Anda di halaman 1dari 79

PEMERINTAH KABUPATEN NIAS

D IREKTORAT
PENGEMBANGAN
SISTEM
PENYEDIA AN AIR MINUM
D IREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN
PEKERJA AN
UMUM
DAN
PERUMAHAN RAKYAT

DINAS PEKERJAAN UMUM

EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK STRATEGIS PENYEDIAAN AIR MINUM
KABUPATEN NIAS
TAHUN 2015 - 2035

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
DASAR HUKUM :
PP-16/2005 [Pasal 26 ayat (2)-(8)]
Rencana Jangka Panjang (10-20
tahun) yang merupakan tahap awal
perencanaan air minum Jaringan
Perpipaan dan Bukan Jaringan
Perpipaan dengan
mempertimbangkan keterpaduan
dengan sanitasi.
Berdasarkan Permen PU 18 tahun
2007, Pasal 5 :
Rencana induk pengembangan SPAM adalah
suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun)
yang merupakan bagian atau tahap awal dari
perencanaan air minum jaringan perpipaan dan
bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi
kebutuhan air minum pada satu periode yang
dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat
komponen utama sistem beserta dimensidimensinya.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR


MINUM (RISPAM)
PENYUSUNAN :

1.
2.
3.
4.

Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air


Rencana Tata Ruang Wilayah
Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM
Kondisi Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Masyarakat
5. Kondisi Kota dan Rencana Pengembangannya

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum


KABUPATEN NIAS
PROVINSI SUMATERA UTARA

Maksud dan Tujuan

Menyusun rencana induk pengembangan SPAM di Kabupaten Nias, guna memperoleh


gambaran kebutuhan air baku, kelembagaan, rencana pembiayaan, rencana jaringan pipa
utama dan rencana perlindungan terhadap air baku dalam jangka panjang.

Menghasilkan dokumen rencana pengembangan SPAM, yang menjadi pedoman


pengembangan SPAM di Kabupaten Nias.

Menghasilkan dokumen rencana tindak pengembangan SPAM yang memungkinkan akan


dibiayai oleh pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Nias (BUMD) maupun perusahaan
swasta..

KELUARAN
INDIKATOR KELUARAN (KUALITATIF)

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Nias yang siap ditindaklanjuti oleh
Penyelenggara SPAM Pemerintah Kabupaten untuk menjadi dokumen legal Pemerintah
Kabupaten mengenai Rencana Induk Penyediaan SPAM.
INDIKATOR (KUANTITATIF)

Identifikasi permasalahan penyediaan SPAM


Identifikasi kebutuhan penyediaan SPAM (unit air baku, produksi, transmisi dan distribusi,
cakupan pelayanan, pelayanan)
Tersusunnya strategi dan program penyediaan SPAM (pola investasi dan pembiayaan,
tahapan pembangunan SPAM).

LINGKUP KEGIATAN

Melakukan tinjauan terhadap kebijakan RTRW/RUTR, Renstra, PDAM tentang penyediaan


air bersih di Kabupaten Nias.

Mengidentifikasi demand akan air bersih di Kabupaten Nias.

Mengidentifikasi karakteristik pelayanan air bersih PDAM di Kabupaten Nias..

Membuat skema sistem (tanpa skala) penyediaan air minum yang dilengkapi dengan
besaran kapasitas produksi dan kapasitas distribusi.

Membuat penilaian terhadap sistem penyediaan air bersih yang telah ada mencakup sistem
produksi dan sistem distribusi serta membuat usulan perbaikan agar dapat dimanfaatkan
dengan optimal.

Membuat usulan yang menggambarkan penilaian terhadap keadaan fisik berikut infrastruktur
dari

Mengumpulkan data jumlah penduduk saat ini, sebelumnya dan proyeksi di masa
mendatang.

Melakukan analisa terhadap perkiraaan proyeksi tersebut sampai 20 tahun kedepan.

Gambaran mengenai rencana induk Kabupaten, kepadatan penduduk di bagian kota dan
perkiraan luas daerah yang telah dan akan mendapat jaringan pipa air bersih di waktu yang
akan datang dilengkapi dengan peta.

