LAPORAN AKHIR
Kawasan
MALIOBORO
PENDAHULU
Tahapan Pekerjaan
TAHAP PERSIAPAN 1 DATA
LAPORAN
1 BULAN
Data Sekunder
AN
Hasil Survey Lapangan :
TAHAP Diagram
PENGUMPULA Grafik
Peta
N DATA Peta
tematik,
dll
2
LAPORAN ANTARA
PROGRAM BANGUNAN & LINGUNGAN
1,5 BULAN
Wilayah Perencanaan
KONSEP DASAR
TAHAP ANALISIS VISI
PERANCANGA
N TATA
PEMBANGUNA
BANGUNAN &
N
LINGKUNGAN
Analisis pengembangan
pembangunan berbasis
MASYARAKA
peran masyarakat
PERAN
3 RENCANA UMUM & PANDUAN RANCANGAN
T
RENCANA Rencana Tapak
UMUM
Rencana Sistem Pergerakan
& Aksesibilitas Lingkungan
TAHAP PERUMUSAN &
LAPORAN AKHIR
Berkelanjuta
• Pencemaran Lingkungan n
Sistem Sirkulasi • Kenyamanan Sirkulasi
& Transportasi dan bertransportasi Terintegrasi
• Kenyamanan Pejalan
Kaki Manusiawi
Lahan
1. Struktur Peruntukan
A. 2. Koridor
Intensitas
Jalan Pemanfaatan Lahan
Koridor Utama - Selain bangunan cagar budaya, ketinggian bangunan maksimal 18 meter sampai
kedalaman 60 meter dari garis batas luar rumija dan membentuk sudut 45º dari as jalan.
- Sedangkan untuk sebelah dalam/belakangnya lebih dari 60 meter dari garis batas luar
rumija diperbolehkan untuk dibangun lebih tinggi lagi dari ketentuan ketinggian
bangunan pada lahan di depannya, dengan membentuk sudut pandang 45º dari titik
ketinggian yang diperkenankan dan apabila dikehendaki lain (sudut pandang >45º) harus
ada persetujuan dari Walikota Yogyakarta; ketinggian maksimum sebesar 32 (tiga puluh
dua) meter.
Koridor Pelingkup - Distribusi intensitas harus tetap mempertahankan karakter streetscape kawasan
dan Ventilasi dengan mengacu aturan intensitas lahan.
B. Bangunan Cagar Budaya - Distribusi intensitas harus tetap mempertahankan karakter bangunan dan streetscape
kawasan dengan mengacu aturan intensitas lahan.
C. Distrik - Distribusi intensitas memperhatikan daya dukung lingkungan dengan mengacu
aturan intensitas lahan.
- Orientasi pembangunan bangunan baru atau perbaikan ke arah bangunan vertikal,
jika memungkinkan bersifat komunal (rumah susun).
D. Ruang Terbuka - Pengaturan intensitas rendah untuk keseimbangan daya dukung lingkungan.
E. Persimpangan - Distribusi intensitas harus tetap mempertahankan karakter streetscape kawasan
dengan mengacu aturan intensitas lahan.
Rencana Umun & Panduan Rancang
A. 3. Koridor
TataJalan
Bangunan
Koridor Utama - Tata bangunan dan kualitasnya membentuk sense of place dan identitas koridor.
- Tiap blok / penggal koridor diatur dengan tema tertentu untuk memunculkan citra
ruang yang khas melalui pengaturan fasade dan street furniture.
Koridor Pelingkup - Tata bangunan dan kualitasnya membentuk sense of place dan identitas koridor
dan Ventilasi
B. Bangunan Cagar Budaya - Tata bangunan dan kualitasnya membentuk identitas yang khas sebagai warisan
budaya lokal melalui gaya arsitektur, material bangunan, dan sebagainya
C. Distrik - Tata bangunan permukiman diatur secara seimbang dan proporsional
dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan.
- Kampung-kampung yang berperan sebagai kampung wisata dikembangkan
dengan penentuan tema atau keunikan tertentu dan hirarki yang jelas.
D. Ruang Terbuka - Penataan bangunan pendudkung sebagai elemen pelengkap yang selaras dengan
desain kawasan
E. Persimpangan - Tata bangunan dan pengolahan massa bangunan harus menjaga daerah bebas pandang.
- Tata bangunan yang membingkai persimpangan jalan mampu
menonjolkan/mempertegas persimpangan.
Rencana Umun & Panduan Rancang
A. 4. Koridor
Sistem Jalan Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Koridor Utama - Kemudahan akses dan pergerakan bagi orang, barang, dan kendaraan
- Penetapan fungsi jalan sebagai jalur pedestrian penuh (full pedestrian) secara
bertahap, semi pedestrian, dan jalur kendaraan.
- Kontinuitas jalur pedestrian dan jalur kendaraan non-motoris untuk mendukung
keamanan dan kenyamanan pergerakan.
- Street furniture dikoordinasikan dalam desain, warna, dan skala yang mendukung
karakter koridor dan tema tata bangunan.
- Pengaturan titik-titk parkir kendaraan.
- Pengaturan space sharing.
Koridor Pelingkup - Kemudahan akses dan pergerakan bagi orang, barang, dan kendaraan.
dan Ventilasi - Pengaturan titik-titk parkir kendaraan.
- Pengaturan titik-titik parkir komunal kendaraan.
- Pengaturan space sharing.
B. Bangunan Cagar Budaya - Kemudahan akses dan pergerakan bagi orang,dan kendaraan.
- Pengaturan parkir bagi BCB yang telah memiliki daya tarik atau yang akan dikembangkan.
C. Distrik - Kemudahan akses dan pergerakan bagi orang, barang, dan kendaraan.
D. Ruang Terbuka - Pola penataan sirkulasi yang menarik dan merata untuk pengunjung
E. Persimpangan - Pengembangan jalur pedestrian dan jalur kendaraan non-motoris yang menerus.
Rencana Umun & Panduan Rancang
5. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Rencana Umun & Panduan Rancang A. Koridor Jalan - Pengembangan koridor sebagai ruang terbuka publik mampu menciptakan
identitas koridor.
- Pengembangan jalur hijau menerus guna meningkatkan kenyamanan pejalan kaki,
berupa vegetasi perindang maupun vegetasi rendah (perdu).
B. Distrik - Penyediaan ruang terbuka hijau yang seimbang untuk meningkatkan daya
dukung lingkugan permukiman sekaligus berorientasi sebagai ruang terbuka
publik.
C. Ruang Terbuka - Pengembangan ruang terbuka terdiri dari hard and soft landscape yang seimbang.
- Pengembangan vegetasi beragam, disamping menjaga fungsi ekologis juga sebagai
elemen arsitektural.
D. Persimpangan - Pengembangan vegetasi rendah pada daerah bebas pandang (perdu).
A. 6. Koridor
TataJalan
Kualitas Lingkungan
- Penataan signage untuk membuat hidup streetscape dann menambah karakter
bangunan dan lingkungan.
- Skala signage yang manusiawi agar dapat diapresiasi oleh pejalan kaki dengan
mudah melalui aturan bentuk dan dimensi.
- Pengaturan wajah jalan (façade) sesuai dengan tema blok koridor untuk memperkuat
citra streetscape.
B. Distrik - Penataan signage mempertimbangkan tujuannya sebagai pelengkap
lingkungan permukiman.
- Bagi kawasan kampung wisata desain signage disesuaikan dengan tema wisata
dan karakter uniknya.
C. Ruang Terbuka - Penataan street furniture disesuaikan dengan desain yang memperkuat karakter
ruang terbuka.
D. Persimpangan - Pengaturan skala signage yang dapat diapresiasi dengan mudah namun tidak
merusak kualitas dan karakter lingkungan.
- Pengaturan material dan pencahayaan pada signage terkait kemanan bagi pengguna
jalan.
- Penempatan signage menghindari persaingan dengan rambu-rambu lalulintas dan
public yang memang diperlukan.
Rencana Umun & Panduan Rancang
konsep umum
Stasiun Tugu
Akses Antar Kota &
‘welcoming corridor’ Provinsi
1
Terdapat BCB dengan gaya Entry
Low Commercial
Point
arsitektur indis (Indo-Belanda) Diversity
perpaduan antara budaya barat High Commercial
dengan budaya lokal (timur) Diversity
kaki
Pengolahan Fasad
Sesuai Tema
(warna, ornamen,
dll) Papan Nama