Anda di halaman 1dari 3

PULAU KASA

Pulau Kasa, salah satu pulau tak berpenghuni di wilayah Maluku ini berlokasi di Propinsi
Maluku, Kabupaten Seram bagian Barat, Kecamatan Seram Barat Piru.

Pulau kosong yang tidak berpenghuni ini berhadapan dengan Desa Lokki dan Desa
Kaibobu. Untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Kasa, Pemerintah
kabupaten daerah tersebut telah melakukan pembangun di Pulau tersebut dan rencana
nya pulau itu akan di gunakan sebagai tempat wisata bahari. Pulau Kasa ini telah
ditunjuk sebagai kawasan konservasi, yang mana daratan serta akwasan hutannya
telah di tetapkan sebagai Suaka Margasatwa dan perairan di sekeliling pulau Kasa di
jadikan sebagai Taman Wisata Alam laut yang di kelola oleh dinas pariwisata
Kabupaten Seram Bagian Barat atau disingkat SBB.

Pulau Kasa merupakan tipe perwakilan terumbu karang, hutan pantai, dan
mangrove di Propinsi Maluku. Pulau ini dikelilingi oleh terumbu karang, yang
sebagian besar rusak karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab,
terumbu karang ini rusak karena bahan peledak dan serangan bintang laut berduri
atau Acanthaster planci. Gangguan lain di Pulau Kasa ini adalah adanya
pengambilan telur maleo, kerang-kerangan dan keong oleh masyarakat untuk
dijual ke Ambon.

Di dalam Pulau Kasa ini terdapat kurang lebih 70 jenis ikan, dimana 11 di antara
nya adalah: – Butterflyfish (Chelmon Rostratus dan Chaetodon sp.) – Parrotfish
(Bolbometopon muricatum dan Scarus sp.) – Black and white snapper (Macolor
niger) – Surgeonfish (Naso fageni dan N. Unicornis) – Dan lain lain Hutan Pantai
Kasa juga dicirikan dengan: – Cemara laut (Casuarina equisetifolia) – Waru laut
(Hibiscus tiliaetus) – Ketapang (Terminalia cattapa) Hutan Mangrove dicirikan
oleh:’ – Bakau (Rhizopora sp) Fauna: – Burung Gosong (Megapodius Renwardtii)
– Kus-kus (Phalanger sp) – Soa-soa Ambon (Hydrosaurus Amboinensis) – Biawak
Maluku (Veranus Indicus) – Burung Ekor Kipas (Rhipiruda Chloris) – Pombo Biru
dada putih (Ducula bicolor) – Kima Raksasa (Tridacna squamosa) – Kima China
(Hippocus Porcelanus) – Triton Trompet (Cheronia Tritonis) – Koral Kuping
(Echinophora sp) – Ikan Botana Biru (Acanthurus Lecusternon) – Ikan Bendera
(Chetodon sp), – Ikan Biji nagka (Zanclos Canancen). Flora: – Anggrek Bulan
Ambon (Phalaenoopsis Amboninensis) – Pulai Pantai (Alstonia Scolaris) – Camar
Laut (Casuarina Equisetifolia) – Bintangur (Callophyllum) – Pandan Laut
(Pandanus sp) – Bakung Laut (Crinum Asiaticum) – Waru Laut (Hibiscus Filiacius)
– Beringin Pantai (Ficus Benjamina). Satwa lain seperti : – Biawak ambon
(Varanus indicus) – soa-soa (Hydrosaurus amboinensis) – Burung gosong
(Megapodius double reinwardt Dumont).

Indonesia merupakan salah satu negara terluas didunia dengan total luas negara 5.193.250
km² (mencakup daratan dan lautan). Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara terluas ke-7
didunia setelah Rusia, Kanada, Amerika Serikat, China, Brasil dan Australia. Jika dibandingkan
dengan luas negara-negara di Asia, Indonesia berada diperingkat ke-2. Dan jika dibandingkan dengan
negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempatkan dirinya sebagai negara terluas di Asia
Tenggara.
Selain menempatkan dirinya sebagai salah satu negara terluas didunia, Indonesia juga menempatkan
dirinya sebagai negara kepulauan terluas didunia. Oleh karena Indonesia adalah negara kepulauan,
maka wilayah Indonesia terdiri dari daratan dan lautan. Satu pertiga luas Indonesia adalah daratan
dan dua pertiga luas Indonesia adalah lautan. Luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 km² yang
menempatkan Indonesia sebagai negara ke 15 terluas didunia.
Indonesia disebut juga sebagai Nusantara, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang
berjumlah 17.508 pulau. Nusantara sendiri memiliki arti kepulauan yang terpisah oleh laut atau
bangsa-bangsa yang terpisah oleh laut. Luas wilayah negara Indonesia menjadi daya tarik tersendiri
untuk para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki
rencana untuk berkeliling Indonesia dan menikmati keindahan alam serta keanekaragaman flora
fauna disetiap daerah-daerah di Indonesia yang mereka kunjungi.

Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil dari Samudera Indonesia hingga Samudera Pasifik. Ini
menjadikan Indonesia memiliki lautan yang luas sekitar 3.273.810 km². Lautan Indonesiapun memiliki
batas sesuai hukum laut internasional, yaitu dengan menggunakan teritorial laut sepanjang 12 mil laut
serta zona ekonomi eksklusif sepanjang 200 mil laut (searah dengan penjuru mata angin). Luasnya
lautan Indonesia ini membawa keberkahan bagi bangsa Indonesia. Sumber daya alam yang
terkandung dilautan sangat banyak sekali dan ini bisa digunakan untuk mensejahterakan bangsa
Indonesia.

Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan terdiri dari pulau-pulau besar dan pulau-pulau
kecil. Pulau-pulau besar di Indonesia antara lain Pulau Papua dengan luas 785.753 km², Pulau
Kalimantan dengan luas 748.168 km², Pulau Sumatera dengan luas 443.066 km², Pulau Sulawesi
dengan luas 180.681 km², Pulau Jawa dengan luas 138.794 km², Pulau Timor dengan
luas 28.418 km², Pulau Halmahera dengan luas 18.040 km², Pulau Seram dengan luas 17.454 km²,
Pulau Sumbawa dengan luas 14.386 km², Pulau Flores dengan luas 14.154 km², dan pulau-pulau
besar lainnya.

Jumlah pulau-pulau kecil di Indonesia tentu lebih banyak dibandingkan dengan pulau-pulau besarnya.
Umumnya pulau-pulau kecil tersebut merupakan suatu gugusan kepulauan yang sangat indah.
Banyak sekali wisatawan lokal maupun mancanegara yang rela merogoh koceknya lebih dalam hanya
untuk menikmati keindahan pulau-pulau kecil di Indonesia. Beberapa pulau-pulau kecil di Indonesia
yang menjadi tempat wisata populer karena keindahan alamnya antara lain adalah Kepulauan Raja
Ampat, Pulau Bunaken, Pulau Bangka, Pulau Komodo, Pulau Nias, dan pulau-pulau kecil lainnya.

Luasnya negara Indonesia bukan tanpa permasalah, meskipun Indonesia sudah memiliki
pemerintahan yang berpusat di Jakarta, masalah kerap kali melanda negeri ini. Keluarnya UU
Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 yang diharapkan bisa membantu pemerintahan pusat dalam
mengatur dan mengurusi pemerintah daerah juga dirasa masih belum optimal. Permasalahan yang
acap kali melanda negeri ini karena luas wilayah yang besar antara lain kordinasi pusat dan daerah
berjalan tidak optimal, konflik dengan negara-negara tetangga, dan masalah kesejahteraan WNI di
perbatasan. Ketiga point tersebut menjadi wacana penting yang sering kita dengar di media massa
dan semoga permasalahan-permasalahan tersebut dapat segera terpecahkan dan tidak terjadi lagi.

Anda mungkin juga menyukai