“Kurikulum Merdeka”
Disusun Oleh:
Kelompok 4
TUTI ALAWIYAH (2110247655)
ELSYA SUHARNITAA (2110247717)
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kurikulum Merdeka” ini.
Pada makalah ini penulis membahas pengertian kurikulum merdeka,
karakteristik kurikulum merdeka, prinsip kurikulum merdeka, istilah dalam
kurikulum merdeka, perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013, dan
kelebihan kurikulum merdeka. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika. Terima kasih penulis ucapkan kepada
Ibu Dra. Yenita Roza, Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan bimbingan dan saran dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan dalam menciptakan
berbagai desain pembelajaran, baik berupa strategi, metode dan berkaitan dengan
administratif atau desain implementasi pembelajarannya. Seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin canggih, menjadi tugas yang sangat berat bagi
pendidik untuk mensukseskan dari tujuan suatu pembelajaran. Begitupun dengan
peserta didik menjadi tugas yang pokok dalam memahami dan mempelajari materi
yang diajarkan, untuk dapat menjadi generasi muda yang cerdas.
Sebagai negara yang terus berinovasi dalam pengembangan dalam mendesain
suatu pembelajaran, Indonesia setidaknya telah mengalami lebih dari sepuluh kali
perubahan kurikulum yang memengaruhi gaya suatu pembelajaran tersebut sejak
awal kemerdekaan. Mulai dari Rentjana Pembelajaran 1947 hingga yang baru saja
hangat diperbincangkan, yakni “Merdeka Belajar.” Merdeka Belajar yang
dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah komando
Nadiem Makarim menambahkan fakta bahwa dalam kurun waktu kurang dari 10
tahun saja Indonesia telah melakukan pembaharuan kurikulum sebanyak 3 kali. Hal
tersebut tak lain yaitu untuk menjawab kebutuhan Indonesia yang berubah sesuai
kemajuan zaman dalam mensukseskan dari suatu tujuan pembelajaran, baik strategi,
metode atau yang sifatnya administratif atau desain implementasi pembelajarannya.
Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan perserta didik yang
memiliki daya saing di masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum merdeka
1
2. Bagaimana karakteristik kurikulum merdeka
3. Apa saja prinsip kurikulum merdeka
4. Apa saja istilah baru dalam kurikulum merdeka
5. Bagaimana perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013
6. Apa saja kelebihan kurikulum merdeka
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makah ini yaitu:
1. Memahami apa itu kurikulum merdeka
2. Memahami karakteristik kurikulum merdeka
3. Memahami prinsip kurikulum merdeka
4. Memahami istilah-istilah baru dalam kurikulum merdeka
5. Memahami perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013
6. Memahami kelebihan kurikulum merdeka
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi
mahasiswa dan guru dalam upaya mengimplementasikan kurikulum merdeka di
sekolah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang
diminati.
Adanya pilihan bagi sekolah untuk menggunakan salah satu dari tiga
kurikulum ini didasarkan pada dua alasan berikut ini:
1. Sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan
kurikulum sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.
2. Kebijakan memilih kurikulum diharapkan dapat memperlancar proses perubahan
kurikulum nasional karena dilakukan secara bertahap. Dapat dikatakan bahwa
kebijakan memberikan opsi kurikulum sekolah merupakan salah satu upaya
manajemen perubahan.
Esensi Kurikulum Merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi belajar,
di mana setiap siswa memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Tujuan merdeka
belajar adalah untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi
Covid-19 secara efektif. Untuk saat ini Kurikulum 2013 tetap dapat digunakan
sembari sekolah bersiap-siap untuk menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan
pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan
kesiapan masing-masing.
4
3. Guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai
kemampuan siswa dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal.
Guru diberikan keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Dalam
pelaksanaannya, pemerintah menyediakan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan
penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
5
menerapkan kurikulum 2022 nantinya. Berikut ini beberapa istilah baru dalam
kurikulum 2022 dan belum ada dalam kurikulum 2013.
1. Capaian Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.
Capaian Pembelajaran ini juga menjadi pengganti KI dan KD dalam
kurikulum 2013, pengintegrasian antara segi pengetahuan, ketrampilan dan sikap
sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Sehingga dapat membangun kompetensi yang utuh. Dalam penulisan format CP
tidak ada lagi pemisahan antara segi pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam
KI dan KD, tetapi penggabungan dan pengintegrasian dalam satu paragraf utuh.
Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian
pembelajaran menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan siswa.
Pembagian fase dalam CP dapat digambarkan sebagai berikut:
a) Fase A : Pada umumnya SD Kelas 1-2
b) Fase B : Pada umumnya SD Kelas 3-4
c) Fase C : Pada umumnya SD Kelas 5-6
d) Fase D : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
e) Fase E : Pada umumnya SMA Kelas 10
f) Fase F : Pada umumnya SMA Kelas 11-12
2. Alur Tujuan Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka.
Setelah menganalisis Capaian Pembelajaran, selanjutnya guru harus
membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Alur Tujuan Pembelajaran adalah
rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis,
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur tujuan
pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang sama dengan Silabus pada kurikulum
2013, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. Selain itu, ATP sebagai
panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase
tersebut. Terdapat beberapa aspek-aspek dalam operasional komponen Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP). Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran
6
dapat memuat tiga aspek antara lain: Kompetensi, konten, dan variasi. Kriteria
Alur Tujuan Pembelajaran, yakni:
Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik
Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan
dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi antarfase dan jenjang.
3. Modul Ajar atau RPP Plus Dalam Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar ini sebagai pengganti RPP di Kurikulum 2013. Modul ajar ini
selayaknya seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi dilengkapi
dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk
mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Intinya, modul ajar tersebut
memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP. Tetapi, terdapat 2
macam modul ajar dalam Kurikulum 2022 ini, yaitu Modul Ajar Umum untuk
proses pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan Modul Ajar
Khusus Projek Profil Pelajar Pancasila yang dikhususkan untuk mengembangkan
projek Profil Pelajar Pancasila, hanya dibuat oleh guru yang mendapatkan tugas
tambahan sebagai koordinator projek tersebut. Selain itu, akan ada beberapa
istilah baru dalam Modul Ajar Umum dalam Kurikulum Merdeka nantinya.
Istilah baru tersebut adalah
Pemahaman permakna
Pertanyaan pemantik
Refleksi peserta didik dan guru.
Glosarium
7
4. Profil Pelajar Pancasila Dalam Kurikulum Merdeka
Jika di Kurikurilum 2013, kita mengenal Penguatan Pendidikan Karakter
atau biasa disingkat PPK. Namun, dalam Kurikulum Merdeka, kita akan
mengenal istilah Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah profil
lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan
diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para
pemangku kepentingan. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi,
diantaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
5. Teaching at the Right Level (TaRL)
Teaching at the Right Level (TaRL) adalah sebuah pendekatan belajar yang
mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Teaching at the
right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada
tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang
menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi
jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam
kelas.
Teaching at the Right Level (TaRL) yang memungkinkan anak-anak
memperoleh keterampilan dasar, seperti membaca dan berhitung dengan cepat.
Tanpa memandang usia atau kelas, pengajaran dimulai pada tingkat anak. Inilah
yang dimaksud dengan “Mengajar pada Tingkat yang Benar”. Metode TaRL
yang dikembangkan oleh Pratham pada awalnya dirancang dengan mengingat
anak-anak yang telah mencapai sekolah Dasar Kelas III, IV atau V tetapi masih
belum menguasai keterampilan dasar. Fokusnya adalah membantu anak-anak
dengan dasar membaca, memahami, mengekspresikan diri, serta keterampilan
berhitung.
8
6. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) Dalam Kurikulum
Merdeka
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan atau yang disingkat KOSP
ini adalah nama lain dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum operasional di satuan pendidikan yakni memuat seluruh rencana
proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman
seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna,
kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks
dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Dalam proses penyusunannya, KOSP perlu menjadi dokumen yang hidup;
menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan.
Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah dari awal, hendaknya
dimulai dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil
Pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen,
serta Capaian Pembelajaran. Bagi yang sudah memiliki dokumen kurikulum
operasional satuan pendidikan, dapat langsung melakukan peninjauan dan revisi.
9
Jam pelajaran dihitung per minggu Jam pelajaran dihitung pertahun
Capaian pembelajaran berfokus pada Capaian pembelajaran berfokus pada
rumusan kompetensi yang detail dan kompetensi dan materi yang esensial
terpisah-pisah
Menggunakan pendekatan tematik Menggunakan pendekatan project based
learning dengan mata pelajaran terintegrasi
serta profil pelajar pancasila
SMP/SMPLB/MTs
Kerangka Dasar
Kompetensi Dasar (KD) yang berupa Capaian Pembelajaran yang disusun per
lingkup dan urutan (scope and fase
sequence) yang dikelompokkan pada Capaian Pembelajaran dinyatakan dalam
empat Kompetensi Inti (KI) paragraf yang merangkaikan
yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, pengetahuan, sikap, dan keterampilan
Pengetahuan, dan Keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan
KD dinyatakan dalam bentuk point- meningkatkan kompetensi
10
point dan diurutkan untuk mencapai KI SMP/sederajat terdiri dari satu fase,
yang diorganisasikan pertahun yaitu Fase D (umumnya setara dengan
KD pada KI 1 dan KI 2 hanya terdapat kelas VII, kelas VIII dan kelas IX SMP)
pada mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Struktur Kurikulum
Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu. Struktur kurikulum dibagi menjadi 2
Satuan mengatur alokasi waktu (dua) kegiatan pembelajaran utama,
pembelajaran secara rutin setiap yaitu:
minggu dalam setiap semester, pembelajaran reguler atau rutin yang
sehingga pada setiap semester peserta merupakan kegiatan intrakurikuler; dan
didik akan mendapatkan nilai hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila
belajar setiap mata pelajaran. Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun.
Satuan pendidikan diarahkan Satuan pendidikan dapat mengatur
menggunakan pendekatan alokasi waktu pembelajaran secara
pengorganisasian pembelajaran fleksibel untuk mencapai JP yang
berbasis mata pelajaran. ditetapkan
Satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan pengorganisasian
pembelajaran berbasis mata pelajaran,
tematik, atau terintegrasi
Mata pelajaran Informatika merupakan
mata pelajaran wajib
Satuan pendidikan atau peserta didik
11
dapat memilih sekurang-kurangnya satu
dari 5 (lima) mata pelajaran Seni dan
Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, Seni Tari, atau Prakarya
Pembelajaran
Penilaian
Penilaian formatif dan sumatif oleh Penguatan pada asesmen formatif dan
pendidik berfungsi untuk memantau penggunaan hasil asesmen untuk
kemajuan belajar, memantau hasil merancang pembelajaran sesuai tahap
belajar, dan mendeteksi kebutuhan capaian peserta didik
perbaikan hasil belajar peserta didik Menguatkan pelaksanaan penilaian
secara berkesinambungan autentik terutama dalam projek
12
Menguatkan pelaksanaan penilaian penguatan profil pelajar Pancasila
autentik pada setiap mata pelajaran Tidak ada pemisahan antara penilaian
Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Buku teks dan buku non-teks Buku teks dan buku non-teks
Contoh-contoh modul ajar, alur tujuan
pembelajaran, contoh projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan
Perangkat Kurikulum
SMA/SMALB/MA
Kerangka Dasar
13
2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan Merdeka adalah tujuan Sistem
Nasional dan Standar Nasional Pendidikan Nasional dan Standar
Pendidikan Nasional Pendidikan.
Mengembangkan profil pelajar Pancasila
pada peserta didik
Kompetensi Dasar (KD) yang berupa Capaian Pembelajaran yang disusun per
lingkup dan urutan (scope and fase
sequence) yang dikelompokkan pada Capaian Pembelajaran dinyatakan dalam
empat Kompetensi Inti (KI) paragraf yang merangkaikan
yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, pengetahuan, sikap, dan keterampilan
Pengetahuan, dan Keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan
KD dinyatakan dalam bentuk point- meningkatkan kompetensi
point dan diurutkan untuk mencapai SMA/sederajat terdiri dari:
KI yang diorganisasikan pertahun Fase E (umumnya setara dengan kelas X
KD pada KI 1 dan KI 2 hanya terdapat SMA)
pada mata pelajaran Pendidikan Fase F (umumnya setara dengan kelas
Agama dan Budi Pekerti dan XI dan XII SMA)
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Struktur Kurikulum
Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu. Struktur kurikulum dibagi menjadi 2
Satuan mengatur alokasi waktu (dua) kegiatan pembelajaran utama,
pembelajaran secara rutin setiap yaitu:
minggu dalam setiap semester, pembelajaran reguler atau rutin yang
14
sehingga pada setiap semester peserta merupakan kegiatan intrakurikuler; dan
didik akan mendapatkan nilai hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila
belajar setiap mata pelajaran. Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun.
Satuan pendidikan diarahkan Satuan pendidikan dapat mengatur
menggunakan pendekatan alokasi waktu pembelajaran secara
pengorganisasian pembelajaran fleksibel untuk mencapai JP yang
berbasis mata pelajaran ditetapkan
Satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan pengorganisasian
pembelajaran berbasis mata pelajaran,
tematik, atau terintegrasi
Mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X
SMA belum dipisahkan menjadi mata
pelajaran yang lebih spesifik
Satuan pendidikan atau peserta didik
dapat memilih sekurang-kurangnya satu
dari lima mata pelajaran Seni dan
Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, Seni Tari, atau Prakarya
Di kelas X peserta didik mempelajari
mata pelajaran umum (belum ada mata
pelajaran pilihan). Peserta didik memilih
mata pelajaran sesuai minat di kelas XI
dan XII. Peserta didik memilih mata
pelajaran dari kelompok mata pelajaran
yang tersedia
Peserta didik menulis esai ilmiah sebagai
15
syarat kelulusan
Pembelajaran
Penilaian
Penilaian formatif dan sumatif oleh Penguatan pada asesmen formatif dan
pendidik berfungsi untuk memantau penggunaan hasil asesmen untuk
kemajuan belajar, memantau hasil merancang pembelajaran sesuai tahap
belajar, dan mendeteksi kebutuhan capaian peserta didik
perbaikan hasil belajar peserta didik Menguatkan pelaksanaan penilaian
secara berkesinambungan autentik terutama dalam projek
Menguatkan pelaksanaan penilaian penguatan profil pelajar Pancasila
autentik pada setiap mata pelajaran Tidak ada pemisahan antara penilaian
16
Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Buku teks dan buku non-teks Buku teks dan buku non-teks
Contoh-contoh modul ajar, alur tujuan
pembelajaran, contoh projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan
Perangkat Kurikulum
17
terkini untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar
pancasila.
3. Lebih Merdeka. Siswa tidak mempunyai program peminatan di SMA, mereka
bebas memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru
mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah
mempunyai wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum, serta
menentukan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan
dan siswa.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu tujuan nasional Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan
berbangsa. Indonesia sebagai negara yang terus berinovasi dalam
pengembangan dalam mendesain suatau pelajaran setidaknya telah mengalami
sepuluh perubahan kurikulum. Pandemi covid-19 termasuk menjadi penyebab
perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka belajar. Hal tersebut
tak lain yaitu untuk menjawab kebutuhan Indonesia yang berubah sesuai
kondisi dan perkembangan zaman dalam mensukseskan dari suatu tujuan
pembelajaran, baik strategi, metode atau yang sifatnya administratif atau
desain implementasi pembelajarannya. Dengan demikian, Kurikulum
Merdeka diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik sehingga
Indonesia terus mencapai tujuan nasionalnya dan memiliki daya saing yang
mumpuni.
B. Saran
Kurikulum Merdeka dapat diterapkan dengan baik jika semua bekerja
sama untuk mensukseskan program Kurikulum Merdeka ini. Guru dapat
mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah
dapat mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Peserta didik secara
aktif mengeksprlorasi isu-isu actual untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari siswanya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Guru belajar. 6 Istilah Baru dan Populer Dalam Kurikulum Merdeka yang Tidak
Ada di Kurikulum 2013. https://gurubelajar.id/6-istilah-baru-dan-populer-
dalam-kurikulum-merdeka-yang-tidak-ada-di-kurikulum-2013/ diakses
pada 18 Mei 2022.
Kemdikbud. 2021. Mengenal Prinsip Dasar Merdeka Belajar.
https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-prinsip-dasar-merdeka-
belajar diakses pada 18 Mei 2022.
Kemdikbud. 2022. Kurikulum Merdeka.
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/ diakses pada 18
Mei 2022.
Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022. Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka).
20