Anda di halaman 1dari 5

1

Nama : FAHRI ABRAR SEPTIADI


Kelas : 7E SMP NEGERI 2 PANGKALAN BUN

Taman Nasional Bunaken Taman
Laut Terindah di Dunia


Pemandangan Pulau Bunaken dari pulau Manado Tua


Bunaken NP
Letak di Sulawesi
Letak Sulawesi, Indonesia
Kota terdekat Manado
Koordinat
140LU 12439BTKoordinat: 140LU 12439BT
Luas 890 km
Didirikan 1991
Pengunjung ca.35,000
[1]
(tahun 2003-06)
Pihak pengelola Departemen Kehutanan
2

Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara,
Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat
bagi 390 spesies terumbu karang
[2]
dan juga berbagai spesies ikan, moluska,
reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan
ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan
ekosistem pantai.
[3]

Taman nasional ini didirikan pada tahun 1991. 97% dari taman nasional ini
merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan, meliputi
lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.

Telah menjadi ikon kuat di Manado, Sulawesi Utara, Taman Laut Bunaken
adalah potensi pariwisata laut yang membahana dan menyedot perhatian
dunia. Bagaikan sebuah lukisan, Bunaken menebar pesona dari sisi pantai
dan lanskap bawah lautnya yang jernih. Berbagai terumbu karang hidup
berdesakan di atas kontur dasar laut dengan kedalaman beragam. Biota laut
yang hidup secara bebas dan beraneka warna menghiasi karya Tuhan
tersebut.
Terdapat 58 jenis terumbu karang dan 2.000 spesies ikan di Bunaken yang
memiliki luas 89.065 hektar dan dibagi oleh 3 persen daratan serta 97 persen
lautan. Di antaranya ikan Kuda Gusumi (Hippocampus), Oci Putih (Seriola
rivoliana), Lolosi Ekor Kuning (Lutjanus kasmira), kerapu (Epinephelus
spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), Ila Gasi (Scolopsis bilineatus) dan
masih banyak lagi. Di samping itu, banyak binatang laut langka yang dapat
ditemukan di Bunaken, seperti coelacanths, dugong, ikan paus, lumba-lumba,
dan penyu.
Tidak salah jika sejumlah tokoh dunia menjuluki Bunaken taman laut
terindah di dunia. Seperti peneliti dan biolog Alfred Russel Wallace pada tahun
1895, Pangeran Bernhard dari Belanda tahun 1978, dan Ratu Beatrix, putri
3

Bernhard, tahun 1995. Pamor Bunaken makin mengglobal tahun 2009 ketika
2.600 peselam dari sejumlah negara menyelam bersama-sama di Bunaken
guna memecahkan rekor dunia, meski pamor itu juga naik-turun.
Salah satu majalah travel di Inggris dalam artikel yang berjudul World Top 10
Best Dives Destination menobatkan Taman Laut Bunaken sebagai salah satu
destinasi selam terbaik di dunia. Penghargaan tersebut tidak berlebihan
karena Taman Laut Bunaken yang diresmikan pada tahun 1991 ini dikelilingi
lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau
Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage, berikut beberapa anak pulaunya,
dan Pulau Naen yang jumlah keseluruhan memiliki 29 titik selam.
Tidak ada masa off-seasons, alias kapan saja bisa menyelam di Bunaken. Tapi
waktu terbaik menyelam di Bunaken adalah pada bulan Mei dan Juni. Pada
saat-saat seperti itu Anda akan disambut air laut yang jernih dan hangat
(temperatur udara 26 derajat celsius-31 derajat celsius). Menyelam di
Bunaken merupakan suatu perjalanan istimewa. Melihat pemandangan
bawah laut memberikan pengalaman yang cukup banyak. Kita akan melihat
dan merasakan bagaimana menyelam di lokasi landai yang kaya terumbu
karang dan rombongan ikan warna-warni yang lalu lalang.
Di kedalaman lebih dari 18 meter, Anda akan merasakan pengalaman
menyelam di tebing laut (wall diving), seakan kita terbang di kedalaman
jurang laut (drop-off) yang seolah-olah tanpa dasar. Sesekali bisa bertemu
dengan penyu raksasa yang konon sudah berumur hampir 100 tahun, ikan
pari (manta, sting, dan eagle rays), kakap, kerapu, barakuda, napoleon, angel
ish, blow ish, blue ribbon eels, lobster, sampai hiu. Untuk para under water
photographer dipastikan tidak akan kecewa dengan peluang gambar yang
sangat spektakuler dan menarik untuk diabadikan menjadi gambar-gambar
foto yang menawan.
Flora dan fauna
Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat
kaya.
[3]
Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini.
[2]
Spesies
alga yang dapat ditemui di Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa,
Halimeda dan Padina, sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui
adalah Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassaodendron
ciliatum. Taman Nasional Bunaken juga memiliki berbagai spesies ikan,
mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove.
[3]
Sekitar 90 spesies
ikan tinggal di perairan wilayah ini.
Di daratan, pulau ini kaya akan Arecaceae, sagu, woka, silar dan kelapa.
Selain itu, Taman Nasional Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal
4

di daratan, seperti rusa dan kuskus. Hutan mangrove di taman ini menjadi
habitat bagi kepiting, lobster, moluska dan burung laut.
[3]

Aktivitas manusia


Nudibranch (Nembrotha cristata) di Taman Nasional Bunaken
Di wilayah ini, terdapat 22 desa dengan jumlah penduduk sekitar 35.000 jiwa.
Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai nelayan atau petani kelapa, ubi
jalar, pisang dan rumput laut untuk diekspor, sementara sebagian lainnya
bekerja sebagai pemandu, pekerja di cottage dan nahkoda kapal.
[4]

Pariwisata di wilayah ini terus dikembangkan. Antara tahun 2003 hingga
2006, jumlah pengunjung di Taman Nasional Bunaken mencapai 32.000
hingga 39.000 jiwa, dengan 8-10.000 diantaranya merupakan turis asing.
[1]

Konservasi dan ancaman
Taman Nasional Bunaken secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan
merupakan salah satu taman laut pertama Indonesia. Pada tahun 2005,
Indonesia mendaftarkan taman nasional ini kepada UNESCO untuk
dimasukan kedalam Situs Warisan Dunia.
[5]
Meskipun memiliki status taman
nasional dan mendapat pendanaan yang cukup, taman ini mengalami
degradasi kecil akibat penambangan terumbu karang, kerusakan akibat
jangkar, penggunaan bom dan sianida dalam menangkap ikan, kegiatan
menyelam dan sampah.
[1]
World Wildlife Fund (WWF) memberikan bantuan
konservasi sebagai bagian dari "Sulu Sulawesi Marine Eco-region Action Plan".
Konservasi meliputi patroli, yang berhasil mengurangi penggunaan bom dalam
menangkap ikan.
[6]


5

Anda mungkin juga menyukai