Anda di halaman 1dari 14

Sandi David P.

Tambunan
10218024
Kepulauan Togean

Fasilitas Pulau Togean

Potensi pulau-pulau kecil (PPK) terbesar di Nusantara berada di kawasan timur Indonesia,
dengan salah satu daerah otonomnya adalah Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi
Tengah. Daerah ini memiliki potensi sumber daya PPK yang cukup besar dan umumnya berada
di Kepulauan Togean.

Di Kepulauan Togean, terdapat 221 pulau dan ini merupakan salah satu taman nasional yang
terbentuk melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 418/Menhut-II/2004 tanggal 19
Oktober 2004.[1] Surat tersebut memuat tentang Perubahan Fungsi dan Penunjukan Hutan
Lindung, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi yang dapat
dikonversi, dan wilayah perairan laut Kepulauan Togean di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi
Sulawesi Tengah seluas kurang lebih 362.605 hektar.

Hamparan koral laut dangkal Pulau Togean (sumber: pesonaindonesia.com)

Kegiatan pariwisata di wilayah ini mengandalkan wisata bahari, yakni dengan kategori selam,
snorkeling, pancing, dan jelajah hutan alam serta hutan mangrove (trekking). Hutan mangrove
sendiri merupakan salah satu potensi sumber daya di Taman Nasional Kepulauan Togean
(TNKT) yang dikelola secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah
tersebut.

Banyaknya pohon mangrove di wilayah pinggir pantai Pulau Togean membuatnya menjadi sejuk
dan cukup nyaman untuk dijadikan sebagai tempat piknik. Hingga kini, kegiatan utama
wisatawan yang baru sampai di pulau ini adalah piknik keluarga. Biasanya, mereka tidak hanya
membawa makanan yang sudah jadi, tetapi juga peralatan BBQ dan aneka bahan makanan
mentah untuk dipanggang. Selain piknik keluarga, di pinggir pantai Pulau Togean sudah ada
bangku-bangku kayu dan pondok kecil sebagai tempat bersantai. Beberapa orang juga
menggunakan tempat ini untuk berfoto. Dari bangku kayu atau pondokan ini, Anda bisa melihat
pemandangan pulau yang cantik dengan pasir pantai yang putih dan air laut yang berwarna hijau
kebiruan.

Nah, bagi Anda yang suka menyelam dan berenang, Anda juga boleh berenang di area sekitar
pulau. Dilansir dari Kompas, Anda bisa menikmati keindahan bawah laut Kepulauan Togean
dengan bebas. Terdapat karang endemik Togean, yaitu Acropora togeanensis pada 11 titik
pengamatan terumbu karang di wilayah ini, yang menjadi alasan banyak penyelam dari berbagai
negara untuk berkunjung. Enam jenis karang baru juga konon sudah ditemukan di wilayah ini
dengan masing-masing satu jenis dari genus Acropora, Porites, Leptoseris, Echnophyllie, dan
dua jenis dari genus Galaxea.

Pesona Pulau Togean (sumber: pesonaindonesia.com)

Masih dari sumber yang sama, ada 596 spesies ikan terumbu karang yang ada di perairan pulau
ini. Bisa dibilang, Pulau Togean adalah surganya para penyelam. Anda tidak hanya bebas
bermain di taman terumbu karang, tetapi juga mengamati berbagai hewan air di daerah tersebut.
Beberapa penyelam juga tidak lupa mengabadikan momen ketika menyelam bersama dengan
ikan-ikan dan terumbu karang. Setelah puas melihat taman terumbu karang, pergilah ke danau
ubur-ubur untuk melanjutkan pengamatan. Dari area menyelam ke Danau Ubur-Ubur Kepulauan
Togean, Anda membutuhkan setidaknya dua jam berlayar. Danau ubur-ubur ini tampaknya juga
sudah cukup terkenal di kalangan turis, sehingga tidak heran jika spot rekreasi ini tidak pernah
sepi pengunjung.

Tak seperti ubur-ubur di laut lepas, ubur-ubur di danau ini terbilang jinak dan bisa dipegang.
Anda tidak perlu takut tersengat atau keracunan saat berenang bersama ubur-ubur. Kebanyakan
ubur-ubur di danau ini berwarna cokelat muda dan berbentuk setengah lingkaran. Meskipun
boleh dipegang dan difoto, pelancong dilarang membawa hewan ini ke daratan, apalagi dibawa
pulang dan dijadikan hewan peliharaan.

Terumbu Karang
Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan
dilindungi. Kepulauan Togean merupakan salah satu bagian ekosistem terumbu karang penting
dari ‘coral triangle’ yang meliputi wilayah Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Jepang
dan Australia. Terumbu karang di Kepulauan Togean kaya akan keanekaragaman hayati laut
dengan 4 tipe terumbu karang: karang tepi (fringing reef), karang penghalang (barrier reef),
karang tompok (patch reef), dan karang cincin (atoll).
Di kepulauan Togean terdapat banyak lokasi penyelaman yang tersebar, yang memiliki aneka
ragam terumbu karang dan kehidupan bawah laut yang menjadi daya tarik wisatawan. Beberapa
aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain: menyelam dan snorkelling di
Pulau Kadidiri, memancing,menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau
Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi
pemukiman orang Bajo di Kabalutan.
Hasil Marine RAP mencatat dan 262 spesies karang yang tergolong kedalam 19 Familia pada 25
titik terumbu karang yang tersebar di Kepulauan Togean. Hasil Marine RAP juga mencatat
adanya jenis karang endemik Togean, yaitu Accropora Togeanensis pada 11 titik pengamatan
terumbu karang. Enam jenis karang baru juga ditemukan di Kepulauan Togean dan Banggai
yaitu masing-masing satu jenis dari genus Acropora, Porites, Leptoseris, Echinophyllia dan 2
jenis dari genus Galaxea. Jenis ikan terumbu karang tercatat 596 spesies ikan yang termasuk
dalam 62 Familia. Jenis Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp diduga kuat merupakan
endemik yang hanya bisa ditemukan di Kepulauan Togean. Selain itu juga tercatat 555 spesies
moluska dari 103 famili, 336 jenis Gastropoda, 211 jenis Bivalvia, 2 jenis Cephalopoda, 2 jenis
Scaphopoda dan 4 jenis Chiton.

Keanekaragaman Hayati
Dibentuk oleh aktivitas vulkanis, pulau ini ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan
rimbun, serta dikelilingi oleh formasi bukit karang. Batu karang dan pantai menyediakan tempat
bagi beberapa binatang laut untuk tinggal dan berkembang biak merupakan kepulauan yang
terletak dalam zona transisi garis Wallace dan Weber.[3] Beberapa binatang endemik di
Kepulauan ini antara lain: Kacamata togian (Zosterops somadikartai), Burung hantu Togian/
Togian Hawk-owl (Ninox burhani), primata Makaka Togian (Macaca tonkeana)

Suku dan Bahasa Daerah


Suku yang mendiami kepulauan Togea serta terdistribusi dihampir seluruh Pulau dikenal
beberapa suku dominan yaitu Suku TOGEAN itu sendiri, Suku BOBONGKO, dan Suku
SALUAN. Suku Laut BAJO juga menghuni beberapa Pulau yang komposisi penduduknya relatif
homogen, hanya dihuni oleh orang-orang Bajo dengan keadaan khas dan unik mereka. Adapu
suku lainnya yang datang belakangan di antaranya Bare'e, Gorontalo, Kaili, Bada, Bugis, dan
lain-lain.
Saat ini, bahasa Daerah yang populer digunakan di wilayah kepulauan Togean adalah Bahasa
Togean. Bahasa Togean secara historis merupakan rumpun Bahasa Kaili, sehingga memiliki
kemiripan dengan rumpun Bahasa Kaili secara keseluruhan (Bare'e Tojo, Bare'e Poso, Ta, Ledo,
Tara, Rai, dan lain-lain) kecuali terdapat beberapa kosa kata serta dialeg yang terdapat
perbedaan.
Penginapan di Sekitar Pulau Togean
Di Pulau Togean sendiri terdapat beberapa jenis penginapan mulai dari beach resort dengan
bungalow kayu dengan hammock di depan kamar untuk bersantai. Biasanya penginapannya itu
menawarkan paket full, termasuk makan 3x sehari. Listrik di Pulau Togean sangat terbatas, jadi
biasanya cuma ada listrik dari jam 6 sore sampai tengan malam.
1. Fadhila Cottages

(Rp 200,000 – 350,000/orang/malam)

Saya sempat menginap beberapa malam di Fadhila Cottages. Letaknya di sebuah pulau kecil di
seberang Pulau Katupat. Saya cukup suka menginap disini karena nuansa pulaunya sangat
tenang, alami, simple dan sederhana. Makanannya enak, porsinya pun cukup memuaskan.
Kamarnya sederhana, ada kelambu dan juga hammock di depan kamar. Hanya saja, mungkin
bisa lebih bersih lagi. Jangan takut dengan binatang liar seperti lebah, kadal, atau laba-laba
berkeliaran. Namanya juga tinggal di pulau terpencil, ya nggak.
2. Kadidiri Paradise

(Rp 200,000 – 450,000/orang/malam)


Saya juga meninap di Kadidiri Paradise yang terletak di Pulau Kadidiri. Pulau ini tidak jauh dari
danau ubur-ubur yang terkenal di kepulauan ini. Penginapannya lebih mewah, dengan fasilitas
seperti canoe, jaring voli, dan dermaga untuk bersantai. Pantainya sih kurang bagus ya.
Makanannya juga enggak terlalu gimana banget. Kalau untuk kebersihan kamarnya saya beri
nilai A deh.

3. Bahia Tomini Eco Resort

(Rp 350,000 – 500,000/orang/malam)

Terletak di Pulau Malenge, Bahia Tomini Eco Resort merupakan tempat favorit saya. Walaupun
saya tidak menginap disini, saya langsung jatuh cinta dengan suasana sekitar. Disini cuma ada 4
bungalow, semunya menghadap langsung ke laut. Pasir pantainya sangat putih dan indah.
Dekorasi bungalownya juga menarik. Saya pribadi tidak akan keberatan untuk tinggal dan
bersantai di pulau ini.
4. Pilihan penginapan lainnya
Kurang lebih kamu bisa cek di aplikasi atau situs booking hotel yang ada.

Beberapa rekomendasi penginapan lain di Kepulauan Togean adalah:

 Sunset Beach, terletak sekitar 20 menit kapal dari Wakai. Harganya sekitar Rp
175,000/orang/malam untuk low season atau Rp 200,000/orang/malam untuk high
season, sudah termasuk 3x makan.
 Lia Beach, terletak di Pulau Waleakodi. Bungalownya terbuat dari bambu terkesan unik.
Harganya Rp 350,000 orang/malam.

Aktivitas yang bisa dikukan di Pulau Togean

Jika kamu mencari pulau tropis untuk bersantai atau beristirahat, mungkin dengan sedikit rasa
berpetualang, Wisata ke Pulau Togean sangat cocok kamu. Pantai pasir putih yang indah,
terumbu karang berwarna-warni, dan pengalaman langka melihat stingless jellyfish atau ubur-
ubur tanpa sengat, traveling ke Kepulauan Togean akan menjadi pengalaman yang paling seru.

Berikut aktivitas yang bisa dilakukan di Pulau Togean:


1. Nyemplung ke air bening di Pulau Togean
Kepulauan Togean terdiri dari pulau-pulau kecil. Mau pulau yang manapun kemungkinan besar
kamu akan merasakan surga dimana air laut yang bening dan tenang terpampang di depan mata.
Sangatlah sulit untuk menahan diri agar tidak nyemplung ke dalam air, menyegarkan diri di
bawah teriknya matahari. Pastinya kamu juga akan merasakan hal yang sama. Kamu
bisa snorkeling untuk melihat indahnya pemandangan di bawah laut dan berenang bersama ikan-
ikan kecil.

2. Menikmati waktu dan suasana dengan tenang


Agak sulit mendapatkan sinyal telepon di Kepulauan Togean. Listrik juga terbatas hanya dari
jam 6 sore. Lupakan handphone kamu, masalah, maupun soal kerjaan. Mumpung lagi di pulau
terpencil mirip dengan Pulau Weh, nikmatilah tenangnya suasana disini.
Kebanyakan resort menyediakan hammock di depan kamar. Kalau saya sukanya tidur-tiduran di
hammock dan membaca buku, atau menuangkan isi pikiran saya dengan tulisan. Saya juga suka
bermain dengan anjing disana, main voli, yoga, atau sekedar nongkrong sama teman-teman. Di
malam hari kamu bisa melihat bintang juga. Saya tidak keberatan berlama-lama disini.
3. Dive, dive, dive

Daya tarik dari wisata Pulau Togean adalah situs diving-nya. Beberapa situs diving yang bagus
ada di Pulau Kadidiri dan Una-una. Banyak teman saya yang bilang kalau diving di Togean seru.
Kamu bisa menemukan black-tail barracuda, penyu, hiu, dan lainnya. Bukan seorang diver?
Sama saya juga bukan. Snorkeling juga menyenangkan kok. Tempat snorkeling favorit saya
adalah Hotel California dan Reef 1. Terumbu karang disini bagus walaupun tidak banyak variasi
ikan. Keindahan terumbu karangnya mirip seperti  di Pantai Ora yang terletak di Maluku.
4. Naik kapal malam hari untuk melihat plankton

Saya pribadi belum coba, tetapi saya melihat tamu lain meninggalkan resort dengan sampan
kecil dilengkapi peralatan snorkeling pada malam hari. Ketika kembali, mereka bilang kalau
mereka habis berenang dengan plankton yang bersinar. Karena saya belum pernah melihat
plankton yang bersinar, saya tanya seperti apa bentuknya. “Seperti berenang dengan bintang.”
Itulah jawaban salah satu dari mereka.
5. Menyebrangi pulau ke pulau dengan jembatan kayu panjang

Sebuah jembatan kayu dengan panjang hampir satu kilometer menghubungi Pulau Malenge dan
Pulau Papan. Jembatan ini dibangun untuk memudahkan siswa di Pulau Papan agar bisa pergi ke
sekolah yang ada di Pulau Malenge. Salah satu warga lokal memberitahu saya bahwa sebelum
jembatan ini dibangun, para siswa ini akan berenang sehabis sekolah untuk pulang ke rumah.
Tentunya sangat bahaya, makanya pemerintah akhirnya membangun jembatan ini. Berjalan di
atas jembatan kayu ini pastinya sangat berbeda. Soalnya langsung bisa melihat terumbu karang
langsung di bawah. Sebelum meninggalkan pulau ini, saya naik ke sebuah bukit bernama Batu
Karang untuk melihat panorama seluruh desa dan jembatan dari atas.

6. Bertemu dengan penduduk lokal Pulau Togean


Suku Bajo adalah suku yang menempati beberapa perairan Indonesia termasuk di Kepulauan
Togean. Suku ini membangun rumah panggung di atas air. Katanya Orang Bajo bisa menyelam
sampai 20 meter tanpa menggunakan peralatan apapun. Mereka tidak punya mobil tapi punya
kapal. Anak kecil bukannya bermain di taman tapi langsung nyebur ke laut. Pulau Papan adalah
rumah bagi keluarga Orang Bajo. Saya juga mengunjungi Desa Bajo di Pulau Kabalutan.
Tampaknya populasi di pulau ini lebih besar daripada Pulau Papan. Anak kecil senang sekali
melihat tamu datang ke desa. Saya langsung dikerubunin anak kecil. Remaja lain dengan
seragam sekolahnya juga ngobrol sama saya.
7. Duduk di ujung dermaga sambil menunggu matahari terbenam
Setelah pindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Selain makan malam pastinya, hal yang paling
seru untuk dilakukan adalah duduk di dermaga dan menunggu matahari terbenam. Dengan
pemandangan yang luar biasa ini, saya menyadari betapa beruntungya saya bisa berada di tempat
ini.

8. Bermanin dengan Ubur-ubur tanpa sengat di Danau Mariona

Kebayangkah asiknya berenang bersama ubur-ubur? Eh, bukannya mereka beracun ya?
Beberapa jenis ubur-ubur berbahaya bahkan mematikan. Terkadang saya bete dengan ubur-ubur
yang tidak terlihat pas snorkeling tetapi terasa sengatannya. Tetapi, di beberapa tempat, ada juga
ubur-ubur yang tidak menyengat. Di Indonesia ada tiga tempat dimana kita bisa berenang dengan
ubur-ubur tanpa sengat: Danau Kakaban di Pulau Derawan, Misool, dan Danau Mariona di
Togean.

Ubur-ubur tanpa sengat di Danau Mariona

Ubur-ubur ini kehilangan sengatnya karena perubahan geologi. Karena terperangkap di laguna
tanpa predator, ubur-ubur ini pun tidak perlu melindungi diri dengan sengatnya.

Tapi salah satu teman saya kena sengat di bagian bibir pas berenang. Mungkin tipe ubur-ubur
lainnya kali ya. Berenang bersama binatang lucu ini adalah salah satu pengalaman paling seru di
Kepulauan Togean.

9. Mengenal kuliner lokal Kepulauan Togean dan Belajar cara mendaur ulang plastik
menjadi kerajinan tangan
Hampir semua resort di Kepulauan Togean menawarkan paket termasuk 3x makan. Di luar area
resort hampir tidak ada restoran lainnya. Karena di pulau, pastinya mereka
menyajikan seafood yang langsung ditangkat dari laut. Biasa porsinya lumayan mengenyangkan
jadi kamu tidak perlu takut kelaparan. Salah satu makanan yang mencuri perhatian saya adalah
sagu. Sagu adalah makanan utama di wilayah timur Indonesia. Teksturnya agak kenyal dan cara
masaknya bisa dipanggang atau direbus. Favorit saya adalah sagu yang dibulatin jadi bola,
dicampur dengan gula merah dan parutan kelapa. Rasanya kenyal dan tidak terlalu manis.
Agar pariwisata di Kepulauan Togean bisa berkembang dan tetap bersih, salah satu
organisasi non-profit lokal mengajak warganya untuk mendaur ulang sampah plastik dan
menjadikannya bahan untuk kerajinan tangan. Di Pulau Katupat kamu bisa melihat proses
pembuatan kerajinan tangan ini. Hasilnya bisa dijadikan oleh-oleh seperti gantungan kunci, topi,
atau dompet. Harganya dari Rp 20,000 sampai Rp 100,000.
10. Mengamati langit penuh bintang

Selain taman lautnya yang indah, ternyata kepulauan Togean juga memiliki spot yang strategis
untuk mengamati bintang. Lokasi pengamatan yang paling bagus terletak di sekitar pesisir pantai
di mana langit terlihat sangat luas tak berbatas.
Harga kapal untuk snorkeling trip (dari Fadhila Cottage)
 Reef Satu – Hotel California – Pantai Karina – Danau Ubur-ubur – Hutan Bakau: Rp
425,000 (6 – 8 orang)
 Pulau Taipi – Pantai Karina – Danau Ubur-ubur – Hutan Bakau: Rp 425,000 (6 – 8
orang)
 Hotel California – Reef Dua – Atoll – Pantai Malenge: Rp 475,000 (6 orang)
 Reef Satu – Reef Dua – Atoll – Malenge’s Jetty: Rp 525,000 (6 orang)
 Desa Kabalutan – Pulau Talawenga: Rp 525,000 (6 – 8 orang)
 Sewa alat snorkeling dan fin: Rp 50,000/hari
Rekomendasi situs diving di sekitar Pulau Togean
 The Pinaccle – Una Una: Karang pinnacle besar dengan wall atau tebih sedalam 60
meter. Banyak variasi sponge coral
 Apollo – Una Una: Kemungkinan besar bisa melihat school of Blackin Barracuda
 Pasir Tengah: Terumbu atoll selebar 3 kilometer dan nudibranch
 B24 Bomber Wreck: Kapal karam dengan panjang 17 meter dan lebar 22 meter
 Batu Gila: Hiu karang, pari manta, dan barracuda
 Goa Goa: Diving menelurusi lorong dengan terumbu karang indah dan visibilitas air
yang bagus

Kuliner
JIKA berada di Kepulauan Togean, hidangan laut jelas menjadi favorit. Tapi jika berada di
Ampana, Ibu Kota Kabupaten Tojo Una-Una, pilihan makanan tradisionalnya luar biasa banyak,
meski penjualnya sangat terbatas. Kedai Oke Food salah satu tempat yang menyediakan menu
khas kabupaten tersebut. Kedai rumahan itu bukan hanya menawarkan makanan lezat, tetapi juga
suasana kekeluargaan yang menyenangkan.
Bentuk bangunan Kedai Oke Food tidak istimewa, menempati halaman depan dan samping
rumah, dengan konsep meja kursi dan lesehan di bagian beranda. Namun, suasananya hangat,
dan yang terpenting makanannya enak. Di tempat itu, Anda bisa memesan banyak makanan khas
Tojo Una-Una. Ragamnya luar biasa dan sebagian menunya ramah untuk penganut vegetarian.
Selain itu, bahan utamanya seringkali tak terduga. Di antaranya menu gami, semacam urap tapi
terbuat dari batang muda pohon pepaya. Rasanya luar biasa.
Jika ingin menikmati makanan khas Tojo Una-Una, berikut beberapa menu yang mesti dicoba.
Pesanlah sinole (sagu dan parutan kelapa mengkal) yang biasanya disantap bersama ikan bakar
dan dabu-dabu. Ada juga lokapeso (pisang mentah rebus dan parutan kelapa mengkal)
pasangannya bisa ikan bakar atau nike duo saus (ikan kecil-kecil khas Tojo Una-Una). Coba juga
konisa jole (nasi jagung), biasanya dimakan dengan uta kelor (sayur daun kelor) dan nike dua
saus. Selain itu masih banyak menu-menu menantang lainnya.

Silakan bertanya langsung pada Ibu Yayuk, pemilik Oke Food. Dengan senang hati dia akan
merekomendasikan masakan khas Tojo Una-Una. Jika ingin tahu bahan yang digunakan, jangan
ragu bertanya. Dengan senang hati pula, dia akan menjelaskan dengan rinci. Di Oke Food,
lengkap sudah yang didapat. Perut kenyang, pengetahuan tentang kekayaan kuliner Indonesia
pun bertambah. (D-1)

Makanan Khas
Sinole, salah satu makanan khas Toja Una-Una (dok. Wikimedia Commons) Toja Una-Una
memiliki beberapa makanan khas, yaitu sinole, yaitu sagu yang diolah kemudian dicampur
parutan kelapa. Biasanya sinole disantap bersama ikan bakar dan dabu-dabu. Ada juga loka peso,
yaitu pisang mentah rebus dan parutan kelapa pasangannya bisa ikan bakar atau nike duo saus
atau ikan kecil-kecil khas Tojo Una-Una. Makanan ini sempat mendapat Rekor Dunia MURI
untuk penyajian Loka Peso kuliner terbanyak, yaitu 8.800 porsi pada 19 Agustus 2015 lalu. Toja
Una-Una juga konisa jole atau nasi jagung yang biasanya dimakan dengan uta kelor (sayur daun
kelor) dan nike dua saus. Selain itu, tentu masih banyak menu khas lain dari Toja Una-Una.

Komoditas
Tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Tojo Una-Una didominasi oleh tiga komoditas
yaitu cengkih, kelapa, dan kakao. Di samping tiga komoditi tersebut juga ditanam jenis-jenis
tanaman perkebunan lainnya seperti nilam, kopi, pala dan lada yang sudah mulai diusahakan
rakyat secara kecil-kecilan dan tidak merata.

Umumnya tanaman tersebut mengalami peningkatan, meski ada beberapa jenis tanaman
perkebunan mengalami penurunan, baik dari segi luas areal maupun produksinya. Perkebunan
kelapa merupakan komoditas terbesar luas Tojo Una-Una. Pada 2018, luas tanam perkebunan
kelapa seluas 22.797 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 31.945 ton.

Tanaman perkebunan kelapa tersebut semuanya adalah perkebunan rakyat di mana yang terbesar
terdapat di Kecamatan Ampana Tete sebesar 6.332 hektar. Selain itu, perkebunan Kakao di
Kabupaten Tojo Una-Una seluas 11.981 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 5.197 ton.
Tanaman perkebunan kakao tersebut semuanya adalah perkebunan rakyat yang terbesar terdapat
di Kecamatan Ampana Tete sebesar 5.197 hektare.
Tradisi Padungku

Ritual Padungku sudah sangat terkenal dan melembaga di desa-desa yang ada di Kecamatan
Tojo Barat dan Tojo Timur Kabupaten Tojo Una-una dan juga di desa-desa yang ada di
Kabupaten Poso. Ritual padungku ini berkaitan dengan pengucapan syukur kehadirat Allah atas
kebehasilan panen raya.

Perayaan padungku umum di temukan di Kabupaten Poso, Tojo Una-una, dan Morowali dan
Morowali Utara. Kata 'padungku' secara harfiah berasal dari bahasa Pamona, yang berarti 'semua
sudah rapi, sudah tuntas'.

Makna tersirat padungku berarti padi sudah di lumbung, alat pembajak sudah dibersihkan dan
disimpan di kolong rumah, serta semua rangkaian panen padi sudah selesai. Setelah itu, seluruh
petani di desa atau kampung mulai bersiap mengadakan pesta bersama yakni mo padungku.

Pemberdayaan Masyarakat “Tirai Madu Lembanato”

Ampana, 19 November 2020. Selang satu bulan sejak pencairan bantuan pemberdayaan
masyarakat tahap pertama, kelompok Desa Binaan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean
“Tirai Madu Lembanato” mulai melakukan aktivitas berupa pemanfaatan hasil hutan bukan
kayu.

Latar belakang penamaan Tirai Madu ini didasari oleh fokus kegiatan kelompok yang terbagi ke
dalam dua bagian, yaitu pembuatan kerajinan tirai yang berasal dari pelepah sagu serta
pengambilan madu hutan secara tradisional. Kedua fokus kegiatan tersebut, pada akhirnya
dirangkum menjadi satu kesatuan kelompok pemberdayaan masyarakat bernama Kelompok Tirai
Madu Lembanato, yang secara administrasi berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional
Wilayah II Lebiti, tepatnya di Desa Lembanato, Kecamatan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una.

Kelompok ini dimotori oleh dua orang pemeran utama, yaitu Najamudin di bidang kerajinan
tirai, sementara Raswin untuk madu hutan. Dimana masing-masing memiliki lima orang anggota
yang membantu aktivitasnya. “Kami berterima kasih atas bantuan yang diberikan Balai Taman
Nasional Kepulauan Togean” ungkap mereka saat ditemui di Desa Lembanato pada Jumat 13
November 2020.

Kendala utama yang dihadapi kelompok untuk saat ini adalah sulitnya mendapatkan sarang lebah
dikarenakan faktor alam, yaitu curah hujan tinggi yang berdampak pada pergeseran musim
bunga pada pohon-pohon di hutan yang erat kaitannya dengan produksi madu. Sementara
permintaan konsumen akan madu hutan bisa dikatakan cukup tinggi di masa pandemi COVID-19
saat ini. Madu hutan secara medis dipercaya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara bagi pengrajin tirai, hingga saat ini dirasa belum menghadapi hambatan dalam proses
produksinya.

Produk pemberdayaan Kelompok Tirai Madu Lembanato, saat ini dibandrol Rp 100.000 untuk
tirai berukuran 2 x 1,5 m2, sedangkan madu dengan kapasitas 600ml dibandrol seharga Rp
75.000. Harga tersebut merupakan harga produk dengan kemasan apa adanya, dimana untuk tirai
hanya diikat tali dan madu hanya dikemas menggunakan botol bekas air mineral. Namun
kedepan setelah pencairan bantuan tahap kedua terealisasi, produk-produk tersebut akan dikemas
dengan lebih baik. Harapan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean dengan adanya bantuan
ekonomi produktif seperti ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.

Biaya

Rute Komponen Kisaran Biaya

Tiket Pesawat Jakarta-Palu-Ampana Rp2.800.000 per orang

Menginap + Makan Malam di Palu Rp350.000 per malam

Dari Ampana Sewa Feri Pulang Pergi ke Pulau Togean Rp200.000 per orang

Tiket Pesawat Jakarta-Gorontalo Rp1.500.000 per orang

Sewa Mobil ke Pelabuhan Gorontalo Rp600.000 per hari

Dari Gorontalo Sewa Feri Gorontalo-Pulau Togean Pulang Pergi Rp300.000 per orang
Referensi
https://www.lightpollutionmap.info/#zoom=10.00&lat=-
0.3836&lon=121.9596&layers=B0FFFFFFFTFFFFFFFFFF
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Togean
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi/details/1/14
https://nonanomad.com/cara-menuju-kepulauan-togean/
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4617522/6-fakta-menarik-tojo-una-una-punya-lokasi-
menyelam-peninggalan-perang-dunia-ii

Anda mungkin juga menyukai