Anda di halaman 1dari 19

BAB I

LATAR BELAKANG
(MOTIVASI MENDAFTAR SELEKSI DIREKSI PDAM)

Berdasarkan data Beberapa tahun terakhir perkembangan PDAM


Kabupaten Majene mengalami kemunduran dari segi kinerja dan
tingkat kesehatan perusahaan (Dapat dilihat pada hasil rilisan
BPPSPAM) kondisi terakhir Tahun 2018 Kinerja Perusahan dan
Indikator kesehatan berstatus “SAKIT” berada di urutan ke 329
dari 380 PDAM dari penyelenggara SPAM seluruh Indonesia. Sebagai
PDAM yang sudah lama terbentuk/didirikan Tahun 1976 sudah
selayaknya PDAM Majene menjadi PDAM yang maju dan berkinerja
baik serta berstatus sehat.
Disamping Sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat
yang dipercayakan sebagai kota pendidikan selayaknya sarana dan
prasarana yang ada di kabupaten majene bisa terpenuhi salah
satunya akses dan penyedian air bersih/minum, mengingat air
merupakan kebutuhan yang sangat pokok dan fundamental.
Realita atas kondisi ini selalu menjadi perbincangan bahan diskusi
kami jika bertemu dengan rekan/sahabat salah satu consultan
pendamping PDAM di kabupaten Pangkep dan salah satu karyawan
PDAM Kabupaten mamuju, pucuk dicinta ulam pun tiba dikoran
muncul lowongan kerja direksi PDAM Majene, dan berniat mendaftar
dengan asumsi pemikiran lowongan ini dibawah direktur, berselang
hari mengurus berkas bersama teman dikota majene dan sudah jadi,
saya baru tahu ternyata yang dibuka adalah lowongan posisi direktur,
tidak ada rotan akar pun jadi, akhirnya membulatkan hati dan pikiran
untuk mendaftar dengan modal keyakinan sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan pengalaman kerja dipemberdayaan
2. Mengabdi, berkontribusi dan berkarya di kabupaten majene
tempat lahir, karena dalam waktu 9 tahun terakhir bekerja di
daerah lain

1
3. Mampu mengelola PDAM Majene lebih baik dari tahun tahun
sebelumnya
4. Cari kerja
inilah yang melatar belakangi saya untuk menyalonkan diri sebagai
direksi PDAM Majene periode Tahun 2020-2024, dengan Visi dan Misi
Sebagai berikut :

VISI
PDAM MAJENE YANG MAJU
MISI
1. Maju Keuangannya
2. Maju Pelayanannya
3. Maju Operasinya
4. Maju Sumber Daya Manusianya
Untuk mewujudkan misi tersebut diatas, dibuat program sebagai
berikut :
a. Program Hijau Kinerja
b. Program Hijau Pelayanan
c. Program Hijau Operasi
d. Program Hijau Sumber Daya Manusia (SDM)

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN AIR MINUM KAB. MAJENE

A. PROFIL PDAM TIRTA MANDAR KABUPATEN MAJENE


1. Sejarah Pendirian PDAM Kabupaten Majene
Pada tahun 1930 Pemerintah Penjajah membangun penyediaan
sarana air bersih yang bersumber dari mata air Timbo-timbo
dimana pensuplaiannya khusus diperuntukkan kepada pejabat
pemerintah tertentu, Rumah sakit serta MPS.
Setelah jaman kemerdekaan pengelolaan air bersih tersebut
diambil alih oleh dinas PU Kabupaten Majene. Dari tahun ketahun
kapasitas sumber mata air Timbo-timbo mengalami penurunan
yang sangat drastic, sehingga sekitar tahun 1960 sumber mata air
timbo-timbo direhabilitasi dan ditambah kapasitasnya melalui
pembangunan Bronkaptering yang baru dengan kapasitas
seluruhnya 5 l/dt.
Pada tahun 1976 berdasarkan dengan peraturan Daerah No.
5/PD/TH1976 Tanggal 11 juni 1976 didirikan Perusahaan Daerah
Air Minum kabupaten dati II Majene sehingga dengan keluarnya
peraturan Daerah tersebut maka praktis Pengelolaan Air Bersih
yang sebelumnya dikelola oleh Dinas PU kabupaten dati II Majene
dengan sendirinya beralih kepada pihak Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kabupaten Dati II Majene. Dengan beralihnya
pengelolaan Air Bersih kepada PDAM tidak berarti bahwa PDAM
sudah mampu untuk mensuplay air bersih kepada masyarakat
Kota Majene secara keseluruhan. Tetapi sebaliknya pihak PDAM
merasakan semakin berkurangnya debit air dari mata air timbo-
timbo, hal ini terbukti di mana PDAM hanya mampu mencatat
langganan sekitar 165 sambungan Rumah.
2. Kepengurusan PDAM Kabupaten Majene
Kepengurusan Perusahaan pada saat pendiriannya terdiri dari 3
(tiga) Orang Direksi, yaitu 1 (satu) Orang Direktur Utama dibantu 1

3
(satu) Orang Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
dan 1 (satu) Orang Direktur Bidang Teknik.
Masing-masing Bidang dibantu 2 (dua) Orang Kepala Bagian dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu 2 (dua) atau
3 (tiga) Kepala Seksi dan masing-masing Kepala Seksi dibantu
beberapa (orang) Staf yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
beban kerja.
Dengan kepengurusan sebagaimana diuraikan diatas dengan
mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) maupun Keputusan Menteri Negara Otonomi
Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan
Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
mengisyaratkan Struktur Organisasi Kepengurusan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) pada saat pendiriannya sangat gemuk
tidak sesuai dengan beban kerja berdasarkan jumlah pelanggan
yang saat pendiriannya jumlah pelanggan dibawah 10.000 SR (tipe
A).
Penetapan Kepegawaian dan Struktur Organisasi sesuai aturan
sebagaimana diuraikan diatas setelah jumlah pelanggan telah
mencapai 30.001 sampai 50.000 pelanggan (tipe C).
3. Sumber Air Baku Dan Instalasi Pengolahan Air (Ipa)
Untuk mengatasi hal ini maka pada tahun 1976, dibangun
instalasi pengolahan lengkap Air Bersih dimana sumber airnya
diambil dari Sungai Abaga yang mempunyai kapasitas terpasang
40 l/dt dengan Dana yang bersumber dari APBN dan dilaksanakan
oleh PSAB (Proyek Sarana Air Bersih) Propinsi Sulawesi Selatan
Adapun Pipa transmisi diameter 350 mm sepanjang 5.806,
Reservoar Salabose dan Pipa – Pipa distribusi semuanya
terbangun secara konplit.

4
Pada Tahun 1980 Sumber Air dari Instalsi Abaga tersebut sudah
mulai dioperasikan dan dimana dimanfaatkan oleh masyarakat
Kota Majene. Dari tahun ketahun PDAM terus berbenah dengan
penyempurnaan sarana dan prasarana serta manajemen
perusahaan, karena penduduk makin bertambah dan kebutuhan
akan air bersih terus bartambah sedangkan persediaan air bersih
tetap malah cenderung berkurang disebabkan berkurangnya debit
air sumber air dai Sungai Abaga.
Pada tahun 1986 PDAM tidak mampu lagi melayani daerah-daerah
ujung kota Majene seperti Rangas dan Deteng-deteng dan daerah
yang ketinggian.
Pada tahun 1998 PDAM Majene mengembangkan usahanya di
daerah Kecamatan dengan terbangunnya Sarana Air Bersih IKK
Somba di Ibu Kota kecamatan Sendana dengan Kapasitas
terpasang 5 l/dt yang dibangun dengan Dana APBN yang
dilaksanakan oleh PSAB Ujung Pandang ( Sul-Sel ). Pada tahun
1991 di bangun sebuah Bronkaptering di kelurahan Mangge
dengan kapsitas terpasang 5 l/dt untuk menambah kapasitas
guna memenuhi kebuituhan masyarakat Kelurahan Totoli pada
Umumnya utamanya pada ujung kota majene seperti rangas dan
Deteng-deteng. Upaya –upaya PDAM untuk melayani masyarakat
terus diupayakan dengan dibuatnya DED ( Detail Engenering
Desain ) Kota Mjene namun tidak dapat diwujutkan sesuai apa
yang tertuang dalam DED tersebut disebabkan Kondisi Pendanaan
belum mampu untuk mengasdakan pinjaman dan pengembalian
pinjaman.
Pada tahun 1985 telah dibangun sebuah instalasi pengolahan
lengkap yang berasda di kampung Galung Lombo kec. Tinambung
Kabupaten Polmas dengan kapasitas terpasang 20 l/dt yang
bersal dari dana APBN TA. 1985 yang dikerjakan oleh PT. Wijaya
Kusuma dan dikelola oleh P3P Makassar ( Sul-Sel ), sampai saat
ini sudah dilakukan apreting dari 20 l/dt menjadi 40 l/dt dengan
dana APBN TA 2009 dan belum dapat diproduksi secara maksimal

5
sesuai dengan kapasitas terpasang. Dari tahun ketahun PDAM
terus berbenah diri untuk memenuhi tuntutan masyarakat ,
namun kondisi Air Baku terus berkurang sehingga pasokan
kemasyarakat juga semakin berkurang. Pada tahun 2000 telah
diadakan penambahan Kapasitas di Bronkaptering Mangge dari 5
l/dt menjadi 10 l/dt untuk menambah kebutuhan perkembanhan
masyarakat kelurahan Totoli kecamatan banggae.
Pada tahun 2003 telah dibangun sebuah sarana Air Bersih di
Desa Sendana Kecamatan Sendana dengan kapasitas terpasang 5
l/dt. Dengan sumber dana APBN tahun 2003 yang diperuntukkan
untuk melayani kebutuhan dermaga Palipi dan masyarakat palipi
dan Banua, namun setelah serlesainya proyek kembali tidak
dapat difungsikan akibat datangnya banjir bandang pada akhir
tahun 2003 yang menyebabkan Intake mangalami kerusakan,
baru tahun 2004 baru dapat difungsikan setelah intake tersebut
sudah diperbaiki, namun untuk menjaring pelanggan baru tahun
2006 setelah berita acara penyerahan dari P2SP Makassar. Tahun
2005 telah dibangun Sarana Air Bersih IKK Pamboang yang
bersumber dana dari APBN TA 2005 dengan kapasitas terpasang 5
l/dt. Tahun 2006 telah diadakan renovasi sistim prasarana air
bersih IKK Somba dengan penambahan kapasitas 5 l/dt dan
penambahan jaringan distribusi dan pembuatan intake baru.
Tahun 2007 pembangunan prasarana air minum IKK Malunda
kapasitas terpasang 10 l/dt dengan desain IPA dari PT Wijaya
Kusuma Emindo dengan dana APBN. Tahun 2008 dengan bantuan
APBN prasarana Mangge merenovasi dengan penggantian pipa
Distribusi Mangge. Tahun 2009 dengan bantuan APBN telah
dibangun IKK Banggae Timur dengan kapasitas terpasang 20 l/dt,
merenovasi IPA Galung Lombok dengan apreting dari kapasitas 20
l/dt menjadi 40 l/dt. Pada tahun 2009 dibangun IKK tammerodo
dengan kapasitas terpasang 10 l/dt dengan sumber dana APBN.
Sampai saat in PDAM baru dapat menyediakan prasarana air
bersih dengan jumlah kapasitas terpasang seluruhnya 135 l/dt

6
dan kapasitas produksi seluruhnya berjumlah 50 l/dt dengan
jumlah sambungan sebesar 6.124.

B. IDENTIFIKASI KONDISI INTERNAL DAN EXTERNAL


Berdasarkan kondisi saat ini kendala utama yang dihadapi oleh
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Majene adalah tidak
seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan eksisting yang ada
sekarang, sehingga masih banyaknya calon-calon pelanggan yang
tidak memiliki akses air minum, dan hasil kategori kinerja untuk
tahun anggaran 2016, 2017, 2018 untuk PDAM Kab. Majene berada
pada peringkat 329 dari 380 dari seluruh PDAM di Indonesia dengan
status “SAKIT”

7
Masalah dan penyebabnya serta rencana tindak lanjut adalah sebagai
berikut :
ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL DAN KEUANGAN
Permasalahan
a. Terbatasnya suplai air baku terutama pada saat musim kemarau
terutama di IPA Abaga yang merupakan penyuplai air terbesar
khususnya di wilayah Kota Majene

8
b. Kapasitas IPA galung Lombok yang masih sangat rendah yang bisa
di harapkan menjadi penyuplai air ke Kota Majene untuk
membantu IPA Abaga dan IPA puawang
c. Masih kurangnya jaringan eksisting yang ada saat ini sehingga
banyaknya wilayah-wilayah yang masih belum dapat akses air
perpipaan
d. Banyak pipa jaringan eksisting yang ada saat ini sudah
melewati/melebihi umur ekonomis menyebabkan sering terjadinya
kebocoran-kebocoran apabila ada tekanan baik dari tekanan air
dalam pipa maupun tekanan dari kendaraan atau beban berat dari
luar.
e. Kurangnya sarana dan prasarana khususnya di bahagian teknis
baik kendaraan operasional maupun alat-alat untuk teknis.
f. Kurangnya sumber daya manusia yang memahani masalah
perairminuman (latar belakang pendidikan Teknik).
g. Tidak adanya SOP yang baku dalam PDAM Majene sehingga
operasional tidak berjalan dengan baik. Mengakibatkan tupoksi
setiap karyawan juga tidak jelas.
h. Jumlah piutang air sejak berdirinya sampai dengan kondisi terakhir
Tahun 2018 sangat tinggi.
i. Tingkat kedisiplinan pegawai yang sangat kurang.
j. Komitmen pemilik dan juga manajemen PDAM selama ini tidak kuat
untuk membawa PDAM kearah yang lebih baik.
k. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tidak menjadi tolak ukur
untuk mencapai tujuan dan untuk mencapai target yang
diharapkan.
l. Tingkat kehilangan air (NRW) yang masih sangat tinggi dari standar
nasional 20%
Penyebab
a. Aktivitas masyarakat pada DAS (Daerah Aliran Sungai) masyarakat
banyak melakukan penebangan pohon pada daerah aliran sungai
mengakibatkan sungai cepat mengalami penurunan debit air pada
saat musim kemarau

9
b. Tingginya biaya listrik pada IPA galung Lombok tidak sebanding
dengan jumlah pelanggan yang dilayani IPA tersebut
mengakibatkan kemampuan untuk membiayai tergantung pada
pelayan IPA yang lain
c. Kurangnya perhatian pusat dan juga daerah dan juga investor
terhadap kondisi PDAM majene sebagai akibat dari kinerja yang
kurang meyakinkan beberapa tahun terakhir (selalu dalam kondisi
sakit)
d. Ketidakmampuan PDAM melakukan investasi khususnya
penambahan jaringan karena kondisi keuangan yang kurang stabil.
e. PDAM tidak mampu untuk melakukan pengadaan sarana dan
prasarana disebabkan kondisi keuangan kurang stabil.
f. Penerimaan pegawai yang tidak dilakukan secara professional
g. SOP mungkin dianggap bisa menghambat pekerjaan (Kaku dalam
bekerja) padahal sangat membantu untuk mencapai tujuan.
h. Sebagai akibat kurang maksimalnya pelayanan sehingga
mengakibatkan animo masyarakat untuk membayar tagihan air
juga berkurang (Tidak puas dengan pelayanan). Dan PDAM kurang
tegas dalam menegakkan aturan tentang pemberian sanksi bagi
pelanggan yang menunggak sampai dengan 3 bulah harus dicabut/
ditutup.
i. Perusahaan tidak memberlakukan reward and Funisment sehingga
tidak adanya efek jera terhadap pegawai yang melanggar dan tidak
adanya kebanggaan bagi pegawai yang berprestasi
j. Manajemen harus membuat kontrak kinerja dengan pemilik
sehingga ada tolak ukur dalam menilai peningkatan kinerja serta
tingkat kemampuan keuangan yang stabil.
k. RKAP harus menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan
operasional dalam periode Tahunan sebagai turunan dari Business
Plan dan Juga Rispam
Rencana Tindak perbaikan
a. Teknis

10
1. Intensifikasi (Perluasan dan pengoptimalan) sumber air
baku yang ada
 Pengusulan kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten
Majene untuk di adakannya reboisasi (Penghijauan) di
wilayah hulu sungai atau di daerah aliran sungai Abaga, hal
ini di perlukan dengan harapan suplai air baku di sungai
Abaga kembali normal
 Mencari sumber air baku alternative, salah satu alternative
yang sekarang lagi di laksanakan yaitu adanya SPAM regional
antara kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar
yang dicanangkan pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi
 Melakukan optimalisasi desain IPA dan meningkatkan
kapasitas secara bertahap di IPA Galung Lombok sehingga
dapat menyuplai air ke kota majene
 Perlu adanya aturan yang mencakup tentang
larangan/batasan aktivitas masyarakat yang dapat
mencemari air sungai dalam hal ini peran pemerintah pada
Daerah Aliran Sungai (DAS)

2. Ekstensifikasi (Pengembangan) Sumber Air diwilayah


Pelayanan Kota
Dengan kapasitas yang tersedia saat ini sudah tidak mampu
lagi untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, khususnya di
wilayah perkotaan Kabupaten Majene sehingga perlu adanya
pembangunan atau pengembangan spam yakni peningkatan
kapasitas di SPAM Galung Lombok dan untuk menyuplai air ke
penduduk kabupaten Majene dibutukhan penambahan atau
peningkatan kapasitas (Upreting) sebesar 40 L/dtk yakni ratio
pelanggan yang dapat dilayani sebesar 3.500 Sambungan
Rumah dengan kondisi 10 L/dtk melayani antara 800-1000

11
sambungan dikarenakan di Galung Lombok memakai system
full pompanisasi.
3. Ekstensifikasi di (Wilayah Baru) Pelayanan Tingkat
Kecamatan (IKK)
Sampai saat ini masih ada kecamatan yang belum tersentuh
oleh pelayanan PDAM itu sendiri karena letak dan topografi
yang cenderung terpisah-pisah dan berbukit-bukit sehingga
perlunya dibangun Sumber-sumber pengambilan air baku yang
baru adapun kecamatan-kecamatan yang dimaksud diatas
yaitu :
 SPAM Kecamatan Tammerodo
Melihat kondisi Penduduk kecamatan Tammerodo Sendana
sebahagian besar berada pesisir pantai yang sampai saat ini
belum mendapatkan akses air minum perpipaan disebabkan
SPAM yang ada di Tammerodo Sendana tidak berfungsi
sebagai mana mestinya dengan kapasitas 10 L/dtk dengan
memakai system Gravitasi karena sumber Air baku yang
akan menyuplai kepelanggan adalah sungai manyamba.
 SPAM Kecamatan Sendana
Di Kecamatan Sendana saat ini sebahagian sudah terlayani
oleh PDAM namun dengan kapasitas yang terpasang
sekarang dan wilayah pelayanan yang begitu luas di
kecamatan sendana sudah tidak memungkinkan untuk
melayani wilayah-wilayah yang lain selain wilayah yang
sudah dilayani saat ini, sehingga akan dilakukan
penambahan 1 (Satu) Paket Intake Kapasitas 10 l/dt di
sungai Palla-pallang/Bodi untuk melayani desa-desa yang
berada diwilayah tersebut (Poniang, Podang, Parrassangan)
dll. Karena SPAM yang juga ada di Palipi sudah tidak
beroperasi lagi.
4. Melakukan penambahan jaringan perpipaan di wilayah yang
berpotensi untuk menambah pelanggan serta melakukan

12
peremajaan perpipaan yang sudah melewati umur ekonomis
sehingga tingkat produktifitasnya maksimal.
5. Melakukan pengadaan peralatan yang sangat mendesak/urgen
serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk
meminta bantuan pengadaan yang tidak bisa dilakukan oleh
PDAM sendiri
6. Dalam melakukan penerimaan karyawan/pegawai PDAM
dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan
memperhatikan kualitas dan juga latar belakang pendidikan.
7. Membuat pedoman (SOP) yang baku sehingga pekerjaan dan
juga tupoksi berjalan dengan baik.
8. Membuat suatu aturan perusahaan tentang reward and
funisment sehingga tingkat kedisiplina dan kinerja
pegawai/karyawan juga ikut membaik.
9. Membuat kontrak kinerja antara Pemilik (KPM) juga manajemen
(Direktur) sehingga setiap tahun kinerja dapat di ukur dengan
capaian target yang tertuang dalam RKAP turunan dari
Business Plan.
10. Melakukan penagihan secara door to door system untuk
mengikis jumlah tagihan yang semakin tinggi

13
BAB III
VISI MISI STRATEGIS

VISI
PDAM MAJENE YANG MAJU
MISI
1. Maju Keuangannya
2. Maju Pelayanannya
3. Maju Operasinya
4. Maju Sumber Daya Manusianya
Untuk mewujudkan Misi tersebut diatas, dibuat program sebagai
berikut :
a. Program Hijau Kinerja
b. Program Hijau Pelayanan
c. Program Hijau Operasi
d. Program Hijau SDM

14
BAB IV
INDIKASI PROGRAM DAN KEGIATAN
PERIODE (2020-2024)

KEBUTUHAN INVESTASI DAN SUMBER PENDANAAN


Rencana tindak perbaikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Mandar Kabupaten Majene selama Periode 2020 – 2024
membutuhkan dana Investasi sebesar Rp 57,310,000,000 dengan
asumsi tingkat PPN 10%, perhitungan tersebut belum termasuk
Tingkat Inflasi adapun sumber dana berasal dari APBN,APBD dan
dana PDAM Sendiri.
PERIODE PENDANAAN
SUMBER DANA
2020 2021 2022 2023 2024
APBN 5,000,000,000 5,500,000,000 10,000,000,000 6,500,000,000 7,500,000,000
APBD 2,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000
PINJAMAN - - -
PDAM 600,000,000 1,200,000,000 1,300,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000
JUMLAH 7,600,000,000 9,700,000,000 13,300,000,000 10,000,000,000 11,500,000,000
PPN (10%) 760,000,000 970,000,000 1,330,000,000 1,000,000,000 1,150,000,000
TOTAL 8,360,000,000 10,670,000,000 14,630,000,000 11,000,000,000 12,650,000,000

Dengan rincian program dan kegiatan sebagai berikut :


1. Tahun 2020
 Monitoring Aspek Keuangan di setiap IKK
 Efesiensi Biaya Energi
 Intensifikasi (Perluasan) dan Ekstensifikasi (Pengembangan)
pemasangan baru Jaringan Pipa distribusi
 Swiping Sambungan Ilegal (Ilegal Conneksion), dan Kebocoran
Pipa Jaringan
 Pengadaan asesories pipa dan peralatan teknis
 Pengadaan water meter Pemeliharaan 200 WM
 Rehabiltasi dan pengadaan asset berupa bangunan Kantor
 Investasi material sambungan baru sebesar 450 SR Reguler
 Investasi berupa Kendaraan Operasinal Inventaris kantor
 Peningkatan Sumber Daya Manusia

15
2. Tahun 2021
 Monitoring Aspek Keuangan di setiap IKK
 Upreting Kapasitas 20 l/dt di IPA Galung Lombok,
 Efesiensi Biaya Energi
 Intensifikasi (Perluasan) dan Ekstensifikasi (Pengembangan)
pemasangan baru Jaringan Pipa distribusi
 Swiping Sambungan Ilegal (Ilegal Conneksion), dan Kebocoran
Pipa Jaringan
 Pemanfaatan SPAM IKK Tammerodo sendana dengan
melakukan perbaikan pada aset yang tidak berfungsi atau
rusak
 Pengadaan Peralatan penurunan NRW untuk menurunkan
tingkat kehilangan air yang masih tinggi dari standar nasional
20%
 Pengadaan asesories pipa dan peralatan teknis
 Pengadaan water meter Pemeliharaan 300 Water Meter
 Investasi material sambungan baru 570 SR Reguler
 Investasi berupa inventaris kantor dan Kendaraan
 Peningkatan Sumber Daya Manusia
3. Tahun 2022
 Monitoring Aspek Keuangan di setiap IKK
 Pembangunan Intake dan IPA Kapasitas 10 l/dt di sungai Palla-
pallang/Bodi
 Efesiensi Biaya Energi
 Intensifikasi (Perluasan) dan Ekstensifikasi (Pengembangan)
pemasangan baru Jaringan Pipa distribusi
 Swiping Sambungan Ilegal (Ilegal Conneksion), dan Kebocoran
Pipa Jaringan
 Melakukan peremajaan jaringan pipa yang sudah lewat masa
ekonomis dan kurang produktif
 Pengadaan asesories pipa dan peralatan teknis
 Pengadaan water meter Pemeliharaan 350 WM

16
 rehabilitasi Bangunan Kantor
 Investasi material sambungan baru 800 SR Reguler
 Investasi berupa inventaris kantor dan Kendaraan
 Peningkatan Sumber Daya Manusia
 Penambahan jumlah karyawan dengan tetap memperhatikan
ratio pegawai terhadap jumlah pelanggan berada pada ratio
maksimum yakni 8 pegawai melayani 1.000 pelanggan.
4. Tahun 2023
 Monitoring Aspek Keuangan di setiap IKK
 Intensifikasi (Perluasan) dan Ekstensifikasi (Pengembangan)
pemasangan baru Jaringan Pipa distribusi
 Efesiensi Biaya Energi
 Pengadaan asesories pipa dan peralatan teknis
 Swiping Sambungan Ilegal (Ilegal Conneksion), dan Kebocoran
Pipa Jaringan
 Pengadaan water meter Pemeliharaan 400 WM
 Pembangunan dan rehabilitasi Bangunan Kantor
 Investasi material sambungan baru 900 SR Reguler
 Investasi berupa inventaris kantor dan Kendaraan
 Peningkatan Sumber Daya Manusia
5. Tahun 2024
 Monitoring Aspek Keuangan di setiap IKK
 Intensifikasi (Perluasan)dan Ekstensifikasi (Pengembangan)
pemasangan baru Jaringan Pipa distribusi
 Efesiensi Biaya Energi
 Swiping Sambungan Ilegal (Ilegal Conneksion), dan Kebocoran
Pipa Jaringan
 Pengadaan asesories pipa dan peralatan teknis
 Pengadaan water meter Pemeliharaan 550 WM
 Investasi material sambungan baru 2.000 SR regular dan MBR
 Investasi berupa inventaris kantor dan Kendaraan
 Peningkatan Sumber Daya Manusia

17
 Meningkatkan kinerja perusahaan dari sakit menjadi sehat dan
berkinerja baik sampai 5 tahun berturut-turut selama masa
business plan
Semua bentuk kegiatan diatas akan dituangkan dalam RKAP Tahunan
sebagai turunan dari Business Plan ini setelah dilantik jadi Direksi
PDAM Kab. Majene.

BAB V
RENCANA PENCAPAIAN TARGET PERTAHUN

Pada periode Business Plan 2020 – 2024 ada 7 (Tujuh) item yang
akan menjadi focus utama yang dilakukan oleh PDAM Tirta Mandar
Kabupaten Majene untuk melakukan perbaikan Kinerja dalam tiap
tahunnya adalah sebagai berikut :
1. Monitoring Aspek Keuangan di setiap IKK
2. Efesiensi Biaya Energi
3. Penurunan Tingkat Kehilangan Air (NRW)
4. Meningkatkan Cakupan Pelayanan dan meningkatkan kwalitas
pelayanan
5. Ratio Pegawai Terhadap Jumlah Pelanggan (Orang) tetap dijaga
supaya tidak melebihi ambang batas yang seharusnya
6. Rugi/Laba setiap tahun ditingkatkan agar ratio keuangan
meningkat
7. Menambah investasi sesuai kebutuhan dan keuangan perusahaan
memungkinkan
Dari 7 item diatas yang akan menjadi tolak ukur untuk menjaga
kinerja perusahaan mengalami peningkatan maka kami
memproyeksikan Kinerja Perusahaan selama 5 Tahun ke depan
adalah sebagai berikut :
PROYEKSI PENILAIAN KINERJA VERSI KEPMENDAGRI NO. 47 TAHUN
1999
N URAIAN PERIODE
2020 2021 2022 2023 2024
18
O
1 ASPEK KEUANGAN 26.00 27.11 27.11 27.11 27.11
ASPEK
22.00 22.30 22.35 22.42 22.53
2 OPERASIONAL
ASPEK
12.00 12.08 12.08 12.25 12.50
3 ADMINISTRASI
  NILAI KINERJA 60.00 61.49 61.54 61.78 62.14
  STATUS KINERJA CUKUP BAIK BAIK BAIK BAIK

PROYEKSI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN VERSI BPPSPAM


N PERIODE
URAIAN
O 2020 2021 2022 2023 2024
1 KEUANGAN 0.800 0.800 0.830 0.830 0.830
2 PELAYANAN 0.700 0.750 0.750 0.800 0.820
3 OPERASIONAL 0.700 0.750 0.750 0.820 0.820
SUMBER DAYA
4 MANUSIA 0.500 0.500 0.500 0.500 0.500
  NILAI KINERJA 2.70 2.80 2.88 2.95 2.97
STATUS KURANG
  PERUSAHAAN SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT

19

Anda mungkin juga menyukai