Anda di halaman 1dari 28

DINAS PERHUBUNGAN

KOTA YOGYAKARTA

PENATAAN TRANSPORTASI
PERKOTAAN / HERITAGE CITY
(Kawasan Malioboro)
ISU STRATEGIS
• Kota Yogyakarta merupakan salah satu tujuan utama pariwisata di
Indonesia.
• Potensi pariwisata yang dimiliki tidak hanya menampilkan keindahan
alam saja, namun juga menawarkan nuansa budaya khususnya budaya
jawa dengan cita rasa seni yang tinggi serta pariwisata sejarah,
pendidikan dan kuliner, layak disebut “HERITAGE CITY”
• Malioboro sebagai bagian dari Kota Yogyakarta, menjadi salah satu
tujuan wisata utama di Yogyakarta dan sudah “mendunia”

Malioboro memiliki Daya Tarik Wisata dan nilai


ekonomi yang tinggi sebagai pusat jasa komersial
tingkat regional, kota bahkan sampai ke
mancanegara (internasional)
• Kunjungan Wisatawan April 2012  Malioboro dan Kraton
Yogyakarta dikunjungi oleh 41.085 orang wisatawan domestik, dan
7.153 orang wisatawan mancanegara
• Kunjungan Wisatawan Mei 2012  jumlah pengunjung meningkat
menjadi 79.017 orang wisatawan domestik dan 10.804 orang
wisatawan mancanegara
(sumber http://www.bisnis-jateng.com)
Permasalahan Transportasi
di Kawasan Malioboro saat ini
• Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Malioboro terutama pada hari libur
• Ruang lalu lintas bagi angkutan umum (Trans Jogja) yang terbatas
• Belum ada jalur sepeda dan difabel yang layak
• Ketidaknyaman para pejalan kaki dalam menyusuri Malioboro
• Keamanan dan keselamatan pejalan kaki yang menyeberang
• Keterbatasan Ruang Parkir Bagi Roda 4 dan Bus Wisata
• Konflik antara parkir sepeda motor dengan kenyamanan pejalan
kaki
• Parkir Becak dan Andong tidak tertata
• Ketersediaan ruang publik yang belum layak
SEBAGAI TEMPAT WISATA NYAMANKAH BAGI
PARA WISATAWAN / PEJALAN KAKI ?
RUANG PEJALAN KAKI BERBAGI DENGAN PKL
FASILITAS UNTUK DIFABLE

FASILITAS DIFABLE
TIDAK BERFUNGSI OPTIMAL

FASILITAS UNTUK DIFABLE


Gambaran Kawasan Malioboro (Eksisting)

Parkir roda 2 Jalur Jalur lambat


dan pedestrian kendaraan utk jalur dan
bermotor parkir kend
Jalur hijau &
pedestrian tak bermotor
Jar utilitas Jalur hijau & Pedestrian
Jar utilitas & PKL
Fungsi Koridor Utama Jl.Malioboro
Kondisi Eksisting Ruas Jalan Malioboro

TIMUR BARAT
gambaran kawasan perencanaan kawasan Malioboro
Jl.Pasar Kembang 1 Din. Pariwisata & UPT Malioboro
Jl.Abubakar Ali
2 Dewan Perwakilan Rakyat
3 Kepatihan
10 1
4 Kampung Ketandan
Jl.Gandekan Lor 2
5 Pasar Beringharjo
Jl.Mataram
6 Gedung Agung
11
7 Beteng Vredeburg

3 8 Taman Budaya

9 Taman Pintar

Jl.Bayangkara
5

8 Jl.Suryotomo
6 7

JL.KHA Dahlan Jl.Senopati


10 Kampung Wisata Sosromenduran

11 Kampung Wisata Dagen


Kondisi Sosial Ekonomi

• Data DPD APKLI Jogja, jumlah PKL di kawasan Malioboro  sekitar 2.500 pedagang
baik pedagang makanan atau cinderamata
• Pendataan dari UPT Malioboro, jumlah PKL di Malioboro terdiri dari 100 anggota
paguyuban lesehan, paguyuban angkringan 100 anggota, dan Tridarma sebanyak 900
anggota serta paguyuban-paguyuban lain. (Februari, 2013)
• berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) No.37/2010, jumlah PKL di Malioboro tidak
boleh bertambah
• http://joglosemar.co/2013/02/ribuan-pkl-malioboro-tak-berizin.html

gambaran kawasan perencanaan


PLASA PEDESTRIAN
Mitigasi
1. Perubahan Arus Jl. Bhayangkara menjadi 2 arah
Paket pendukung
Penataan parkir di Bhayangkara
Mitigasi
2. Pemberian Marka dan Perbaikan Simpang

Marka
Perbaikan operasional simpang
Perbaikan geometri simpang (perampingan)
Usulan manajemen lalu lintas jangka pendek
membuat jalur pejalan kaki dengan memindahkan
parkir sepeda motor ke taman parkir Abu Bakar Ali

Sisi Timur Sisi Barat


VISUALISASI PEDESTRIAN AREA
Sumber : Studi RTBL 2013
Taman Parkir Abu Bakar Ali dibuat bertingkat
untuk sepeda motor, dibawahnya tetap untuk
bus pariwisata
Sumber : Studi RTBL 2013
Usulan manajemen lalu lintas jangka pendek
memasang penyeberangan orang dengan APILL
(Pelican Crossing)
JANGKA PENDEK : PEMASANGAN AREA
TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS) DAN CCTV
ATCS Simpang ATCS Simpang
Pingit Tugu
(APBN 2014) (DAIS 2013)

CCTV
Kleringan
(DAIS 2013)

ATCS
Simpang
ATCS
Gondomanan
Simpang PKU
(Kota 2012)
(Kota 2013)

ATCS
ATCS Simpang
Simpang Pos
Ngabean (Kota
(Kota 2012)
2013)
|ITS| Operasional ATCS |

Tampilan Aplikasi Live


Client dan i-Traffic
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA
Panduan rancangan area PKL di koridor utama Malioboro :
• PKL sebaiknya tidak berada gedung pemerintahan seperti komplek DPR, Komplek
Kepatihan, Gedung Agung dan Benteng Vredeburg
• Lapak PKL makanan menggunakan modul yang sama dan menggunakan ornamen
dengan bentuk seperti ornamen lampu khas Malioboro pada rangka besi knock down
• Warna tenda PKL menggunakan warna hijau selaras dengan lampu Malioboro
(sumber : Studi RTBL2013)

Prioritas Kawasan Perencanaan


Visualisasi PKL
PELAYANAN ANGKUTAN UMUM
TRANSJOGA
Usulan Penanganan
Jangka menegah
• Peningkatan kapasitas jalur alternatif/jalan
penyangga Jalan Malioboro (Timur : Jalan Mataram,
Suryotomo, Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk,
barat : Letjen Suprapto, Bhayangkara) dengan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
• Peningkatan Geometrik Simpang Pada Jalur
Alternatif
• Pembuatan Kantong Parkir
• Penataan Parkir Pada Jalur Alternatif
• Road Pricing di Ruas Jalan Malioboro
• Full Pedestrianisasi Pada Kawasan Malioboro
• Pengadaan angkutan feeder dari tempat parkir ke
Kawasan Malioboro yang terintegrasi dengan
angkutan feeder Kawasan Keraton
Closing Statement
Dalam upaya mewujudkan Malioboro yang
lebih baik, perlu koordinasi dan sosialisasi
dengan pihak terkait dan para komunitas
yang ada di Malioboro sehingga upaya
penataan pedestrian (pejalan kaki)
memberikan manfaat yang optimal bagi
semua pihak dan dapat meningkatkan
eksistensi Malioboro sebagai salah satu
tempat tujuan utama di Yogyakarta
NEXT MALIOBORO

BERSAMA KITA BISA !!!!


MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai