Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian keanekaragaman
Keragaman adalah suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada padasuku
bangsa, ras, agama, budaya dan gender. Keragaman yang ada di Indonesia adalahkekayaan dan
keindahan bangsa. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebutmenjadi suatu kekuatan
untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.

B. Ciri keanekaragaman
Keragaman budaya itu memiliki beberapa ciri khusus. Berikut ini adalah ciri-ciri keragaman budaya yang
wajib diketahui.

1. Keragaman Suku Bangsa melalui ilmu antropologi, maka dapat diambil pemahaman bahwa nenek
moyang bangsa iniasalnya adalah dari daerah Yunani dan juga Cina Selatan. Sekitar tahun 3000-500
SM,Indonesia sudah menjadi daerah yang ditempati oleh para penduduk migran dariSubmongoloid Asia.
Sesudah itu, mereka bercampur dengan penduduk asli pribumi Indonesiayang asalnya adalah dari Asia
Selatan.Klasifikasi suku bangsa yang terdapat di Indonesia sendiri menurut Van Vollenhoven
yangkemudian membagi Negara ini menjadi 19 kawasan suku bangsa, di antaranya adalah:
 Aceh
 Bangka dan juga Belitung
 Bali dan juga Lombok
 Gorontalo Melayu
 Minangkabau, Mentawai
 Kalimantan
 Minahasa
 Ambon
 Jawa Barat
 Sulawesi Selatan
 Ternate
 Sumatra Selatan
 Irian
 Timor
 Gayo-Alas dan Batak
 Jawa Tengah dan Jawa Timur
 Surakarta dan Yogyakarta
 Toraja
2. Keragaman Bahasa Bangsa ini masuk ke dalam jenis rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Salah
seorang peneliti yang bernama Gorys Keraf kemudian membagi rumpun bahasa yang ada
tersebutmenjadi beberapa bagian, di antaranya adalah sebagai berikut ini:
 Bahasa Austronesia Barat atau yang dikenal dengan bahasa Indonesia atau Melayuyang terdiri
ari Bahasa bahasa Hesperonesia (Indonesia bagian Barat) yang terdiri dariAceh, Batak, Gayo,
Minahasa, Melayu, Minangkabau, Lampung, Melayu Tengah,Bima, Mentawai, Jawa, Sunda,
Madura, Dayak, Bali, Sasak, Gorontalo, Bugis,Toraja, Makasar, Manggarai, Nias, Sabu, dan
Sumba. Kemudian Bahasa IndonesiaTimur yang terdiri dari Bahasa Timor-Ambon, Sula Bacan,
Haimahera Selatan-IrianBarat.
 Bahasa Bahasa Austronesia bagian Timur atau Polinesia yang terdiri dari bahasa bahasa
Melanesia (Melanesia dan pantai di bagian Timur Irian). Melanesia sendiriasalnya adalah
dari bahasa Yunani yang merupakan suatu wilayah yang bentuknyamemanjang dari kawasan
Pasifik Barat sampai dengan Laut Arafura, Timur dan juga bagian laut Australia. Kemudian
bahasa bahasa Heonesia (bahasa Makronesia dan juga Polinesia).3. Keragaman ReligiIndonesia
juga termasuk Negara yang di dalamnya memiliki berbagai agama ataukepercayaan yang
beragam. Di Negara ini setidaknya ada enam agama yang sudah diakuioleh Negara secara
resmi. Ke enam agama yang dimaksud tersebut adalah Islam, Budha,Katolik, Konghucu, dan juga
Protestan.
3. Keragaman Religi Indonesia juga termasuk Negara yang di dalamnya memiliki berbagai agama
ataukepercayaan yang beragam. Di Negara ini setidaknya ada enam agama yang sudah diakuioleh
Negara secara resmi. Ke enam agama yang dimaksud tersebut adalah Islam, Budha,Katolik, Konghucu,
dan juga Protestan. Di samping itu, ada juga berbagai kepercayaan lain yang ada di tengah masyarakat
dan berkembang di dalamnya.
