PENDAHULUAN
1
kelompok suku bangsa asal Sulawesi lainnya merupakan gabungan dari sebanyak 208
jenis suku bangsa asal Sulawesi tidak termasuk Suku Makassar, Bugis, Minahasa dan
Gorontalo (BPS Kewarganegaraan, 2010).
Faktor-faktor geografis yang dapat mempengaruhi kebudayaan di Indonesia
adalah letak, posisi strategis, dan kondisi ekologis. Kebudayaan yang muncul pada
sukubangsa berbeda satu dengan yang lainnya. Contoh kebudayaan yang muncul
adalah budaya seni, seni bangunan, music, religi, seni arsitektur, Bahasa, sastra, pola
piker, adat istiadat, dan masih banyak lagi.
Keanekaragaman budaya ini menjadi daya tarik bagi masyarakat dunia,
sehingga Indonesia menjadi suatu wilayah salah satu tujuan utama untuk berwisata.
Dengan kecantikan alam dan keanekaragaman budaya bangsa kita, maka sektor
pariwisata menjadi salah satu sumber devisa negara.
1.3 TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui kondisi geogrfafis Indonesia yang menyebabkan beragamnya
kebudayaan dan sukubangsa.
2. Mengetahui konsep daerah Kebudayaan.
3. Mengetahui konsep sukubangsa.
2
BAB II
ISI
3
yang lain. Tiap kesatuan sukubangsa terdiri dari sejumlah orang yang dipersatukan
oleh ikatan-ikatan emosional, serta memandang diri mereka masing-masing sebagai
suatu jenis tersendiri. Dengan perkecualian yang sangat kecil, mereka pada umumnya
memiliki bahasa dan warisan kebudayaan yang sama. Lebih daripada itu, mereka
biasanya mengembangkan kepercayaan bahwa mereka memiliki asal-usul keturunan
yang sama, satu kepercayaan yang seringkali di dukung oleh mitos-mitos yang hidup
di dalam masyarakat.
Faktor-faktor geografis yang dapat mempengaruhi kebudayaan di Indonesia
antara lain:
1. Letak
Jumlah pulau yang mencapai ribuan yang berderet dari Sabang sampai
Merauke menyebabkan penduduk Indonesia tersebar dengan keadaan yang
terpisah dari pulau satu dengan lainnya. Mereka sangat sulit berkomunikasi satu
dengan lainnya karena keterbatasan alat komunikasi pada jaman dulu. Hal ini
menjadikan penduduk Indonesia saling terisolasi di pulau-pulau yang mereka
diami. Dengan keadaan yang terisolasi tersebut membuat penduduk disetiap pulau
berkembang menjadi suku-suku yang mempunyai kebudayaan yang berbeda dan
khas pada masing-masing wilayah mereka. Contohnya misalnya : penduduk Pulau
Jawa memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan di Pulau Sumatera.
2. Posisi Strategis
Wilayah nusantara yang strategis membuat banyak kebudayaan asing yang
masuk, budaya asing tersebut berasal dari Kebudayaan Hindu-Buddha, Islam dan
dari bangsa Eropa. Posisi silang antara benua Asia dan Australia membuat banyak
bangsa Asing menguasai Nusantara. Kekuasaan asing yang lama menyebabkan
perbedaan kebudayaan pada beberapa daerah di nusantara. Misalnya kebudayaan
di Pulau Timor yang pernah dikuasai Portugis berbeda dengan pulau Maluku yang
dikuasai Belanda.
3. Kondisi Ekologis
Keadaan ekologi ini biasanya di hubungkan dengan keadaan tanah, iklim,
temperatur / suhu udara, di mana manusia bertempat tinggal. Menurut teori ini
lingkungan alam sangat mempengaruhi suatu suatu kebudayaan daerah tertentu.
Keadaan alam misalnya di antara daerah tropis, sedang, dan dingin terjadi suatu
perbedaan di dalam berpakaian, membuat rumah, dan lain-lain. Dengan kemajuan
4
teknologi yang pesat, pengaruh lingkungan geografis terhadap kebudayaan agak
berkurang.
Berikut contoh-contoh kebudayaan yang dipengaruhi oleh kondisi geografis
Indonesia :
1. Arsitektur
Rumah pada umumnya digunakan untuk berteduh dan bertempat tinggal serta
untuk berlindung. Arsitektur bangunan masing-masing daerah pun berbeda akibat
berbagai faktor, yakni salah satunya adalah faktor kondisi geografis wilayah tersebut.
Sebagai contoh : Rumah Panggung, Rumah Joglo, Rumah Tradisional Bali Ditinjau
dari aspek geografi rumah ntuk daerah dataran tinggi pada umunya bangunannya
kecil-kecil dan tertutup untuk menyesuaikan keadaan lingkungannya yang cenderung
dingin. Tinggi dinding relatif pendek untuk menghindari sirkulasi udara yang terlalu
sering. Satu bangunan bisa digunakan untuk berbagai aktifitas mulai aktifitas sehari-
hari seperti tidur, memasak dan untuk hari-hari tertentu juga digunakan untuk upacara.
