Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok II :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahnya-Nya yang tiada terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “AGREGAT, GRANULA PATI, DAN PENGENDAPAN’’ sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi para mahasiswa Fakultas Pertanian dalam mata kuliah Kimia Fisik Pangan yang
diampuh oleh : Miftachul Chusnah, STp., Mp
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki. Oleh karena itu demi kesempuranaan, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Agregat
2. Untuk mengetahui klasifikasi Agregat
3. Untuk mengetahui ukuran dan bentuk Granula Pati
4. Untuk mengetahui pengertian Pengendapan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Agregat
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang
dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu
beton semen hidraulik atau adukan. Fungsi agregat adalah sebagai material
pengisi dan biasanya menempati sekitar 75 % dari isi total beton, karena itu
pengaruhnya besar terhadap sifat dan daya tahan beton. Misalnya ketahanan beton
terhadap pengaruh pembekuan-pencairan, keadaan basah–kering, pemanasan–
pendinginan dan abarasi–kerusakan akibat reaksi kimia. Mengingat bahwa agregat
menempati jumlah yang cukup besar dari volume beton dan sangat mempengaruhi
sifat beton, maka perlu kiranya material ini diberi perhatian yang lebih detail.
Disamping itu dapat mengurangi penyusutan akibat pengerasan beton dan juga
mempengaruhi koefisien pemuaian akibat panas. Pemilihan jenis agregat yang
akan digunakan tergantung pada mutu agregat, ketersediannya di lokasi, harga
serta jenis konstruksi yang akan menggunakannya.
Berdasarkan asal pembentukannya agregat diklasisifikasikan kedalam
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Sedangkan berdasarkan
proses pengolahannya agregat digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat
alam dan agregat buatan.
1. Agregat alam
Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami, terbentuk
berdasarkan aliran air sungai dan degradasi.Agregat yang terbentuk dari aliran air
sungai berbentuk bulat dan licin, sedangkan agregat yang terbentuk dari proses
degradasi berbentuk kubus (bersudut) dan permukaannya kasar. Permintaan akan
agregat alam yang berbentu kubus atau bersudut, mempunyai permukaan kasar,
dan bergradasi baik yang semakin banya tidak mungkin seluruhnya dapat
dipenuhi oleh degradasi alami. Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk
dengan cara pengolahan. Penggunaan alat pemecah batu (crusher) yang terkontrol
dapat membentuk agregat sesuai bentuk yang dibutuhkan. Terutama untuk
pembangunan jalan. Agregat alam yang berasal dari tempat terbuka disebut
pitrun, sedangkan yang berasal dari tempat tertutup disebut bankrun.
2. Agregat buatan
Agregat buatan merupakan agregat yang berasal dari hasil sambingan
pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu.Agregat buatan sering disebut filler
(material yang berukuran lebih kecil dari 0,075 mm).
2.3 Pengendapan
Pengendapan adalah pembentukan padatan dalam larutan atau di dalam
padatan lain selama reaksi kimia. Pengendapan juga dapat terjadi karena adanya
difusi dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam larutan cair, padatan terbentuk
disebut sebagai endapan. Bahan kimia yang menyebabkan adanya padatan disebut
sebagai pengendap. Tanpa kekuatan energi gravitasi yang cukup untuk membawa
partikel-partikel padat ke bawah bersama-sama, maka endapan akan tetap sebagai
suspense. Setelah terjadi sudimentasi, endapan dapat disebut sebagai pelet. Cairan
yang sudah tidak mempunyai endapan disebut supernatant.
Reaksi pengendapan dapat terjadi ketika dua larutan dicampur sehingga
menghasilkan produk yang tidak larut dalam pelarutnya. Namun tidak semua
senyawa ionik dapat bereaksi membentuk endapan. Endapan juga dapat terbentuk
pada kondisi tertentu seperti suhu dan pH yang akan menentukan apakah reaksi
pengendapan akan terjadi atau tidak.
Secara umum, meningkatnya suhu larutan juga akan meningkatkan
kelarutan senyawa ionik sehingga akan menurunkan kemungkinan terbentuknya
endapan. Selain kedua faktor tersebut, konsentrasi reaktan juga berperan penting
dalam terjadinya reaksi pengendapan tersebut.
Kelarutan adalah faktor yang berperan penting dalam peristiwa
pengendapan. Kelarutan merupakan suatu kemampuan dari zat padat, liquid
maupun gas untuk terlarut dalam suatu pelarut untuk menghasilkan suatu larutan.
Kelarutan dari suatu zat pada dasarnya bergantung dari jenis pelarut yang
digunakan. Semakin tinggi nilai kelarutan suatu zat pada jenis pelarut tertentu,
maka zat tersebut akan semakin mudah terlarut dalam pelarut tersebut.
Reaksi pengendapan banyak digunakan dalam bidang kimia analitik untuk
mengidentifikasi keberadaan kation dan anion sebagai bagian dari garam dalam
analisa kuantitatif.
Keberadaan garam kation atau anion tertentu dapat diketahui dengan
menggunakan agen pengendap sehingga menghasilkan endapan jika hasilnya
positif dan endapan yang dihasilkan pun akan memiliki warna tertentu yang khas
untuk setiap jenis anion atau kation.
Teknik analisis ini banyak digunakan untuk mendeteksi keberadaan logam
berat dalam limbah cair atau dalam perairan tertentu. Selain itu, pengendapan juga
digunakan dalam desalinasi air laut atau untuk menghilangkan garam dari air,
untuk mengisolasi produk tertentu dan juga digunakan dalam pembuatan pigmen
warna.
Contoh aplikasi reaksi pengendapan ini adalah untuk menghilangkan ion
logam berat dalam suatu larutan berair. Sebagai contoh ion perak yang berada
dalam bentuk larutan garam yang larut dalam air seperti perak nitrat dapat
diendapkan dengan menggunakan agen pengendap yang mengandung ion klorida
seperti natrium klorida ataupun kalium klorida.
Demikian pula ion logam barium juga dapat diendapkan oleh ion sulfat,
lalu kalsium yang dapat diendapkan oleh oksalat. Reaksi pengendapan ini terjadi
secara spesifik dan selektif sehingga memudahkan kita dalam penggunaannya.
Namun beberapa jenis ion dapat mengalami pengendapan dengan bantuan
suhu sehingga terkadang juga dibutuhkan pengaturan tertentu dalam suhu sistem
sehingga memungkinkan garam hasil reaksi untuk mengendap.
Setelah terjadinya reaksi pengendapan, maka definisi ion logam berat
tersebut dapat dihilangkan melalui berbagai metode yaitu filtrasi, sentrifugasi,
atau dekantasi. Metode filtrasi merupakan teknik penyaringan menggunakan suatu
media saring sehingga zat padat atau endapan hasil reaksi akan tertinggal dalam
media penyaring dan terpisah dari larutannya.
Metode sentrifugasi adalah pemisahan dua fasa dengan melakukan
pemutaran dengan cepat sehingga endapan padat yang memiliki massa jenis lebih
besar dari larutan akan bergerak dengan cepat ke bagian dasar wadah ketika
pemutaran sehingga akan terpisah dari larutannya.
Sedangkan untuk metode dekantasi merupakan pemisahan secara
sederhana untuk memisahkan fasa padat dengan fasa larutan. Metode dekantasi
ini merupakan metode yang paling ekonomis dalam pemisahan hasil endapan.
Pengendapan terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti ketika kita
membuat kopi, pada saat kopi tersebut di diamkan beberapa saat maka bubuk
kopi akan mengendap di bawah.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang
dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu
beton semen hidraulik atau adukan.
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati
disusun oleh unit D-glukopiranosa. Pati terdir dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas. Pati terdapat dalam bentuk granula. Granula pati
berwarna putih, mengilap, tidak berbau, dan tidak berasa. Granula tersusun oleh
dua komponen polosakarida utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Setiap sumber
pati memiliki rasio amilosa dan amilopektin yang beragam.
DAFTAR PUSTAKA
https://dpupkp.bantulkab.go.id/berita/53-pengertian-agregat
https://nurulnuni.wordpress.com/2013/05/20/ukuran-dan-bentuk-granula-pat/
https://www.ilmukimia.org/2014/02/reaksi-pengendapan.html
https://dpupkp.bantulkab.go.id/berita/53-pengertian-agregat
https://www.pakarkimia.com/reaksi-pengendapan/
https://kutankrobek.wordpress.com/granula-pati/
https://id.wikipedia.org/wiki/Agregat