Anda di halaman 1dari 4

Taman nasional Kepulauan Seribu

Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah kawasan pelestarian alam bahari di Indonesia yang
terletak kurang lebih 45 km sebelah utara Jakarta. Secara administratif kawasan TNKpS berada dalam
wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, terletak di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara,
tepatnya di tiga kelurahan yaitu Pulau Panggang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan. Taman Nasional
Kepulauan Seribu memiliki luas 107.489 ha (SK Menteri Kehutanan Nomor 6310/Kpts-II/2002), yang
terdiri dari wilayah perairan laut seluas 107.489.ha (22,65% dari luas perairan Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu) dan 2 pulau (Pulau Penjaliran Barat dan Pulau Penjaliran Timur) seluas 39,50 ha.
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu tersusun oleh ekosistem pulau-pulau sangat kecil dan perairan
laut dangkal, yang terdiri dari gugus kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86 gosong pulau dan
hamparan laut dangkal pasir karang pulau sekitar 2.136 hektare (reef flat 1.994 ha, laguna 119 ha, selat 18
ha dan teluk 5 ha), terumbu karang tipe fringing reef, mangrove dan lamun bermedia tumbuh sangat miskin
hara/lumpur, dan kedalaman laut dangkal sekitar 20–40 m. Terdapat 3 (tiga) ekosistem utama pembentuk
sistem ekologis kawasan TNKpS, yaitu: hutan pantai, hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang.
Secara ekologis ketiga ekosistem utama tersebut merupakan penyangga alami bagi daratan pulau yang
memberikan sumbangan manfaat bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kawasan Kepulauan Seribu memiliki topografi datar hingga landai dengan ketinggian sekitar 0-2 meter
d.p.l. dengan tingkat abrasi pulau-pulau termasuk dalam kategori sedang sampai dengan berat. Luas daratan
dapat berubah oleh pasang surut dengan ketinggian pasang antara 1-1,5 meter. Morfologi Kepulauan Seribu
dengan demikian merupakan dataran rendah pantai, dengan perairan laut ditumbuhi karang yang
membentuk atol maupun karang penghalang. Atol dijumpai hampir di seluruh gugusan pulau, kecuali Pulau
Pari, sedangkan fringing reef dijumpai antara lain di Pulau Pari, Pulau Kotok dan Pulau Tikus. Air tanah di
Kepulauan Seribu dapat berupa air tanah tidak tertekan yang dijumpai sebagai air sumur yang digali dengan
kedalaman 0,5 – 4 meter pada beberapa pulau berpenghuni. Air tanah tertekan juga dijumpai di beberapa
pulau, seperti Pulau Pari, Pulau Untung Jawa dan Pulau Kelapa (Dinas Pertambangan DKI Jakarta).
Keberadaan air tanah di Kepulauan Seribu terkait dengan penyebaran endapan sungai purba yang menjadi
dasar tumbuhnya karang.
Wisata alam yang tersedia antara lain: Snorkeling dan diving, Permainan / olahraga air, Memancing,
Aquarium bawah laut di pulau putri, Barbeque sambil menyalakan api unggun, Pasir pantai pulau seribu,
Berkeliling pulau dengan menggunakan sepeda, Berenang, Mengunjungi tempat bersejarah, dll.
Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, yang
terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tahun 2002,
dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang
menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman
nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.
Di taman ini terdapat panorama keindahan alam bawah laut yang memiliki 25 buah gugusan terumbu
karang. Gugusan terumbu karang dapat dijumpai sekitar 112 jenis dari 13 famili yang terletak pada 25 titik
di sepanjang 600 km garis pantai
Di samping keindahan yang disajikan oleh beraneka ragam terumbu karang, taman tersebut juga memiliki
ragam spesies ikan. Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi
perdagangan dan ikan hias.
Taman Nasional Taka Bonerate

Taman Nasional Taka Bonerate adalah taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga
di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total dari
atol ini 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km². Kawasan ini terletak
di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sejak
Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate telah di calonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan
Dunia. Dalam rangkaian Hari jadi Kepulauan Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang
bertajuk Sail Taka Bonerate atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition (TIE).
Ada sebanyak lima belas buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate sehingga sangat bagus
untuk kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya. Topografi kawasan sangat unik dan
menarik, di mana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas
dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Di antara pulau-pulau gosong
karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan
terumbu, banyak terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut
terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam
kecil.
Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis
tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), Ikan Napoleon (Cheilinus
undulatus), dan baronang (Siganus sp). Sebanyak 244 jenis moluska di antaranya lola (Trochus niloticus),
kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik
(Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Jenis-
jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas),
dan penyu lekang (Dermochelys coriacea). Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis
dari 17 famili di antaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica,
Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk
terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang
yang indah dan relatif masih utuh.
Taman Nasional Kepulauan Togean

Taman Nasional Kepulauan Togean adalah sebuah sebuah taman nasional di Kepulauan Togean
yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun 2004. Secara administrasi
wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-Una. Pulau Kadidiri adalah pusat dari Kepulauan Togean, di
Sulawesi Tengah. Tak jauh dari Wakai, sebuah kota kecamatan yang menjadi sentra kepulauan ini. Pulau
Kadidiri adalah yang paling popular diantara pulau pulau yang tersebar seluas 90 km persegi di Kepulauan
Togean. Mayoritas etnik di kepulauan Togean berasal dari Gorontalo , sementara ada etnik asli yang hidup
dengan rumah di atas laut yang disebut suku bajau.
Pada tanggal 19 Oktober 2004, Kepulauan Togean telah ditetapkan sebagai Taman nasional yang
meliputi 292,000 hektar ekosistem laut dan 70.000 hektar area darat. Karena lokasinya yang jauh dari mana
mana, serta posisinya yang terlindungi di teluk Tomini, membuat daerah ini sangat terasa terpencil
sekaligus indah dan bersih dari polusi. Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota
laut yang langka dan dilindungi. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara
lain: menyelam dan snorkelling di Pulau Kadidiri, memancing ,menjelajah alam hutan yang ada di dalam
hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa
mengunjungi pemukiman orang Bajo di Kabalutan

Anda mungkin juga menyukai