PULAU BETUAH
Gambaran Umum Pulau Betuah
Pulau Betuah terletak di Samudera Indonesia, bagian barat
Propinsi Lampung. Jarak dari pantai barat Lampung kurang lebih
25 km, merupakan satu dari dua pulau yang ada di perairan
Kabupaten Lampung Barat selain Pulau Betuah.
Secara
administratif Pulau Betuah termasuk ke dalam Kecamatan
Bengkunat, Kabupaten Lampung Barat.
Pulau Betuah dikenal pula dengan nama Pulau Batu Kecil.
Luas pulau adalah 60 Ha, 10 Ha bagian timur laut dimiliki oleh
bapak Soedibyo sedangkan 50 Ha lainnya telah dimiliki oleh
keturunan Saibatin Marga Belimbing selama 14 generasi.
A. Zulqoini Syarief merupakan saibatin marga belimbimg
yang sekarang menjadi ahli waris Pulau Betuah. Pulau betuah
belum dihuni oleh penduduk, yang ada hanyalah 2 orang penjaga
pulau atau nelayan yang
singgah di pulau tersebut.
Pulau ini juga dijadikan
tempat penampungan lobster
untuk
sementara
oleh
pedagang yang selanjutnya
dijual ke Kota Agung atau ke
Krui. Telah diketahui bahwa
pulau ini juga merupakan
tempat penyu bersarang dan
bertelur.
of
BETUAH ISLAND
Profile
Pulau Betuah
Accessibility
Aksesibilitas
Pulau Betuah merupakan pulau yang tidak berpenduduk
sehingga belum ada jalur transportasi umum dari tempat lain ke
pulau ini. Pulau Betuah dapat dicapai dengan menggunakan Kapal
Cepat melalui rute Bakauheni Pulau Betuah. Jarak tempuh ini
memakan waktu 6 8 jam. Disamping itu dapat juga ditempuh
melalui rute Kota Agung Pulau Betuah dengan jarak tempuh 4 6
jam. Rute lain adalah melalui Tampang Belimbing Pulau Betuah.
Daerah wisata Tampang Belimbing terletak di Desa Pengekahan,
Kecamatan Bengkunat, Lampung Barat. Daerah wisata Tampang
Belimbing telah dikelola dengan baik oleh PT. SAC Nusantara sejak
tahun 1994. Perjalanan ke tempat ini dapat ditempuh dengan
menggunakan helikopter atau dengan jalan darat melalui Kota
Agung. Perjalanan dari Tampang Belimbing ke Pulau Betuah dapat
ditempuh menggunakan perahu nelayan (kapal tempel) dengan
waktu tempuh 1,5 jam. Kapasitas perahu tersebut adalah 5 orang,
tetapi
pada
saat
musim angin barat
perahu nelayan tidak
dapat
beroperasi
karena
gelombang
yang besar.
Selain
melalui
Tampang
Tempat penyeberangan
Kota Jawa, Bengkunat
There is no mean of
public transportation to reach
this island because this
island has no inhibitants.
However, to reach this island,
speed boat via BakauheniBetuah Island is available
with
coverage
period
of
journey of 6 8 hours.
Alternatif
route
can
be
reached from Kota AgungBetuah Island for 4 6 hours
also by boat. Another route of
journey ti this island is from
Tampang
Belimbing-Betuah
Island. Tampang Belimbing is
known as a place for tourism
situated
in
Pengekahan
Village, Bengkunat District,
West
Lampung.
As
the
beautiful
tourism
area,
Tampang Belimbing is already
well managed since 1994 by
Sea Biota
Biota Laut
Keberadaan
terumbu karang di
Pulau Betuah belum
diteliti secara pasti,
tetapi berdasarkan
keberadaan biota laut
lainnya seperti ikanikan hias karang,
lobster dan berbagai
maluska dapat diduga
bahwa ditempat
tersebut mempunyai
Eastern coast of
Betuah Island
And sea biota
were found
Penyu Sisik
Penyu Hijau
Potensi Perikanan
Kegiatan perikanan yang dilakukan nelayan disekitar Pulau
Betuah adalah penangkapan. Nelayan tersebut umumnya berasal
dari Pulau Tabuan. Jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di
sekitar Pulau Betuah pada umumnya adalah pancing. Jaring
lobster digunakan hanya pada perairan bagian luar pulau. Perahu
yang dipakai nelayan adalah perahu tingting (dengan motor tempel
5,5 pk). Jenis tangkapannya adalah, ikan-ikan karang seperti
kerapu (Epinephelus sp.), kakap (Lutjanus sp.), simba (Caranx sp.)
dan lobster. Nelayan yang berasal dari Teluk Betung biasanya
menggunakan perahu yang lebih besar (10 GT) dengan alat tangkap
jaring.
Jenis tangkapannya adalah tongkol (Euthynnus sp.),
cakalang (Katsuwonus sp.), dan tuna (Thunnus sp.)
Hasil
tangkapan
yang
diperoleh dibawa ke Belimbing untuk
dijual pada pengumpul,
Untuk
lobster biasanya pengumpul berada
di Pulau Betuah, sedangkan nelayan
dari Teluk Betung menjual hasilnya
langsung
ke
TPI
Lempasing.
Fisheries Potency
Fisheries activity in Betuah Island is capture fisheries. The
fishermen usually operating in Betuah Island come from a
neighborhood Tabuan Island. They used hook and line with out
board powered boat (tingting) to catch fishes. Gill nets is also used
to catch lobster in outer part of the sea of this island. The results of
the catching fishes are coral fishes such as groupers (Epinephelus
sp), snapers (Lutjanus sp.), simba (Caranx sp.), and lobster.
Fishermen from Teluk Betung, one of the three districts in the
capital city of Bandar Lampung, normally use a bigger boat (10 GT)
and net as fishing gears. Their captive fishes are tongkol
(Euthynnus sp.), cakalang (Katsuwonus sp.) and tuna (Thunnus sp).
The captive fishes are usually sold to a middle trader in Belimbing
Bay. Lobster are first collected in Betuah Island and then sold
direcly by Teluk Betung fishermen in auction place of Lempasing.
Oceanografi
Pulau Betuah terletak di pantai barat Propinsi Lampung
sehingga iklimnya dipengaruhi oleh
Samudera Hindia yang dicirikan
oleh adanya angin muson dan
curah hujan yang tinggi, sekitar
2500
300
mm/th
(Atlas
Sumberdaya
Pesisir
Lampung,
1999). Angin berhembus dari arah
selatan selama bulan Mei sampai
September
dan
dari
arah
predominantly double tides. Big waves take place along west and
south coast because at those part of the island directly faces the
Hindian Ocean. The biggest wave is usually takes place during west
monsoon giving rise to formation of a stony coast. However, small
wave occur along north and east coast. In this coastal area, it can
be found a beautiful beach with thick white sands suitable for
tourism.
Oceanography
As Betuah Island Located in the off-shore along western coast
of Lampung Province, the climatic conditions is strongly influenced
by the Hindian Ocean. Consequently, the monsoon wind blows
across the island and bring about a period of heavy rainfall of 2500
mm to 3000 mm per year. Wind blows from south in May to
September and in November to March blows from the opposite
direction. Tide type in Betuah Island is a mixed tide with
Peluang Pengembangan
Berdasarkan potensi yang ada, beberapa hal yang dapat
dikembangkan di kawasan Pulau Betuah adalah sebagai berikut :
Development Opportunities
Based on potencies in Betuah Island there are some
resources can be potentially explored and further develop such as
follows:
1.
Capture Fisheries
2. Wisata Bahari
Keberadaan terumbu karang dengan biota laut yang beranekaragam
sangat cocok untuk kegiatan wisata selam dan snorkling. Kondisi
pantai yang berpasir putih dibagian timur baik untuk tempat
berjemur dan bermain. Kondisi gelombang yang cukup besar pada
bulan-bulan tertentu sangat cocok untuk berselancar. Keberadaan
penyu laut yang bertelur pada musim tertentu membuat daya tarik
tersendiri bagi wisatawan.
Wisata pemancingan juga dapat
dilakukan, hal ini akan menambah pilihan jenis kegiatan yang
dapat dilakukan oleh wisatawan. Pengembangan wisata hendaknya
dipadu dengan konservasi alam, terutama terkait dengan
pelestarian penyu laut.
Rekomendasi Pengembangan
1. Pulau Betuah merupakan salah satu habitat tempat bersarang
dan bertelur penyu laut khususnya penyu hijau sehingga perlu
dikembangan sebagai kawasan konservasi penyu.
Untuk
mencegah pemanfaatan penyu oleh masyarakat sekitar pulau,
perlu
dilakukan
sosialisasi
tentang
undang-undang
perlindungan dan pelestarian penyu laut dan penegakan hukum
yang tegas terhadap pemanfaatan telur dan penangkapan penyu
laut.
2. Pelarangan dan penegakan hukum yang tegas serta pengawasan
rutin terhadap aktivitas penangkapan ikan dengan bom dan
racun di sekitar perairan P. Betuah yang selama ini dilakukan
oleh beberapa nelayan luar pulau dan daerah sekitar pulau.
3. Pengembangan wisata bahari hendaknya diselaraskan dengan
usaha konservasi dan pelestarian penyu laut. Disamping itu