Anda di halaman 1dari 4

A.

GEOLOGIS SUKU BUGIS


Suku Bugis merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi
Selatan. Penciri utama kelompok etnik ini adalah bahasa dan adat istiadat. Nenek
moyang suku bugis berasal dari suku Melayu Deutero (Melayu Muda).

Indonesia.go.id

Secara regional, geologi pulau Sulawesi dan sekitarnya termasuk komples, yang
disebabkan oleh proses divergensi dari tiga lempeng litosfer, yaitu Lempeng Australia
yang bergerak ke utara, Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat, dan Lempeng
Eurasia yang bergerak ke selatan-tenggara.
Selat makasar yang memisahkan platform Sunda (bagian Lempeng Eurasia)
dari Lengan Selatan dan Tengah, terbentuk dari proses pemekaran lantai samudera
pada Miosen. Bagian utara Pulai Sulawesi adalah Palung Sulawesi Utara yang
terbentuk akibat proses subduksi kerak samudera Laut Sulawesi. Di Lengan tenggara,
proses konvergensi terjadi antara Lengan Tenggara dengan bagiaan utara Laut Banda
sepanjang Tunaman Tolo. Kedua struktur mayor tersebut (Palung Sulawesi Utara dan
Tunjaman Tolo) dihubungka oleeh sistem Sesar Palu-Koro-Matano. Stratigrafi
Sulawesi Selatan meliputi, batuan yang tersingkap terdiri dari 5 satun, yaitu : satuan
batuan Gunungapi Formasi Carnba, Formasi Walanae, Satuan Intrusi Basal, Satuan
Batuan Gunung api Lompobatang dan Endapan aluvial, Rawa, dan Pantai (Sompotan,
2012).
Saat ini penduduk Bugis banyak tersebar di berbagai provinsi di Indonesia,
seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua, DKI Jakarta, Kalimantan Timur,
Kalimantan selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, bahkan hingga ke Malaysia dan
Singapura dikarenakan masyarakat Bugis yang berjiwa perantau sehingga ditemukan
persebarannya hingga ke manca negara. Tradisi merantau meerupakan bagian dari
kebudaayan orang Bugis. Mereka merantau dengan berbagai pertimbangan. Jika
seorang raja bertindak sewenang-wenang, maka rakyat akan menurunkan raja atau
memilih meninggalkannya dengan merantau ke tempat lain (Mattulada, 1995). Pelras
(2006) mengatakan bahwa profesi masyarakat Bugis secara tradisional adalah bertani.
Akan tetapi, di beberapa wilayah mereka dikenal sebagai pelaut yang pemberani dan
handal.
Di Sulawesi Selatan terdapat taman nasional, salah satunya adalah Taman
Nasional Taka Bonerate yang merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli. Terletak di Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan, dan ditetapkan
sebagai Cagar Biosfer ke-10 di Indonesia. Taka Bonerate dinobatkan sebagai satu
kawasan konservasi perairan dengan keunikan dan kekhasan berupa hamparan karang
berbentuk cincin. Keanekaragaman hayatinya juga melimpah menjadikan kawasan ini
sangan potensial sebagai ekowisata.

B. FLORA SUKU BUGIS


1. Makadamia (Macadamia hildebrandii)
Makadamia merupakan kacang-kacangan yang biasanya kacangnya berwarna
hijau gelap dengan permukaan licin. Di Sukawesi makadamia dapat ditemukan di
sekitar pesisir kompleks danau. Namun sayangnya tidak terdapat banyak
informasi mengenai tumbuhan ini.

(aeknauli.org)

2. Cassia sp
Cassia adalah nama marga tumbuhan berbunga yang termasuk suku polong-
polongan. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat bugis, yang fungsinya
adalah sebagai obat kulit.

(wikipedia.org)

3. Pelle Kaliki
Pelle Kaliki atau biasa disebut dengan Jarak banyak dimanfaatkan daunnya
sebagai obat, salah satunya adalah sebagai resep obat sariawan yang terkenal
sebagai serep obat bugis.

(wikipedia.org)

4. Panasa (Artocarpus sp.)


Merupakan buah-buahan lokal tradisional Bugis yang berbentuk poho tinggi dn
buahnya dapat dimakan.

(wikipedia.org)

5. Lobe-lobe (Flacourtia sp.)


Lobe-lobe atau biasa disebut gesreng merupakan pohon buah-buahan tradisional
Bugis yang buahnya dapat dimakan dan dijadikaan resep obat-obatan. Salah
satunya sebagai obat asam urat.

(wikipedia.org)

6. Kadundung (Spondias sp.)


Kadunddung atau biasa disebut kedondong adaalah tanaaman buah-buahan
tradisional Bugiss yang buahnya dapat dikonsumsi.
(wikipedia.org)

7. Pohon Gofasa
Merupakan tumbuhan endemik sulawesi yang kayunya memiliki kualitas
unggulan, biasnya digunakan sebagai bahan membuat kapal phinisi oleh suku
Bugis.

(alamendah.org)

C. DAFTAR PUSTAKA

Mattulada. 1995. Latoa, suatu lukisan anaalitis terhadap Antropologi Politik orang
Bugis. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.
Sompotan, Armstrong F. 2012. Struktur Geologi Sulawesi. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai