SKRIPSI
Oleh:
YUNITA DWI RAHMAYANTI
13413244005
Skripsi yang berjudul “Dampak Objek Wisata Waduk Sermo Terhadap Perubahan
Pembimbing
i
PERNYATAAN
Nim : 13413244005
Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul “Dampak Keberadaan Objek Wisata
Yogyakarta” ini merupakan hasil karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya
tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain
kecuali pada bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan. Apabila ternyata
terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yang menyatakan,
ii
MOTTO
Semua yang tidak mungkin adalah mungkin bagi orang yang percaya!
(PENULIS)
Perubahan tidak akan pernah terjadi jika kita terus menunggu waktu atau
(Barack Obama)
iii
PERSEMBAHAN
Puji syukur sata haturkan Kepada Allah SWT yang telah memberikan
Kedua orang tua, Bapak Pujiono dan Ibu Sumirah yang telah mendoakan
dan mendukungku
Teman-temanku Arif, Aizz, Tw, Wimpi, Wulan, Nisa, Rafika, Dian, Arum,
Novita, Fee, yang telah memberikan warna dalam hidupku dan memotivasi
iv
DAMPAK KEBERADAAN OBJEK WISATA WADUK SERMO TERHADAP
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DUSUN SERMO,
DESA HARGOWILIS, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN
KULONPROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh:
Yunita Dwi Rahmayanti
1341324405
ABSTRAK
Kata kunci: perubahan sosial ekonomi, dampak sosial ekonomi, wisata Waduk Sermo
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
Yogyakarta”. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan pada
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
2. Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta,
3. Dr. Taat Wulandari, M.Pd., Wakil Dekan I FIS UNY yang telah memberikan
4. Grendi Hendrastomo, MM. MA. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi FIS
5. Dr. Amika Wardana selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan
6. Dra. V. Indah Sri Pinasti, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
8. Seluruh Dosen dan Staf Pendidikan Sosiologi yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi,
9. Seluruh informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan bekerja sama untuk
10. Bapak, ibu, dan kakakku tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan dan
12. Buat teman-teman dekatku “cucurut gengges” Arif, Aiz, Tw, Wimpi, Cungkring,
Dtr, dan Rafika yang telah mendukung, mendoakan dan membantu dalam
penusukan skripsi.
yang telah kita lakukan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
memiliki kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini
vii
DAFTAR ISI
viii
F. Teknik Sampling..................................................................................... 35
G. Validitas Data ......................................................................................... 35
H. Teknik Analisi Data ................................................................................ 37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umun Lokasi dan Informan Penelitian ................................. 41
1. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................................ 41
2. Deskripsi Informan Penelitian ........................................................... 47
B. Pembahasan dan Analisis........................................................................ 50
1. Bentuk Perubahan Sosial Ekonomi .................................................... 52
2. Dampak Perubahan Sosial Ekonomi .................................................. 68
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 82
B. Saran ....................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 86
LAMPIRAN ....................................................................................................... 88
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan
1. Kerangka Pikir ............................................................................................. 30
2. Model analisis interakif Milles dan Huberman ........................................... 38
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Susunan Pemerintahan Padukuhan Ngropoh .............................................46
Tabel 2. Tingkat Pendapatan Sebelum dan Sesudah Adanya Objek .........................58
Tabel 3. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Waduk Sermo di
Kabupaten Kulon Progo Periode 2011-2015 (orang).................................................61
Tabel 4. Pendapatan Menurut Obyek Wisata, Kabupaten Kulon Progo, 2013-2014
(Juta Rupiah) ..............................................................................................................62
Tabel 5. Perubahan Interaksi sosial Pada Masyarakat Sremo ....................................68
Tabel 6. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Dusun Sremp Pasca Adanya Objek
Wisata Waduk Sermo.................................................................................................70
Tabel 7. Dampak Perubahan Sosial Ekonomi ............................................................82
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Pedoman Observasi ................................................................................................88
2. Pedoman Wawancara ..............................................................................................89
3. Hasil Observasi ...................................................................................................... 93
4. Hasil Wawancara ...................................................................................................96
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
banyak pihak dari pemerintah, masyarakat maupun swasta. Oleh karena itu
Kulon Progo adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa
sektor pariwisata. Salah satu objek wisata yang fenomenal adalah Waduk Sermo.
Project) yang pembiayaannya berasal dari APBN murni dan bantuan ADB.
Waduk sermo ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah dan diresmikan
waduk ini adalah untuk suplesi system irigasi daerah Kalibawang. System irigasi
1
Clereng, Pengasih, dan Pekik Jamal. Pembangunan waduk ini juga diharapkan
pertanian. Manfaat dari hasil lahan pertanian dan berkebunan tersebut belum
menjangkau ke semua masyarakat yang hanya memiliki lahan pertanian itu saja.
bidang sosial ekonomi dan fisik kawasan, pengaruh yang yang muncul
maka diperlukan suatu perencanaan yang mencakup aspek fisik, sosial dan
wilayah mendukung. Begitu pula untuk mata pencaharian masyarakat lain yang
Hal ini juga terjadi di dalam masyarakat sekitar kawasan wisata Waduk
seperti berkebun, nderes, dan masih banyak lainnya. Sehubungan dengan adanya
banyak dari mereka yang harus tergusur. Mereka yang wilayahnya tergusur dan
program dari pemerintah yaitu transmigasi ke daerah Bengkulu dan Riau. Dari
data yang diperoleh ada sebanyak 100 kepala keluarga ke daerah Bengkulu dan 7
sebagai petani, selian itu juga beternak, tukang, pedagang kelapa, nderes, dan
dijalani sebagian masyarakat adalah sebagai penarik perahu wisata, tim sar,
4
pegawai di kantor waduk, dan sebagai pekerja musiman. Dampak yang terjadi
tentu saja ada dampak positif dan dampak negative di dalamnya. Dampak positif
yang diperoleh sejak adanya wisata Waduk Sermo adalah masyarakat menjadi
makan dan bengkel di sekitar daerah wisata. Namun, ada juga dampak negative
yang muncul di dalamnya, dilihat dari segi kacamata ekonomi tidak ada
orang yaitu mereka yang bekerja di kantor waduk dan diangkat menjadi PNS.
pesat, jika dilihat dari jumlah kedatangan wisatawan pada tahun 2013 ke obyek
wisata waduk sermo mencapai 30.643 wisatawan (BPS, 2013). Sedangan pada
alam maupun wisata budaya. Perkembangan pariwisata yang sekarang ini sangat
prasarana penunjang wisata. Hal ini bertujuan agar jumlah wisatawan yang
Sermo.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat kita lihat bahwa
perubahan pada system sosial ekonomi dipengaruhi oleh beberapan faktor, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini dapat kita lihat sebagai berikut:
6
C. PEMBATASAN MASALAH
dan fokus dari penelitian yang akan dilakukan agar tetap konsisten dalam kajian
yang jelas. Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini
D. RUMUSAN MASALAH
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
7
a. Menambahkan pemaparan kajian sosial ekonomi mengenai
dan lengkap.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
serta menganalisisnya.
b. Bagi pembaca
c. Bagi masyarakat
sekitar.
8
BAB II
RELEVAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Perubahan Sosial
perubahan gejala sosial berbagi tingkat kehidupan manusia, dan mulai dari
perubahan sosial ialah variasi modifikasi dalam setiap aspek proses sosial,
perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah
9
sosialnya, termasuk dalam nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-
sejajar dengan perubahan kebudayaan dan fungsi suatu system sosial. Jadi
dalam arti perubahan sosial jika salah satu berubah, maka yang lain akan
fungsi dan aturan baru yang didukung oleh nilai-nilai dan norma kebudayaan
yang di anut dalam lingkungan universitas tersebut. Begitu juga dengan suatu
pada sudut pandang aspek, fragneb atau dimensi system sosial (Piotr
10
dikehendaki (unintended-change) atau perubahan yang tidak
dikarenakan (unplanned-change).
a. Faktor imitasi
b. Sugesti
c. Identifikasi masalah
d. Simpati
lain.
d. Kesehatan masyarakat
e. Presepsi masyarakat
f. Pertambahan penduduk.
dampak sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat dusun Sremo semenjak
12
terjadi tentu saja perubahan yang dikehendaki oleh masyarakat Sremo karena
didefinisikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang,
yang menekankan pada 3 aspek, yaitu proses, output per kapita dan jangka
13
wisata tersebut. Menurut Hutabarat (1992), peranan pariwisata saat ini antara
lain adalah :
Adanya sektor pariwisata di suatu daerah akan berdampak positif baik bagi
terkait dengan aspek social budaya, politik dan ekonomi yang diarahkan
14
rangka kesejahteraan dan kemakmuran rakyat melalui perluasan dan
persahabatan umat manusia dalam negeri dan antar bangsa. (Nandi: 2008)
secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam struktur
diartikan sebagai suatu perubahan yang timbul akibat adanya kegiatan yang
kelompok pada kondisi masyarakat yang dilandasi oleh system nilai dan
15
fisik maupun lingkungan sosialnya (Prakoso 2012 ). Berikut ini adalah
1) Interaksi sosial
tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam suatu masyarakat
sangat dibutuhkan adanya proses sosial agar bisa saling bekerja sama.
antarkelompok.
16
b) Adanya komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku
sosial dapat dirasakan oleh setiap makhluk sosial. Adanya interaksi sosial
Menurut Emile Durkheim norma sosial adalah sesuatu yang berada diluar
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos.
Oikos berarti rumah tangga, sedangkan Nomos berarti aturan, kaidah atau
Selain itu dalam ilmu ekonomi disebut salah satu cabang ilmu sosial yang
17
Pengaruh sosial ekonomi dapat diartikan sebagai suatu perubahan
1) Peningkatan pendapatan
yang diterima oleh para anggota masyarakat dalam waktu tertentu sebagai
balas jasa atas faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan dalam turut
18
3. Kajian Tentang Pariwisata
macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
daerah.
(Prakoso, 2012 ).
menjelajahi suatu wilayah yang baru, mencari suasana yang baru dengan
19
Dalam perkembangan pariwisata dunia menunjukan bahwa pada saat
terjadinya resesi dunia awal tahun 1980-an, pariwisata dunia tetap maju,
saja berjalan dan muncul dengan sendirinya. Ada beberapa upaya yang
(Anggraeni, 2013).
20
mengingat berbagai jenis wisata dapat ditempatkan dimana saja. Oleh
(Suwantoro, 2004:36).
a. Dampak positif
1) Bidang ekonomi
21
d) Meningkatkan ekspor, dengan semakin banyaknya wisatawan
untuk ekspor.
b. Dampak negatif
(Surwiyanta, 2003):
B. KAJIAN TEORI
skema penting mengenai fungsi dari sistem tindakan sosial, skema tersebut
dikenal dengan sebetuan skema AGIL. Sebelumnya kita harus mengetahi apa
arti dari fungsi disini. Fungsi adalah suatu gagasan aktivitas yang diarahkan
ini, Parsons percaya bahwa ada empat imperative fungsional yang diperlukan
dalam konsep Parsons tentang sistem dimuai dari level mikro, yaitu interaksi
antara ego dengan alter ego, yang didefinisikan sebagai bentuk paling dasar
dari sistem sosial. Sistem sosial terdiri dari beragam actor individual yang
berinteraksi satu sama lain dalam situasi yang setidaknya memiliki aspek fisik
24
atau lingkungan, actor yang cenderung termotivasi kearah optimasi kepuasan
dalam bentuk sistem symbol yang terstruktur secara kultural dan dimiliki
berbeda dengan daerah yang ada dahulu (keadaan tanah) dan adanya
Sremo sebelum adanya waduk mayoritas petani di sawah, selain itu juga
25
baru yaitu penarik perahu wisata, tim sar, pegawai kantor waduk dan
karena adanya warung dalam jumlah yang banyak, sehingga mereka tidak
perlu ke pasar yang letaknya jauh. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu
pasir pasca erupsi merapi yang ada di Dusun Kojor. Penelitian ini
suatu perubahan sosial ekonomi. Perbedaan juga terletak pada objek yang
D. KERANGKA BERPIKIR
tersendiri bagi masyarakat sekitar. Dampak yang timbul dapat berupa dampak
28
seperti mendirikan warung makan, dan penginapan. Sebelum adanya wisata
Waduk Sermo, daerah Sremo merupakan daerah yang tergolong sepi akan
Waduk Sermo daerah Sremo menjadi daerah yang tergolong cukup ramai
interaksi sosial dan mobilitas sosial semakin tinggi antara penduduk asli
pun berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain. Perubahan sosial
ekonomi yang terjadi akibat adanya wisata Waduk Sermo tidak hanya
perubahan yang positif saja, namun dalam realitanya juga muncul perubahan
munculnya tempat wisata Waduk Sermo tersebut. Berikut ini adalah kerangka
berpikir:
29
Bagan 1 : Kerangka Pikir
Perubahan Sosial
Ekonomi
Dampak Sosial
Ekonomi
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Dusun Sremo”.
B. WAKTU PENELITIAN
Sosial Ekonomi Masyarakat Dusun Sremo akan dilaksanakan dalam kurun waktu
kurang lebih 3 bulan yaitu bulan Februari 2017 sampai bulan April 2017 hingga
C. BENTUK PENELITIAN
31
Moleong (2006: 5-6) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
D. SUMBER DATA
data primer adalah sumber data utama dalam penelitian kualitatif berasal
Sermo. Selain itu data juga diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan.
32
sekunder dapat diperoleh dari dokumentasi dan catatan lapangan yang
a. Observasi
menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan
seperti apa adanya. Hal ini disebabkan karena banyaknya fenomena sosial
yang tersamar atau kasat mata, yang sulit terungkap bilamana hanya
apa saja yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Sermo agar bisa
memberikan data yang akurat karena bisa melihat tingkah laku, aktivitas
b. Wawancara
33
Menurut Moleong (2006: 186) wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara
c. Dokumentasi
ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya
sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber
34
meramalkan. Dokumentasi dapat dilakukan dengan menganalisa data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Seperti
Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu
tentang apa yang kita harapkan, atau dia mungkin sebagai penguasa sehingga
2010: 300).
G. VALIDITAS DATA
pada sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu
35
kriteria derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas
penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang
bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua
konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada
seseorang.
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
H. INSTRUMEN PENELITIAN
36
Instrumen penelitian disini dimaksud sebagai alat pengumpulan data
menjadi instrumen atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu
data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data bermaksud
artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur,
Hiberman dan Miles melukiskan siklusnya seperti yang terlihat pada gambar
berikut:
DATA DATA
COLECTION DISPLAY
DATA
REDUCTION
COCLUTION
DRAWING
&VERIFYING
38
juga ditempatkan sebagai komponen yang merupakan bagian integral dari
a. Pengumpulan Data
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
39
Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi
informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami
d. Penarikan Kesimpulan
jika dalam verifikasi ternyata ada kesimpulan yang masih meragukan dan
40
BAB IV
1. Lokasi Penelitian
menjadi objek penelitian ini adalah Dusun Sremo Lor. Dusun Sremo
wilayah antara 110 - 600 dpl yang ada terbagi dalam beberapa
47’ 21,20” LS dan 1100 07’ 38.06” - 1100 07 ’41.01” BT. , dengan
41
memiliki jarak dan waktu tempuh ke ibu kota kecamatan, kabupaten
tempun 30 menit.
menit.
yaitu Dusun Sremo Lor yang menjadi lokasi penelitian. Dusun Sremo
Lor ini merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Hargowilis.
dan pembuat gula merah. Selain itu mereka juga banyak yang bekerja
tinggalnya. Hasil dari hutan alam di daerah Sremo Lor yang paling
42
Akses jalan menuju ke Dusun Sremo Lor tidaklah sulit. Rute
Rute termudah yang bisa dilalui untuk menuju Dusun Sremo Lor
barat melalui jalan Wates arah Kokap-Ke lokasi Dusun Sremo Lor.
perempuan.
43
Mata pencaharian masayrakat Dusun Sremo mayoritas
Jumlah Penduduk
Agama
44
Pendidikan
No Nama Jabatan
1 Parjiman Kepala Dukuh Sremo Lor
2 Sarjo Ketua RW 14
3 Sayib Ketua RW 15
4 Suraja Ketua RT 39
5 Punidi Ketua RT 40
6 Sumino Ketua RT 41
7 Muji Wahyo Ketua RT 42
Sumber: Data Hasil Wawancara Kepala Dukuh Padukuhan
Keadaan Sosial-Budaya
46
senantiasa merangkul antar sesama warga. Walaupun
dipilih karena mereka dianggap tahu dan data memberikan data yang
pemuda, dan beberapa warga dusun Sermo Lor. Berikut ini deskripsi dari
masing-masing informan:
a. Ibu Wasikem
47
Ibu Waikem ini berusia 62 tahun. Ibu Wasikem merupakan salah satu
b. Bapak Dalijan
c. Ibu yati
Ibu Yati ini berusia 38 tahun. Ibu Yati merupakan salah satu pemilik
d. Bapak Hartono
Klepu.
48
e. Mbak Ratna
f. Bapak Sajimin
g. Mas Wawan
h. Bapak Parjiman
Bapak Parjiman ini berusia 47 tahun. Beliau adalah salah satu tokoh
49
ke kampung halaman dan terpilih menjadi kepala Dukuh Dusun
Sremo.
wisata Waduk Sermo, Waduk Sermo ini adalah salah satu objek wisata yang
pemangunan waduk perasal dari APBN murni dan bantuan ADB. Waduk
pembangunan waduk ini untuk suplesi sistem irigasi daerak Kalibawang, dan
daerah yang berada disekitar waduk. Harapan dari dibangun Waduk Sermo
50
Pelaksanaan program pemerintah dalam membangun Waduk Sermo
tidak berjalan mulus begitu saja, melainkan harus menggusur beberapa dusun
yang ada di Desa Hargowilis, salah satunya yang terkena dampak gusuran
persegit, waktu itu untuk lahan perumahan warga hanya digantirugi sebesar
Rp. 3000,- permeter persegi. Pembangunan berjalan dengan baik tanpa ada
gurusan lahan namun mereka menyadari bahwa pembangunan waduk ini akan
berdampak baik dalam jangka panjang. Berikut pernyataan dari pak Parjiman
karena kebanyakan dari mereka menyadari bahwa aka nada dampak yang
dan sebagai tempat wisata tentunya penuh pertimbangan dan memilih wilayah
yang memiliki sumber mata air. Begitu juga Dusun Sremo Lor yang sebagai
51
salah satu dusun yang terkena gusur karena pada waktu itu memiliki sumber
mata air yang subur tidak seperti daerah atau dusun yang lain seperti dusun
Sidowayah, Clereng, dan daerah lainnya yang tidak terkena gusuran waduk.
263), adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
baik dalam bidang sosial maupun dalam bidang ekonomi bagi masyarakat
Hal ini dibuktikan oleh berbagai pekerjaan masyarakat Sremo pada saat ini,
mereka tidak hanya sebagai petani dan penderes, namun mereka juga banyak
yang beralih profesi yang banyak kaitannya dengan wisata waduk seperti
dan bahkan ada yang menjadi penjaga disalah satu spot-spot wisata yang
Dusun Sremo, tentang kondisi sosial ekonomi sebelum dan setelah adanya
kondisi sosial ekonomi sebelum dan sesusah adanya objek wisata waduk
53
“ Sebelum adanya wisata itu ya tidak meningkat, setelah ada wisata
meningkat. Dulu masyarakat bekerja sebagai pederes kalo sekarang
bayak masyarakat yang bekerja di waduk sermo.” (Wawawancara pada
tanggal 14 Maret 2017, pada pukul11.30 WIB - selesai)
yang dulunya hanya mengandalkan dari hasil pertanian saja namun tidak
untuk sekarang. Sekarang ini banyak masyarakat Sremo yang terbentuk dalam
“Iya punya usaha kelompok wisata itu, tapi kan itu bukan milik pribadi
mba jdai keuntungannya dibagi dalam anggota persatu kelompok itu.
Itu juga masih proses pembuatan sport wisatanya belum berjalan jadi
belum memetik keuntungan.” (Wawancara pada tanggal 11 Maret
2017, pada pukul 12.30 WIB - selesai)
wisata atau spot-spot wisata baru yang ada di sekitar waduk. Beberapa
diantaranya adalah Taman Bambu Air, Akar Liar, Bukut Pethu, dan Taman
54
dimanfaatkan untuk berfoto dan menikmati pemandangan alam Waduk
Sermo.
muda di Dusun Sremo, banyak dari mereka yang merasakan perubahan yang
dulunya mereka bekerja di luar kota sebagai buruh pabrik, dengan adanya
obyek wisata Waduk Sermo ini banyak dari mereka yang memilih pulang ke
kampung halaman dan mereka bekerja di sektor wisata Waduk Sremo. Seperti
yang dikatakan oleh mbak Ratna, sebagai pedagang di kawasan obyek wisata
Waduk Sermo:
“Cuma warung ini mba, nerusin punya ibu dulu soalnya ibu sudah ga
ada jadi saya meneruskan usahanya ibu kadang juga adek membantu
disini kalo udah pulang sekolah. Saya dulu juga kerja di Magelang tapi
udah setahun belakangan ini berhenti, kalo dipikir-pikir hasilnya sama
aja disini sama disana, tapi kan enak disini dekat dengan keluarga.”
(Wawancara pada tanggal 10 Maret 2017, pukul 14.00 WIB - selesai)
Hal serupa juga dikatan oleh salah satu warga Dusun Sremo yaitu Mas
Wawan sebagai salah satu karyawan di salah satu spot yang ada di sekitar
waduk:
55
Hal serupa juga dibetulkan oleh Kepala Desa Hargowilis yang
dibangunnya waduk:
“Setelah adanya wisata para generasi muda yang dulu merantau dan
sekarang pulang untuk mengelola wisata dan hasilnya untuk kebutuhan
sehari-hari ternyata dibandingkan dari pada kerja kasar ditempat lain
ternyata lebih menguntungkan disini dari segi ekonomi,….”
(Wawancara pada tanggal 14 Maret 2017, pukul 13.05 WIB - selesai)
Selain adanya perubahan yang sudah dipaparkan diatas seperti adanya
seperti munculnya toko dan warung makan disekitar waduk, dan adanya
“Akses jalan raya dan kendaraan sudah bisa sampai rumah, sekarang
udah jadi kota gini mba, dulu kan masih jalan kaki dan harus lewat
hutan-hutan belum ada jalan raya kaya sekarang ini.” (Wawancara
pada tanggal 10 Maret 201, pukul 13.30 WIB - selesai)
Begitu juga yang dikatakan oleh warga masyarakat lain yang yaitu Ibu
“Ya ada sedikit cuma sekarang sudah mudah untuk mendapatkan air
minum dan air buat kebutuhan sehari-hari, dulu mandi harus ngangsu
dulu jauh pake jun. akses jalan juga sekarang sudah mudah dulu Cuma
jalan setapat sekarang udah aspal dan bisa dilaui roda empat.”
(Wawancara pada tanggal 10 Maret 2017, pukul 11.15 WIB - selesai)
56
2) Perubahan pendapatan ekonomi masyarakat Dusun Sremo
Hal tersebut terbukti pada masyarakat Sremo yang berada di sekitar obyek
“Pendapatan warga yaitu tadi yang dulunya kayu seharga 500 ribu
sekarang bisa jadi 2 juta, banyak warga juga yang mengambil
keuntungan dengan berjualan disekitar waduk.” (Wawancara pada
tanggal 20 April 2017, pukul 16.05 WIB – selesai)
Sama halnya yang diungkapkan oleh Ibu Yati sebagai salah satu
remaja. Hal tersebut terlihat bahwa yang dulunya mereka bekerja sebagai
petani, nderes, maupun kerja sebagai karyawan di luar kota akhirnya mereka
secara umum memang pekerjaan masyarakat Sremo sudah berubah, hal ini
masyarakat Sremo bisa dibilang lebih baik dan lebih sejahtera. Pernytaan
tersebut dibuktikan sesui dengan data yang ada di Tabel berikut ini:
58
Ratna Karyawan Pedagang Rp Rp 50.000,-
pabrik warungan di 1.300.000,- sampai Rp
objek wisata (UMR) 100.000,-
Waduk perbulan perhari
Sermo
Wawan Karyawan Penjaga spot Rp Rp
pabrik wisata taman 1.300.000,- 600.000,-
pring kuning (UMR) sampai
dan peternak perbulan 1.000.000
ikan perbulan
(kalau
pengunjung
ramau ada
uang
tambahan)
Parjiman Petani dan Petani dan Tidak Rp 30.000,-
penderes anggota menentu, dan Rp
kelompok gula jawa 2 300.000,-
wisata Kg/hari Rp per 3 bulan
30.000,- (anggota
kelompok
wisata)
Sumber: data wawancara masyarakat Sremo
59
berpendapat bahwa pariwisata memberikan dampak terhadap masyarakat
sekitar. Bahkan pariwisata telah menjadi salah satu industri yang dapat
merupakan bagian dari masyarakat Sremo yang sadar akan adanya kemajuan
tersebut juga sudah merasakan adanya perubahan kearah yang baik semenjak
60
Tabel 3. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Waduk
2011 16.806
2012 20.822
2013 30.643
2014 38.657
2014 81.460
Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2015
sangat signifikan setiap tahunnya. Terbukti dilihat dari tahun 2011 jumlah
wisatawan yang berkunjung mencapai 16.806 orang dan pada tahun 2015
diminati oleh masyarakat sebagai tujuan berwisata. Hal ini tidak dipungkiri
membawa dampak positif bagi warga masyarakat sekitar dan juga membawa
banyak perubahan kea rah yang positif. Namun tidak diabaikan juga tentu
61
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Waduk Sermo dari tahun
menyumbang pendapatan terbesar setelah pantai Glagah. Hal ini juga seperti
yang disebutkan oleh masyarakat Sremo yang berada disekitar obyek wisata
Waduk Sermo.
62
Keberadaan obyek wisata Waduk Sermo mampu memberikan
dan papan. Selain itu dengan adanya Waduk Sermo masyarakat juga
agar lebih maju dan tercukupi kebutuhan hidupnya. Tercukupi dalam bidang
63
berkembang. Hal tersebut dibuktikan bahwa sekarang ini sebagaian
sebagain rupa menjadi tempat spot-spot foto yang menarik. Seperti yang
Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Dalijan selaku menjabat sebagai
“Ya sementara ini sampai hari ini untuk potensi waduk sermo ingin
dikembangkan dari masyarakat. Rencananya akan dibangun juga water
boom dan permainan anak itu sudah direncanakan, masyarakat tetap
menginginkan untuk membangun potensi wisata.” (Wawancara pada
tanggal 14 Maret 2017, pukul 13.05 WIB - selesai)
2) Perubahan interaksi sosial
yang menonjol. Perubahan interaksi sosial sebelum dan sesudah adanya objek
64
wisata waduk sermo tetap baik antar warga masyarakatnya. Hal ini
satu bentuk kerjasama yang terlihat pada masyarakat Sremo adalah mereka
terbentuk dalam suatu organisasi yaitu kelompok wisata. Jika dulunya mereka
hanya sebatas tetangga, maka saat ini dengan adanya kelompok wisata maka
mereka bekerja di tempat yang sama, memiliki tujuan yang sama, dan juga
hubungan baik sebab dalam setiap bulan mereka mengadakan rapat pertemuan
bangun, dan juga setiap bulan mereka mengadakan pertemuan untuk arisan.
Arisan disini dijadikan alat untuk semua warga masyarakat Sremo bisa
kerjasama yang mereka lakukan dalam pembangunan jalan, hal ini dikatakan
65
oleh ketua Padukuhan Sremo Bapak Parjiman yang mengatakan bahwa semua
warga ikut andil dalam pembangunan jalan yang ada di depan rumahnya, hal
adanya wisata tetap baik antar warga yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
pegamai kantor waduk, penjaga wisata, tim SAR, dan warga yang bekerja
bekerja sebagai petani namun tidak untuk sekarang. Saat ini dengan adanya
waduk mereka bekerja beraneka ragam sesuai kemampuan dan keahlian yang
mereka miliki, namun mereka memiliki tujuan yang sama untuk tetap
akrab. Sesama anggota antar kelompok wisata pun terjalin dengan baik tidak
66
ada istilah sirik-sirikan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh bapak Parjiman
selaku Ketua Padukuhan Sremo dan Ketua kelompok wisata di Dusun Sremo,
dengan baik dan menjalin keakraban antar sesama warga masyarakat Sremo.
Dampak perubahan yang dirasakan terhadap interaksi sosial pun ke dalam hal
yang positif. Karena masyarakat Sremo menjadi semakin terbuka dan mudah
wisata waduk sermo, warga yang lain pun ikut mendirikan warung. Hal
67
kecemburuan sosial antar masyarakat. Hal tersebut dikatakan oleh Bapak
Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain, dalam suatu masyarakat dibutuhkan adanya proses sosial agar bisa
saling bekerja sama. Proses sosial dapat dilihat apabila warga masyarakat satu
dengan lainnya melakukan kontak sosial dan ada komunikasi di dalamnya. Hal
Sermo
68
3) Banyaknya kenakalan remaja di lingkungan wisata Waduk
Sermo
merupakan tindakan yang tidak sesui nilai dan norma dalam masayarakat.
Perilaku yang tidak sesuai itu merupakan suatu tindakan yang dianggap tidak
sesui dengan kebiasaan, tata aturan, atau norma sosial yang berlaku
(Budirahayu, 2013: 98). Melihat kondisi remaja saat ini terlihat sangat banyak
sebagai tempat mesum. Hal tersebut terlihat oleh peneliti saat melakukan
pasangan remaja yang sedang duduk berdua dalam tempat yang remang-
remang. Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu informan yaitu bapak sajimin
sebagai berikut.
oerilaku remaja yang tidak sesuai nilai dan norma yang hidup di dalam
69
masayarakat. Hal tersebut juga dapat meresahkan warga sekiat akibat terjadi
oleh seorang rema. Namun lah tersebut sudah tidak dapat dipungkiri, dengan
adanya kemajuan perkembangan atau perubahan suatu wilayah tentu saja ada
halnya adanya pembangunan Waduk Sermo yang ada di Kulon Progo. Tujuan
70
pembangunan tentu saja akan berdapak bagi lingkungan sekitar, baik itu
air untuk daerah sekitar yang sering mengalami kekeringan. Hal tersebut
besar terkena gusuran lahan waduk. Berikut ini dampak negative maupun
a. Dampak positif
sudah ada PDAM yang bersumber dari perairan waduk. Hal serupa
juga dikatakan oleh salah satu warga Dusun Sremo yaitu Ibu Wasikem
bagi mereka, mereka tidak lagi harus ngangsu dnegan merjalan jauh
naik turun bukun. Adanya perairan dari PDAM membuat mereka bisa
72
Masyarakat Dusun Sremo sebelum dibangunnya waduk
kehilangan lahan pertanian yang mereka punya. Oleh sebab itu secara
ditekuni dari dulu. memang iya satu dua tahun setelah dibangunnya
tidak untuk dua tahun belakangan ini mereka sudah bisa bangkit dari
yang dikatakan oleh Mas Wawan yang bekerja sebagai penjaga salah
73
“Iya termasuk ada yang diangkat PNS sebagai pengelola
waduk. Tim sar juga ada yang di angkat sebagai PNS. Terus
yang menjadi karyawan honorer juga banyak. Kemudian
sekarang adanya wisata kita memanfaatkan jasa.” (Wawancara
pada tanggal 20 April, pukul 16.05 WIB - selesai)
Waduk Sermo. Selain itu juga banyak dari warga Sremo yang
potensi wisata alam dengan keindahan alam yang ada. Berikut ini
“……dari dulu itu harapan kami, sermo ini bukan saja sebagai
irigasi namun harus memberi dampak ekonomi bagi kita.
Makanya sekarang kita lagi merintis membuat wisata baru
75
disekitar waduk sermo dengan cara membuat kelompok wisata
dengan iuran untuk membangun sport-sport wisata baru.”
(Wawancara pada tanggal 20 April 2017, pukul 16.05 WIB -
selesai)
orang bergairah untuk bekerja. Hal ini yang terlihat pada masyarakat
wisata baru.
devisa negara. Hal ini juga dirasakan oleh warga Sremo yang
76
tidak berubah secara drastis. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Yati
finansial juga ikut dirasakan oleh Bapak Dalijan sebagai kepala Desa
Hargowilis:
karena aksis jalan yang dulunya belum bisa dilalui roda mepat
77
sekarang sudah bisa dan bahkan sudah di aspal. Hal tersebut juga
hal tersebut:
b. Dampak negative
mereka. Hal ini seperti yang dibicarakan oleh Bapak Parjiman selaku
79
Sebelum adanya kawasan waduk wilayah ini merupakan lahan
dikatakan oleh salah satu warga Dusun Sremo yaitu Ibu Yati salah satu
jawa.
80
Tabel 7. Dampak Perubahan Sosial Ekonomi
dari segi sosial maupun ekonomi. Hal ini terlihat dengan adanya
PDAM yang sekarang ini juga dijadikan obyek wisata Waduk Sermo.
dianalisis dengan teori AGIL. Teori AGIL ini merupakan gagasan dari
bertranspotasi.
wisata waduk dengan cara membuat spot-spot foto yang menarik para
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hanya sebagai petani dan penderes, namun mereka juga banyak yang
wisata, dan bahkan ada yang menjadi penjaga disalah satu spot-spot
Sremo yang semakin maju dan berkembang, selain itu interaksi sosial
masyarakat sekitar.
maju.
kehilangan lahan.
B. Saran
sebagai berukut.
1. Bagi masyarakat
87
Masyarakat Sremo harus mempertahankan dan mengembangkan
eksistensi potensi wisata yang ada. Hal ini dilakukan agar lebih
sendiri.
2. Bagi pemerintah
ada dengan cara membuat spot-spot wisaya baru yang lebih menarik
Sermo.
88
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Siska. (2013). Peran Pembangunan Kawasan Wisata Jawa Timur Park II
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masayrakat di Sekitarnya. Jurnal Ilmiah.
2(2): 1-12.
Anggraeni, Siska. 2014. Peran Pembangunan Kawasan Wisata Jawa Timur Park II
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitarnya. S1. Tidak
diterbitkan. Universitas Brawijaya Malang.
Biantoro, Rudi. et. al. (2014). Pengaruh Wisata Terhadap Karakteristik Sosial
Ekonomi Masyarakat pada Kawasan Objek Wisata Borobudur Kabupaten
Magelang. Jurnal Teknik PWK. 3(4): 1038-1047.
BPS. 2013. Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor Statistik Kepariwisataan 2013.
BPS. 2014. Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor Statistik Kepariwisataan 2014.
Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Ginting, A Yus. (2014). Perkembangan Objek Wisata Goa Kreo Terhadap Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP
Veteran Semarang. 2(1): 1-8.
Indahsari, Kurniyati. (2014). Analisis Peran Pariwisata Pantai Cmplong terhadap
Kesejahteraan Mayarakat Lokal. Jurnal Media Tren. 9(2): 181-195.
Moleong, Lexy. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nandi. (2008). Pariwisata dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jurnal Gea.
8(1): 1-10.
Pertiwi, Wahyu Fajar. 2013. Perubahan Mata Pencaharian Masyarakat Dusun
Sremo Pasca Dibukanya Kawasan Wisata Waduk Sermo di Kabupaten Kulon
Progo. S1. Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Pitana, I Gde. & Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Prakoso, Eko. (2012). Perkembangan Desa Wisata Kembang Arum dan Dampaknya
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Donokerto Kecamatan Turi.
Jurnal Lib Geo UGM. 1(1): 1-9.
89
Rahman, Yudha. et. al. (2014). Pengaruh Aktivitas Pariwisata Pantai Taplau Kota
Padang Terhadap Ekonomi, Sosial Masyarakat, dan Lingkungan. Jurnal
Teknik PWK. 3(4): 979-990.
Ranjabar, Jacobus. 2015. Perubahan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Reksoprayitno, Soediyono. 2000. Ekonomi Makro. Yogyakarta: Liberty.
Ritzer, George. 2014. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.
Rukminto, Isbandi. 2013. Kesejahteraan Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Saputri, Catur Dewi. 2008. Perubahan Sosial-Ekonomi Masayrakat Penambang
Pasir Pasca Erupsi Merapi, Tahun 2010 di Dusun Kojor, Kelurahan Bojong,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. S1. Tidak diterbitkan.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sholik, Adabi. (2013). Pengaruh Keberadaan Obyek Wisata Makan Dan
Perpustakaan Bung Karno Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Pelaku
Usaha Perdagangan di Sekitarnya. Jurnal Lib Geo UGM. 2(3): 1-10.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Soleman b. Taneko. 1984. Struktur Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali.
Sudarmadji, dkk. (2014). Dampak dan Kendala Wisata Waduk Sermo dari Aspek
Lingkungan Hidup dan Resiko Bencana. Jurnal Teknosains: 3(2): 142-157.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Surwiyanta, Ardi. (2003). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan
Sosial Budaya dan Ekonomi. Jurnal Media Wisata. 2(1): 33-42.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Sztompka, Piotr. 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
Usman, Husaini. 2011. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
90
Pedoman Observasi
Hari, Tanggal Observasi :
Temapat :
1. Lokasi
91
Pedoman Wawancara Untuk Masyarakat Dusun Sremo
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Alamat :
B. Pertanyaan
didesa anda?
3. Apakah anda memiliki usaha yang terkait dengan berdirinya obyek wisata
Sermo?
5. Apa mata pencaharian warga Dusun Sremo sebelum adanya obyek wisata
Waduk Sermo?
92
8. Apakah anda merasakan perubahan kearah yang baik dengan didirikannya
9. Apakah ada perubahan tingkat ekonomi yang baik bagi anda dan warga lain
10. Perubahan apa yang paling dirasakan anda setelah adanya obyek wisata
Waduk Sermo?
11. Apakah banyak wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Waduk Sermo?
13. Apakah anda merasakan dampak positif sejak adanya obyek wisata Waduk
Sermo?
14. Apakah anda merasakan dampak negative sejak adanya obyek wisata Waduk
Sermo?
15. Apakah anda tetap menghendaki adanya obyek wisata Waduk Sermo?
93
Pedoman Wawancara Untuk Pamong Desa
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Jabatan :
B. Pertanyaan
Sermo?
Waduk Sermo?
3. Bagaimana kondisi sosial ekonomi warga setelah adanya obyek wisata Waduk
Sermo?
4. Apakah banyak warga yang teganya terserap menjadi pegawai di obyek wisata
Waduk Sermo?
5. Selaian menjadi pegawai wisata, keuntungan apa saja yang didapatkan warga
94
8. Bagaimana hubungan warga dengan wisatawan yang berkunjung ke obyek
10. Apa saja perubahan dan perkembangan yang ada di wilayah obyek wisata
Waduk Sermo?
11. Apakah lingkungan sosial mengalami perubahan sejak adanya obyek wisata
Waduk Sermo?
12. Adakah dampak positif yang timbul sejak adanya wisata Waduk Sermo?
13. Adakah dampak negative yang timbul sejak adanya wisata Waduk Sermo?
14. Apakah warga tetap menghendaki adanya obyek wisata Waduk Sermo?
95