Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL

Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,


Balige Kabupaten Toba Samosir

BAB 9
KONSEP PENATAAN LAHAN PARKIR

9.1 KONSEP PERENCANAAN


Selain bangunan pasar Balerong. Perencanaan lahan parkir juga termasuk dlam deliniasi
perencanaan pasar Balerong.

9.1.1 Konsep Sistem Lingkungan


Penataan sistem lingkungan pada lahan parkir terdiri dari bangunan parkir, musholah,
toilet dan bangunan pusasera yang menjual souvener dan makanan/ cafetaria.

Gambar 9.1 perencanaan lahan parkir

9.1.2 Konsep Sistem Manusia

Pengguna Pasar Rakyat Balerong berdasarkan jenis kegiatan dapat dibagi menjadi 2
yaitu pengunjung dan pedagang. Detail pengguna Pasar Balerong sebagai berikut :

1. Pedagang

Pedagang adalah orang yang berjualan di pasar.

2. Pembeli

Pembeli adaah pengunjung yang datang ke pasar.

Sedangkan kegiatan yang diwadahi Pasar Balerong secara umum dibedakan menjadi :

9-1
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

1. Kegiatan Pedagang

Merupakan kegiatan yang rutin dilakukan yaitu berjualan di area pasar.

2. Kegiatan pengunjung

Merupakan kegiatan dengan berbagai tujuan yaitu membeli barang di pasar atau
sekedar berkunjung atau sekedar duduk menikmati suasana pasar Balerong di
temani kopi dan makanan.

3. Kegiatan Operasional/pegelola pasar

Merupakan kegiatan dalam aktivitas pelayanan kegiatan operasional, baik di lingkup


fasilitas utama ataupun fasilitas penunjang yang ada di Pasar Rakyat Balerong.

9.1.3 Konsep Sistem Besaran Ruang

Besaran ruang gedung parkir yang difungsikan sementara untuk penampungan pedagang
Pasar Balerong selama renovasi dapat dilihat pada gambar berikut.

9-2
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.2 Konsep Sistem Besaran Ruang

9.2 KONSEP PERANCANGAN

9.2.1 Konsep Perancangan Struktur dan Konstruksi

Pemilihan struktur bangunan maupun finishing ditekankan kepada bahan yang tahan
lama, mengingat kondisi di Baturraden yang mempunyai curah hujan tinggi sehingga
rawan jika menggunakan material yang mudah lapuk seperti kayu. Mengacu kepada hal
tersebut, struktur utama utama pilihan jatuh pada baja dan beton bertulang menimbang
aspek kekokohan, keawetan maupun kondisi lokasinya yang jauh dari laut dan relatif
berkelembaban rendah.

 Substructure

Untuk struktur pondasi menggunakan struktur batu kali, maupun footplat.

 Mid structure

Mid structure bangunan menerapkan pola grid yang terdiri dari kolom dan balok.

 Upper structure

Roof structure bangunan menggunakan atap beton maupun genteng.

9-3
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.3 struktur atap

Gambar 9.4 struktur bangunan parkir yang berfungsi untuk pasar

9-4
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.5 struktur bangunan parkir yang berfungsi untuk pasar

9.2.2 Konsep Perancangan Utilitas Bangunan

Konsep perancangan utilitas bangunan Pasar Balerong, yaitu sebagai berikut:

 Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan pada bangunan di Kawasan Pasar Rakyar Balerong


mennggunakan 2 jenis pencahayaan.

 Pencahayaan Alami

Penggunaan cahaya alami dioptimalkan pada bangungan tidak hanya sekedar


memperoleh cahaya, tetapi juga membantu dalam masalah penghematan
energi listrik. Pemilihan jenis bukaan, jenis jendela maupun skylight guna
mengoptimalkan terang langit untuk menembus sejauh mungkin ke dalam
ruangan.

 Pencahayaan Buatan

9-5
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Pencahayaan buatan menggunakan tenaga listrik untuk mendapatkan cahaya


yang berasal dari lampu. Penggunaan lampu tidak dapat dihindari tetapi dapat
dihindari intensitas pemakaian lampu yang berlebihan seperti di pagi dan siang
hari. Usaha untuk menghemat biaya listrik dan energi yang dihasilkan oleh
lampu dapat ditempuh dengan beberapa cara:

- Memperhatikan penempatan titik lampu;

- Memakai lampu hemat energy seperti penggunaan lampu LED.

Gambar 9.6 sistem pencahayaan alami

 Sistem Pengkondisian Udara

 Penghawaan Alami

Konsep penerapan penghawaan alami melalui penerapan cross ventilation.


Dengan penerapan cross ventilation akan membuat sirkulasi udara di dalam
ruangan menjadi lancar dan pada aera tertentu dapat menggantikan
penggunaan ac.

 Sistem Sound System Dan Audio Visual

Menggunakan sistem public address untuk mengumumkan informasi di dalam


bangunan, microphone dan speaker sebagai alat pengeras suara, dan CCTV
sebagai alat pemantau keamanan bangunan.

 Sistem Jaringan listrik

Energi listrik yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik pada bangunan
Pasar Balerong ini terdiri dari sumber listrik PLN dan Sumber energi listrik tenaga

9-6
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

sendiri (genenator set). Sumber tenaga listrik ini dari PLN disalurkan ke main
distribution panel (MDP) unit elektrikal di ruang service kemudian dialirkan ke
masing-masing distribution panel (DP) sesuai kebutuhan. Sedangkan tenaga yang
dihasilkan berasal dari generator set yang memproduksi listrik tegangan tinggi.
Tegangan tinggi tersebut dialirkan ke unit elektrikal (MDP pada ruang service) untuk
kemudian dialirkan ke distribution panel (DP).

 Sistem Penanggulangan Kebakaran

Untuk tindakan pencegahan kebakaran menggunakan sistem detektor, yang terdiri


dari tiga jenis, yaitu :

 Smoke Detector (detektor asap), bila asap berada di dalam ruangan yang
melampaui batas normal,alat ini akan bekerja dengan membunyikan alarm ke
ruang monitor.

 Heat Detector (detektor panas), alat ini bekerja bila suhu dalam ruangan
mencapai derajat tertentu, misalnya 58C.

 Fire Detectore (detektor api), alat ini akan bekerja bila tersentuh api.

Bila sudah sudah terjadi kebakaran, maka akan dilakukan pemadaman dengan
menggunakan alat-alat seperti :

 Sprinkle, alat ini akan bekerja jika suhu ruangan mencapai 60-70C. Penutup
membran akan pecah dan akan menyemburkan busa pemadam (foam). Alat ini
dipasang pada plafon atau dinding bangunan, dapat menyemprotkan air
bertekanan atau busa pemadam.

 Fire Hydrant dan Hose Real, yaitu pipa yang menyemprotkan busa pemadam
bertekanan. Panjang selang pipa harus dapat mencapai ke sudut ruangan yang
terjauh.

 Hydrant Pillar, diletakkan di luar bangunan, jarak antar pilar ±100m.

 Fire Extinguisher (pemadam portabel), terdiri dari tabung yang berisi CO2.
Penempatannya diletakkan di tempat-tempat strategis bangunan misalnya pada
lorong tangga atau di sudut-sudut ruangan.

 Jaringan Air Bersih

Sistem jaringan air bersih mempunyai tujuan menyediakan air bersih dengan
kualitas yang tetap baik. Air bersih digunakan pada bangunan ini adalah berasal
dari perusahaan air minum daerah (PAM). Sistem distribusi air bersih dari PDAM
yang ditampung dalam ground tank untuk kemudian dipompa ke roof tank kemudian
disalurkan melalui shaft dan didistribusikan ke tiap-tiap lantai dengan sistem down
feed

 Jaringan Air Kotor

9-7
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

 Air Bekas

Untuk pipa pembuangan digunakan pipa-pipa PVC, untuk pipa-pipa vertikal dan
pembuangan horizontal digunakan pipa PVC atau pipa beton dengan diameter
yang diperhitungkan ukurannya. Air bekas disalurkan ke dalam bak kontrol
kemudian disalurkan ke sumur resapan maupun dialirkan untuk penyiraman
tanaman.

 Air Limbah

Saluran air limbah di tanah/di dasar bangunan dialirkan pada jarak sependek
mungkin ke dalam bak penampungan yang disebut septic tank. Untuk
bangunan dengan penghuni yang cukup banyak, penampungan air limbah
harus menggunakan septic tank berukuran besar yang sering disebut sebagai
pengolah limbah (sewage treatment). Sewage Treatment Plant (STP) adalah
tempat pengolahan limbah yang jumlah kotorannya cukup banyak limbah yang
terkumpul, diolah secara mekanis, diaduk, diberi udara supaya bakteri-bakteri
yang ikut mengolah limbah dapat hidup dengan baik sehingga segera dapat
memproses kotorankotoran/ limbah tersebut. Hasil pengolahan limbah diberi zat
pembersih sehingga air bekas pengolahan limbah dapat dipompa keluar untuk
dibuang melalui saluran-saluran kota atau dapat digunakan kembali, seperti
untuk menyiram tanaman dan mendinginkan alat pendingin (air condition).

 Konsep Sistem Drainase

Sistem drainase (serapan dan pembuangan air hujan) dalam konteks Pasar
Balerong dapat diaplikasikan dalam 2 cara sebagai berikut :

1. Air hujan yang menggenangi area sekitar bangunan dapat langsung


diserap tanah pada bagian yang tidak terbangun. Untuk menghindari
terjadinya penggenangan air, dibuat saluran pemipaan drainase yang
langsung dialirkan menuju sumur resapan.

2. Air hujan yang mengenai bangunan dialirkan melalui talang pada atap
dan dialirkan melalui jaringan pemipaan drainase yang langsung dialirkan
menuju sumur resapan maupun dapat dimanfaatkan untuk menyiram
tanaman pada area-area tertentu.

 Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir menggunakan sistem Faraday.Sistem ini berdasarkan


prinsip menyelubungi bangunan dengan penangkal petir secara merata pada atap
bangunan.

9-8
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

9.2.3 Konsep Perancangan Bangunan

Pemahaman Perencanaan dan perancangan disusun dengan memperhatikan tiga hal


utama:

 Peran Kegiatan yang berlangsung


 Kebutuhan fasilitas, dan

 Prinsip revitalisasi pasar ; revitalisasi fisik, revitalisasi manajemen pengelola,


revitalisasi ekonomi dan revitalisasi sosial budaya

9.2.3.1 Konsep Tata Massa dan Bentuk

Mengadopsi bangunan tradisional bangunan balerong yang bergaya arsitektur


vernakular batak Toba, dengan multi masa. Menerapkan pola tata masa yang
sedikit mendapatkan sinar matahari lansung pada sisi bangunan. Bentuk Massa
bangunan utama pada area Pasar balerong berdasarkan hasil analisis bahwa
lokasi pasar Balerong sering kali terdapat angin yang cukup kencang, sehingga
dengan bentuk bangungan yang melengkung dapat merespon dari kondisi
tersebut. Bentuk bangunan harus mampu memecah angin dan mendistribusikan
udara pada belakang bangunan.

Gambar 9.7 tampak bangunan pasar souvenir dan cafetaria

9-9
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.8 tampak bangunan musholah

Gambar 9.9 tampak bangunan pujasera . bangunan yang difungikan sementara


jadi penampungan pasar sementara pasar Balerong di renovasi.

9.2.3.2 Konsep sirkulasi

Sirkulasi ruang luar :

 Pengunaan koridor sebagai penghubung antar bangunan

 Pengunaan vegetasi berdaun lebat pada jalur pejalan kaki

9-10
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

 Sirkulasi ruang dalam

 Penempatan sikulasi pada area yang mendapatkan pencahayaan

Gambar 9. 10 sirulasi antar bangunan pasar, parkir dan musholah

9.2.3.3 Konsep bukaan bangunan

 Menempatkan bukaaan menghadap utara dan selatan

 Pengunaan atap skylight untuk memaksimalkan cahaya pada bangunan


yang telalu lebar

 Pengunaan ventilasi silang pada bangunan

 Memperhatikan jenis bukaan dan karakter bukaan yang sesuai

9-11
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.11 konsep bukaan memaksimalkan sistem penghawaan alami

9.2.3.4 Zoning Bangunan

Unit-unit bangunan merupakan perwujudan dari penyatuan berbagai unsur


fungsional yang membentuknya. Pengelompokan diarahkan sesuai dengan
kegiatan yang terjadi di dalamnya seperti zoning bangunan pasar, pujasera,
maupun zoning bangunan parkir dan musholah

Gambar 9.12 zoning antar bangunan service dan private

9.2.3.5 Penekanan Bangunan Hijau

Bangunan Hijau adalah gerakan untuk pelestarian alam dan lingkungan dengan
mengutamakan efisiensi energi (arsitektur ramah lingkungan). Dikutip dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Green_building, dijelaskan bahwa green building
dirancang secara keseluruhan untuk mengurangi dampak lingkungan pada
kesehatan manusia yaitu dengan:

1. Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lainnya

2. Melindungi kesehatan karyawan dan meningkatkan produktivitas kerja

3. Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan

Untuk menggunakan konsep green building tidak perlu mengorbankan


kenyamanan dan produktivitas akibat penggunaan materi hemat energi. Manfaat
dari kepemilikan green building sebagai berikut:

1. Rendahnya biaya operasional, sebagai akibat efisiensi dalam pemanfaatan


energi dan air.

9-12
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

2. Lebih nyaman, dikarenakan suhu dan kelembaban ruang terjaga.

3. Pembangunan wajib memberikan perhatian dalam hal pemilihan material


yang relatif sedikit mengandung bahan kimia.

4. Sistem sirkulasi udara yang mampu menciptakan lingkungan dalam ruang


yang sehat.

5. Mudah dan murah dalam penggantian berbagai komponen bangunan

6. Biaya perawatan dan perawatannya yang relatif rendah.

Penerapan Green Architecture dilakukan dengan beberapa konsep maupun


langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memiliki Konsep High Perfomance Building & Earth Friendly

 Dapat dilihat dari dinding bangunan, terdapat kaca di beberapa


bagiannya. Fungsinya adalah untuk menghemat penggunaan elektrisiti
untuk bangunan terutama dari segi pencahayaan dari lampu.

 Menggunakan energi alam seperti angin, sebagai penyejuk


lingkungan.

 Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung ramah pada


lingkungan seperti keramik dengan motif kasar pada lantai untuk
mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dari dinding yang
berkaca, maupun bahan material yang telah tersertifikasi ramah
lingkungan.

 Kolam air disekitar bangunan berfungsi selain dapat memantulkan


sinar lampu, juga dapat mereduksi panas matahari sehingga udara
tampak sejuk dan lembab.

2. Memiliki Konsep Sustainable

Pembangunannya sangat di konsepkan, menelaah lahan lingkungan


wilayah yang sangat terbatas, dengan konsep alamiah dan natural,
dipadukan dengan konsep teknologi tinggi, bangunan ini memungkinkan
terus bertahan dalam jangka panjang karena tidak merusak lingkungan
sekitar.

3. Memiliki Konsep Future Healthly

 Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang mengelilingi


bangunan, membuat iklim udara yang sejuk dan sehat bagi kehidupan
sekitar, lingkungan tampak tenang, karena beberapa vegetasi dapat
digunakan sebagai penahan kebisingan.

9-13
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

 Dinding bangunan curtain wall yang terdapat UV protector untuk


bangunan itu sendiri. Tentunya ini semua dapat memberi efek positif
untuk kehidupan.

 Pada bagian atap gedung, terdapat tangga untuk para pengguna yang
akan menuju lantai atas. Ini dapat meminimalisasi penggunaan listrik
untuk lift atau eskalator.

 Tentu lebih menyehatkan, selain sejuk pada atap bangunan terdapat


rumput yang digunakan sebagai green roof, pengguna juga
mendapatkan sinar matahari.

4. Memiliki Konsep Climate Supportly

Dengan konsep penghijauan, sangat cocok untuk iklim yang masih


tergolong tropis (khatulistiwa). Pada saat penghujan, dapat sebagai
resapan air, dan pada saat kemarau, dapat sebagai penyejuk udara.

5. Memiliki Konsep Esthetic Usefully

Penggunaan green roof, selain untuk keindahan dan agar terlihat menyatu
dengan alam, juga dapat digunakan sebagai water catcher sebagi proses
pendingin ruangan alami karena sinar matahari tidak diserap beton secara
langsung. Ini juga menurunkan suhu panas di siang hari dan sejuk di
malam hari untuk lingkungan sekitarnya. Desainnya yang melengkung
digunakan agar penyerapan matahari oleh kulit bangunan dapat di
minimalisasikan.

 Penggunaan Langgam Gorga Batak Toba

Pada bagian atas dipakai langgam gorga simeoi-eoi masiolan yang


dibuat secara berlawanan yang bermakna kegembiraan. Pada bagian
bawah motif gorga Jengger motifnya berbentuk kepala manusia yang
memiliki fungsi sebagai penjaga rumah .

9-14
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.13 Langgam gorga

9-15
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

9.3 KONSEP TATA RUANG DALAM

9.3.1 Hubungan Antar Ruang

Konsep hubungan antar ruang yang digunakan pada Pasar Balerong berdasarkan
kegunaan dari ruang itu sendiri. Hubungan antar ruang pada tata ruang dalam didesain
berdasarkan fungsi dari ruang-ruang tersebut, karena adanya sifat terbuka dan tertutup
terhadap sinar matahari. Pada Pasar Balerong yang terdiri dari beberapa ruang
merupakan hubungan antar ruang yang dapat ditentukan secara visual, dapat dibentuk
dan diciptakan dari elemen-elemen pembentuk ruang. Elemen pembentuk ruang seperti
dinding dan material yang digunakan sangat mempengaruhi sifat terbuka dan tertutup
pada ruang.

9-16
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.11 Hubungan Antar Ruang

9.3.2 Tekstur

Pada Pasar Balerong suasana rekreatif dan edukatif memerlukan tekstur bangunan yang
cukup bervariasi untuk memberikan kesan menyatu dengan taman disekitarnya. Tekstur
yang diaplikasikan pada tata ruang dalam, yaitu:

1. Penggunaan material kasar :

Ornamen pada dinding menggunakan motif gorga sitompi pada dinding.

2. Penggunaan greenwall pada bangunan yang berfungsi sebagai daya tarik dan untuk
menyejukkan ruangan.

3. Penggunaan material halus dapat berupa kaca.

9-17
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.15 tekstur bangunan pada komleks

9.3.3 Skala

Pengolahan kualitas ruang salah satunya dapat dicapai melalui bentuk skala dan
proporsi. Kualitas ruang dapat diciptakan melalui pengolahan skala ruang melalui
pengolahan tinggi rendahnya langit-langit, lebar-sempitnya dinding maupun tinggi
rendahnya. Bangunan Pasar Balerong menempatkan skala proporsi yang seirama dan
memiliki komposisi secara visual melalui gubahan massa. Sehingga massa yang memiliki
ketinggian berbeda dan penempatan masanya disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kegiatan sejenis.

9-18
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.16 proporsi ruang antar bangunan

9.3.4 Sirkulasi Tata Ruang Dalam

Perencanaan sirkulasi pada tata ruang dalam diupayakan sebagai sirkulasi yang
mempunyai fleksibilitas cukup tinggi sehingga memberikan kemudahan bagi pengunjung
untuk mengakses ke setiap bagian-bagian di dalam ruang. Selain mempunyai fleksibilitas
yang tinggi, sirkulasi tata ruang dalam juga diupayakan agar pengunjung dapat tetap bisa
merasakan kesatuan dengan lingkungan sekitar yang diterapkan pada :

 Sirkulasi horizontal

Diusahakan merupakan sirkulasi terpendek, sirkulasi tercepat, dan fleksibilitas tinggi


Penerapan sirkulasi terpendek pada bangunan bertujuan agar pengunjung dapat
mencapai bagian lain di dalam ruang dengan lebih cepat. Selain itu, pengunjung
yang mempunyai waktu sedikit yang berada di Pasar Balerong dapat melihat semua
ruang yang ada di dalam bangunan.

Gambar 9.17 sirkulasi antar bangunan

 Sirkulasi vertikal

Penerapan sirkulasi vertikal pada bangunan agar pengunjung dapat lebih mengenal
fasilitas yang ada dalam Pasar Balerong di dengan mengikuti alur sirkulasi
berputar dari entrance sampai exit.

9-19
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.18 Konsep gubahan massa

9.4 KONSEP TAMPILAN BANGUNAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

Pada bangunan Pasar Balerong yang dirancang sebagai bangunan ramah lingkungan,
sehingga harus merupakan bangunan yang hemat energi, membatasi lahan terbangun,
sirkulasi udara yang selalu mengalir di dalam ruangan dengan menggunakan banyak
bukaan, dan material ramah lingkungan.

Fasad bangunan sebagai salah satu elemen dalam bangunan perlu memerhatikan
material yang dipakai serta bentuk dari fasad itu sendiri. Salah satunya dengan
menerapkan material kaca sebagai bukaan pada fasad sehingga cahaya yang masuk ke
dalam ruangan menjadi optimal, dan tidak diperlukan pemakaian lampu pada siang hari.

Gambar 9.20 Fasade Bangunan

9-20
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

9.5 KONSEP PERANCANGAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE

Konsep bangunan ramah lingkungan yang diterapkan pada Pasar Balerong

9.5.1 Dalam Efisiensi Penggunaan Energi

Dalam efesiensi penggunaan energi, maka dapat dilakukan beberapa hal berikut ini:

 Penggunaan panel surya (solar cell) untuk memanfaatkan energy panas matahari
sebagai sumber pembangkit tenaga listrik alternative. Penggunaan panel surya
dapat dimulai dari hal-hal sederhana seperti sebagai pemanas air, maupun untuk
lampu penerangan.

 Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara buatan (air


conditioner). Menggunakan ventilasi, bukaan, dan cross ventilation.

 Memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami, berupa desain dan konfigurasi


bukaan yang dapat memasukkan sebanyak-banyaknya terang langit ke dalam
bangunan.

 Penggunaan penangkap air hujan (rainwater harvesting) untuk memanfaatkan air


hujan yang intensitasnya besar di daerah tropis untuk kebutuhan air alternative
dalam bangunan.

9.5.2 Dalam Efisiensi Penggunaan Lahan

Fungsi lahan cukup penting untuk area penyerapan air hujan, selain itu juga digunakan
sebagai area terbuka hijau. Penggunaan lahan perlu dioptimalkan agar area resapan dan
ruang terbuka hijau cukup tersedia dengan baik. Selain mengoptimalkan lahan juga
diperlukan langkah-langkah lain sebagai berikut:

 Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkan dengan
berbagai inovasi, misalnya pembuatan taman diatas bangunan (roof garden)

 Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (ruang luar) dapat
menjadi inovasi untuk mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan
fleksibilitas ruang yang lebih besar.

 Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak mudahmenebang


pohon-pohon, sehingga tumbuhan yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi
dengan bangunan

 Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (sesuai dengan


fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan sebelumnya) dapat menjadi inovasi untuk

9-21
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang yang


lebih besar.

 Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat menjadi tolak
ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan.

9.5.3 Dalam Efisiensi Penggunaan Material

Efisiensi penggunaan material dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikutl:

 Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa
digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama (beton daur ulang).

 Melakukan penggunaan teknologi dan material baru.

 Memilih material yang telah memenuhi standart material ramah lingkungan.

9.5.4 Dalam Manajemen Air Limbah

Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water, grey water)
yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota. Selain itu memanfaatkan
kembali limbah yang masih dapat digunakan salah satunya untuk keperluan menyiram
tanaman.

9.6 KONSEP PERANCANGAN LANDSCAPE

9.6.1 Fungsi Taman

Konsep taman diaplikasikan pada lokasi melalui konsep taman secara fungsional, fungsi
taman berkaitan dengan fungsi hidrorologis, ekologi, kesehatan, estetika dan rekreasi.
Manfaat Taman memiliki keindahan (tajuk, tegakan pengarah, pengaman, pengisi dan
pengalas), mengurangi pencemaran, meredam kebisingan, memperbaiki iklim mikro,
daerah resapan, penyangga sistem kehidupan dan kenyamanan. Taman Kota mutlak
dibutuhkan bagi kota, keserasian, rekreasi aktif dan pasif, nuansa rekreatif, terjadinya
keseimbangan mental (psikologis) dan fisik manusia, habitat, keseimbangan eko-sistem.

Fungsi-fungsi taman sebagai berikut:

 Fungsi Hidrologis

Taman dapat berperan dalam membantu fungsi hidrologi dalam hal penyerapan air.
Pepohonan melalui perakarannya yang dalam mampu meresapkan air ke dalam
tanah, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan
jumlah aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir.

9-22
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Diperkirakan untuk setiap hektar ruang terbuka hijau, mampu menyimpan 900 m 3 air
tanah per tahun

 Fungsi Kesehatan

Taman yang penuh dengan pohon merupakan produsen oksigen yang belum
tergantikan fungsinya. Peran pepohonan yang tidak dapat digantikan yang lain
adalah berkaitan dengan penyediaan oksigen bagi kehidupan manusia. Setiap satu
hektar ruang terbuka hijau diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna
dikonsumsi 1.500 penduduk per hari, membuat dapat bernafas dengan lega.

 Fungsi Ekologi

Taman mempunyai fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga kualitas lingkunga.


Bahkan rindangnya taman dengan banyak buah dan biji-bijian merupakan habitat
yang baik bagi burung-burung untuk tinggal, sehingga dapat mengundang burung-
burung untuk berkembang. Kicauan burung dipagi dan sore akan terdengar lagi.
pentingnya tanaman dan hutan sebagai  paru-paru kota yang diharapkan dapat
membantu menyaring dan menyerap polutan di udara.

 Fungsi Rekreasi

Taman dapat juga sebagai tempat berolah raga dan rekreasi yang mempunyai nilai
sosial, ekonomi, dan edukatif. Tersedianya lahan yang teduh sejuk dan nyaman,
mendorong warga kota dapat memanfaatkan sebagai sarana  berjalan kaki setiap
pagi, olah raga dan bermain, dalam lingkungan kota yang benar-benar asri, sejuk,
dan segar sehingga dapat menghilangkan rasa lelah.

 Fungsi Estetika

Dengan terpeliharanya dan tertatanya taman dengan baik akan meningkatkan


kebersihan dan keindahan lingkungan, sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman
yang indah, dapat juga digunakan warga setempat untuk memperoleh sarana
rekreasi dan tempat anak-anak bermain dan belajar. Bahkan taman kota indah
dapat mempunyai daya tarik dan nilai jual bagi pengunjung.

9-23
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.21 Konsep Taman DI Pujasera

9.6.2 Penataan Landscape

Untuk menciptakan suasana yang nyaman, asri, diperlukan penataan terhadap elemen-
elemen landscape yaitu;

1. Elemen lunak (soft material) seperti tanaman, air dan tanah

 Rumput, olahraga yang dilakukan di taman tidak hanya jogging, namun ada
beberapa olahraga yang tidak menggunakan fasilitas jogging track, misalnya
senam, yoga, dsb. Selain itu juga biasanya masarakat piknik dengan membawa
makanan dari rumah, sehingga adanya padang rumput ini lebih disukai
masyarakat unuk melakukan aktivitas tersebut.

 Air, adanya kolam dan air mancur di plasa utama juga berfungsi sebagai
sculpture dan pusat orientasi taman

 Tanaman, pepohonan dan tanaman perdu merupakan unsur dominan dalam


penataan landscape . Untuk fungsi pengarah dapat ditanami jenis pohon
(glodokan tiang, palem dll), untuk fungsi peneduh dapat ditanami pohon
(beringin, asam kranji,sawo kecik, ketapang dll), untuk fungsi estetis dan
peneduh dapat ditanami pohon (flamboyan, tabebuya, pinus, dadap merah dll)
dan tanaman perdu ditanam beberapa tanaman hias, seperti : puring,
bougenville, pucuk merah, soka, iris dll.

 Tanah, area taman bermain (children playground) yang dilapisi pasir halus
untuk safety area bermain anak-anak

2. Elemen keras (hard material) seperti paving, pagar, patung, pergola, bangku taman,
kolam, lampu taman, dan sebagainya.

9-24
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

 Pada jalur pejalan kaki menggunakan paving maupun grass block dengan
tujuan agar lebih rapi dan penyerapan air masih cukup besar, selain itu pada
area jogging track disediakan area relaksasi dengan material batu kerikil.

 Pagar pembatas keliling kawasan tetap menggunakan pagar eksisting dan


sedikit dipugar dengan menambahkan teralis besi agar taman dapat dinikmati
secara visual dari luar dan juga mempertegas fungsi taman sebagai ruang
publik.

Dengan memadukan antara elemen keras dan elemen lunak yang


menghasilkan perpaduan desan landscape yang indah dan menarik. Penataan
landscape juga perlu fasilitas-fasilitas diantaranya :

a. Pohon yang rindang, Ini merupakan aspek terpenting yang harus ada.
Selain sebagai penyaring udara, adanya pohon yang rindang ini
memberikan kesejukan bagi orang yang ada di sekitarnya, sehingga
orang-orang yang beraktivitas di sekitarnya menjadi nyaman.

b. Tempat pejalan kaki, di taman biasanya orang lebih banyak melakukan


aktivitas dengan berjalan kaki, sehingga jalur pejalan kaki harus dibuat
senyaman mungkin.

c. Jogging track, selain berekreasi masyarakat biasanya menggunakan


taman sebagai tempat berolahraga, sehingga jalur jogging track
sebaiknya dibuat terpisah dengan jalur pejalan kaki untuk kenyamanan
saat berolahraga.

d. Tempat duduk yang nyaman, tidak jarang orang sering janji bertemu
dengan teman atau berekreasi dengan keluarga, sehingga haruslah
dibuat tempat duduk yang nyaman untuk orang dapat bercengkrama dan
melihat pemandangan sekitar.

e. Arena bermain anak-anak, tidak hanya para orang dewasa yang datang
ke Parkiran Pasar wisata balerong namun juga anak kecil. Dari itu fasilitas
taman bermain yang sifatnya edukatif dan aman bagi anak-anak perlu
dibuat.

f. Tempat parkir dan aksesibilitas, Dibutuhkan tempat parkir yang memadai


untuk menampung pengunjung yang datang.

g. Fasilitas Pendukung, tidak jarang masyarakat yang menikmati suasana


relaks atau rekreasi membutuhkan fasilitas tempat ibadah dan toilet.

h. Plaza Utama, keberadaan plaza utama sebagai ruang interaksi


masyarakat di dalam tapak.

9-25
LAPORAN RANCANGAN GAMBAR DETAIL
Penataan Dan Revitalisasi Pasar Balerong,
Balige Kabupaten Toba Samosir

Gambar 9.22 Konsep Penataan Lansekap

9-26

Anda mungkin juga menyukai