Luas dan bentuk pekarangan relatif sempit dan tidak beraturan disesuaikan dengan
topografi tempat tinggalnya.
2. Bahasa Daerah
Banyaknya suku di-Indonesia adalah salah satu penyebab timbulnya keragaman
bahasa. Keragaman Bahasa terjadi karena setiap daerah mempunyai perbedaan kultur
atau daerah hidup yang berbeda, setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek
moyang sendiri yang berbeda beda, setiap daerah memiliki dataran yang berbeda
seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan
Bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar berbeda
dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang
panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume
suara yang kecil. Seiring berkembangnya zaman, bahasa mengalami perubahan juga
dimasyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
keperluannya.
3. Seni dan Sastra
Seni dan sasta Indonesia sangat beragam, sesuai dengan ciri khas corak masing-
masing daerah yang biasanya memiliki makna tersendiri bagi daerahnya. Contohnya
adalah seni pahat yang berbeda di setiap wilayah, corak batik yang berbeda di setiao
wilayah, ukiran, musik daerah, dan lain-lain.
5
4. Upacara Adat
6
C. KONSEP SUKU BANGSA
Ada berbagai wujud kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat bisa sebagai
komunitas desa, kota, kekerabatan atau kelompok adat yang menampilan corak khas
yang terutama yang tampak dari luar oleh orang-orang yang bukan merupakan bagian
dari masayarakat bersangkuta. Seseorang yang menjadi bagian dari kebudayaan
tersebut, biasanya tidak melihat corak khas tersebut, karena menjalaninya sehari-hari.
Justru orang luar lah yang dapat melihatnya terutama mengenai unsure-unsur yang
berbeda dan mencolok dibandingkan kebudayaan mereka. Corak khas inilah yang
dalam kajian etnografi dikenal sebagai suku-bangsa.
Suku bangsa terbentuk karena adanya kesadaran dari warganya akan kesamaan
identitas yang dikuatkan dengan kesamaan bahasa. Dengan demikian, kesatuan
kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, namun oleh warga
masyarakat/kelompok itu sendiri yang dapat dilihat oleh orang luar. Misalkan, Suku
Minang, Suku Jawa, dan Suku Asmat, bukan peneliti antropologi yang menetapkan
kesatuan budaya mereka, namun entitas dari kelompok itu sendiri.
Dalam kenyataannya, konsep suku bangsa lebih kompleks daripada contoh di
atas. Contoh penduduk Pulau Flores di Nusa Tenggara terdiri dari beberapa suku
bangsa yang khusus, yang juga menurut kesadaran warganya menjadi suku-suku
khusus seperti : Maggarai, Ngada, Sikka, Riung, Nage-Keo, Ende dan Larantuka.
Kepribadian dan corak khas dari suku-suku tersebut dikuatkan dengan bahasa-bahasa
khusus seperti Bahasa Maggarai, Bahasa Ngada, Bahasa Sikka, Bahasa Riung, Bahasa
Nage-Keo, Bahasa Ende dan Bahasa Larantuka.
Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan perbedaan-perbedaan
kebudayaan, yang tercermin pada pola dan gaya hidup masing-masing. Menurut
Clifford Geertz, di Indonesia terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang lebih
250 bahasa daerah. Akan tetapi apabila ditelusuri, maka sesungguhnya berasal dari
rumpun bahasa Melayu Austronesia. Kriteria yang menentukan batas-batas dari
masyarakat suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang
kebudayaan daerah atau suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
2. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri.
3. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis (wilayah secara
fisik)
4. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
7
5. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mempunyai pengalaman sejarah
yang sama.
6. Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
7. Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Keragaman budaya Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri
keberadaanya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok sukubangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan keanekaragaman
kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan negara lainnya.
Kebudayaan sebagai hasil budidaya manusia atau hasil cipta, rasa, dan karsa
manusia dalam perkembangannya di pengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya
adalah faktor geografis.
Perbedaan-perbedaan ini menimbulkan berbagai kebudayaan daerah yang
berlainan, terutama yang berkaitan dengan pola kegiatan ekonomi mereka dan
perwujudan kebudayaan yang dihasilkan untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut
(cultural activities), misalnya nelayan, pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Pulau
yang terdiri dari daerah pegunungan dan daerah dataran rendah yang dipisahkan oleh
laut dan selat, akan menyebabkan terisolasinya masyarakat yang ada pada wilayah
tersebut. Akhirnya mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan
cocok dengan lingkungan geografis setempat.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://blogpsikologi.blogspot.co.id/2015/11/konsep-suku-bangsa-dan-kebudayaan.html.
Diakses pada hari Jumat, 17 Maret 2017 pukul 20.09 WIB.
http://pendidikansertapembelajaran.blogspot.co.id/2016/02/pengaruh-geografis-terhadap-
keragaman.html?m=1 diakses pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 pukul 21.05
WIB
10