Indah Sari
Page 1
Pengertian Dialektologi
Dialektologi cabang dari merupakan linguistik Isolek merupakan istilah netral untuk perbedaan
dialek
oleh
atau
Hudson
bahasa,
(dalam
tersebut
secara
utuh
Page 3
Pengertian Dialek:
Menurut Meillet (1970:70) Ciri utama dialek ialah
perbedaan dalam kesatuan dan kesatuan dalam perbedaan. Selain itu, ia juga mengemukakan ciri lain dari dialek, yakni dialek ialah seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri-ciri umum dan masing-masing lebih mirip sesamanya jika dibandingkan dengan bentuk ujaran lain dari bahasa yang sama.
Page 4
Page 5
3. Perbedaan onomasiologis yang menunjukan nama yang berbeda berdasarkan satu konsep yang diberikan di beberapa tempat yang berbeda (guirad, 1970:16). Menghadiri kenduri misalnya , di beberapa daerah BS tertentu biasanya disebut ondangan,
4. pebedaan semasiologis yang merupakan kebalikan dari perbedaan onomasiologis yaitu pemberian nama yang sama untuk beberapa konsep yang berbeda (Guatid, 1970:18)
Page 6
5. Perbedaan morfologis yang dibatasi oleh adanya system tata bahasa yang bersangkutan, frekuensi morfem-morfem yang berbeda, kegunaan yang berkerabat, wujud fonetisnya, daya rasanya, dan sejumlah faktor lainnya lagi (Guarid, 1970:18). Namun disini penulis akan membahas ciri-ciri fonologis dari dialek bahasa saja yang akan di bahas selanjutnya.
Page 7
diucapkan (glos merupakan bentuk yang dikenal dalam bahasa yang digunakan oleh pemakainya). Menurut Lauder (2002) untuk dapat melaksanakan transkripsi fonetis, peneliti harus mengenal dan menandai semua bunyi itu sesuai dengan pengucapannya.
Contoh: bahasa indonesia, melanesia, polinesia bahasa protonya adalah melayu polinesia rumpunnya adalah rumpun austronesia. Misalnya kata cantik dalam bahasa Indonesia dilafalkan dengan cantik sedangkan dalam bahasa Malaysia dilafalkan dengan cantek. Perbedaan pelafalan dua kata ini terletak pada adanya perbedaan fonem /i/ dan /e/ pada dua kata tersebut.
Page 9
bahasa kerabat:
Gloss Indonesia Padi Padi Dua Dua Udang Uda
Page 10
Ciri-ciri fonologis dilihat berdasarkan perbedaan korespondensi bunyi yang dikelompokan atas 4 kelompok, yaitu perbedaan berupa korespondensi vokal, variasi vokal, korespondensi konsonan dan variasi konsonan. 1. korespondensi vokal dan konsonan bahasa Jawa Kabupaten Semarang, ditemukan Zulaeha (2003): - korespondensi vokal penurunan bunyi vokal pada suku kata tertutup contoh : BJS (bahasa jawa standar) -> /gtIh/ BJKS (bahasa jawa kab semarang) -> /gth/
Page 11
- Korespondensi konsonan * pengganti konsonan pada suku akhir. fonem /n/ pada BJB (bahasa jawa brebes) berkorespondensi dengan // pada suku akhir dalam BJKS : contoh : BJS -> /kuluban/ BJKS -> /kuban/ /kuba/ * penghilang konsonan pada suku awal BJS -> /wudl/ BJKS -> / udl/
Page 12
* Penghilang suku yang bertekanan lemah contoh BJS -> /mburitan/ BJKS -> /mbitan/ * penambahan konsonan pada suku awal atau tengah contoh BJS -> /dalu/ BJKS -> /ndalu/
Page 13
Page 14