Anda di halaman 1dari 13

Profil

PULAU BETUAH
Gambaran Umum Pulau Betuah
Pulau Betuah terletak di Samudera Indonesia, bagian barat
Propinsi Lampung. Jarak dari pantai barat Lampung kurang lebih
25 km, merupakan satu dari dua pulau yang ada di perairan
Kabupaten Lampung Barat selain Pulau Betuah.
Secara
administratif Pulau Betuah termasuk ke dalam Kecamatan
Bengkunat, Kabupaten Lampung Barat.
Pulau Betuah dikenal pula dengan nama Pulau Batu Kecil.
Luas pulau adalah 60 Ha, 10 Ha bagian timur laut dimiliki oleh
bapak Soedibyo sedangkan 50 Ha lainnya telah dimiliki oleh
keturunan Saibatin Marga Belimbing selama 14 generasi.
A. Zulqoini Syarief merupakan saibatin marga belimbimg
yang sekarang menjadi ahli waris Pulau Betuah. Pulau betuah
belum dihuni oleh penduduk, yang ada hanyalah 2 orang penjaga
pulau atau nelayan yang
singgah di pulau tersebut.
Pulau ini juga dijadikan
tempat penampungan lobster
untuk
sementara
oleh
pedagang yang selanjutnya
dijual ke Kota Agung atau ke
Krui. Telah diketahui bahwa
pulau ini juga merupakan
tempat penyu bersarang dan
bertelur.

of
BETUAH ISLAND
Profile

General Profiles of Betuah Island


Betuah Island is located in Hindian Ocean, western part
Lampung Province. The distance from the coast of western Lampung
is about 25 km.
Administratively, Betuah Island belong to
Bengkunat District West Lampung.
Betuah Island is also called Batu Kecil Island, meaning the
small stone island. This island covers 60 ha area from which about
10 ha in eastern part belong to Soedibyo and another 50 ha belong
to Saibatin Marga Belimbing for 14 generations. Nowadays, A.
Zulqoni Syarief has the authority to the main part of this island.
Betuah island has no inhibitants but only two persons stay in this
island and are responsible for the island security. This island also
functions as a place to collect lobsters by middleman traders.
Lobsters are then sold in the nearby mainland cities like Krui and
Kota Agung. This island is also known to be a suitable place for
turtles to nesting and lay their eggs.

Belimbing, ke Pulau Betuah juga dapat ditempuh dengan kapal


nelayan melalui Desa Bandar Dalam dengan waktu tempuh yang
sama (1,5 jam) atau melalui Kota Jawa (bekas pelabuhan PT
Andatu) menggunakan kapal cepat, jarak tempuhnya adalah 2,5 - 3
jam. Jarak tempuh Kota Agung Kota Jawa lebih kurang 1 jam
dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Pulau Betuah

Accessibility

Aksesibilitas
Pulau Betuah merupakan pulau yang tidak berpenduduk
sehingga belum ada jalur transportasi umum dari tempat lain ke
pulau ini. Pulau Betuah dapat dicapai dengan menggunakan Kapal
Cepat melalui rute Bakauheni Pulau Betuah. Jarak tempuh ini
memakan waktu 6 8 jam. Disamping itu dapat juga ditempuh
melalui rute Kota Agung Pulau Betuah dengan jarak tempuh 4 6
jam. Rute lain adalah melalui Tampang Belimbing Pulau Betuah.
Daerah wisata Tampang Belimbing terletak di Desa Pengekahan,
Kecamatan Bengkunat, Lampung Barat. Daerah wisata Tampang
Belimbing telah dikelola dengan baik oleh PT. SAC Nusantara sejak
tahun 1994. Perjalanan ke tempat ini dapat ditempuh dengan
menggunakan helikopter atau dengan jalan darat melalui Kota
Agung. Perjalanan dari Tampang Belimbing ke Pulau Betuah dapat
ditempuh menggunakan perahu nelayan (kapal tempel) dengan
waktu tempuh 1,5 jam. Kapasitas perahu tersebut adalah 5 orang,
tetapi
pada
saat
musim angin barat
perahu nelayan tidak
dapat
beroperasi
karena
gelombang
yang besar.
Selain
melalui
Tampang

Tempat penyeberangan
Kota Jawa, Bengkunat

There is no mean of
public transportation to reach
this island because this
island has no inhibitants.
However, to reach this island,
speed boat via BakauheniBetuah Island is available
with
coverage
period
of
journey of 6 8 hours.
Alternatif
route
can
be
reached from Kota AgungBetuah Island for 4 6 hours
also by boat. Another route of
journey ti this island is from
Tampang
Belimbing-Betuah
Island. Tampang Belimbing is
known as a place for tourism
situated
in
Pengekahan
Village, Bengkunat District,
West
Lampung.
As
the
beautiful
tourism
area,
Tampang Belimbing is already
well managed since 1994 by

Sarana transportasi dari


Teluk Belimbing

PT. SAC Nusantara.


Tampang Belimbing can be reached by
helicopter and also by public transportation (car) via Kota Agung.
The journey from Tampang Belimbing to Betuah Island takes 1,5
hours by out board powered (temple) boat with carrying capacity of 5
passengers. In case of big waves or other bad circumstances, the
boat does not regulary operate. Additional route to go to Betuah
Island is from Bandar Dalam Village which take about 1,5 hours by
fisherman boat or via Kota Jawa by speed boat (2,5 to 3 hours). The

Flora dan Fauna


Vegetasi yang terdapat di Pulau Betuah merupakan hutan
campuran
dengan
dominasi spesies kelapa
(Cocos nucifera). Vegetasi
lainnya adalah waru laut
(Hibiscus
sp.),
dan
ketapang
(Terminalia
catappa)
dikombinasi
dengan campuran semak
dan
ilalang
(Imperata
cylindica).
Jenis fauna
yang ada pada umumnya
adalah
jenis
biawak
(Varanus salvatoris), ular
(Phyton sp.) dan burung
pantai. Keberadaan fauna
lain belum teramati.

Vegetasi Pantai Pulau Betuah


coverage of journey from Kota Agung to Kota Jawa takes about 1
hour by car.

Flora and Fauna


Vegetation in Betuah Island is dominated by coconut (Cocos
nucifera). Another vegetation are waru laut (Hibiscus sp), Ketapang
(Terminalia catappa) and mixed bushes and ilalang (Imperata
cylindrica). Common fauna found in Betuah Island are wild lizard or
biawak (Varanus salvatoris), snake (Phyton sp) and sea bird. The
existence of other identified fauna has not yet confirmed. Close
observation of other fauna is needed in the future.

Vegetasi Daratan Pulau Betuah

potensi terumbu karang yang bagus. Disamping itu adanya


pecahan berbagai jenis karang akibat jangkar atau jaring lobster
juga sangat mendukung kesimpulan ini. Jenis karang yang
ditemukan adalah jenis karang massive dan branching sperti
Acropora sp. Diperairan tersebut juga ditemukan jenis sponge
(Haliclona sp.), lamun laut jenis Cymodocea rotundata dan anemon
jenis Mertenss Anemone (Stichodactyla mertensii). Beberapa
organisme seperti bulu babi dan juga bintang laut masih ditemukan
pada kedalaman 40 cm. Jenis lobster yang terdapat diperairan ini
adalah salah satunya adalah Panulirus versicolor yang sangat laku
dipasaran dengan harga mahal. Masyarakat sekitar menyebutnya
lobster permata. Berbagai jenis moluska yang ditemui diantaranya
dari famili turbinidae, strombidae, mitridae, trochidae, conidae,
tridacnidae dan cypraeidae.

Sea Biota
Biota Laut
Keberadaan
terumbu karang di
Pulau Betuah belum
diteliti secara pasti,
tetapi berdasarkan
keberadaan biota laut
lainnya seperti ikanikan hias karang,
lobster dan berbagai
maluska dapat diduga
bahwa ditempat
tersebut mempunyai

Up to now, the existence of coral reef in Betuah Island may be


still unknown. However, based on an outlook of many kind of sea
biota such as reef ornamental fishes, lobster and various moluscs it
reveal that Betuah Island perhaps has such a good coral reef. The
coral reef in this island so far can be classified into the massive and
branching types such as Acropora sp., sponge (Haliclona sp), sea
grass (Cymodocea rotundata), and Mertens anemone (Stichodactyla
mertensii) are also present in this island. One valuable lobster
(Panulirus versicolor) found in this island is called by local people as
jewelry lobster. Jewelry lobster has a high commercial value in the
market. Various moluscs from turbinidae, strombidae, mitridae,
trochidae, conidae, tridacnidae and cypraeidae families are also
present. The place for sea turtles to lay their eggs can be found in
the sandy beach along eastern part of the island.

Two types of turtles has been identified, namely, hawksbill


(Eretmochelys imbricata) and green turtle (Chelonia mydas).
Various ornamental fishes such as angelfish
and amphiprion sp. also live in this island.

Eastern coast of
Betuah Island
And sea biota
were found

Pada pantai berpasir yang berada di bagian timur laut pulau


diketahui sebagai tempat penyu bertelur. Jenis yang ada diduga
adalah penyu sisik (Eremochelys imbricata) dan penyu hijau
(Chelonia midas). Hal ini diketahui berdasarkan ukuran jejak dan
ukuran telur yang ditemukan. Keberadaan penyu tersebut saat ini
sangat jarang karena aktifitas penangkapan dan pengambilan telur.
Berbagai jenis ikan hias juga hidup didaerah tersebut seperti
angelfish dan Amphiprion sp.

Penyu Sisik
Penyu Hijau

Jejak aktivitas peneluran penyu di Pulau Betuah

Beberapa jenis ikan yang ada di perairan Pulau Betuah

Potensi Perikanan
Kegiatan perikanan yang dilakukan nelayan disekitar Pulau
Betuah adalah penangkapan. Nelayan tersebut umumnya berasal
dari Pulau Tabuan. Jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di
sekitar Pulau Betuah pada umumnya adalah pancing. Jaring
lobster digunakan hanya pada perairan bagian luar pulau. Perahu
yang dipakai nelayan adalah perahu tingting (dengan motor tempel
5,5 pk). Jenis tangkapannya adalah, ikan-ikan karang seperti
kerapu (Epinephelus sp.), kakap (Lutjanus sp.), simba (Caranx sp.)
dan lobster. Nelayan yang berasal dari Teluk Betung biasanya
menggunakan perahu yang lebih besar (10 GT) dengan alat tangkap
jaring.
Jenis tangkapannya adalah tongkol (Euthynnus sp.),
cakalang (Katsuwonus sp.), dan tuna (Thunnus sp.)

Cangkang telur penyu yang telah dimakan Biawak

Hasil
tangkapan
yang
diperoleh dibawa ke Belimbing untuk
dijual pada pengumpul,
Untuk
lobster biasanya pengumpul berada
di Pulau Betuah, sedangkan nelayan
dari Teluk Betung menjual hasilnya
langsung
ke
TPI
Lempasing.

Pengumpul menjual ikan tersebut ke TPI Lempasing atau ke Kota


Agung.

The middle traders also sell their collected fishes in Lempasing or


Kota Agung.

Tangkapan nelayan di perairan


P. Betuah yang dijual di Belimbing

Fisheries Potency
Fisheries activity in Betuah Island is capture fisheries. The
fishermen usually operating in Betuah Island come from a
neighborhood Tabuan Island. They used hook and line with out
board powered boat (tingting) to catch fishes. Gill nets is also used
to catch lobster in outer part of the sea of this island. The results of
the catching fishes are coral fishes such as groupers (Epinephelus
sp), snapers (Lutjanus sp.), simba (Caranx sp.), and lobster.
Fishermen from Teluk Betung, one of the three districts in the
capital city of Bandar Lampung, normally use a bigger boat (10 GT)
and net as fishing gears. Their captive fishes are tongkol
(Euthynnus sp.), cakalang (Katsuwonus sp.) and tuna (Thunnus sp).
The captive fishes are usually sold to a middle trader in Belimbing
Bay. Lobster are first collected in Betuah Island and then sold
direcly by Teluk Betung fishermen in auction place of Lempasing.

Kondisi Perairan di Pulau Betuah

Oceanografi
Pulau Betuah terletak di pantai barat Propinsi Lampung
sehingga iklimnya dipengaruhi oleh
Samudera Hindia yang dicirikan
oleh adanya angin muson dan
curah hujan yang tinggi, sekitar
2500

300
mm/th
(Atlas
Sumberdaya
Pesisir
Lampung,
1999). Angin berhembus dari arah
selatan selama bulan Mei sampai
September
dan
dari
arah

berlawanan selama bulan November sampai Maret. Tipe pasut di


perairan Pulau Betuah adalah tipe pasut campuran dengan
dominasi pasut ganda (Pariwono, 1985). Pantai pada barat laut
hingga barat daya mempunyai gelombang besar karena berhadapan
langsung dengan Samudera Hindia. Gelombang paling besar terjadi
pada musim angin barat. Hal ini meyebabkan kondisi pantai
berbatu dengan bongkahan batu dasar. Pantai bagian utara hingga
tenggara relatif lebih tenang dan kondisi pantai berpasir tebal.
Pasir tersebut berwarna putih dan cukup bersih sehingga cocok
untuk kawasan wisata.

predominantly double tides. Big waves take place along west and
south coast because at those part of the island directly faces the
Hindian Ocean. The biggest wave is usually takes place during west
monsoon giving rise to formation of a stony coast. However, small
wave occur along north and east coast. In this coastal area, it can
be found a beautiful beach with thick white sands suitable for
tourism.

Kondisi pantai bagian utara

Oceanography
As Betuah Island Located in the off-shore along western coast
of Lampung Province, the climatic conditions is strongly influenced
by the Hindian Ocean. Consequently, the monsoon wind blows
across the island and bring about a period of heavy rainfall of 2500
mm to 3000 mm per year. Wind blows from south in May to
September and in November to March blows from the opposite
direction. Tide type in Betuah Island is a mixed tide with

Kondisi pantai timur Pulau Betuah

Peluang Pengembangan
Berdasarkan potensi yang ada, beberapa hal yang dapat
dikembangkan di kawasan Pulau Betuah adalah sebagai berikut :

1. Bidang Perikanan Tangkap


Bidang perikanan yang dapat dikembangkan di kawasan
Pulau Betuah adalah perikanan tangkap. Telah diketahui bahwa
perairan Pulau Betuah memiliki sumberdaya perikanan laut yang
cukup besar. Spesies tangkapan seperti tongkol, tuna, lobster dan
ikan-ikan karang merupakan ikan ekonomis tinggi yang memiliki
pangsa pasar yang luas.
Kawasan Pulau Betuah berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia yang memiliki ombak besar. Perahu nelayan yang
beroperasi pada umumnya berukuran kecil (< 5 GT) sehingga
wilayah penangkapannya sangat terbatas. Kondisi ini menyebabkan
tingkat pemanfaat relatif masih rendah. Selain itu pada musim
angin barat nelayan tidak dapat beroperasi karena gelombang yang
besar. Berdasarkan analisis sumberdaya ikan, dugaan nilai MSY
untuk wilayah perairan barat Lampung sekitar 16.600 ton/th
dengan upaya optimum sekitar 566.800 trip/th (Atlas Sumberdaya
Pesisir, 1999). Menurut data tahun 2003, tingkat pemanfaatannya
baru sekitar 62 %. Peluang pengembangan perikanan tangkap di
perairan ini masih besar terutama untuk daerah pantai (12 mil laut)
dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Development Opportunities
Based on potencies in Betuah Island there are some
resources can be potentially explored and further develop such as
follows:
1.

Capture Fisheries

Capture fhisheries becomes the most important fishing


activity in Betuah Island. This island has abundant resources of
fish such as tongkol, tuna, lobser and reef fishes which have high
economical value for exports
The Betuah Island directly borders Hindian ocean that has
relatively big waves. As the local fishermen only operate the small
boats (less than 5 GT), their fishing coverage are quite limited.
Consequently their captive result are still low. The analisis of fishing
resources revealed that Maximum Sustainable Yield (MSY) values in
the western sea Lampung area ca.16.600 tons per year with
optimum effort of ca. 566.800 trip per year (Atlas Sumberdaya
Pesisir, 1999). In 1997, the exploitation level is estimated only about
62 %. It can be concluded that development of capture fisheries in
this island is still promising especially in the Economic Exclusive
Zone (EEZ).

Kerapu dan kakap, Jenis ikan ekonomis penting


yang ada di perairan Pulau Betuah

2. Wisata Bahari
Keberadaan terumbu karang dengan biota laut yang beranekaragam
sangat cocok untuk kegiatan wisata selam dan snorkling. Kondisi
pantai yang berpasir putih dibagian timur baik untuk tempat
berjemur dan bermain. Kondisi gelombang yang cukup besar pada
bulan-bulan tertentu sangat cocok untuk berselancar. Keberadaan
penyu laut yang bertelur pada musim tertentu membuat daya tarik
tersendiri bagi wisatawan.
Wisata pemancingan juga dapat
dilakukan, hal ini akan menambah pilihan jenis kegiatan yang
dapat dilakukan oleh wisatawan. Pengembangan wisata hendaknya
dipadu dengan konservasi alam, terutama terkait dengan
pelestarian penyu laut.

Perairan pantai bagian timur


2.
Marine Tourism
The existence of coral reef with a high diversity of sea biota
becomes the suitable spot for diving and snorkeling. The beach with
white sands in the eastern part of the island is also quite suitable
for sun-bathing and playing. Long and big wave in particular month
are very attractive for the surfing. Sea turtles laying their eggs in
certain season offer more chance for the tourist. As add value
fishing can be done by the torist. Tourism development together
with nature conservation, especially turtle conservation.

perlu dilakukan kerjasama dengan pengelola wisata Tampang


Blimbing (PT SAC Nusantara) dalam pengembangan wisata
bahari terutama dalam promosi, aksesibilitas dan pengawasan
pulau.
4. Perlu dilakukan penelitian tentang :
a. Potensi lestari khususnya untuk ikan-ikan demersal yang
hidup di periran P. Betuah.
b. Potensi jenis dan jumlah pendaratan penyu di pantai
P. Betuah terutama pada musim bersarang dan musim
bertelur.
c. Potensi keragaman jenis terumbu karang dan spesies ikan
yang hidup di periran P. Betuah.

Panorama Laut di Pulau Betuah

Rekomendasi Pengembangan
1. Pulau Betuah merupakan salah satu habitat tempat bersarang
dan bertelur penyu laut khususnya penyu hijau sehingga perlu
dikembangan sebagai kawasan konservasi penyu.
Untuk
mencegah pemanfaatan penyu oleh masyarakat sekitar pulau,
perlu
dilakukan
sosialisasi
tentang
undang-undang
perlindungan dan pelestarian penyu laut dan penegakan hukum
yang tegas terhadap pemanfaatan telur dan penangkapan penyu
laut.
2. Pelarangan dan penegakan hukum yang tegas serta pengawasan
rutin terhadap aktivitas penangkapan ikan dengan bom dan
racun di sekitar perairan P. Betuah yang selama ini dilakukan
oleh beberapa nelayan luar pulau dan daerah sekitar pulau.
3. Pengembangan wisata bahari hendaknya diselaraskan dengan
usaha konservasi dan pelestarian penyu laut. Disamping itu

Recommendation of Island Development


1. The existence of green turtle in Betuah island clearly
indicates that this island still effectively functions as their
natural habitats. In order to stop turtles illegal hunting by
local people, the programs of conservation and sanctuary of
the sea turtles should be socialized by the local government.
A law enforcement should be implemented seriously for those
who have engaged themselves either direct or indirectly in
turtles (including their eggs) trafficking and stealing.
2.
Law inforcement has to be fully implemented for all law
violaters in case of uses bomb and poison to catch fish as

well as the illegal operation of trawls. Coasts and sea guard


supported by the local people should regularly operate in the
sea to minimizing violaters.
3. Betuah island is still possible to develop into a special resort
for marine tourism. However, development of marine tourism
should consider and meet the conservation and sanctuary of the

sea turtles. For that reason, a mutual cooperation between the


governmet and the tourism investor (PT SAC Nusantara) in the
future should be implemented especially related to promotion,
access and control of the island.
4. Research in
a. Sustainable potency for demersal fish
b. Diversity potency for coral reef and fishes live in
Betuah island as well as
c. Kind potency number of sea turtle landing in Betuah
island during nesting and lay their eggs season should
be done.

Anda mungkin juga menyukai