Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SEBELUM DAN

SESUDAH TAHUN 1908

Dosen pengampu : Fitria Dwi Prasetyaningtyas S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama :Anike Dyah Ayu Suryandani


NIM : 1401420073
Rombel C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2020
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama. Banyak


para pahlawan yang gugur demi mempertahankan bumi pertiwi tercinta. Mereka
mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk mengejar sebuah kata merdeka.
Sebelum tahun 1908, telah banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan
menguasai Indonesia. Mereka banyak memeras, menindas, dan merampas hak-
hak rakyat nusantara. Banyak perlawanan dari pahlawan-pahlawan yang masih
bersifat kedaerahan. Muncul banyak tokoh-tokoh yang memegang andil besar
dalam perlawanan terhadap penjajahan yang bangsa lain lakukan..

2. Tujuan Diskusi

Tujuan diadakannya diskusi ini adalah untuk mengetahui perjuangan


bangsa Indonesia sesudah dan sebelum tahun 1908 serta kelemahan perjuangan
bangsa Indonesia, cara meneruskan semangat kebangkitan nasional, dan dampak
positif bagi bangsa indonesia dari adanya penjajahan bangsa.

3. Topik atau Masalah:


a. Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908
b. Perjuangan bangsa Indonesia sesudah tahun 1908
c. Kelemahan perjuangan bangsa Indonesia.
d. Cara meneruskan semangat kebangkitan nasional
e. Dampak positif bagi bangsa indonesia dari adanya penjajahan bangsa

II. PELAKSANAAN

Waktu : Rabu, 9 Desember 2020


Tempat : Elena
Dosen Pengampu : Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.pd M.pd
Penyaji : Kelompok 12
1. Hilda Widaningrum (1401420433)
2. Alfiyah Rohmah Atstsaniyah (1401420443)
3. Ayutdia Savitri (1401420463)
Peserta : Mahasiswa PGSD Rombel C

III. RESUME MATERI DAN HASIL DISKUSI


A. Bangsa Indonesia Sebelum 1908
 Kehidupan rakyat Indonesia sangat memprihatinkan.
 Rakyat Indonesia semakin sengsara dan menderita akibat penjajahan.
 Banyak pertikaian yang timbul di berbagai wilayah Indonesia akibat sistem
adu domba yang dilakukan Belanda.
 Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja rodi (masa penjajagan Deandels) dan
sistem tanam paksa (masa penjajahan Belanda).
 Bangsa Belanda melakukan pemerasan seluruh kekayaan dan tenaga rakyat
Indonesia.
 Sistem perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia masih bersifat
kedaerahan. Hal ini terlihat ketika masa penjajahan Belanda. Pihak Belanda
memeras kekayaan sekaligus tenaga rakyat Indonesia demi kepentingannya
sendiri. Hal ini membuat rakyat semakin miskin dan menderita. Seluruh
kekayaan Indonesia dikuasai oleh Belanda untuk membangun negaranya,
bahkan Belanda termasuk negara kaya raya di wilayah Eropa pada saat itu.
Akibat penderitaan ini, rakyat Indonesia memiliki keberanian untuk
melakukan perlawanan. Perlawanan ini dilakukan diberbagai wilayah
Indonesia dan dipimpin oleh kaum bangsawan maupun para ulama seperti
Pangeran Diponegoro (Jawa Tengah), Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan),
Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat), dan Sultan Ageng Tirtayasa (Banten).
Namun perjuangan ini masih bersifat kedaerahan sehingga tidak terorganisasi
secara modern. Hal inilah yang membuat perjuangan rakyat Indonesia belum
berhasil.
B. Perjuangan Bangsa Indonesia Setelah 1908
a. Perlawanan terhadap Belanda
Bangsa Indonesia menyadari bahwa perjuangan sebelum tahun 1908 yang
mengandal kan kekuatan fisik saja belumlah cukup. Oleh karena itu,
perjuangan sesudah tahun 1908 dilakukan melalui organisasi modern dan
terorganisasi. Perjuangan secara terorganisasi dipelopori oleh organisasi Budi
Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo, kemudian
disusul oleh organisasi lain, seperti Sarikat Islam, Indische Partij,
Perhimpunan Indonesia, Perserikatan Muhammadiyah, dan lain-lain.

b. Perlawanan terhadap Jepang


Semua organisasi politik yang ada pada saat itu dilarang. Satu-satunya
organisasi politik berdasarkan agama Islam yang dibentuk pada tanggal 22
November 1943 pada zaman Jepang adalah Masjumi (Majelis Sjuro
Muslimin). karena organisasi ini sesuai dengan tujuan jepang yaitu
membentuk organisasi islam yang mencakup semua organisasi seluruh ulama
di Indonesia agar terkumpul massa dalam satu wadah yang akan merupakan
media mengintroduksikan ide-ide dan cita-cita mereka. Jepang berpendapat,
organisasi-organisasi islamlah yang sebenarnya mempunyai massa yang
patuh dan hanya dengan pendekatan agama, penduduk Indonesia ini dapat
dimobilisasi.
Pada masa pendudukan Jepang terjadi pemberontakan terhadap pemerintah
Jepang dibeberapa tempat, antara lain sebagai berikut.
1. Di Karangampel(Indramayu), pada tahun 1943 dipimpin H. Madriyas
dkk.
2. Di Sukamanah (Tasikmalaya), pada tahun 1944 dipimpin oleh Kyai
Zainal Mustafa dkk.
3. Di Blitar terjadi perlawanan PETA pada tanggal 14 Februari 1945
didimpinan Supriyadi.
4. Di Lhokseumawe (Aceh) pada tahun 1942 di bawah pimpinan Tengku
Abdul Jalil dan di Meuredu dibawah pimpinan Teuku Hamid

C. Kelemahan Perjuangan Bangsa Indonesia


Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan
bangsa baik ketika melawan Portugis maupun Belanda karena ada beberapa
kelemahan dari perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Kelemahan-kelemahan
tersebut yaitu:
1) Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan. Artinya bahwa perjuangan yang
dilakukan itu terbatas pada daerah tertentu saja. Tidak ada kordinasi satu sama
lain antara para pejuang disatu daerah dengan daerah lainya..
2) Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam
waktu yang bersamaan. Sebagai akibatnya kekuatan penjajah lebih
terkonsentrasi untuk menghadapi satu perlawanan saja. Jadi penjajah dapat
dengan mudah memadamkan perlawanan itu satu demi satu.
3) Perjuangan pada umumnya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik. Ketika
pemimpin ini meninggal dunia atau diasingkan penjajah, maka perjuangan pun
berhenti karena tidak ada yang melanjutkanya.
4) Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan
kekerasan senjata. Dalam hal persenjataan pihak penjajah lebih modern.
Persenjataan penjajah sudah menggunakan senjata api, sementara para pejuang
Indonesia lebih banyak menggunakan senjata tradisional.
5) Penjajah belanda menerapkan politik devide et impera, yakni politik memecah
belah bangsa Indonesia. Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah,
sehingga perselisihan sering terjadi antar para pemimpin Indonesia sendiri.
Beberapa kelemahan ini menjadi pelajaran yang berarti bagi bangsa
Indonesia dalam menentukan strategi perjuangan dalam masa berikutnya. Bangsa
Indonesia sadar bahwa kekuatan penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak
dapat dengan mudah ditaklukan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak
terorganisasi dengan baik. Oleh karena itu perlu dicari strategi perjuangan yang
baru yang lebih terorganisasi dan lebih modern.
D. Cara Meneruskan Semangat Kebangkitan Nasional
1.Berorientasi ke depan dan memilki persfektif kemajuan
2.Bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja
3.Menjungjung tinggi keadilan
4.Menghargai harkat dan pendapat orang lain
5.Tidak pantang menyerah dalam. menghadapi masalah
6.Selalu menjadikan Persatuan dan Kesatuan sebagai semangat dan komitmen dalam
diri
7.Bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah.

E. Dampak Positif Bagi Bangsa Indonesia Dari Adanya Penjajahan Bangsa belanda
1. Wilayah Indonesia menjadi pusat aktivitas pelayaran dan pergadangan karena
pembangunan pelabuhan -pelabuhan oleh pemerintah colonial Belanda.
2. Banyaknya pusat - pusat aktivitas Industri yang dibangun yang membutuhkan
tenaga kerja sehingga berperan mengurangi angka penganguran di Indonesia.
3. Terhubung dan berkurangnya jarak tempuh antar daerah di Indonesia karena
pembangunan jalan -jalan di darat oleh pemerintah colonial Belanda.
4. Bermunculannya kaum intelektual yang cerdas diantara masyarakat bangsa
Indonesia yang berguna sebagai bibit – bibit pemimpin karena pembangunan
berbagai sekolah serta program pengajaran yang dilaksanakan pemerintah
koloniah Belanda.
5. Pembangunan jaringan saluran irigasi yang dibangun pemerintah colonial Belanda
yang berguna untuk membantu pengairan lahan – lahan milik petani Indonesia.
6. Beberapa organisasi dan perkumpulan dibentuk oleh pemerintah Jepang
bertujuannya antara lain memperoleh dukungan bangsa Indonesia dalam mencapai
kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Dan manfaat dari pembentukan
organisasi dan pendidikan militer seperti PETA sebagai pendidikan dan
pengalaman yang sangat berharga bagi rakyat, khususnya bagi para pemuda
bersemangat yang dipilih. Organisasi militer ini dapat membuka cakrawala
wawasan rakyat mengenai strategi pertempuran modern.

IV. Penutup
a. Kesimpulan
 Sebelum tahun 1908 kehidupan rakyat Indonesia sangat memprihatinkan.
Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja rodi (masa penjajagan Deandels),
sistem tanam paksa (masa penjajahan Belanda), terjadi banyak pertikaian
karena adu domba Belanda, dsb. Akibat penderitaan ini, rakyat Indonesia
memiliki keberanian untuk melakukan perlawanan. Perlawanan ini dilakukan
diberbagai wilayah Indonesia dan dipimpin oleh kaum bangsawan maupun
para ulama.
 Bangsa Indonesia menyadari bahwa perjuangan sebelum tahun 1908 yang
mengandal kan kekuatan fisik saja belumlah cukup. Oleh karena itu,
perjuangan sesudah tahun 1908 dilakukan melalui organisasi modern dan
terorganisasi. Misalnya Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia,
dll. Pada masa pendudukan Jepang terjadi beberapa perlawanan di beberapa
daerah di Indramayu, Tasikmalaya, Blitar, dan Aceh.
 Faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia:
- Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan
- Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam
waktu yang bersamaan.
- Perjuangan pada umumnya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik
- Persenjataan penjajah sudah menggunakan senjata api, sementara para
pejuang Indonesia lebih banyak menggunakan senjata tradisional.
- Politik devide et impera
b. Saran
Tugas kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan
ini, tetap menjaga semangat perjuangan dan mempertahankan kebudayaan nenek
moyang kita. Namun di jaman globalisasi sekarang ini, semangat generasi muda
penerus bangsa kian menurun dan sangat memprihatinkan. Melihat akan gigihnya
para pejuang daerah kita terdahulu, harusnya para pemuda merasa malu.
Semestinya para pemuda generasi baru harus bisa melanjutkan perjuangan para
pendahulu yang rela berkorban tanpa jasa dan berani memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi muda seharusnya dapat melanjutkan
tonggak harapan ini untuk mengisi kemerdekaan dengan cara meningkatkan
akhlak.
Diskusi sudah berjalan dengan baik, banyak peserta diskusi yang
menambahkan jawaban tim penyaji atas pertanyaan dari peserta diskusi lain
sehingga ilmu yang didapat semakin lengkap dan terperinci. Akan tetapi
mengingat pelaksanaan diskusi ini dilaksanakan secara daring, maka terdapat
banyak kendala, salah satunya jaringan. Maka dari itu, hendaknya kita harus
mengecek kondisi jaringan sebelum diskusi dan mengusahakan mencari tempat
yang memiliki kekuatan jaringan yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai