Anda di halaman 1dari 8

4.

1 Gambaran Umum PUDAM Banyuwangi

4.1.1 PUDAM Banyuwangi

PUDAM (Perusahaan Umum Daerah Air Minum) merupakan perusahaan milik


daerah sebagai sarana penyediaan air bersih bagi masyarakat umum yang diawasi dan
dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. Nama PDAM di ubah
menjadi nama PUDAM sejak tahun 2014. Undang-Undang Republik Indonesia No 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah mencabut Undang-undang No. 5 tahun
1962 tentang Perusahaan Daerah, yang membuat kekosongan hukum terkait pengaturan
mengenai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang komberehensif. BUMD dibagi
menjadi 2 yaitu : Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) dan Perusahaan Perseroan
Daerah (PESERODA). Oleh karena itu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diubah
menjadi Perusahaan Umum Daerah Air Minum. Di setiap provinsi, kabupaten, dan
kotamadya seluruh Indonesia terdapat PUDAM, dimana air bersih sangat penting dan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satunya yaitu PUDAM Banyuwangi yang berada
di Jl. Adi Sucipto No. 44, Sobo, Kec. Banyuwang, Kabupaten Banyuwangi.

a. Sejarah PUDAM Banyuwangi


Pelayanan Air Minum di Kota Banyuwangi dimulai sejak tahun 1927,
dimana pelayanan air tersebut dikelola oleh badan pemerintah Hindia Belanda
dengan nama Water Leiding Bedrijf dalam memenuhi kebutuhan pemerintah
Hindia Belanda. Sumber yang digunakan dalam pelayanan air ini berasal dari
mata air Sumber Gedor dengan kapasitas bahan baku sebesar 10 liter/detik. Pada
tahun 1927 air yang berasal dari sumber gedor akan ditransmisikan ke bak
pelepas tekan di Desa Boyolangu melalui broncaptering lalu di tampung di
tandon Penataban dengan kapasitas sebesar 500 m3 dan kemudian siap
didistribusikan ke masyarakat perkotaan.
Pada tahun 1945 yaitu masa kemerdekaan Indonesia akan terjadi peralihan
kekuasaan yang awalnya dari Pemerintah Hindia Belanda kepada Pemerintah
Republik Indonesia, dimana pengelolaan air minum di Kabupaten Banyuwangi
langsung ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten (DPUK) dengan
nama Saluran Air Minum (SAM).
Tahun 1969 dalam upaya meningkatkan pembangunan daerah maka salah
satu sumber pendapatan asli daerah berasal dari perusahaan daerah maka perlu
dilakukan peningkatan pengawasan dan pembinaan terhadap perusahaan daerah,
sehingga Pemerintah Daerah menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten
Banyuwangi no 1 tahun 1969 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Aneka
Usaha Blambangan (PDAUB). Dimana dalam peraturan tersebut terdapat
Saluran Air Minum.
Pada tahun 1972 dimana pemerintah pusat memberikan bantuan dalam
pembangunan guna meningkatkan kapasitas sumber dengan membangun
broncaptering (bak penangkap air sumber) yang lebih besar sehingga kapasitas
air yang berasal dari sumber gedor awalnya 10 liter/detik menjadi 112 liter/detik
yang disertai pembangunan Tandon baru di Penataban dengan volume 1000 m3.
Tahun 1974 sampai 1982 , pada masa Pemerintah Bupati Djoko Sumpaat
Slamet terbit Perda No. 08 Tahun 1974 tentang Pendirian Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) sebagai pemisahan dari Perusahaan Daerah Aneka Usaha
Blambangan (PDAUB) dengan maksud memberikan otonomi yang lebih besar
terhadap pengelolaan perusahaan dan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat Banyuwangi. hal tersebut digunakan sebagai bentuk tanggung jawab
yang lebih besar PDAM dalam mengembangkan produksinya melalui dana
pinjaman Bank Dunia pada tanggal 31 Oktober 1974 dengan berbagai perjanjian
antara Pemerintah Indonesia dan International Bank for Reconstruction dan
development yang menyetujui dalam:
1) Pembangunan/pemasangan pipa distribusi diseluruh kota khususnya kota
Banyuwangi
2) Pembangunan Bak pelepas tekan di Boyolangu
3) Pemandian/kran-kran umum dan hidran umum (pemadam kebakaran)
4) Pembangunan Laboratorium dan peralatannya
5) Pembangunan Gedung Kantor serta perumahan dinas.
Pada tahun 1983, PDAM membuka cabang di Rogojampi yang dibangun oleh
Departemen Pekerjaan Umum Jawa timur melalui proyek Peningkatan Sarana
Air Bersih (PPSAB) meliputi pembangunan gedung dan jaringan/instransi air
minum dengan debit air 20 liter/detik guna meningkatkan pelayanan yang
dikembangkan sendiri oleh PDAM.
Pada tahun 1988, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 1
Tahun 1984 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah
di Lingkungan Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Kabupaten perlu mencabut
Perda No. 8 Tahun 1974 dan dinyatakan tidak berlaku lagi serta menerbitkan
Perda No. 1 Tahun 1988 Tanggal 29 Januari 1988 tentang Pendirian Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi oleh pemerintah
Banyuwangi yaitu Bupati S. Djoko Wasito dan Ketua DPRD Moch. Alim.
Tahun 1990, dilakukan penambahan sumber air minum yang terus dilakukan
dengan membangun Broncaptering (bak penangkap air sumber) berada di
Sumber Gedor II dengan kapasitas air sebesar 15 liter/detik.
Pada tahun 1991, dilakukan pembangunan proyek air minum di Muncar oleh
Departemen Pekerjaan Umum dengan Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih
(PPSAB) dengan kapasitas pompa 10 lt/dt, maka secara resmi PDAM membuka
Cabang di Muncar untuk melayani kebutuhan air minum masyarakat Muncar.
Tahun 1992, pelayanan Air Minum di kawasan Banyuwangi utara terus
ditingkatkan dengan membangun Tandon di Kalipuro volume 750 m³ dengan
memanfaatkan Sumber Gedor I, II dan III.
Tahun 1993, PDAM membangun Broncaptering Sumber Pawon dengan
kapasitas produksi 40 liter/detik, Tandon Banjarsari dengan volume 300 m³,
jaringan pipa transmisi dan distribusi dari realisasi program P3KT dalam upaya
memberikan pelayanan di kawasan Banyuwangi selatan.
Tahun 1994, pembangunan proyek air minum di kecamatan Wongsorejo oleh
Departemen Pekerjaan Umum dengan Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih
(PPSAB) Jatim di Wongsorejo dengan kapasitas pompa sebesar 10 liter/detik,
diproduksi air sebesar 3 liter/detit, maka secara resmi PDAM Unit Wongsorejo
dibuka dalam melayani kebutuhan air minum.
Tahun 1995-1996, pembangunan broncaptering dalam pengadaan pelayanan
air minum wilayah genteng Geteng di Umbulsari memiliki kapasitas produksi 8
lt/dt, pembangunan tendon di Sumber Gondo dengan volume 500 m3, untuk
pemasanganpipa transmisi dari Umbulsari ke Tandon Kaligondo sepanjang 8,5
km, dan pembangunan jaringan pipa distribusi sebagai realisasi dari pinjaman
dana RPD memiliki panjang 33,5 km.
Tahun 1997, peningkatan status unit pelayanan di Genteng menjadi PDAM
Kabupaten Dati II Banyuwangi Cabang Genteng. Hal ini sebagai upaya
meningkatkan pelayanan air minum di wilayah tersebut
Tahun 1998-1999, diadakan pemasangan dan perluasan jaringan pipa
transmisi distribusi, primer dan tersier maupun dicabang antara lain :
a. Perumahan Giri Mulya
b. Perumahan Prasaja Mulya
c. Perumahan Permata Giri
d. Perumahan Kalirejo Permai
e. Perumahan Kalipuro
f. Perumahan Sobo Indah
Tahun 2008, Pembangunan wal sumber pada tahun ini berasar dari dana
APBN dengan kapasitas 60 lt/dt dan yang dimanfaatkan hanya 40 lt/dt untuk
memenuhi kebutuhan air masyarakat Banyuwangi pada wilayah-wilayah yang
selama ini mengalami kekurangan air.
Tahun 2010, Pendirian PDAM Cabang Tegaldlimo yang dilatarbelakangi
dengan kurangnya pemenuhan air bersih dimana untuk mencukupi kebutuhan
air, masyarakat harus membeli air jurigen.
Tahun 2011-2012, Pengembangan pelayanan air minum dengan pembuatan
sumur bor di Perumahan Kalirejo, Kabat dengan kapasitas debit air 10 lt/dt.
Dalam pembangunan ini dana yang digunakan berasal dari APBN. Disisi lain
pembangunan sumur bor beserta pengembangan jaringan di Desa Kedungringin
Kecamatan Muncar dengan kapasitas 15 lt/dt. Sumur bor ini digunakan untuk
menyalurkan air di wilayah PDAM Cabang Muncar terutama Pelabuhan
Pelelangan Ikan (PPI).
Tahun 2013-2014, Bapak Azwar Anas seabagai Bupati Banyuwangi memiliki
perhatian yang cukup tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat Banyuwangi
dalam hal pemenuhan kebutuhan air. Sehingga PDAM Banyuwangi
mendapatkan dukungan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat melalui
dana APBD atau APBN. PDAM mengembangkan jaringan, meningkatkan mutu
jaringan dan penambahan sumur pompa, serta sumber air yang baik di pusat
maupun di cabang.
Selain itu, pada tahun ini PDAM membangun sumur di Desa Kampung
Anyar Kec. Glagah yang diberinama Sumber Jagir. Sumber ini memiliki
kapasitas 40 lt/dt dengan menggunakan dana APBD. Pemanfataan sumber ini
berjalan pada tahun 2014 dalam wilayah Banyuwangi tengah atas dan wilayah
pelayanan kawasan Banyuwangi selatan.
Tahun 2014, Pengembangan jaringan untuk wilayah Desa Kedunggebang dan
Desa Wringinpitu Kecamatan Tegaldlimo untuk memanfaatkan kelebihan
kapasitas Sumur Bor di Kedungringin.
Tahun 2015, PDAM melakukan pengembangan jaringan pipa distribusi
50mm – 200mm dengan menggunakan dana APBD/APBN di berbagai tempat
antara lain.
a. Desa Kaligondo Kecamatan Glenmore.
b. Desa Tamansari, Desa Dasri, Desa Tegalsari Kecamatan Tegalsari dan
Desa Gambiran.
c. Kelurahan Bulusan Kecamatan Kalipuro.
Tahun 2016, PDAM Banyuwangi ditunjuk sebagai penyelenggara Pekan
Olah Raga Daerah (PORDA) IV Perpamsi Jawa Timur.
B. Struktur Oraganisasi
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Sumber : http://pudambanyuwangi.co.id

C. Visi
Menjadi Perusahaan yang Profesional dalam Memenuhi Kebutuhan Air
Bersih dan Air Minum Masyarakat Banyuwangi.
D. Misi
Dalam mencapai visi, PUDAM Banyuwangi harus mempunyai cara untuk
mencapainya. Misi yang akan dilakukan PUDAM Banyuwangi, antara lain:

1. Pemanfaatan teknologi tepat guna secara profesionalisme untuk


penyediaan kebutuhan air bersih dengan kuantitas, kontinuitas dan
kualitas air minum dengan harga terjangkau serta keuntungan yang wajar
untuk menunjang kegiatan pembangunan Kabupaten Banyuwangi.
2. Turut berperan aktif dalam melestarikan sumber-sumber air dan
melaksanakan penghijauan daerah tangkapan air guna menjaga
ketersediaan air baku untuk menunjang kegiatan produksi, transmisi dan
distribusi dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia serta
menciptakan hubungan yang harmonis antar personal internal dan
eksternal.
Dari visi misi tersebut, PUDAM diharapkan mampu meningkatkan dan
mengutamakan pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat pada
umumnya.
4.1.2 Sumber Air PUDAM Banyuwangi
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) merupakan salah satu unit
perusahaan milik daerah kabupaten/kota befungsi sebagai penyediaan dan
pengelolaan air bersih menjadi air minum maupun air yang siap digunakan.
Sebuah perusahaan air bersih tentunya terdapat darimana asal atau sumber air
yang digunakan. PUDAM Banyuwangi mengelola air yang berasal dari 7
sumber air, 5 sumur bor, dan Instalaasi Pengolahan Air sebagai pengadaan air
antara lain:
No. Nama Terpasang Produksi Distribusi
(liter/detik) (liter/detik) (liter/detik)
Sumber air
1. Sumber Gedor I 115 85 73
2. Sumber Gedor II 80 60 29
3. Sumber Gedor III 60 20 15
4. Sumber Rembesan 30 30 15
5. Sumber Gadog 60 40 20
6. Sumber Siliwung 110 30 25
7. Sumber Awal 60 50 21
Sumur bor
1. Sumur Penataban 20 20 15
2. Sumur Banjarsari 10 10 6
3. Sumur Sobo/Kantor 20 20 15
4. Sumur Gajah Mada 20 20 15
5. Sumur Kalirejo 10 10 10

a. Instalasi Pengolahan Air PUDAM Banyuwangi tersebar di wilayah


Banyuwangi antara lain.
1. Kalipuro
2. Boyolangu
3. Kluncing
4. Banjarsari
5. Kalirejo
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Update 2019. PUDAM Banyuwang. (online)


http://pudambanyuwangi.co.id/index.php?r=InformasiUmum/view&id=9.
Diakses pada tanggal 30 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai