Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1 ARSITEKTUR PARIWISATA

“Memahami Jenis dan Macam Pariwisata”

OLEH :
Alan Nisai Sholikha
18051010009

DOSEN PENGAMPU :
Ir. Sri Suryani Y. W. MT.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2020
A. PARIWISATA BERDASARKAN OBYEK TUJUANNYA

Wisata bahari dikenal juga dengan sebutan wisata maritim atau wisata tirta. Wisata ini pun
berhubungan dengan olahraga yang dilakukan di air, seperti di pantai, danau, teluk. Kegiatan
yang biasa dilakukan saat melakukan wisata bahari adalah memancing dan berselancar,
berlayar, melakukan lomba balap mendayung, snorkeling, menyelam dan melakukan
pemotretan di bawah air.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di laut dan pantai:

• Menjelajahi dan menikmati keindahan alam bawah laut yang sangat menakjubkan.
Terdapat banyak sekali biota laut dan juga batu karang yang sangat indah di dasar
lautan. Dengan menjelajahi dasar lautan, kita bisa menikmati keindahan tersebut
sekaligus mempelajari banyak hal baru. Kegiatan menjelajahi alam bawah laut sering
disebut dengan, maka jawabannya akan sangat panjang. Terdapat banyak kegiatan yang
bisa dilakukan di pantai maupun lautan.
• Diving dan juga Snorkeling. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan
menyelam. Tujuan kegiatan ini selain untuk rekreasi juga sebagai sarana untuk
mempelajari keragaman kehidupan yang ada di lautan. . Kegiatan menjelajahi ini
biasanya sering dilakukan disekitar pantai atau perairan dangkal.
• Olahraga Air. Jenis kegiatan seperti Speedboat, berselancar dan Mengayuh perahu
masuk dalam kategori ini.
1. Taman Nasioal Bunaken

• Lokasi

Taman laut bunaken terletak di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kota Manado,
Sulawesi Utara. Bunaken berjarak sekitar 7 mil dari pelabuhan Manado dan dapat ditempuh
sekitar 50 menit menggunakan perahu motor bermesin ganda atau hanya sekitar 35 menit jika
anda menggunakan speed boat.

• Sejarah

Bunaken pertama kali ditemukan pada tahun 1975 hingga sekarang dijadikan tempat
wisata andalan di Manado. Awalnya sekelompok penyelam melakukan sebuah rencana
ekspedisi. Meski sebelumnya ada mitos tentang roh jahat yang menghuni tempat tersebut,
para penyelam tidak gentar. Setelah melakukan penyusuran para penyelam menemukan
keindahan alami di bawah laut berupa karang dan ikan-ikan langka. Sejak saat itu tempat
tersebut dikenal sebagai salah satu tempat wisata dan tempat menyelam favorit. Untuk
menjaga keasriannya, lokasi ini pun resmi dijadikan Taman Nasional pada tahun 1991 dan
pada tahun 2005 Taman Nasional Bunaken masuk ke dalam salah satu situs warisan dunia
UNESCO.

Kawasan Manado Tua sebenarnya telah dihuni oleh penduduk pertama kali pada tahun
1400. Kemudian di tahun 1850-an, para penduduk tersebut pindah ke Tanjung Parigi
tepatnya ke arah tenggara di tepi pantai. Para penduduk memberi nama daerah yang mereka
tinggali sebagai "Wunakeng" karena merupakan dari singkatan “Kinawungakeng”.
Setelahnya, nama tersebut berubah menjadi Bunaken yang memiliki arti tempat mendarat
dari perahu.

• Fasilitas
1. Beberapa spot menarik seperti:
a. Reruntuhan Kapal di Manado, para penyelam nantinya bisa menyusuri
reruntuhan kapal mulai dari ruang kemudi hingga pegangan kargonya yang
sudah ditumbuhi oleh karang.
b. Mandolin, Karang raksasa ini menjadi habitat bagi berbagai macam ikan dan
biota laut mulai dari bannerfish, unicornfish hingga surgeonfish. Selain itu,
kita bisa menemukan gua-gua dasar laut yang cukup aman dikunjungi selama
menyelam.
c. Puncak Barakuda, Puncak Barakuda merupakan spot menarik lainnya yang
berlokasi paling jauh. Posisi dari tempat teresebut berada di bagian barat laut
Taman Nasional ini. Sesuai dengan namanya, kita bisa menemukan
gerombolan ikan barakuda berukuran besar di area tersebut. Tidak hanya itu
saja, di sana kita juga bisa menemukan ikan tuna, jack hingga karang lunak
dan spons.

2. Terdapat beberapa hotel dan penginapan, Beberapa diantaranya adalah Hotel


Manado Beach, Hotel Sahid, Kawanua, Hotel Queen. Ada juga Hotel
Panoraman, Hotel Yuta, plus sekitar 25 hotel atau penginapan lainnya.
Khususnya di kawasan Teluk Liang dan Pangalisang, sudah ada banyak
penginapan yang sederhana. Sementara di kawasan Pulau Siladen hanya
terdapat beberapa penginapan sederhana.

3. Tersedia diving club yang menjadi tempat penyewaan peralatan selam.


Sejumlah diving club tersebut adalah Nusantara Diving Center, Murex Diving
Center, Barracuda Dive Resort, dan Manado Diving Center. Tak hanya
peralatan menyelam, di sini juga menyediakan jasa pemandu diving d an
snorkeling yang sudah profesional.

4. Adanya lapangan helikopter


5. Restoran
6. Pos penjagaan
7. Menara pengamatan
8. Pondok wisata
9. Dermaga
10. Tempat penyewaan perahu/speedboat

• Karakteristik fasilitas
1. Reruntuhan kapal, lokasinya berada di kedalaman 23m di bawah permukaan laut
dengan ukuran luas sekitar 60m. Dulunya, reruntuhan kapal terebut merupakan
kapal Jerman yang tenggelam sekitar tahun 40an di Pantai Molas.
2. Keistimewaan Mandolin (tempat menyelam) adalah dinding karangnya yang
tinggi dan puncaknya yang terbentuk secara alami.
3. Puncak Barakuda juga agak berbeda dengan tempat lainnya karena arus di sini
terbentuk dari pergantian antara daerah terumbu karang dan daerah berpasir.
2. Raja Ampat

• Lokasi

Secara geografis, wisata bahari ini berada di Kabupaten Manokwari Papua Barat. Posisinya
berada di belahan barat Pulau Papua. Luas kawasan ini sekitar 4,5 juta hektar dan didominasi
oleh perairan (85%). Sebagian kecil lain, yaitu daratan yang berupa gugusan pulau. Jumlahnya
bisa mencapai 600 pulau; bahkan lebih.

• Sejarah

Sejarah wisata bahari Raja Ampat Wisata Raja Ampat memang boleh dibilang sangatlah
unik, karena memiliki nilai sejarah atau legenda tersendiri. Legenda dari Raja Ampat sediri
muncul dari masyarakat sekitar dan memiliki beberapa versi cerita yang diwariskan dari
generasi ke generasi (turun - temurun) mengenai cerita legenda asal - usul nama Raja Ampat
sendiri.

Adapun salah satu versi cerita legenda dari Raja Ampat yang beredar di kehidupan
masyarakat asli sekitar adalah sebagai berikut. Dijaman dahulu ada sepasang suami istri hidup
dengan sederhana di Teluk Kabui Kampung Wawiyai, pasangan suami tersebut mempunyai
pekerjaan sebagai perambah hutan, yang kegiatan sehari - harinya pergi untuk mencari bahan
makanan. Mereka bahu membahu menyusuri hutan agar cepat mendapatkan apa yang mereka
harapkan. Kemudian dalam perjalanannya mereka sampai di tepi Sungai Waikeo, dan
beristirahat melepas lelah. Selama mereka beristirahat mereka melihat lima butir telur yang
letaknya tidak jauh dari mereka beristirahat. Setelah itu mereka dekati dan ternyata telur - telur
tadi merupakan telur dari Naga. Karena merasa menemukan telur - telur yang aneh, mereka
membungkus dalam sebuah noken (kantong) dan dibawah pulang ke rumahnya. Setelah sampai
rumah telur - telur yang mereka temukan tadi disimpan di dalam kamar. Waktu mulai berganti
dan malampun mulai datang, telur - telur yang tadi mereka simpan didalam kamar
mengeluarkan suara bisikan, merekapun penasaran dan mencoba mengintip dari balik pintu
kamar. Setelah mereka melihat kejadiannya, betapa kagetnya kedua pasangan suami istri tadi,
karena melihat kelima telur yang disimpan menetas dan berwujud empat anak laki - laki dan
yang satu perempuan. Kelima anak tadi memakai pakaian halus yang menandakan bahwa
mereka adalah keturunan dari seorang Raja.

Nama Raja Legenda Raja Ampat: 1. Betani yang kemudian menjadi raja Salawati. 2. Dohar
menjadi Raja Lilinta (Misool). 3. Mohamad menjadi Raja Waigama (Batanta). 4. War Menjadi
Raja di Waigeo. 5. Pintolee anak perempuan yang dilahirkan dari telur naga diatas. Setelah
tumbuh dewasa, ke empat anak laki - laki itu menjadi raja dan memerintah dengan bijaksana.
Sementara, anak perempuan (Pintolee) suatu hari ditemukan sedang hamil dan mengeluarkan
dua buah telur. Setelah diketahui oleh kakak - kakak Pintolee, satu telur yang dia lahirkan
diletakan dalam kulit kerang, dengan ukuran besar (Kulit Bia) dan kemudian dihanyutkan
hingga terdampar disebuah pulau yang diberi nama Pulau Numfor. dan yang satunya, tidak
menetas dan berubah menjadi batu yang kemudian diberi nama Kapatnai. Batu itu diperlakukan
seperti raja oleh penduduk sekitar, dan diberi ruangan tempat untuk bersemanyam serta
diletakan pula dua buah batu sebagai pertanda pengawalan terhadap persemayaman tersebut.
Sampai saat ini masyarakat sekitar masih menghormati keberadaan persemayaman tersebut dan
menjadi objek pemujaan.

• Fasilitas
1. Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan
sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Seperti menjelajah pulau
menggunakan perahu, permainan kayak, Menyelam atau snorkeling, dan trekking. Jadi
disana terdapat fasilitas diving club.
2. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau
ikan duyung.
3. Tempat penginapan seperti homestay dan resort.
4. Adanya ekowisata yang bertujuan memberikan pengetahuan pada wisatawan untuk
menjaga ekosistem pantai dan laut dari kerusakan.

• Karakteristik fasilitas
1. Merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia.
Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna
bawah air pada saat ini.
2. Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat
penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan
juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang
dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan.
3. Perairan ini menyimpan setidaknya 1000 jenis ikan karang keras, 540 jenis karang
keras, dan 700 jenis moluska.
4. Terdapat peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang ada di Misool bukan terletak
di dalam gua, akan tetapi dekat dengan air laut

Anda mungkin juga menyukai