Anda di halaman 1dari 10

BORDER Jurrnal Arsitektur, Vol. 1 No.

1, Januari2021
ISSN 2656-5889 (cetak) / ISSN 2685-1598 (online)

PENGARUH VISUALISASI DESAIN HALTE BUS TERHADAP


PERILAKU MASYARAKAT DI WILAYAH SURABAYA (STUDI
KASUS : HALTE ITS SMART ECO CAMPUS, HALTE DARMO RS)
Alan Nisai Sholikha1, Nur Latifah Indriyati 2
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, UPN “Veteran” Jawa Timur *
alannisaish@gmail.com,nurlatifahindri25@gmail.com

ABSTRAK
Halte bus adalah fasilitas bagi masyarakat yang sangat berpengaruh besar terhadap
penggunaan sarana transportasi umum sebuah kota. Kota Surabaya memiliki luas wilayah
yang cukup besar. Sebagai kota dagang dan jasa menjadikan aktivitas warganya sangat
membutuhkan akses yang cepat, terutama transportasi. Namun, kebutuhan warga di Kota
Surabaya telah terpenuhi oleh sarana prasarana kota yang cukup memadai. Perilaku
pengguna halte bus berdampak terhadap lingkungan di sekitar halte yang menjadi tidak
teratur, tidak tertib terutama pada waktu tertentu seperti jam masuk kerja dan jam pulang
kerja. Hal yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut adalah bagaimana perilaku
pengguna memanfaatkan halte tidak hanya sebagai tempat menunggu, namun juga
sebagai media bertransaksi untuk kepentingan individu. Halte memegang peranan penting
dalam proses koneksi antar-moda transportasi. Halte biasanya ditempatkan pada jaringan
pelayanan angkutan bus. Halte dinilai menjadi garda depan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan transportasi. Dengan halte yang bagus, diharapkan transportasi massal jadi
pilihan masyarakat. Transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.

Kata-kunci: Halte Bus, Kota Surabaya, Prasarana Kota, Perilaku Pengguna, Garda Depan

THE EFFECT OF VISUALIZATION OF HALTE BUS DESIGN ON COMMUNITY


BEHAVIOR IN THE SURABAYA AREA (CASE STUDY: HALTE ITS SMART ECO
CAMPUS, HALTE DARMO RS)

ABSTRACT
The bus stop is a facility for the community that has a big influence on the use of
public transportation in a city. The city of Surabaya has a large area. As a city of trade
and services, the activities of its citizens really need fast access, transportation. However,
the needs of residents in the city of Surabaya have been met by adequate city
infrastructure. The behavior of bus stop users has an impact on the environment around
the bus stop which becomes irregular, not tertiary, especially at certain times such as
work hours and hours after work. It is interesting to learn more about how user behavior
uses bus stops not only as a place to wait, but also as a medium for transactions for
individual interests. Bus stops play an important role in the connection process between
modes of transportation. The bus stops are usually placed on the bus service network.
Bus stops can be at the forefront of improving the quality of transportation services. With
a good bus stop, it is hoped that mass transportation will be the choice of the community.
Safe, comfortable and affordable transportation.
Keywords: Bus Stop, Surabaya City, City Infrastructure, User Behavior, Front Guard

1
Alan Nisai S. Nur Latifah I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan moda transportasi umum di Kota Surabaya, memberikan beberapa
alternatif bagi pengguna jasa transportasi umum dalam mencapai tujuan. Hal ini juga
didukung oleh perkembangan aplikasi online yang juga merambah di bidang penyedia
jasa transportasi umum berupa ojek online untuk jarak dekat maupun taksi online
untuk kenyamanan pengguna dengan jarak jauh maupun dekat. Banyaknya
kemudahan dalam mengakses transportasi umum, memberikan kesempatan bagi
pihak Pemerintah Kota Surabaya untuk dapat menata kembali keberadaan fasilitas
umum yang mendukung moda transportasi umum salah satunya yaitu halte bus.
Upaya dalam melakukan penataan kembali halte bus di wilayah Kota Surabaya, baru
terlihat di wilayah Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Selatan.

Pengertian halte dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah perhentian kereta api,
trem, atau bus (biasanya mempunyai ruang tunggu yang beratap, tetapi lebih kecil
daripada stasiun) (KBBI, 2019). Halte bus merupakan tempat untuk menunggu
berupa ruang dengan luasan tertentu dan memiliki penutup di atasnya sehingga
pengguna terlindungi dari hujan maupun sinar matahari. Keberadaan ruang pelindung
di jalan raya sangatlah dibutuhkan di wilayah Kota Surabaya, mengingat cuaca di
negara tropis memiliki dua musim yang ekstrim yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Pengguna halte bus pada umumnya adalah para pengguna
jasa transportasi umum seperti bus, angkutan kota (angkot), ojek dan taksi.

Desain halte bus memiliki perkembangan yang cukup menarik untuk diteliti.
Dijumpainya beragam desain halte bus di wilayah Kota Surabaya memperlihatkan
bahwa Kota Surabaya belum memiliki standar desain yang baku untuk diterapkan di
jalan raya. Keberadaan halte bus adalah sebagai fasilitas umum yang disediakan bagi
masyarakat, dan tentu saja sebagai pengguna yang melakukan aktifitas di fasilitas
tersebut, pengguna menjadi pertimbangan utama dalam melakukan perancangan,
dalam hal ini perancangan sebuah halte bus. Memiliki perilaku yang mengutamakan
kepentingan pribadi, hal ini sangat terlihat saat dijumpai halte dimanfaatkan secara
individu oleh pengguna untuk kepentingan pribadi/peroragan untuk menjual
dagangan, mengamen, juga mengemis sehingga tampilan halte terlihat kumuh dan
berantakan. Sementara halte lainnya dapat dijumpai bersih, dan teratur. Oleh karena
itu, dibutuhkan sebuah penelitian terhadap perilaku pengguna halte, agar halte tidak
dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi yang tentu saja hal ini akan mengganggu
aktifitas yang terjadi di lingkungan halte bus sehingga hal ini dapat memberikan
masukan positif terkait dengan standar desain halte yang perlu dilakukan di wilayah
Kota Surabaya.

2 BORDER Jurnal Arsitektur, Vol. 1 No. 1 , Januari 2021


PENGARUH VISUALISASI DESAIN HALTE

Halte Bus
Dalam pedoman teknis perekayasaan tempat perhentian kendaraan penumpang umum,
halte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau
menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan (Departement Perhubungan,
2008). Pedoman teknis ini juga mengatur tentang kelengkapan standar dari sebuah halte
bus yaitu memiliki :1). Identitas halte berupa nama dan/atau nomor, 2). Rambu petunjuk,
3). Papan informasi trayek, 4). Lampu penerangan dan 5). Tempat duduk. Untuk fasilitas
tambahan yang diizinkan pada sebuah halte adalah : a). Telepon umum, b). Tempat
sampah c). Pagar, d). Papan iklan/pengumuman. Hal ini telah diatur oleh Direktur
Jenderal Perhubungan darat dalam Keputusan Direktoral Jenderal Perhubungan Darat No.
271/HK.105/ DRJD/96 pada tahun 16 April 1996.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh visualisasi desain halte bus terhadap perilaku masyarakat yang ada
di wilayah Surabaya?

1.3 Tujuan

Menghadirkan beberapa usulan visualisasi desain yang baik pada desain halte bus di Kota
Surabaya. Dari beberapa usulan tersebut diharapkan dapat diterapkan di beberapa halte
bus Kota Surabaya.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang dilakukan melalui pengumpulan
data, analisis dan diinterpretasikan (Anggito, 2018) . Desain halte bus yang berbeda
dengan lokasi yang berada di wilayah Kota Surabaya menjadi latar belakang pemilihan
ke-2 halte sebagai studi kasus. Lokasi halte yang memiliki akses langsung ke moda
transportasi masyarakat seperti Suroboyo Bus, menampilkan bahwa halte digunakan oleh
masyarakat urban, dimana perilaku pengguna turut mempengaruhi kondisi halte bus.
Perilaku merupakan aktifitas secara fisik yang dilakukan oleh individu yang secara
berulang, sehingga hal ini dapat mempengaruhi fasilitas yang perlu disediakan ataupun
ditiadakan dalam perancangan sebuah halte bus. Pada teori urban design plan aspek
visual dan fungsional merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan
sebuah fasilitas publik. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terhadap objek
penelitian, yaitu halte bus dan aktifitas yang dilakukan pengguna selama di halte bus,
pendokumentasian di lokasi halte bus, selain itu pengumpulan data literatur juga sebuah

