KELAS
11
Pertemuan 1
PENGARUH FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP
KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
A. Pengertian Budaya
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya adalah suatu pola menyeluruh. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai mahluk
yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang semuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur
kebudayaan yaitu:
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga yaitu:
1. Gagasan (Wujud ideal)
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan
tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya
yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung
budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta
tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-
gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya
manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir, dan pola tingkah
laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa
disebut sistem nilai budaya.
2. Aktivitas (Tindakan)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang
ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan
didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh : petani sedang
bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai,
orang sedang berbicara dan lain-lain.
3. Artefak (Karya)
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat
diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut
kebudayaan fisik. Contoh : bangunan-bangunan megah seperti
rumah adat, pakaian adat, peralatan rumah tangga, hasil karya
seni, dan lain-lain.
Gambar 2. Rumah Gadang (Sumatera Barat)
3. Kondisi ekologis
Lingkungan ekologis terbentuk dari struktur tanah, iklim,
dan topografi memberikan kontribusi bagi kondisi penduduk baik
dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi iklim seperti
perbedaan musim hujan dan kemarau antar daerah, serta
perbedaan kondisi alam seperti pantai, pegunungan
mengakibatkan perbedaan pada budaya masyarakatnya. Ada
komunitas masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan hidupnya, ada pula yang mengandalkan
pertanian dan perkebunan.
Perbedaan ekologis tersebut berpengaruh terhadap
kemajemukan budaya lokal di Indonesia. Penduduk
mengembangkan budaya sesuai dengan kondisi ekologis wilayah
yang ditempatinya. Penduduk di daerah pantai sangat berbeda
dengan penduduk yang berada di pegunungan, seperti adanya
perbedaan bentuk dan model rumah, mata pencaharian /
pekerjaan, makanan pokok yang dikonsumsi, pakaian, budaya /
kesenian, bahkan agama dan kepercayaan.
Pertemuan 2 dan 3
1. Pulau Sumatera
2. Pulau Jawa
3. Bali- Nusa Tenggara
4. Pulau Kalimantan
5. Pulau Sulawesi
6. Maluku-Papua
b) Budaya nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai
identitas nasional. Budaya lokal merupakan unsur pembentuk
budaya nasional. Menurut TAP MPR No. 11 Tahun 1998 bahwa
kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah
perwujudan cipta, karya, dan karsa bangsa Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta
diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada
pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
Contoh kebudayaan nasional:
Unsur Universal Unsur Khusus
Bahasa Bahasa Indonesia
Bahasa daerah
Teknologi Arsitektur tradisional
Teknologi pertanian dan
kelautan
Organisasi ideologi Pancasila
nasional organisasi masyarakat
adat istiadat
wawasan nusantara
lambang negara
semboyan Bhinneka Tunggal
Ika
Sistem Lagu kebangsaan
pengetahuan Pengetahuan sistem bercocok
tanam
Pengetahuan pengobatan
tradisional
Pengetahuan astronomi
Kesenian Seni musik, tari, ukir, drama,
lukis, dll.
a. Pakaian Nasional
Pakaian adat Indonesia jumlahnya sangat banyak.
Hampir setiap daerah memiliki pakaian adatnya masing-
masing dan dari banyaknya pakaian adat itu dipilihlah
beberapa pakaian adat yang dapat mewakili Indonesia
secara umum. Contohnya, di Jawa ada batik, beskap dan
kebaya. Di Bali ada kamben. Di Nusa Tenggara ada kain
tenun yang menjadi ciri khasnya.
d. Kesenian Nasional
Kesenian nasional Indonesia biasanya digambarkan
dengan kesenian wayang kulit. Meskipun di Indonesia
banyak sekali jenis kesenian adat yang bisa dipilih namun
wayang kulitlah yang paling sering digunakan untuk
menggambarkan kesenian nasional. Kesenian nasional ini
harus selalu dilestarikan, jika tidak bisa saja negara lain
mengambil kesenian ini dan mematenkannya sebagai
kesenian nasional negara mereka. Hal ini seperti yang
pernah terjadi pada reog Ponorogo yang pernah diakui oleh
Malaysia sebagai kesenian nasional negaranya. Wayang kulit
pun hampir bernasib sama karena hampir dipatenkan oleh
negara lain sebagai kesenian nasionalnya. Hal ini
dikarenakan Indonesia dan Malaysia adalah negara
serumpun yang bisa saja banyak kesamaan dalam
kebudayaan dan keseniannya. Jika tidak dilestarikan maka
kesenian ini akan musnah dimakan perubahan jaman.
e. Masakan Nasional
Masakan nasional di Indonesia jumlahnya sudah tidak
dapat dihitung lagi. Banyak sekali makanan tradisional yang
bisa dijadikan masakan nasional. Yang paling lazim
dijadikan ikon Indonesia adalah masakan rendang Padang.
Hal ini dikarenakan rendang Padang telah memiliki pamor
yang sangat baik di negara lain bahkan di dunia. Rendang
dinobatkan sebagai salah satu makanan khas paling lezat di
dunia sehingga tidak heran lagi jika rendang didapuk
sebagai masakan nasional Indonesia.
f. Peninggalan Bersejarah
Peninggalan sejarah yang menggambarkan
kebudayaan nasional Indonesia sudah tidak bisa dihitung
lagi jumlahnya. Candi Borobudur adalah salah satu yang
paling sering dijadikan ikon peninggalan bersejarah di
Indonesia. Candi Borobudur juga telah dinobatkan menjadi
salah satu destinasi wisata sejarah yang paling disukai oleh
turis mancanegara. Selain itu masih ada Candi Prambanan
di Sleman dan Klaten yang juga dijadikan ikon warisan
budaya. Candi Prambanan memiliki keindahan tersendiri
yang pada akhirnya banyak orang menobatkan Candi
Prambanan sebagai ikon dari kebudayaan bersejarah di
Indonesia.
g. Tari Pendet
Penari pendet memegang bokor tempat bunga yang
akan ditaburkan.Tari Pendet pada awalnya merupakan tari
pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat
umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-
laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali
mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski
tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pertemuan 4
Pembentukan Budaya Nasional
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus
dipandang sebagai sebuah kekayaan bukan kemiskinan. Bahwa
Indonesia tidak memiliki identitas budaya yang tunggal bukan berarti
tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman budaya yang
ada membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi
budaya yang luar biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa
kebudayaan adalah hasil cipta manusia
.
b) Arsitektur
Peran arsitektur di Indonesia sangatlah penting.
Dalam hal budaya, keanekaragaman arsitektur lokal
dan daerah menunjukkan karakter Bangsa
Indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya.
Sedangkan dalam hal pembangunan, arsitektur juga
berperan dalam merancang dasar pembangunan
sebuah kota. Karena potensinya yang sangat besar. Para arsitek pun
saat ini mulai memunculkan inovasi produk arsitektur
yang menyiratkan karakter budaya dan kearifan lokal.
c) Desain Interior
Selama dua dekade terakhir ini, perkembangan sub
sektor desain interior menunjukkan kemajuan yang
sangat pesat. Masyarakat mulai mengapresiasi
estetika ruangan secara lebih baik. Penggunaan jasa
desainer interior untuk merancang estetika interior
hunian, hotel, dan perkantoran pun semakin
meningkat. Sudah jelas bahwa potensi ekonomi dari industri desain
interior sangat menjanjikan.
d) Desain Komunikasi Visual
Desain Komonikasi Visual punya peran yang sangat
penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis
pengusaha swasta, pemilik merek, dan bahkan
kelancaran program-program pemerintah. Potensi
pasar domestik sangat menjanjikan, terutama
dengan semakin banyaknya praktisi DKV lokal yang
lebih memahami situasi pasar, pengetahuan, dan nilai-nilai lokal.
e) Desain Produk
Desain produk merupakan proses kreasi sebuah
produk yang menggabungkan unsur fungsi dengan
estetika sehingga bermanfaat dan memiliki nilai
tambah bagi masyarakat. Tren sub sektor ini sangat
positif. Dengan populasi penduduk yang didominasi
oleh usia produktif, potensi terbentuknya interaksi antara pelaku
industri dan pasar pun sangat besar. Ditambah lagi masyarakat dan
pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk yang berkualitas.
Para desainer produk mampu menggali dan mengangkat kearifan
lokal, kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, dalam setiap
karya-karyanya.
f) Fashion
Tren fashion senantiasa berubah dengan cepat.
Dalam hitungan bulan, selalu muncul mode
fashion baru. Ini tak lepas dari produktivitas para
desainer fashion lokal yang inovatif merancang
baju-baju model baru, dan munculnya generasi
muda kreatif yang antusias dengan industri fashion
ini. Masyarakat sebagai pasar pun juga semakin cerdas dan berselera
tinggi dalam memilih fashion.
g) Film, Animasi, dan Video
Perfilman Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang
positif. Para rumah produksi mulai berlomba-lomba menggenjot
produktivitasnya menggarap film yang berkualitas dari segi cerita
sekaligus menguntungkan secara komersial. Ini tak lepas dari potensi
penonton Indonesia yang sangat besar dan bisa mengapresiasi film
produksi lokal secara positif. Sub sektor ini memiliki potensi yang
bisa dikembangkan menjadi lebih baik, walapun masih harus
menghadapi berbagai tantangan.
h) Fotografi
Perkembangan subsektor fotografi yang cukup pesat
tak lepas dari banyaknya generasi muda yang
sangat antusias belajar fotografi. Tak sedikit pula
dari mereka yang kemudian memutuskan terjun di
bidang ini sebagai profesional. Masyarakat pun
memberikan apresiasi yang positif terhadap dunia fotografi.
i) Kriya
Seni kriya merupakan salah satu sub sektor yang
menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan sangat
dekat dengan industri pariwisata. Dilihat dari
materialnya, kriya meliputi segala kerajinan yang
berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan
tekstil. Ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan
kreativitas para pelaku industri menjadi faktor utama majunya
subsektor ini.
Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan
piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam. Banyak dari
mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri.
Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan ‘buatan tangan’-nya,
dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa
dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi. Sebagai lembaga
pemerintah,
j) Kuliner
Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang
cukup besar, yaitu 30% dari total pendapatan
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Industri
kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat
untuk berkembang, oleh karena itu pemerintah
akan mendukung sub sektor ini supaya lebih maju.
Beberapa pelaku industri kuliner melihat ada beberapa hal
yang harus diperbaiki dan dikelola secara lebih serius. Salah satu di
antaranya adalah perlunya akses perizinan usaha melalui satu pintu
sehingga lebih mudah dan efektif. Para pebisnis kuliner baru
sebaiknya mendapatkan panduan dari pemerintah, bisa dari
pelatihan bisnis, informasi perizinan, sampai pada pendampingan
hukum dalam proses pendirian usaha.
k) Musik
Musik merupakan industri cukup menjanjikan
dalam dunia showbiz. Besarnya minat dan
antusiasme para musisi muda untuk terjun ke
dalam bidang ini menunjukkan bahwa musik punya
potensi menjadi industri yang lebih besar. Bekraf
optimistis menempatkan musik sebagai salah satu sub sektor yang
akan dikelola secara lebih maksimal.
l) Penerbitan
Pasar industri penerbitan memang tidak sebesar
sub sektor yang lain, namun industri ini punya
potensi yang tak kalah kuat. Banyak penerbitan
besar dan kecil yang masih bermunculan
meramaikan industri ini. Ditambah lagi
perkembangan teknologi yang memungkinkan buku diterbitkan
dalam bentuk digital.
m) Periklanan
Periklanan adalah sub sektor ekonomi kreatif yang
karyanya memiliki daya sebar paling tinggi. Hal ini
tak lepas dari peran sinergi para pemilik modal
yang ingin memasarkan produk dan jasa mereka
dengan media yang dimanfaatkan. Sampai saat ini,
iklan masih menjadi medium paling efisien untuk memublikasikan
produk dan jasa.
Potensi industri ini pun tak perlu diragukan lagi. Pertumbuhan
belanja iklan nasional bisa mencapai 5-7% setiap tahunnya.
Ditambah lagi, iklan mempunyai soft power berperan dalam
membentuk pola konsumsi, pola berpikir, dan pola hidup
masyarakat. Oleh karena itu sangat penting apabila subsektor ini
dikuasai oleh SDM lokal.
n) Seni Pertunjukan
Indonesia mempunyai kekayaan dan
keanekaragaman seni dan tradisi pertunjukan,
seperti wayang, teater, tari, dan lain sebagainya.
Seni pertunjukan dari masing-masing daerah sudah
tersebar secara sporadis ke seluruh wilayah di
Indonesia. Banyaknya jumlah seni pertunjukan baik tradisi maupun
kontemporer yang selama ini dikreasikan, dikembangkan, dan
dipromosikan, telah mendapatkan apresiasi dunia international.
o) Seni Rupa
Industri seni rupa dunia sedang memusatkan perhatiannya ke Asia
Tenggara. Indonesia pun tak luput dari perhatian
mereka. Di mana Indonesia mempunyai potensi
terbesar baik secara kualitas, kuantitas, pelaku
kreatif, produktivitas, dan potensi pasar. Seni rupa
Indonesia juga sudah memiliki jaringan yang sangat
kuat baik dalam negeri ataupun di luar negeri. Berbagai festival seni
rupa diadakan secara rutin. Sudah ada empat perhelatan seni rupa
yang reputasinya diakui secara internasional. Mereka adalah Jogja
Biennale, Jakarta Biennale, Art Jog, dan OK Video Festival. Bahkan
sudah lebih dari 160 pelaku kreatif seni rupa Indonesia terlibat dalam
forum dan acara internasional. Melihat potensi yang sangat besar ini,
Bekraf antusias untuk memberikan dukungan sesuai dengan
kewenangannya sebagai lembaga pemerintah.
p) Televisi dan Radio
Meskipun tidak semuktahir ponsel dan gawai
lainnya, televisi dan radio masih mempunyai peran
yang sangat besar dalam penyebaran informasi.
Saat ini, kepemilikan televisi dan radio sudah
merata, sehingga setiap lapisan masyarakat bisa
mengakses teknologi ini.
Pertumbuhan jumlah stasiun televisi dan stasiun radio pun
masih terus bertambah.
Namun, pertumbuhan dan potensi tersebut belum disertai dengan
tayangan televisi yang berkualitas. Mayoritas program televisi, karena
mengejar rating tinggi, tak lagi memperhatikan kualitas program yang
ditayangkan. Industri ini kekurangan rumah produksi dan SDM yang
bisa merancang program-program berkualitas.
2. Seni pertunjukan
Seni pertunjukan merupakan tontonan bernilai seni yang disajikan
sebagai pertunjukan di depan penonton. Seni pertunjukan termasuk
bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan
antara berbagai bidang seni. Jika diperhatikan, sebuah pertunjukan
kesenian seperti teater atau sendratari biasanya terdiri atas seni
musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan seni rias. Seni
pertunjukan sangat menonjolkan manusia sebagai aktor atau
aktrisnya. Beberapa seni pertunjukan yang merupakan kebudayaan
Indonesia antara lain : Jenis seni pertunjukan, antara lain : tari (
sendra tari ), wayang, komedi/lawak, seni akrobat tradisional, dan
lain sebagainya
Pada dasarnya, sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait
dengan pemenuhan kebutuhan manusia. Beberapa fungsi dari
pertunjukan tersebut antara lain fungsi religius, fungsi sosial, fungsi
pendidikan, fungsi estetik, hiburan, dan fungsi ekonomi.
3. Permainan tradisional
Setiap daerah mempunyai ciri khas dan adat istiadat yang berbeda.
Khazanah budaya tersebut merupakan salah satu modal dasar untuk
mendukung sektor pariwisata untuk mendukung majunya sektor
pariwisata, salah satunya dengan memperkenalkan budaya
permainan untuk dijadikan wisata seni ketika ada wisatawan yang
berkunjung. Beberapa daerah wisata di Indonesia telah dan mulai
mengembangkan permainan tradisional ini untuk disuguhkan dan
kepada turis yang datang berkunjung
Beberapa contoh permainan tradisional antara lain : bambu gila (
Maluku ), egrang, jamuran, petak umpet (Jawa).
Pertemuan 6
Sumber:
Aji Arifin.( ( 2016 ). Buku Siswa Geografi Peminatan Ilmu – Ilmu Sosial
Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta : CV Mediatama
Anonim. 2015. Faktor-faktor Keberagaman Budaya Indonesia.
http://kukerjakanprmu.blogspot.co.id/2015/02/faktor-faktor-
keberagaman-budaya.html diakses pada tanggal 13 April 2017.
Anonim. 2015. Pengaruh Bentuk Muka Bumi Bagi Kehidupan.
http://www.guruips.com/2015/12/mata-pencaharian-di-pantai-
dataran.html diakses pada tanggal 14 April 2017.
Arya. 2016. 17 Pengaruh Letak Geografis Indonesia beserta Pengertiannya.
Gatot Harmanto. ( 2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung
:Yrama Widya
I.D Sobandi (2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
K. Wardiyatmoko. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Wardiyatmoko, K. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga.
Yasinto Sindhu P. 2016. Geografi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Yulmadia Yulir. 2013. Geografi untuk SMA Kelas X. Bogor: Yudistira.