Anda di halaman 1dari 9

Membangun Destinasi Pariwisata Kota Semarang Menuju Kota Wisata MICE

Eko Suseno HRM

11 Kota MICE
Versi Tourism Watch Magazine
1. Jakarta 2. Bali 3. Bandung 4. Yogyakarta 5. Makassar 6. Surabaya 7. Medan 8. Manado 9. Semarang 10. Batam

Kelemahan dan Ancaman Kota Semarang Menjadi Kota MICE


Belum Ada Branding Kota Yang Spesifik Tempat Pagelaran Dan Ekonomi Kurang Teratur Promosi Hotel Kurang Terintegrasi Dengan Wisata Wisata Alam Belum Tergarap Secara Maksimal Wisata Kuliner Kurang Tertata Event Kurang Terpadu Tempat Event Belum Dimaksimalkan Event Belum Berdampak Nyata Bagi Kesejahteraan Rakyat Masih Sedikit TIC (Tourism Information Centre) Masyarakat Kota Masih Banyak Yang Belum Sadar Wisata
Sumber : Strategi Pengembangan Kota Semarang Menuju Kota MICE Prihatin Tiyanto, Widodo, Agus Baharudin, 2011

Mengembangkan Sarpras dan Informasi Wisata Kota Semarang


Rejuvenation DTW dan Tempat Pagelaran Budaya, Hobby dll Mengembangkan Amenity dan Activity di Lingkungan DTW Mengembangkan Night Life Kota Semarang (Night Bazar, Market, Culture etc) Membangun IMC Pariwisata Di Lingkungan Stakeholder Pariwisata Mengintegrasikan TIC dengan Hotel, Restoran Dan Pusat Keramaian (mall, kampus dll)

PROFIL PROGRAM
E. Lingkup Pengembangan Pengembangan pengelolaan Night Bazaar yang terintegrasi antara pengelola dan pedagang Diversifikasi produk dan atraksi Night Bazaar yang memperkuat nuansa bazaar seperti entertainment live show. Penyelenggaraaan paket-paket festival event yang mempunyai daya tarik yang kuat bagi wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga secara tidak lansung menjadi promosi ke luar negri. Pengembangan harmonisasi antara kesenian-budaya , bisnis dan hiburan Pengembangan fasilitas keamanan di kawasan Night Bazaar dan sekitarnya sebagai langkah preventif terhadap ancaman keamanan(early warning system) Pengaturan sistem parkir antara titik masuk dan titik keluar kawasan sebagai antisipasi kemacetan. Organisasi Pelaksanaan Program Leading Sector Sektor Terkait : Dinas Perindustrian dan Perdagangan : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dishubkominfo, LSM, Swasta/ Investor

Pengembangan kantung-kantung wisata di destinasi dengan daya tarik Night Bazaar sebagai atraksi malam.
A. Deskripsi Program Night bazaar adalah program wisata belanja yang bersifat temporer di malam hari. Selain sebagai wahana wisata belanja dan makanan, program ini juga sebagai wahan konservasi kebudayaan yang biasanya diselenggarkan di sepanjang jalan dengan temporary shelterr seperti tenda,gazebo dan street furniture yang unik. B. Justifikasi Program Program ini merupakan wahana konservasi budaya yang memiliki potensi dan peran besar sebagai wahana promosi pariwisata Night Bazaar merupakan pangsa pasar yang memberikan alternatif dan memberikan kepuasan konsumen dalam berbelanja. Semarang sebagai pusat hiburan dan perbelanjaan, memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan Night Bazaar menjadi salah satu aktifitas perputaran ekonomi masyarkat.

F.

Pengembangan Fasilitas

TRANSPORTASI

BECAK WISATA KURSI TAMAN, LAMPU TAMAN, SCULPTURE, DLL EVENT&TOURISM INFORMATON CENTER SISTEM KEAMANAN, SISTEM SANITASI

STREET FURNITURE INFORMASI

C. Target Pasar Target pasar dari aktivitas wisata ini adalah wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin menikmati wisata berbelanja. Night Bazaar ini memiliki target pasar domestik-keluarga,remaja dan eksekutif muda dan ekspatriat. Pangsa pasar Night Bazaar cukup luas karena memberikan alternatif dan suasana unik dalam berbelanja di malam hari.

KEAMANAN& SERVIS

D. Aktivitas dan Fasilitas


Kegiatan perdagangan dan pertunjukan kesenian budaya sebagai perwujudan aktivitas ekonomi rakyat dan konservasi budaya. Festival-festival dan pertunjukan yang merupakan perpaduan antara kebudayaan, bisnis dan hiburan. Fasilitas-fasilitas yang perlu dikembangkan adalah sarana transportasi malam jarak pendek, event & tourism information center, sistem keamanan & servis, street furniture

Menjadikan Kota Semarang Sebagai Home Base Wisatawan


Mengintegrasikan Kota Semarang Manjadi Bagian Dari Klaster Pariwisata Semarang Dan Sekitarnya (Sebagai Kesatuan Destinasi Pariwisata). Menyusunan Paket Wisata Semarang dan Sekitarnya

Optimalisasi Peran Masyarakat dan Industri Pariwisata


Membangun Sadar Wisata dan POKDARWIS di Lingkungan Masyarakat

Memfasilitasi Pelaku Industri Pariwisata dalam Pembangunan Pariwisata BPPD GIP Kota Semarang DMO

Pendataan dan Penyusunan Event


Pendataan Berbagai Event Yang Dilakukan Oleh Stakeholder Pariwisata (annualy ataupun Isidental) Penyusunan Calender Of Event Mengintegrasikan Penyusunan Paket Wisata Dengan Calender Of Event

Merumuskan City Branding Kota Semarang


City Branding merupakan strategi dari suatu kota atau wilayah untuk membuat positioning yang kuat di dalam benak target pasar mereka, seperti layaknya positioning sebuah produk atau jasa, sehingga kota dapat dikenal secara luas baik regional ataupun global

Anda mungkin juga menyukai