ISSN 2656-5889 (cetak) / ISSN 2685-1598 (online) 3


Alan Nisai S. Nur Latifah I

fasilitas publik. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terhadap objek


penelitian, yaitu halte bus dan aktifitas yang dilakukan pengguna selama di halte bus,
pendokumentasian di lokasi halte bus, selain itu pengumpulan data literatur juga
dilakukan melalui jurnal lainnya, buku, dan referensi tertulis yang relevan dengan topik
penelitian. Bagaimana aspek visual, aspek fungsional halte bus serta perilaku pengguna
halte bus akan ditinjau pada halte bus yang dipilih sebagai studi kasus. Diharapkan hasil
penelitian dapat memberikan rekomendasi mengenai kedua aspek diatas sehingga dapat
dihasilkan sebuah perancangan halte bus yang dapat memenuhi

HASIL DAN DISKUSI

Desain Halte Bus


Salah satu infrastruktur sarana transportasi umum yang saat ini masih kurang diberi
perhatian adalah halte. Pusat pemberhentian angkutan umum tersebut kini memiliki
kondisi yang memprihatinkan, terlepas dari fungsinya yang sangat penting untuk
menunjang kebutuhan akan mobilitas bagi masyarakat luas. Dan bila tidak segera
dibenahi, hal ini jelas akan berdampak buruk baik bagi wajah kota Surabaya, maupun
bagi pertumbuhan ekonomi rakyat, khususnya penduduk kelas menengah ke bawah.
Secara garis besar, bila ditinjau dari segi internal dan eksternalnya maka permasalahan
yang ada pada halte di Surabaya saat ini adalah :
a. Banyak halte yang berada dalam kondisi rusak, atau tidak memiliki fasilitas yang
memadai.
b. Tidak adanya koordinasi yang baik dengan pihak manajemen transportasi umum,
sehingga angkutan umum yang ada tidak datang tepat waktu, parkir di sembarang
tempat, dan berhenti sembarangan untuk menaikkan penumpang.
c. Sering disalahgunakan sebagai tempat parkir sepeda, tempat berjualan berjualan
pedagang kaki lima dan tempat tidur bagi gelandangan.
d. Desain yang kurang menarik, mengurangi minat masyarakat untuk menunggu di
halte dan memilih untuk menunggu di sembarang tempat.
e. Tidak ada sarana bantuan bagi pengguna difabel.

Perilaku Pengguna Halte Bus


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dilihat dari intensitas
keramaian pengguna halte terbagi menjadi dua kategori yaitu : 1). Halte aktif dan 2).
Halte pasif (Kurniawan, 2011). Halte aktif adalah halte dengan tingkat kepadatan tinggi,

4 BORDER Jurnal Arsitektur, Vol. 1 No. 1 , Januari 2021


PENGARUH VISUALISASI DESAIN HALTE

yaitu selalu ramai dan dipadati oleh pengguna sementara halte pasif merupakan halte
yang hanya padat di waktu tertentu yaitu di waktu saat jam berangkat dan pulang kantor
ataupun halte yang ramai pada waktu libur tiba yang dipadati oleh pengguna halte yang
ingin jalan-jalan dengan menggunakan jasa transportasi umum. Ketiga halte terpilih
sebagai studi kasus telah mewakili kedua jenis halte ini, dengan begitu dapat diamati
lebih lanjut perilaku pengguna yang terjadi pada kedua jenis halte.

Halte Bus ITS Smart Eco Campus


Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memiliki akses
transportasi darat yang beragam. Mulai dari kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan
mobil, ITS juga menyediakan fasilitas gratis berupa sepeda dan bus kampus. Untuk bus
kampus ITS, terdapat satu halte dan 20 titik pemberhentian. Bus pertama akan melalui
rute asrama mahasiswa ITS, BRI, Bunderan masjid Manarul Ilmi, Departemen Teknik
Lingkungan, Rektorat, Gedung Student Community Center (SCC), MIPA Tower,
Departemen Teknik elektro, Urban Farming, perumahan dosen blok U, Departemen
Teknik Perkapalan, Departemen Teknik Informatika, Departemen Desain Produk, dan
Asrama Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri surabaya. Pemanfaatan kampus bus
sendiri akan mendukung ITS menerapkan eko-kampus. Sebelumnya, ITS telah meraih
peringkat kedua di Indonesia untuk kampus terhijau versi UI Green Metric World
University Ranking. Penggunaan bus kampus diharapkan mampu menciptakan
lingkungan yang sehat di kawasan ITS.

Gambar 1. Halte 01 Tempat Pemberhentian Bus Kampus ITS


Sumber : Dokumentasi, Itsmis (2018)

Aspek Visual
Halte ITS Smart Eco Campus dilengkapi dengan kelengkapan standar dari
sebuah halte bus yaitu memiliki Identitas halte berupa nama atau nomer, rambu petunjuk,
papan informasi trayek, lampu penerangan, tempat duduk dan papan iklan/pengumuman

ISSN 2656-5889 (cetak) / ISSN 2685-1598 (online) 5


Alan Nisai S. Nur Latifah I

serta tempat sampah. Halte memiliki dua buah tiang penyangga berwarna putih dengan
kombinasi atap datar berwarna biru sehingga memberikan kesan modern.

Gambar 2. Halte Bus Dilengkapi dengan Vertical Garden


Sumber : Google Maps

Gambar 3. Kondisi Halte ITS Smart Eco Campus


Sumber : Google Maps

Aspek Fungsional
Halte memiliki fasilitas berupa dudukan yang posisinya berjajar-jajar sehingga
dapat memudahkan pengguna melihat kendaraan yang datang. Halte ini memiliki
informasi mengenai rute dan nomor bus, sehingga dapat memudahkan pengguna halte
bus karena ada informasi yang berfungsi sebagai penunjuk arah bagi penumpang.

Perilaku Pengguna
Di halte ITS ini cukup bersih dan tidak dijumpai sejumlah pedagang di sekitarnya,
Meskipun halte ini memiliki tingkat kepadatan di waktu-waktu tertentu, namun di waktu
lainnya, halte tidak pernah terlihat kosong. Faktor keamanan dan kenyamanan bagi
pengguna jasa transportasi umum sudah cukup terpenuhi di halte ITS Smart Eco Campus.

6 BORDER Jurnal Arsitektur, Vol. 1 No. 1 , Januari 2021


PENGARUH VISUALISASI DESAIN HALTE

Gambar 4. Keadaan Halte yang Cukup Ramai di Waktu Tertentu


Sumber : Google Maps

Halte Bus Darmo RS


Halte bus Darmo Rs merupakan fasilitas umum yang telah disediakan oleh
pemerintah Surabaya. Fasilitas ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan terhadap
masyartakat Surabaya yang menggunakan transportasi umum dalam kegiatan sehari-hari,
khususnya transportasi bus. Kota Surabaya sendiri memiliki transportasi bus khusus
wilayah kota dengan nama Bus Suroboyo. Halte Darmo RS terletak di Jl. Raya Darmo
No.88, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya. Rute halte termasuk Rute Utara – Selatan
(PP) : Start Halte Purabaya – Halte Dukuh Menanggal – Halte Siwalankerto – Halte
Taman Pelagi – Halte RS Bhayangkara – Halte UBHARA – Halte PUSVETMA – Halte
Wonokromo – Halte Joyoboyo – Halte Museum BI – Hale Rumah Sakit Darmo – Halte
Pandegiling – Halte Basra – Halte Kaliasin – Halte Embong Malang – Halte Blauran –
Halte Pringadi – Halte Pasar Turi – Halte Masjid Kemayoran – Halte Indrapura – Halte
Rajawali. Suroboyo Bus, beroperasi mulai pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Gambar 5. Letak lokasi halte Darmo RS


Sumber : Google Maps

ISSN 2656-5889 (cetak) / ISSN 2685-1598 (online) 7


Alan Nisai S. Nur Latifah I

Gambar 6. Halte Darmo RS


Sumber : Google Image

Aspek Visual
Halte Darmo RS jika dilihat dari segi visual halte memiliki identitas halte yang
dapat diingat. Namun dalam segi hal lain halte ini masih belum dapat dikatakan sebagai
halte yang sesuai dengan perilaku pengguna dan standart. Pada halte darmo ini
menggunakan atap datar yang modern namun untuk sosoran atap terlalu pendek,
sehingga hal tersebut merugikan pengguna ketika cuaca hujan akan mudah terkena air
hujan. Selain dari segi atap , halte ini kurang memberikan infromasi seperti rute bus,
poster, dan lain-lain. Sehingga halte ini tampak hanya sekedar halte yang digunakan
untuk menunggu, tanpa ada aktivitas lainnya. Di sekitar halte juga kurang di beri unsur
ruang luar hijau sehingga penumpang akan merasa panas dan tidak nyaman menunggu
dalam waktu lama.

Gambar 7. Keadaan halte ketika siang hari


Sumber : Google Image

8 BORDER Jurnal Arsitektur, Vol. 1 No. 1 , Januari 2021


PENGARUH VISUALISASI DESAIN HALTE

Aspek Fungsional
Halte Darmo RS ini memiliki fasilitas dudukan yang hanya berjumlah 2, tentu
tidak sesuai dengan standart kapasitas pengguna halte tersebut. Dengan fasilitas yang
tidak optimal tentu pengguna akan merasa sangat tidak nyaman ketika menunggu bus
datang. Fasilitas yang lain pada halte ini memiliki tempat sampah yang sudah dibedakan
fungsinya, selain itu sudah ada himbuan untuk jaga jarak pada saat masa pandemic covid-
19.

Gambar 8. Berbagai Fasilitas di Halte Darmo RS


Sumber : Google Image
Perilaku Pengguna
Pada halte Darmo RS dapat dilihat dengan fasilitas yang kurang optimal, para
pengguna halte hanya beraktivitas menunggu bus seperti biasa yakni hanya duduk dan
bermain handphone. Tidak ada aktivitas lain yang dilakukan. Sehingga sangat disarankan
jika halte ini sebaiknya diberi tambahan fasilitas pendukung, seperti adanya poster rute,
poster pengetahuan, tempat charger, bahkan taman vertical dan sebagainya. Agar perilaku
pengguna tidak monoton hanya duduk dan menunggu saja.

Gambar 9. Perilaku pengguna halte Darmo RS


Sumber : Google Image

ISSN 2656-5889 (cetak) / ISSN 2685-1598 (online) 9


Alan Nisai S. Nur Latifah I

KESIMPULAN
Halte bus merupakan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah dengan
standart yang sesuai dengan pengguna. Namun halte bus yang berada di kota Surabaya
secara mayoritas masih dikatakan tidak sesuai dengan standart pengguna. Terdapat
perbandingan pada dua halte yang ada di Surabaya yakni halte ITS dan halte Darmo Rs.
Secara visual dua halte tersebut memiliki perbandingan yang jauh. Dimana halte ITS
memiliki desain visual yang sudak sesuai dengan standart pengguna, seperti adanya
taman hijau, atap yang sesuai, adanya papan informasi, dan jumlah kursi yang cukup
mencakup pengguna halte. Sedangkan pada halte Darmo RS dari segi visual sudah tidak
optimal dengan atap yang kurang menjorok ke depan dan jumlah kursi yang kurang,
sehingga pengguna merasa tidak nyaman untuk menunggu bus datang. Dari perbandingan
dua halte, fasilitas halte harus terlebih dahulu menganalisa perilaku pengguna supaya
sesuai dengan kebutuhan pengguna.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kami ucapkan kepada pihak yang telah membantu pembuatan jurnal
ini. Terutama untuk dosen pembimbing mata kuliah arsitektur perilaku ibu Wiwik Dwi
Susanti, ST,MT. Berkat bimbingannya kami dapat menyelesaikan jurnal ini dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Lesmana, Lo wilson & Mariana Wibowo.2015. Perancangan Interior Fasilitas Tunggu
Transportasi Umum di Surabaya, Jurnal Intra Vol. 3, No. 2

Itsmis. 2018. “Ini Fasilitas yang Bisa Dinikmati Mahasiswa ITS”.


https://www.its.ac.id/news/2018/07/08/ini-fasilitas-yang-bisa-dinikmati-mahasiswa/. 08
Juli 2018.

Sholikha, binti. 2017. “ ITS Oprasikan Bus Kampus” .


https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/17/02/06/okyfdd368-its-
operasikan-bus-kampus . 06 Februari 2017.

Ayu, Dyah Supratini. 2018. “Catat! Ini Rute Terbaru Suroboyo Bus”.
https://infosurabaya.id/2018/12/06/catat-ini-rute-terbaru-suroboyo-bus/. 6 Desember
2018.

10 BORDER Jurnal Arsitektur, Vol. 1 No. 1 , Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai