Anda di halaman 1dari 9

RAGAM BUDAYA INDONESIA

Dosen pengampu : Fitria Dwi Prasetyaningtyas S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama :Anike Dyah Ayu Suryandani


NIM : 1401420073
Rombel C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2020
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada


di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak
dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat
majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga
terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan
pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah
tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal
tersebar dipulau-pulau di Indonesia.

Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang


bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah,
pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban
kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya
jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

2. Tujuan Diskusi

Tujuan diadakannya diskusi ini adalah untuk mengetahui secara rinci


tentang keragaman kebudayaan Indonesia.

3. Topik atau Masalah:


a. Pengertian kebudayaan,
b. Apa saja keberagaman kebudayaan di Indonesia,
c. Faktor yang mempengaruhi keberagaman kebudayaan Indonesia,
d. Dampak keragaman kebudayaan.
e. Cara mengatasi masalah keragaman budaya.

II. PELAKSANAAN

Waktu : Rabu, 18 November 2020


Tempat : Elena
Dosen Pengampu : Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.pd M.pd
Penyaji : Kelompok 9
1. Ara Zanzabila
2. Faisal Miftakhul Ridho
3. Punika Sari Prahestu
4. Ilfa Munazah
Peserta : Mahasiswa PGSD Rombel C

III. RESUME MATERI DAN HASIL DISKUSI


A. Kebudayaan
Kebudayaan mencakup pengertian sangat luas. Kebudayaan merupakan
keseluruhan hasil kreativitas manusia yang sangat kompleks, didalamnya berisi
struktur-struktur yang saling berhubungan, sehingga merupakan kesatuan yang
berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Kebudayaan adalah sebagai sistem,
artinya kebudayaan merupakan satuan organis, dan rangkaian gejala, wujud dan
unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lain.Ruang lingkup konsep
kebudayaan sangat bervariasi,dan setiap pembatasan arti yang diberikan akan
sangat dipengaruhi oleh dasar pemikiran tentang azas-azas pembentukan
masyarakat dan kebudayaan.
Kebudayaan memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Adaptif, artinya kebudayaan selalu mampu menyesuaikan diri, sifat adaptif
ini akan melengkapi manusia pendukungnya dengan menyesuaikan diri pada
halhal seperti kebutuhan fisiolologis badan mereka sendiri, lingkungan fisik
geografis dan lingkungan sosial. Contoh kebudayaan bersifat Adaptif yaitu
adaptasi terhadap budaya luar, sebab terjadinya bencana alam pada arti
masyarakat tertentu menyebabkan mereka harus pindah ke daerah lain yang
mempunyai kebudayaan berbeda.
b. Integratif, artinya kebudayaan memadukan semua unsur dan sifat-sifatnya
menjadi satu, bukan sekumpulan kebiasaan yang terkumpul secara
acakacakan saja. Karena itulah kebiasaan yang dimiliki dalam suatu
kebudayaan tidak dapat dengan mudah dimasukan kedalam kebudayaan lain.
Contoh kebudayaan bersifat Integratif yaitu ketika sekelompok orang pergi
kesuatu wilayah dengan budaya yang berbeda dengan budaya asalnya, maka
sekelompok orang tersebut sebagai kebudayaan minoritas harus bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tapimasih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka sendiri.
c. Dinamis, artinya kebudayaan itu selalu berubah dan terus bergerak mengikuti
dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat. Dinamika kehidupan sosial
budaya terjadi sebagai akibat dari interaksi manusia dengan lingkungan
sekitar, penafsiran-penafsiran atau interpretasi yang berubah tentang norma-
norma, dan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku. Contoh kebudayaan
bersifat dinamis yaitu corak pakaian yang dimiliki nenek kita ketika mereka
masih muda, berbeda dengan corak pakaian yang kita kenakan saat ini. Pada
umumnya, unsur kebedaan seperti teknologi lebih terbuka terhadap proses
perubahan daripada unsur rohani seperti moral dan agama yang cenderung
statis.

Faktor yang menjadikan sebuah proses pembentukan sebuah budaya ke


dalam masyarakat:
 Dorongan Naluri
Hal itu dikarenakan seorang manusia mealkukan penempakkan dari segala
macam bentuk pertanda bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki
budaya, hal itu dapat terlihat ketika seorang bayi lapar serta haus, bayi
tersebut akan menangis guna untuk meminta ASI dari ibunya, kemudian bayi
tersebut dapat menghisap air tersebtu tanpa seorang pun yang mengajarinya.
 Dorongan Indrawi
Manusia memiliki kemampuan untuk dapat menerima segala macam bentuk
rasangan yang berasal dari luar seperti adanya panas maupun dingin dan
segla macam bentuk hal lainnya. Dengan berbagai macam bentuk sentuhan
itu sendiri kemudian manusia melakukan peniruan dari apa yang ditangkap
oleh pancainderanya.
 Dorongan Akal Hidayah
Gejala yang dimana lahir tersebut akan dilakukan penangkapan terhadap
berbagai macam bentuk pancaindera yang dimana terkadang akan dianggap
lebih menyimpang yang berasaldari realitas sebenarnya. Penyimpangan
tersebut haruslah dilakukan pengotrolan dengan kemampuan terhadpa sebuah
akal serta berabgai macam bentuk gejala yang dimana tidak akan dapat
diketahui.

B. Keragaman Kebudayaan Indonesia


Keragaman budaya Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri
keberadaanya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari
berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari
berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan
keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keungulan di
bandingkan dengan Negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan
yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan
politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar
kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antara kebudayaan di jalin tidak
hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi
antar peradaban yang ada di dunia.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan
daerah. Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada
daasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu
bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki
karakteristik tersendiri.
Di tengah maraknya kebudayaan asing yang masuk yang harus kita
lakukan sebagai generasi milenial untuk menjaga dan melestarikan budaya milik
sendiri. Di antaranya adalah:
 Generasi milenial harus bisa menjaga budaya tradisi asli bangsa Indonesia,
karena ini adalah identitas dan bernilai luhur dari nenek moyang bangsa
Indonesia.
 Kemajuan teknologi justru bisa kita manfaatkan untuk mengemas secara
kreatif budaya asli bangsa Indonesia untuk diperkenalkan di dunia
internasional.
 Mencintai budaya asli Indonesia dan mengganggap bahwa kebudayaan
bukanlah hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Justru akan bernilai positif
jika bisa dengan kreatifitas menampilkan dan memperkenalkan kepada dunia.
Banyaknya orang asing yang belajar tentang budaya Indonesia telah
membuktikan, bahwa budaya Indonesia mempunyai nilai yang tinggi dan
layak untuk dipelajari dan bahkan harus dilestarikan.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Keragaman Kebudayaan Indonesia


 Lingkungan Geografis
Letak Indonesia yang strategis, yang terletak di antara Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia, disamping itu indonesia juga diapit oleh dua Benua yaitu
Benua Asia dan Benua Australia, letak yang strategis ini menjadikan Indonesia
menjadi jalur perdagangan Internasional. Itu semua secara tidak langsung
sangat mempengaruhi keberagaman kebudayaan di Indonesia.
 Induk Bangsa
Faktor Induk Bangsa ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk
bangsa ini, yaitu pandangan Barat dan pandangan Timur. Pandangan Barat
berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok
masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan.
Berdasarkan pandangan Barat umumnya tingkat caucasoit dianggap lebih
tinggi dari pada bangsa lain, yaitu mingloid dan negroid. Sedangkan
pandangan Timur berpendapat bahwa peran induk bukan sebagai faktor yang
lebih dulu lahir dan cukup tinggi pada saat bangsa barat masih “tidur dalam
kegelapan” Hal itu lebih jelas ketika dalam abad XX, bangsa Jepang yang
dapat dikatakan lebih rendah dari pada bangsa Barat.
 Indonesia Merupakan Negara Kepulauan
Indonesia mempunyai ribuan pulau yang berada di Sabang sampai Merauke.
Hal ini menyebabkan keberagaman karena setiap penduduk pulau tertentu
mempunyai kebudayaan yang beragam. Seperti keberagaman Ras, Suku, dan
Budaya
 Faktor Sejarah
Dalam catatan sejarah mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari Yunani. Mereka datang dan mendiami wilayah-wilayah dan
mereka mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Dengan
perbedaan tersebut melahirkan keberagaman kebudayaan Indonesia.
 Kemajuan IPTEK
Kemajuan IPTEK menjadi faktor pembentuk keberagaman di Indonesia,
seperti penggunaan media sosial, semua ada di internet, dari hal-hal kecil
sampai besar. Kita dapat menemui berbagai macam orang yang berada di
seluruh penjuru dunia. Hal ini mempengaruhi munculnya budaya baru.
 Perbedaan Keadaan Alam
Kondisi keadaan alam yang ada di Indonesia beragam, masyarakat tersebut
menyesuaikan kondisi alam yang terjadi disekitar mereka, contoh: masyarakat
yang tinggal di daerah pegunungan, pantai, dan lain sebagainya. Perbedaan ini
mencakup berbagai aspek mulai dari ekonomi, mata pencaharian, budaya, dan
lain sebagainya
 Kontak antar bangsa dengan berbagai kebudayaan
Faktor ini menyebabkan akulturasi budaya yang satu dengan lainnya sehingga
membentuk budaya baru.

D. Dampak Keragaman Kebudayaan Indonesia


a. Dampak Positif
 Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa
daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
 Dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan
objek dan tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.

b. Dampak Negatif
 Terjadinya segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang sering
memiliki subkebudayaan yang berbeda.
 Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga yang bersifat
nonkomplementer.
 Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotanya terhadap
nilai-nilai yang bersifat dasar.
 Secara relatif, seringkali mengalami konflik-konflik di antara kelompok
yang satu dengan yang lainnya.
 Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan ketergantungan di
dalam bidang ekonomi.
 Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.
Adanya dominasi politik, maksudnya adalah kelompok-kelompok tertentu
dalam masyarakat multikultural dapat memiliki kekuatan politik yang
mengatur kelompok lain. Hal ini menjadi bentuk penguasaan (dominasi)
dari suatu kelompok kepada kelompok lain yang tidak memiliki kekuatan
politik.

E. Cara Mengatasi Masalah Keberagaman Budaya


Setiap masalah ataupun konflik yang terjadi dalam masyarakat yang
beragam harus segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang
merugikan masyarakat. Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara
preventif, represif, dan kuratif.
1. Cara preventif adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadi masalah
atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi,
kerjasama, latihan bersama, dan sebagainya.
2. Cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi masalah,
seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebaginya.
3. Cara kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah
yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang
terjadi. Misalkan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian,
kerjasama, dan sebagainya.

IV. Penutup
a. Kesimpulan
 Kebudayaan merupakan keseluruhan hasil kreativitas manusia yang sangat
kompleks, didalamnya berisi struktur-struktur yang saling berhubungan,
sehingga merupakan kesatuan yang berfungsi sebagai pedoman dalam
kehidupan.
 Kebudayaan memiliki tiga sifat, yakni adaptif, integratif, dan dinamis.
 Faktor yang mempengaruhi keragaman budaya yaitu lingkungan geografis,
induk bangsa, dan kontak antar bangsa dengan berbagai kebudayaan lain.
 Keragaman budaya memiliki dampak positif dan negatif
b. Saran
Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita
bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-
seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah
kebudayaan kita dari keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar. Dan
dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa bercermin pada inti
kebudayaan kita yang beragam itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada
ideology pancasila.
Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu
dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat mengikis kesalahpahaman
dan membangun benteng saling pengertian. Gagasan yang menarik untuk diangkat
dalam konteks ini adalah multikulturalisme dan sikap toleransi dan empati.
Diskusi sudah berjalan dengan baik, banyak peserta diskusi yang
menambahkan jawaban tim penyaji atas pertanyaan dari peserta diskusi lain
sehingga ilmu yang didapat semakin lengkap dan terperinci. Akan tetapi
mengingat pelaksanaan diskusi ini dilaksanakan secara daring, maka terdapat
banyak kendala, salah satunya jaringan. Maka dari itu, hendaknya kita harus
mengecek kondisi jaringan sebelum diskusi dan mengusahakan mencari tempat
yang memiliki kekuatan jaringan yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai