pembaharuan Kurikulum Merdeka Belajar…………………….. 1

2.2 Pengelolaan Pendidikan Inovatif……………………………….. 1

2.3 Pengembangan Luar Sekolah…………………………………... 1

2.4 Home Schooling………………………………………………... 1

BAB III………………………………………………………………... 1

PENUTUP…………………………………………………………….. 1

3.1 Kesimpulan……………………………………………………... 1

3.2 Saran……………………………………………………………. 1

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 1

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan zaman terhadap pengelolaan pendidikan. Dengan
adanya perkembangan kebutuhan untuk memenuhi dan meningkatkan pendidikan
di indonesia. Pentingnya inovasi diperlukan dalam pembelajaran termasuk bidang
pendidikan, pembaharuan pendidikan, komponen sistem pendidikan. Sehubungan
dengan hal ini, terdapat tiga fokus utama yang perlu dikelola dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional. Pertama, upaya peningkatan mutu
pendidikan, kedua, relevansi yang tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan, dan
ketiga, tata kelola pendidikan yang kuat.
Berkaitan dengan hal diatas, program pemerintah yang sedang dilaksanakan
dari tahun 2020 dengan menerapkan merdeka belajar dan kampus merdeka. Semua
potensi sumber daya guru sangat berpengaruh dalam tercapainya pendidikan
nasional. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 7 UU No, 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen, profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusu
yang dilaksanakan berdasarkan beberapa prinsip.
1.2 Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian latar belakang, dapat diambil beberapa rumusan
masalah, antara lain :
1. Bagaimana pembaharuan kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka ?
2. Bagaimana pengelolaan pendidikan inovatif ?
3. Bagaimana pengembangan luar sekolah ?
4. Bagaimana home schooling itu ?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari beberapa uraian latar belakang, tujuan penulisan dapat diberikan
penjelasan, antara lain :
1. Dapat mengetahui pembaharuan kurikulum merdekan belajar
2. Dapat mengetahui pengelolaam pendidikan inovatif
3. Dapat mengetahui pengembangan luar sekolah
4. Dapat mengetahui apa itu home schooling
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana pembaharuan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka

Merdeka belajar adalah salah satu program yang dirancang oleh menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu bapak Nadiem Makarim.
Dengan adanya merdeka belajar akan tercapainya siswa lebih aktif terlibat, guru
mampu melaksanakan kompetensi yang dia miliki, dan siswa terbiasa untuk turun
lansung memberikan respon dari proses belajar mengajar.

Ada beberapa point yang terkait dari merdeka belajar di tingkat sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah keatas dan sekolah menengah
kejuruan, antara lain :

a. USBN diganti
Dengan digantinya USBN merdeka belajar menerapkan asesmen ujian dalam
bentuk tes tertulis atau penilaian lainnya yang menyeluruh seperti penugasan
akhir.
b. Ujian Nasional (UN) diganti
Ujian Nasional terakhir dilakukan pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 diganti
dengan asesmen yang dilakukan terhadap hal literasi dan hal numerasi. Dengan
tujuan mengacu pada praktik baik pada level internasional.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dipersingkat
RPP yang akan dipersingkat dengan tujuan kegiatan pembelajaran dan asesmen
yang dilakukan dengan efisien dan efektif yang menjadikan guru punya evaluasi
proses pembelajaran tersebut.
d. Zonasi PPDB lebih fleksibel
Untuk program merdeka belajar bahwa kemendikbud menetapkan menggunakan
sistem zonasi yang lebih fleksibel untuk fasilitas akses dan kualitas diberbagai
daerah.

2
Dalam memenuhi lajunya arus perkembangan zaman maka perlu
ditingkatkan kebutuhan dan menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja. Perguruan
tinggi di tuntut agar dapt merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang
inovatif, efektif agar mahasiswa dapat meraih pencapaian pembeljaran yang
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan secara optimal.

Kebijakan dari program kampus merdeka diharapkan menjadi jawaban untuk


memajukan negara indonesia yang akan datang. kampus merda merupakan wujud
pembelajaran di perguruan tinggi yang fleksibel sehingga terciptanya belajar yang
inovatif dengan sesuai kebutuhan mahasiswa.

Dalam program kampus merdeka digolongkan menjadi 4 kebijakan utama,


antara lain :

1. Kemudahan pembukaan program studi baru


2. Perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi
3. Kemudahan perguruan tinggi menjadi bahan hukum
4. Hak belajar 3 semester di luar program studi

Dalam program kampus merdeka juga dapat memberikan pengalam


kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh
dan siap kerja.

1. Magang/ praktik kerja, kegiatan magang diperusahaan manapun yang dibimbing


langsung oleh seorang dosen atau pengajar
2. Proyek sosial di desa, kegiatan ini bisa membantu masyrakat di daerah terpencil
dalam membangun ekonomi, infrasrtuktur, dll
3. Mengajar disekolah, kegiatan mengajar ini bisa dilakukan baik dikota maupun
daerah terpencil yang akan difasilitasi oleh kemendikbud
4. Kegiatan wirausaha, kegiatan ini bisa dikembangkan oleh mahasiswa secara
mandiri yang dibuktikan dengan penjelasan dan proposal kewirausahaan.

3
2.2 Bagaimana pengelolaan pendidikan inovatif

Cara yang paling sederhana untuk memahami perubahan pendidikan dan


kebudayaan dengan menggambarkan yang lebih jelas mengenai perubahan tersebut
dan dijelaskan langsung oleh pesertas didik dan masyrakat. Salah satu faktor yang
ikut menentukan efektifitas pelaksanaan program perubahan pendidikan adalah
penggunaan strategi.

Ada tiga point dalam menggunakan strategi dalam pengelolaan pendidikan


inovatif, antara lain :

1. Strategi fasilitas, dengan adanya pembaharuan fasilitas dan sarana prasanan


dalam bidang pendidikan dengan tujuan dalam proses pembelajaran yang
tercapai.
2. Strategi pendidikan, dengan adanya perubahan sosial yang dilakukan dalam
menyampaikan informasi untuk menanamkan tentang sebab dan akibat yang
bisa diselesaikan dengan adanya pendidikan.
3. Strategi bujukan, dengan adanya strategi ini bisa diharapkan dengan perubahan
sosial dengan cara membujuk untuk mengikuti perubahan dalam pendidikan
dengan menjelaskan alasan yang bisa dipercayai, dan pemberian fakta yang
akurat.

2.3 Bagaimana pengembangan luar sekolah

Menurut UU No. 20 tahun 2003, tentang sisdiknas. Menyatakan bahwa


pendidikan nasional diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu : pendidikan formal,
pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Pendidikan non formal dan
informal. Pendidikan kesetaraan ini juga berfungsi mengembangkan potensi diri
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan akademik dan
keterampilan fungsional dan pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Tujuan dibuatnya program pendidikan kesetaraan adalah menjamin pendidikan
yang bermutu bagi anak yang kurang beruntus atau putus sekolah dan memberikan
peluang kepada masyarakat yang ingin menuntas pendidikan yang sederajat.

4
Baik itu instansi pemerintah maupun masyarakat atau swasta bisa
menyelenggarakan berbagai program pendidikan kesetaraan, yaitu :

a. Program paket A, program pendidikan ini setara dengan SD/MI yang berminat
untuk menuntaskan pendidikan kesetaraan dan memiliki ijazah program paket
A. hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SD/MI.
b. Program paket B, program pendidikan ini setara dengan SMP/MTS yang
berminat untuk menuntaskan pendidikan kesetaraan dan memiliki ijazah prgram
paket B. hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMP/MTS.
c. Program paket C, program pendidikan ini setara dengan SMA/MA yang
berminat untuk menuntaskan pendidikan kesetaraan dan memiliki ijazah
program paket C. hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMA/MA.

2.4 Bagaimana home schooling ?

Sistem pendidikan nasional (sisdiknas) dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 27


ayat 1 menyebutkan bahwa kegiatan formal yang dilakukan oleh keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar mengajar secara mandiri. Home schooling
mengalami perkembangan pesat karena didukung oleh teknologi informasi yang
luar biasa dan efektif.

Home schooling mempunyai tujuan yang sangat baik dalam pengembangan


peserta didik, yaitu :

a. Mengkaji home schooling berbagai alternatif pada sebagian masyarakat


b. Menganalisi peranan keluarga dalam pelaksanaan pendidikan home schooling
c. Mengeksplorasi aspek-aspek kultur dalam pendidikan homeschooling
d. Menganalisis tantangan, harapan, dan pengembangan pendidikan home
schooling dalam masyarakat.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Kurikulum
merdeka belajar dan kampus merdeka. Merupakan upaya pembaharuan pendidikan
dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang bertujun mendorong
mahasiswa agar bisa menguasai beragam kompetensi sebagaimana tertuang dalam
Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar nasional Pendidikan Tinggi.

3.2 Saran
Tahun 2020 sekaligus pandemi COVID-19 yang sangat melelahkan bagi
dunia pendidikan. Pembelajaran disekolah maupun dikampus terhambat yang
memaksakan proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran online demi
kesehatan peserta didik. Dengan adanya kebijakan dari Kemendikbud tentang
merdeka belajar dan kampus merdeka menjadikan pendidikan di indonesia mampu
mengembangkan perubahan teknologi yang ada pada saat ini, seperti google
classroom, zoom, e-learning, dan berbagai jenis software lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Susetyo, S. (2020, October). Permasalahan Implementasi Kurikulum Merdeka


Belajar Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas
Bengkulu. In Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra (Vol.
1, No. 1, pp. 29-43).

Ramdhani, I. S. (2020). DISRUPSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


MENUJU MERDEKA BELAJAR DI ERA KENORMALAN
BARU. Jurnal Sasindo UNPAM, 8(2), 17-28.

Rusdiana, A. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan.

Novita, I. F. 2015 JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS


ILMU PENDIDIKAN LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA.

Purnamasari, I., Suyata, S., & Dwiningrum, S. I. A. (2017). Homeschooling dalam


masyarakat: Studi etnografi pendidikan. Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 5(1), 14-31.

Anda mungkin juga menyukai