4. Keragaman Seni dan BudayaSelain beberapa keragaman yang disebutkan di atas, Indonesia juga
memiliki seni dan juga budaya yang sangat beragam antara kelompok satu dengan kelompok
yang lainnya. Contohdari wujud nyata dari keragaman seni dan budaya ini adalah seni tari, seni sastra,
seni musik,seni drama, seni rupa dan masih banyak lagi yang lainnya
a. Jenis keanekaragaman
1. Keragaman agama dan KepercayaanDin Indonesia dikenal ada 5 agama yang sah dan di akui
yaitu Islam, kristen, katolik, Hindudan Buddha. Selain itu da juga kepercayaan yang sifatya
masih kedaerah atau ada disuku-suku pe dalaman
2. Keragaman Suku Indonesia yang terdiri dari banyak pulai dari sabang sampai merauku
memiliki ratusan sukuyang menempati pulau pulau yang ada contohnya suku vatak, toraja,
mentawai, dayak, suku bugis, makassar dan sebagaianya.
3. Keragaman Bahasa.Tidak hanya suku saja, tapi bahasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
juga sangat beragam,misalnya bahasa sunda, bahasa betawi, bahasa jawa, bahasa papua
dan lain-lain. Namunwalaupun memiliki banyak bahasa daerah, tapi penduduk Indonesia
dipersatukan oleh bahasaIndonesia sebagai Bahasa Nasional
4. Keberagaman adat istiadat Kebaragaman adat istiadat ini dapat tumbuh dari suku-suku yang
ada di Indonesia. Contohsederhananya yaitu tentang ritual pernikahan. walaupun memiliki
kepercayaan yang sama,seperti Islam, namun secara detail ada beraneka ragam kebudayaan
yang tumbuh didalammasyarakat, sesuai dengan pengaruh budaya masing-masing.
5. Kebaragaman Budaya.Keberagaman budaya ini terlihat dari beraneka ragamanya jenis dan
bentuk rumah adat,tarian daerah dan mungkin senjata daerah. Contoh Batik, ada batik
pekalongan ada batik solo.
6. Keberagaman RasIndonesia memiliki setidaknya 4 jenis ras yaitu ras Melayu mongoloid,
Wedoid, ras negroiddan ras papua melanesoid.
C. Faktor Penyebab Keanekaragaman/Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk (multikultural). Banyakkebudayaan
yang mempunyai ciri dan karakteristik yang berbeda-beda pada tiap-tiap daerah.Perbedaan
yang timbul dalam masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
a. Faktor Sejarah
 Dalam sejarah, dinyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa imigran yang dating dari
daerah Yunan Selatan (Indocina). Pada waktu itu bangsa Yunan Selatan sudah
mulai berkembang dengan membawa kebudayaannya masuk ke Indonesia. Masuknya
bangsaYunan Selatan ke Indonesia terjadi secara bergelombang. Gelombang masuknya
bangsaimigran tersebut dapat dibagi menjadi:
1. Gelombang pertama
Gelombang pertama disebut dengan Proto Melayu. Proto artinya pertama, jadi hal ini
dapatdiartikan sebagai golongan pertama yang datang ke Indonesia. Bangsa yang datang
padagelombang pertama ini kemudian menetap di beberapa bagian daerah di Indonesia.
Merekamenurunkan suku bangsa Batak dan Toraja. Secara fisik kedua suku bangsa
tersebutmempunyai kemiripan.
2. Gelombang kedua
Gelombang kedua yaitu bangsa Yunan Selatan yang masuk belakangan. Gelombang inidisebut
dengan Deutero Melayu atau Neo Melayu. Deutero atau neo mempunyai arti baru, jadi hal ini
menunjukkan bahwa bangsa tersebut adalah yang lebih belakangan masuk/datangke Indonesia.
Bangsa neo melayu ini menetap di banyak daerah di Indonesia yang menurunkan suku-suku
bangsa selain suku yang datang terdahulu. Hampir semua suku bangsa di Indonesia adalah
keturunan dari bangsa neo melayu.Sejalan dengan berkembangnya zaman, maka kemudian
datanglah bangsa-bangsa asing diIndonesia. Mereka kemudian beradaptasi dan berasimilasi
dengan suku bangsa setempat,sehingga terjadi pembauran. Sekarang bangsa asing yang datang
tersebut kemudian menjadi penduduk asli dari daerah tersebut. Bangsa asing yang kemudian
datang dan berbaur dengansuku asli yaitu bangsa India, Arab, Belanda, dan Cina. Mereka
membentuk pembauran budaya baru yang kemudian menjadi ciri budaya daerah.
b. Faktor Geografi
 Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terdiri dari kepulauan. Setiap pulaudibatasi
oleh lautan di sekelilingnya. Di samping itu, Indonesia juga merupakan negaravulkanis dengan
banyak pegunungan, baik gunung berapi ataupun yang bukan berapi. Karenakedua faktor tadi,
maka di Indonesia terjadi isolasi geografi . Isolasi geografi adalah pembatasan suatu daerah oleh
karena keadaan alam, yaitu laut dan gunung.Isolasi akibat laut menyebabkan munculnya
hambatan dalam melakukan hubungan diantaramasing-masing pulau, walaupun tidak sama
sekali terputus. Masing-masing pulau kemudian berkembang sesuai dengan alam yang ada di
sekitar daerahnya. Oleh karena itu, antara satu pulau dengan pulau lain mempunyai suku
bangsa yang berbeda kebudayaannya. Contohnyaantara pulau Kalimantan dengan
pulau Sulawesi mempunyai suku bangsa dengan budayayang berbeda-beda. Di Kalimantan
terdapat suku bangsa dominan, yaitu suku Dayak.Sedangkan di Sulawesi terdapat banyak suku
bangsa yang berbeda tanpa ada dominasi.Begitu pula antara pulau Jawa dengan pulau Bali yang
dipisahkan oleh selat Bali. Walaupundalam sejarah tercatat bahwa suku bangsa Bali berasal dari
suku bangsa Jawa, tetapi dalam perkembangan budayaanya diantara kedua suku bangsa
tersebut memiliki perbedaan.Isolasi akibat gunung yang tinggi, sehingga menghambat hubungan
antara satu daerah dengandaerah lain. Dalam satu pulau terdapat banyak suku bangsa karena
adanya hambatan geografiyang berupa pegunungan.Pada dasarnya ada budaya yang masih
sama, tetapi dapat pulaterjadi perbedaan yang menyolok antara suku bangsa satu dengan suku
bangsa lain dalamsatu pulau. Contohnya di pulau Jawa terdapat suku bangsa Sunda dan Jawa.
Kedua suku tersebut mempunyai kebudayaan yang berbeda, walaupun tetap ada beberapa
bagian budaya yang masih sama.
c. Faktor Iklim
Berdasarkan pembagian iklim matahari, iklim di Indonesia secara umum adalah berupa
iklimtropis yang panas. Iklim yang ada di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain,
hal inidinamakan dengan iklim setempat. Faktor iklim setempat dapat menyebabkan perbedaan
tatacara hidup masyarakat. Hal ini memengaruhi pula pola perilaku masyarakatnya.Daerah yang
mempunyai iklim yang panas dengan banyak sinar matahari dan curah hujannyaakan menjadi
daerah yang subur. Karena itu, masyarakat pada daerah seperti itu pola hidupdan mata
pencahariannya adalah menjadi petani. Daerah-daerah pertanian pada umumnyaterdapat di
daerah dataran rendah. Banyak suku bangsa di Indonesia yang hidup di daerahdataran rendah
dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Oleh sebab itu, negaraIndonesia dikenal
sebagai negara agraris.Sedangkan pada daerah yang berupa dataran tinggi dengan karakteristik
seperti itu akan berkembang masyarakat yang hidup dengan berkebun. Masyarakat
yang memiliki pola hidup petani misalnya pada suku Sunda, Jawa, dan Melayu yang pada
umumnya berada di wilayahIndonesia bagian barat dan beberapa di daerah bagian
tengah.Daerah dengan iklim panas tetapi sedikit turun hujan menyebabkan daerah tersebut
kurangsubur. Daerah ini banyak ditumbuhi semak belukar dan rumput, sehingga menjadi
daerah padang rumput yang luas. Masyarakat yang tinggal di daerah seperti ini
kemudian berkembang dengan pola hidup sebagai peternak. Mata pencaharian sebagai
peternak menjadi pilihan utama karena alam mendukung usaha tersebut. Kondisi masyarakat
seperti inimisalnya terjadi pada suku bangsa-suku bangsa di wilayah Nusa Tenggara, seperti
Flores,Ende, Timor, Sumbawa, dan sebagainya.Daerah yang beriklim panas di pinggir-pinggir
pantai menyebabkan masyarakatnya menjadinelayan yang mengembangkan budaya menangkap
ikan. Pola hidup sebagai nelayan tentu berbeda dengan pola hidup masyarakat yang mengolah
tanah. Pada umumnya masyarakatyang tinggal di pantai hidup dengan budaya nelayan.
d. Faktor Letak 
Indonesia terletak pada wilayah yang strategis dalam persimpangan lalu lintas dunia.
LetakIndonesia secara geografis adalah antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia
sertaantara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Hindia. Karakteristik dari posisi
Indonesiatersebut menjadikan Indonesia sebagai negara terbuka. Artinya, negara Indonesia
sangatmudah untuk mengadakan kontak budaya dengan bangsa asing melalui jalur pelayaran
dunia.Karakteristik dari keberadaan Indonesia di jalur dunia tersebut yaitu:Benua Asia di sebelah
utara Indonesia merupakan bangsa Asia yang mempunyai adat timur.Secara somatologis bangsa
Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai bangsa Asia, hal ini berarti bangsa Indonesia akan lebih
mudah menerima budaya dari Asia karena adanya kesamaanasal-usul. Budaya timur lebih kental
dengan kepatuhan pada etika yang hamper sama dengan budaya bangsa Indonesia.Benua
Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia merupakan benua imigran bangsaEropa,
yaitu bangsa Inggris. Dengan demikian, budaya yang berkembang merupakan budaya bangsa
barat. Mereka lebih cenderung mengembangkan budaya liberal yang sedikit banyakakan
berpengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Apalagi sekarang ini banyak
kerjasama terutama dalam bidang pendidikan dengan Australia.Jalur lalu lintas laut yang
menghubungkan antara Samudra Pasifik dengan Hindia dalamcatatan sejarah menjadi pesat
pada abad pertengahan. Ramainya lalu lintas perdaganganantarnegara yang mau tidak mau
harus melalui Indonesia menyebabkan banyak pedagangasing yang singgah di Indonesia. Bahkan
mereka mulai menetap di beberapa daerah diIndonesia. Masuknya agama Hindu dan Budha
dimulai dengan singgahnya para pedagangdari India yang kemudian menyebarkan
agama tersebut. Perdagangan dengan bangsa Gujaratdi India dan Arab dengan membawa
agama Islam menorehkan warna Islami dalam perkembangan budaya di beberapa suku bangsa
Indonesia.Datangnya bangsa Portugis ke Indonesia yang menyebarkan agama Katolik
kemudian berkembang di beberapa daerah. Bangsa Belanda dengan VOC-nya yang semula
bertujuandagang kemudian berubah menjadi kolonial. Selama 3,5 abad bangsa Belanda
menguasai bangsa Indonesia yang tentunya berpengaruh terhadap budaya di Indonesia.
Bersama dengan VOC terdapat para misionaris yang menyebarkan agama Kristen.
e. Faktor Agama
Masuknya agama dapat memengaruhi perkembangan budaya pada suku-suku bangsa
tertentu.Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan pada budaya suku bangsa.
BangsaIndonesia pada zaman dahulu sudah mengenal kepercayaan yang berupa animisme
dandinamisme sebelum masuknya agama ke Indonesia. Perkembangan lebih lanjut ada
sebagiandari masyarakat yang mencampuradukkan antara kepercayaan lokal dengan agama.
Adapun proses masuknya dan perkembangan agama-agama di Indonesia akan diuraikan
secarasingkat sebagai berikut:Agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia hampir bersamaan.
Tetapi pada bukti sejarahmenyatakan bahwa agama Budha lebih dulu masuk ke Indonesia, baru
kemudian agamaHindu. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan candi yang menjadi simbol agama
Hindu danBudha. Agama Hindu berkembang pada masyarakat Bali dan Lombok. Sedangkan
pengaruhagama Budha ada di sebagian masyarakat Jawa dan beberapa masyarakat di luar suku
Jawa.Agama Islam pada awalnya masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat
dariIndia. Kemudian bangsa Arab datang ke Indonesia sambil melakukan perdagangan.
Pengaruhagama Islam tampak nyata dalam perkembangan budaya di beberapa suku bangsa.
Suku bangsa yang perkembangan budayanya dipengaruhi oleh agama Islam diantaranya
adalahSuku Minangkabau, Aceh, Sunda, Banjar, Makassar, dan sebagainya.Agama Katolik yang
dibawa oleh bangsa Portugis berkembang pesat pada suku bangsa Floresdan Timor.Agama
Kristen memengaruhi kebudayaan di beberapa suku bangsa diantaranya adalah suku bangsa
Ambon, Batak, Minahasa, dan sebagian suku bangsa lainya. Pada suku bangsa Jawamempunyai
keunikan tersendiri dengan berkembangnya semua agama dan kepercayaan
padamasyarakatnya. Pada masyarakat Jawa terjadi perkembangan sinkretisme dari semua
agamadan kepercayaan yang terwujud dalam budaya kejawen.
D. Manfaat Keberagaman Budaya
Keragaman budaya yang terdapat di Indonesia sesungguhnya memiliki manfaat tersendiri.
Diantara manfaat dari keberagaman budaya adalah sebagai berikut ini.
1) Sebagai Promotor Nilai-Nilai Kemanusiaan
Manfaat dari keragaman budaya yang pertama adalah ia bisa dijadikan sebagai promotoruntuk
nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Di saat sebuah organisasi memiliki berbagaikaryawan yang
memiliki berbagai budaya, maka hal tersebut tentunya menunjukkan bahwaorganisasi tersebut
sangat menyadari dan mengakui serta merayakan keberagaman yang ada pada seseorang yang
pada dasarnya memiliki latar belakang berbeda.Hal ini tentu saja menjadikan anggota organisasi
tersebut berpikiran bahwa kontribusi dan juga nilai mereka sedang direalisasikan di dalam
sebuah managemen organisasi yang baik.
2) Meningkatkan Produktifitas dan juga Profitabilitas
Untuk manfaat dari keragaman budaya yang selanjutnya adalah membantu
meningkatkan produktifitas dan juga profitabilitas. Terlepas dari berbagai nilai kemanusiaan
yang ada,keragaman budaya ternyata juga bisa memberikan manfaat yang nyata kepada bidang
bisnisdi berbagai belahan dunia.Persuasi secara aktif soal keberagaman yang ada di berbagai
tempat kerja secara langsungtentunya dapat memberikan dampak di dalam meningkatkan
produktivitas dan juga profitabilitas organisasi dan juga karyawan. Juga meningkatnya
produktivitas dan profitalibitas di dalam organisasi.
3) Membantu Membuat Kolam Bakat
Selain beberapa yang telah disebutkan di atas, manfaat lain dari keragaman budaya diIndonesia
adalah dalam membantu membuat suatu kolam bakat. Ketika organisasi telahmelakukan
investasi dalam keberagaman, maka hasilnya di dalam menciptakan suatu kolam bakat tentu
saja juga lebih besar.Ini menjadi sebuah situasi win-win entah itu untuk karyawan dan juga
organisasi.Sebagaimana sebuah kolom bakat yang menyediakan organisasi dengan berbagai
keunggulankompetensi yang bisa membantu memajukan dan juga membantu meningkatkan
lingkunganyang besar .
4) Bertukar Ide Ide Inovatif
Ketika di dalam sebuah organisasi, di dalamnya ada berbagai orang atau anggota
dengan beragam latar belakang, budaya, pengalaman, ide yang kreatif dan juga inovatif di
dalamnya,maka itu bisa menopang setiap orang di dalam pikiran yang berbeda-beda.Hal ini
amatlah wajar karena orang-orang hidup dengan beragam pengalaman dan juga beragam
prespektif di dalamnya sehingga diharapkan itu akan mampu menghasilkan suatuide jenius dan
juga solusi yang terbaik untuk berbagai masalah yang sedang dihadapi. Inimerupakan sebuah
nilai yang besar untuk karyawan dan juga organisasi.Pertukaran ide yang bisa berjalan secara
dinamis akan terjadi di antara orang dengan perbedaan persepsi di dalamnya dan itu bisa
membuahkan suatu ide atau hasil yang lebihkreatif. Situasi semacam ini juga pernah dibuat oleh
beberapa orang yang memiliki pola pikirserta budaya yang sama.
5) Manfaat Keanekaragaman 
Sudah sangat banyak studi yang sangat berhubungan dengan kegiatan organisasi yang
bisamenyimpulkan suatu pemahaman bahwa mempromosikan keberagaman budaya
ternyatadapat mengurangi adanya ketidak hadiran.Adanya perputaran dari karyawan yang
notabene lebih rendah akan dapat mengurangi biayayang notabene itu mempunyai hubungan
dengan perekrutan karyawan baru dan jugamengurangi adanya tanggung jawab hukum di dalam
menggugat diskriminasi.
E. Tantangan terhadap Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa Indonesia
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsaIndonesia
merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang munculakibat
keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain:
a) Konflik
Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan
dalammasyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu
hubunganmasyarakat. Berdasarkan tingkatannya konflik dapat dibagi menjadi
konflik horisontal danvertikal.
 Konflik Horisontal
Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi diantara kelompok-kelompoksosial
yang sifatnya sederajat. Konflik sosial horisontal dapat berupa konflik antarsuku,
antar ras, agama, maupun konflik antar golongan.
I. Konflik antar sukuKonflik antar suku pada umumnya disebabkan oleh
primordialisme yang berkembang menjadi etnosentrisme.Contoh : konflik
antara suku Dayak dan suku Madura yang terjadi di Sampit,konflik antara
suku-suku kecil di Papua.
II. Konflik antar ras
Konflik antar ras pada umumnya disebabkan oleh primordialisme
yang berkembang menjadi stereotipe.Contoh : Kekerasan terhadap etnis
Tionghoa pada Mei 1998, termasuk pemerkosaan dan
pembunuhan terhadap lebih dari 100 wanita etnis Tionghoa.
III. Konflik agama
Konflik masalah agama pada umumnya disebabkan oleh primordialisme
yang berkembang menjadi fanatisme. Konflik agama dapat berupa konflik 
internalumat beragama misalnya konflik antar golongan pemeluk Islam
murni dengangolongan Ahmadiyah, maupun konflik antar umat
beragama (konflik eksternal)misalnya konflik masyarakat Ambon pemeluk
Islam dengan masyarakat Ambon pemeluk Kristen.
IV. Konflik antar golongan
Konflik antar golongan pada umumnya disebabkan oleh semangat in
group yangkuat sehingga dengan kelompok out group akan menimbulkan
antipati.Contoh : Peristiwa Kudatuli, dimana ada konflik antar pendukung
Partai PDI versiMegawati Soekarno putrid dan pendukung Partai PDI versi
lainnya.
 Konflik Vertikal
Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi diantara lapisan-lapisan di dalam masyarakat.
Contoh konflik vertikal :

Anda mungkin juga menyukai