Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN HALTE/STOPAN

Jarak antara tempat henti angkutan umum 2


3 tempat/km
atau sekitar 300 700 m.
< 300 penurunanan kualitas pelayanan dan
berpengaruh nehatif terhadap kelancaran
arus lalu lintas

Pemberhentian Bus adalah bagian perkerasan
jalan tertentu yang digunakan untuk pemberhentian
sementara bus, angkutan penumpang umum
lainnya pada waktu menaikkan dan menurunkan
penumpang.

Pemberhentian Bus Dengan Teluk adalah
Pemberhentian Bus dengan menggunakan Teluk
dan dilengkapi dengan Fasilitas Tunggu
Penumpang, Marka, dan Rambu.
Pemberhentian Bus Tanpa Teluk adalah
Pemberhentian Bus tanpa menggunakan Teluk,
dilengkapi dengan Marka, Rambu, dilengkapi
dengan Fasilitas Tunggu Penumpang.

Fasilitas Tunggu Penumpang adalah fasilitas
yang disediakan untuk calon penumpang
menunggu bus, dapat berupa Lantai Tunggu
Penumpang, Shelter.

Shelter adalah bagian dari Fasilitas Tunggu
Penumpang yang berupa bangunan yang
digunakan untuk para penumpang menunggu
bus/angkutan umum dan melindungi penumpang
dari cuaca.
Fungsi lain Pemberhentian Bus adalah
meningkatkan disiplin lalu- lintas baik untuk
pengemudi bus maupun untuk penumpang
angkutan umum. Naik dan turun bus hanya
ditempat yang telah ditentukan.

Teluk Bus berfungsi untuk :
a. Mengurangi gangguan kelancaran lalu-
lintas akibat bus berhenti.
b.Meningkatkan keselamatan dan
kenyamanan penumpang angkutan umum.
Kriteria Penempatan :
a. Tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas kendaraan maupun
pejalan kaki.
b. Dekat dengan lahan yang mempunyai potensi besar untuk
pemakai angkutan penumpang umum.
c. Mempunyai aksesibilitas yang tinggi terhadap pejalan kaki.
d. Jarak satu Pemberhentian Bus dengan Pemberhentian Bus
lainnya pada suatu ruas jalan minimal 300 meter dan tidak
lebih dari 700 meter.
e. Jarak dari tepi perkerasan pada kaki simpang ke ujung awal
Teluk Bus, sesuai arah lalu-lintas adalah 50 meter. (lihat
Gambar 1.)
f. Jarak dari tepi perkerasan pada kaki simpang ke ujung
Rambu Stop Bus sesuai arah lalu-lintas adalah 50 meter.
(lihat Gambar 1.)
g. Lokasi penempatan Pemberhentian Bus disesuaikan dengan
kebutuhan.
Instansi yang terkait :
- Pemerintah Daerah setempat.
- Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga.
- Departemen Perhubungan, Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat.
Dimensi Tipikal
Panjang Jalur Tunggu ditetapkan
berdasarkan jenis bus dengan
kapasitas 30 penumpang, ditambah
dengan panjang toleransinya dan
mempunyai total sebesar 11 meter untuk
setiap bus. (lihat Tabel 1.)
Gambar 1: Penempatan teluk bus dekat persimpangan

L 1 : minimum 50 meter.
L 2 : minimum 50 meter (tanpa teluk)
Gambar 2 : Penempatan teluk bus dekat jembatan
penyeberangan
Gambar 3 : Perlengkapan teluk bus
Gambar 4 : Bentuk tipikal teluk bus
Tabel 1. dimensi teluk bus
A B C W
STANDAR 20.0 11.0 20.0 3.0
MINIMUM 10.0 11.0 13.0 2.75
a. Dengan saluran terbuka
b. Dengan saluran tertutup

Anda mungkin juga menyukai