Membuat usulan mengenai kriteria untuk program perluasan sistem penyediaan air bersih
dengan memanfaatkan sistem yang ada secara optimal.

Menyusun kebijakan, strategi dan program penyediaan prasarana dan sarana air bersih
untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka menengah (10 tahun ke depan).

LANDASAN HUKUM
1.

Undang Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

2.

Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem penyediaan Air
Minum.

3.

Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis


Masyarakat, Tahun 2003.

4.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No:20/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi


Pengembangan SPAM.

5.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No:18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan


Pengembangan SPAM.

6.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.01/PRT/M/2009 tentang SPAM Bukan Jaringan


Perpipaan.

7.

Peraturan Pemerintah RI No. 82 tanggal 14 Desember 2001 tentang standar kualitas air
baku.

8.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana
Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.

9.

Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang


standar kualitas air minum.

10. Perda Kabupaten Nias No. 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Nias Tahun 2014-2034

Kondisi Umum Daerah


Perencanaan

GAMBARAN UMUM KABUPATEN NIAS


Batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kota Gunung Sitoli dan Kabupaten Nias Utara
Sebelah Selatan : Kabupaten Nias Selatan.
Sebelah Timur : Kota Gunungsitoli dan Samudera Indonesia.
Sebelah Barat : Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias Utara.

Luas wilayah Kabupaten Nias


adalah 980,32 km (4,88 % dari
luas wilayah Propinsi Sumatera
Utara), sejajar dan berada di
sebelah barat Pulau Sumatera
serta dikelilingi oleh Samudera
Hindia.

Kecamatan Gido

Sarana dan Prasarana


Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Gido pada umumnya tidak
memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak, sebagian
besar masyarakat membuat kotorannya ditanah yang
kosong atau ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan membuang sampah
belum menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan drainase belum menjadi
masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Gido masih
dibawah Rp. 1 Juta/bulan.
Mata Pencaharian penduduk Kecamatan Gido adalah
berladang seperti ; menaman tanaman palawijadan ubu
jalar, disamping itu juga berkebun beruopa tanaman
keras seperti coklat dan karet.
Kemauan berlangganan Air Bersih
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatan Gido ini
termasuk rendah namum semangat mereka untuk
mendapatkan air bersih sangat besar dan bersedia
berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Idanogawo
Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Idanogawo pada umumnya tidak
memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak, sebagian besar
masyarakat membuat kotorannya ditanah yang kosong atau ke
sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan membuang sampah belum
menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan drainase belum menjadi
masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Idanogawo masi
dibawah Rp. 1 Juta/bulan.
Mata Pencaharian penduduk kecamatan Idanogawo adalah
berladang seperti ; menaman tanaman palawija dan ubu jalar,
disamping itu juga berkebun beruopa tanaman keras seperti
coklat dan karet.
Kemauan berlangganan Air Bersih
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatan Idanogawo ini
termasuk rendah namum semangat mereka untuk mendapatkan
air bersih sangat besar dan bersedia berlangganan sesuai
kemampuan.

Kecamatan Bawolato
Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Bawolato pada umumnya tidak
memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak, sebagian
besar masyarakat membuat kotorannya ditanah yang
kosong atau ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan membuang sampah belum
menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan drainase belum menjadi
masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Sesuai hasil dari survey lapangan bahwa besar pendapat
penduduk kec. Bawolato masih berada dibawa Rp.1
juta/bulan.
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatan Bawolato
ini termasuk rendah namum semangat mereka untuk
mendapatkan air bersih sangat besar dan bersedia
berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Somolo-Molo
Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Somolo-Molo pada umumnya tidak
memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak, sebagian besar
masyarakat membuat kotorannya ditanah yang kosong atau
ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan membuang sampah belum
menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan drainase belum menjadi
masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Somolo-Molo
masih dibawah Rp. 1 Juta/bulan. Terdapat sebanyak 41
rumah tangga yang mengusahakan tanaman padi, ubi kayu
dan ubi jalar.
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatan Somolo-Molo
ini termasuk rendah namum semangat mereka untuk
mendapatkan air bersih sangat besar dan bersedia
berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Botomuzoi
Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Botomuzoi pada umumnya
tidak memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak,
sebagian besar masyarakat membuat kotorannya
ditanah yang kosong atau ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan membuang sampah
belum menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan drainase belum
menjadi masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Botomuzoi
masih dibawah Rp. 1 Juta/bulan.
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatn
Botomuzoi ini termasuk rendah namum semangat
mereka untuk mendapatkan air bersih sangat besar
dan bersedia berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Hili Serangkai


Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Hili Serangkai pada umumnya
tidak memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak, sebagian
besar masyarakat membuat kotorannya ditanah yang
kosong atau ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan membuang sampah belum
menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan drainase belum menjadi
masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Hili Serangkai
masih dibawah Rp. 1 Juta/bulan.
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatn Hili Serangkai
ini termasuk rendah namum semangat mereka untuk
mendapatkan air bersih sangat besar dan bersedia
berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Mau
Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Maupada umumnya tidak memiliki
prasarana WC/sanitasi yang layak, sebagian besar
masyarakat membuat kotorannya ditanah yang kosong atau
ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan membuang sampah belum
menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih renggang
penduduknya maka persoalan drainase belum menjadi
masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Maumasih dibawah
Rp. 1 Juta/bulan.
Kecamatan Mau merupakan daerah pegunungan yang di
dominasi oleh pertanian tanaman keras
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatn Mau ini
termasuk rendah namum semangat mereka untuk
mendapatkan air bersih sangat besar dan bersedia
berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Hiliduho
Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Hiliduho pada umumnya
tidak memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak,
sebagian besar masyarakat membuat kotorannya
ditanah yang kosong atau ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih
renggang penduduknya maka persoalan
membuang sampah belum menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih
renggang penduduknya maka persoalan drainase
belum menjadi masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Hiliduho
masih dibawah Rp. 1 Juta/bulan.
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatn
Hiliduho ini termasuk rendah namum semangat
mereka untuk mendapatkan air bersih sangat besar
dan bersedia berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Sageadu
Sarana dan Prasarana
Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Sogaeadu pada umumnya
tidak memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak,
sebagian besar masyarakat membuat kotorannya
ditanah yang kosong atau ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih
renggang penduduknya maka persoalan membuang
sampah belum menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih
renggang penduduknya maka persoalan drainase
belum menjadi masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Sogaeadu
masih dibawah Rp. 1 Juta/bulan.
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatn
Sogaeadu ini termasuk rendah namum semangat
mereka untuk mendapatkan air bersih sangat besar
dan bersedia berlangganan sesuai kemampuan.

Kecamatan Ulugawo

Sarana dan Prasarana


Air Limbah
Masyarakat Kecamatan Ulugawo pada umumnya
tidak memiliki prasarana WC/sanitasi yang layak,
sebagian besar masyarakat membuat kotorannya
ditanah yang kosong atau ke sungai disekitarnya.
Persampahan
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih
renggang penduduknya maka persoalan
membuang sampah belum menjadi masalah.
Drainase
Sesuai dengan kondisi wilayah yang masih
renggang penduduknya maka persoalan drainase
belum menjadi masalah.
Pendapatan/Mata Pencaharian
Besar pendapatan penduduk kecamatan Ulugawo
masih dibawah Rp. 1 Juta/bulan.
Kemauan berlangganan
Meskipun pendapatan masyarakat kecamatn
Ulugawo ini termasuk rendah namum semangat
mereka untuk mendapatkan air bersih sangat besar
dan bersedia berlangganan sesuai kemampuan.

Kondisi Eksisting Pengembangan


PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias

SUMBER AIR BAKU

Sumber air yang menjadi air baku PDAM Tirta Umbu diambil dari 6
mata air yakni ;
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mata air Desa Binaka


Mata air Desa Idanoi
Mata air Desa Sifalaete
Mata air Desa Moawo
Mata air Desa Tumori
Mata air Desa Lasara

JARINGAN PERPIPAAN
PDAM Tirta Umbu telah melayani sebagian desadesa dikecamatan Gido antara lain : Lasela,
Lolozasai, Saewe, Umbu, Sirete, Hiliweto, Hilizoi,
Hilisebua.
Pengelolaan air minum di Kabupaten Nias
dilaksanakan oleh PDAM Tirta Umbu yang
melayani Kota Gunungsitoli dan Kabupaten Nias.
Jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 2.190
Jiwa atau dengan tingkat pelayanan 1,59 %. Wilayah
yang terlayani adalah kecamatan Gido dengan
jumlah desa sebanyak 7 (tujuh) desa.
jaringan distribusi di IKK Gido dengan jumlah
sambungan rumah sebanyak 438 SR
Pelayanan air bersih ratarata 8 jam per hari.

SPAM Perpipaan Non PDAM


Prasarana air minum pedesaan ini dalam bentuk hidran umum (HU) dan sebagian
besar tidak berfungsi disebabkan pemeliharaan yang kurang baik dari masyarakat
setempat.
Penduduk kecamatan Gido khususnya daerah gunung seperti : Hiliotalua, Akhelaue,
Sisolobahili, Lahemo,Ladea, Loloanaa Gido sangat sulit mendapatkan air, mereka
hanya mendapatkan air hujan dengan membangun bak penampungan hujan.
Sedangkan daerah dekat pantai yang mendapatkan air dengan membuat sumursumur bor maupun sumur dangkal yang kedalaman 1-2 m adalah : Somi, Somi
Botogo Lasela, Ladea Orahua, Olindrawa Sisarahili, Tulumbaho Saloo, dimana

KONDISI AIR MINUM


KEC.

JP

BJP

Idanogawo

5 l/det

masyarakat menggunakan air hujan


dengan membangun bak-bak
penampungan hujan

Bawolato

broncaptering, pemasangan jaringan pipa


transmisi diameter 4 inci, pembangunan Kran
Umum (KU), pemasangan pipa distribusi 2 inci,
namun pipa-pipa tersebut telah rusak

mengambil air dengan menampung


air hujan, menggunakan Viberglas
dan Bak Beton Volume 2 M3

Somolo-Molo

dibangun bangunan penangkap mata air


(broncaptering), penanaman pipa sepanjang
3500 m, pembangunan reservoar 1 unit, pembuat
HU 4 unit, dan pembuatan KU 5 unit

memamfaatkan air hujan dengan


cara membangun bak-bak
penampung air hujan ukuran 2 x 3 x
3m. Sebagian menggunakan air
sumur dengan kedalaman 1-2 m dan
menggunakan air sungai sebagai air
minum

Botomuzoi

desa Hiliwaelemelalui broncaptering 1 unit,


pemasangan pipa 3.760 m pembangunan
reservoar 1 unit, pembangunan bak penampung
air 1 unit, pembangunan kran umum (KU) 16 unit,
pengadaan pompa 1 unit dan pembangunan
gudang 1 unit; desa hiliwaele telah dibangun :bak
penangkap air 1 unit , pemasangan pipa,
pembangunan reservoar 1 unit dan KU 3 unit

sumber air adalah air hujandan air


sunga. Air hujan tersebut ditampung
dengan membangun bak-bak
penampungan hujan. Sungai tersebut
dengan jarak 300 m dari desa
hilihambawo.

KONDISI AIR MINUM


KEC.

JP

BJP

Hili Serangkai

desa Lalai yaitu pembangunan broncaptering,


penanaman pipa 950 m dan pembangunan Kran
Umum 13 unit;

Masyarakat kecamatan Hili


Serangkai pada umunya mendapat
air dari penampungan air hujan
karena sumber mata air belum ada

IKK Hili Serangkai berupa pembangunan


broncaptering 1 unit, pembangunan reservoar 1
unit, pemasangan pipa 1.210 m, pembangunan
HU 12 unit, MCK 1 unit dan Box Air 1 unit
Mau

Desa Tuhemberua yang telah mendapat


pelayanan sistem perpipaan pembangunan bak
penampung mata air sebanyak 2 unit,
pemasangan pipa sepanjang 375 m,
pembangunan reservoar sebangak 1 unit dan
pembangnan KU sebanyak 9 unit.
Kecamatan (Lasara Siwalu Banua)pemerintah
telah membangun SPAM di IKK Mau, untuk
pembangunan Broncaptering 1 unit, penanaman
pipa, pembangunan HU 17 unit dan
pembangunan Reservoar 1 unit dan sistem ini
dapat melayani 4 desa yakni : desa Siwalu
Banua, Lasara, Hobuka, dan Tetedano

Di Kecamatan Mau air yang


memenuhi syarat sangat sulit
didapat baik air sumur maupun air
sungai

KONDISI AIR MINUM


KEC.

JP

BJP

Hiliduho

desa Mazingo Pembangunan Bak


penangkap mata air 1 unit, pemasangan
pipa 1.600 m, pembanguna reservoar
1unit, pembangunan Kran Umum 8 unit

Di Kecamatan Hiliduho masyarat


mengambil air hujan untuk
digunakan sebagai air minum
dengan menggunakan bak
penampungan air hujan

Sogaeadu

Di Ibu Kota Kecamatan (Tulumbaho)telah


dibangunnya SPAM oleh bantuan jerman
dengan jarak sumber air 2 km dari kota
IKK, debit mata air sangat besar karena
juga digunakan untuk pengairan namum
pada saat terjadinya gempa maka mata
air ini menjadi turun 5 m, sehingga
sistemnyai menjadi rusak.

Masyarakat kecamatan Sogaeadu


pada umunya mendapat air dari
sumur-sumur dangkal dan air hujan

Ulugawo

Desa Holi telak dilaksanakan


pembangunan Bak penangkap mata air 1
unit, pemasangan pipa 3.7500 m,
pembangunan reservoar 1 unit, dan Kran
Umum 9 unit

Di kecamatan Ulugawo masyarakat


bisa mendapat air dari sumursumur dangkal yang kedalamannya
2 m. Juga dari hujan dan sumursumur bor

Kriteria Perencanaan

STANDAR KRITERIA PERENCANAAN


Hal yang diperhatikan dalam perencanaan RISPAM Kab.Nias, antara
lain;
Kriteria Perencanaan
Unit Air Baku
Unit Transmisi
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Standar Kebutuhan Air
Kebutuhan Domestik
Kebutuhan Non Domestik
Periode Perencanaan
Kriteria Daerah Pelayanan
Penetapan Wilayah Pelayanan
Penetapan Wilayah Studi
Priode Perencanaan
Prioritas wilayah pelayanan
Prioritas kegiatan

UNIT AIR BAKU


Tentukan kebutuhan air berdasarkan:
1. Proyeksi penduduk, harus dilakukan untuk interval 15 tahun selama periode
perencanaan untuk perhitungan kebutuhan domestik.
2. Identifikasi jenis penggunaan nondomestik sesuai RSNI T-01-2003 butir 5.2
tentang Tata Cara Perencanaan Plambing.
3. Pemakaian air untuk setiap jenis penggunaan sesuai RSNI T-01-2003 butir 5.2
tentang Tata Cara Perencanaan Plambing.
4. Perhitungan kebutuhan air domestik dan non domestik berdasarkan perhitungan
butir a, b dan c.
5. Kehilangan air fisik/teknis maksimal 15% dengan komponen utama penyebab
kehilangan atau kebocoran air sebagai berikut:
. Kebocoran pada pipa transmisi dan pipa induk
. Kebocoran dan luapan pada tangki reservoir
. Kebocoran pada pipa dinas hingga meter pelanggan

PIPA TRANSMISI
Debit pompa transmisi air minum ke
reservoir ditentukan berdasarkan debit
hari maksimum. Periode operasi pompa
antara 20-24 jam per hari.

UNIT PRODUKSI
Unit produksi dapat terdiri dari :
Unit koagulasi.
Unit flokulasi.
Unit sedimentasi.
Unit filtrasi.
Unit netralisasi.
Unit desinfeksi.

Perencanaan unit produksi antara lain dapat mengikuti standar


berikut ini:
SNI 03-3981-1995 tentang tata cara perencanaan instalasi
saringan pasir lambat;
SNI 19-6773-2002 tentang Spesifikasi Unit Paket Instalasi
Penjernihan Air Sistem Konvensional Dengan Struktur Baja;
SNI 19-6774-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Unit Paket
Instalasi Penjernihan Air.

UNIT DISTRIBUSI
Unit distribusi direncanakan
berdasarkan kebutuhan jam
puncak yang besarnya berkisar
115%-300% dari kebutuhan ratarata. Air yang dihasilkan dari IPA
dapat ditampung dalam reservoir
air yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan antara produksi
dengan kebutuhan, sebagai
penyimpan kebutuhan air dalam
kondisi darurat, dan sebagai
penyediaan kebutuhan air untuk
keperluan instalasi. Reservoir air
dibangun baik dengan konstruksi
baja maupun konstruksi beton
bertulang.

UNIT PELAYANAN
Unit pelayanan terdiri dari :
1. Sambungan Rumah,
2. Hidran/Kran Umum Air,
3. Hidran Kebakaran dan
4. Meter air.

STANDARD KEBUTUHAN AIR


Berhubungan dengan fluktuasi pemakaian air ini, terdapat tiga macam pengertian, yaitu:
1. Kebutuhan rata-rata (Q.Mean), Pemakaian air rata-rata dalam satu hari adalah pemakaian air dalam
setahun dibagi dengan 365 hari.
2. Kebutuhan maksimum (Q.max), Fluktuasi pemakaian air dari hari ke hari dalam satu tahun sangat
bervariasi dan terdapat satu hari dimana pemakaian air lebih besar dibandingkan dengan hari
lainnya. Faktor hari maksimum (fm) berkisar antara 1,1 sampai 1,5 (Lampiran III Permen PU NO. 18
Tahun 2007). Dalam penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Nias, faktor hari maksimum (fm)
yang digunakan sebagai kriteria desain adalah 1,2.
3. Kebutuhan Puncak (Q.peak), Faktor jam puncak (fp) adalah suatu kondisi dimana pemakaian air
pada jam tersebut mencapai maksimum. Faktor jam puncak (fp) berkisar antara 1,15 3. Dalam
penyusunan Rencana Induk Kabupaten Nias, faktor jam puncak (fp) yang digunakan sebagai kriteria
desain adalah 1,5.

Prioritas Wilayah Perencanaan


Dalam perencanaan ini wilayah pertama yang diprioritaskan
adalah rencana kawasan Ibu Kota Kabupaten Yakni Hiliweto dan
sekitarnya.
Prioritas kedua adalah desa rawan air yaitu :
1. Desa Lasara Botomuzoi Kecamatan Botomuzoi
2. Desa Hiligodu Tanoseo Kecamatan Hiliduho
3. Desa Orahili Idanoi Kecamatan Hiliserangkai
4. Desa Atualuo Kecamatan Ma'u
5. Desa Sisobawino I Kecamatan Somolo-Molo
Prioritas wilayah ketiga adalah di Ibu Kota Kecamatan yaitu :
6. IKK Idanogawo (Desa Tetehosi
7. IKK Somolo-Molo (Desa Somolo-Molo)
8. IKK Ulugawo (Desa Holi)
9. IKK Bawolato (Desa Sisarahili Bawolato)
10. IKK Botomuzoi (Desa Hiliwa'ele I)
11. IKK Hili Serangkai (Desa Dahadano Botombawo)
12. IKK Hiliduho (Desa Fadorolauru)
13. IKK Ma'u (Desa Lasara Siwalubanua)
14. IKK Sogae'adu (Desa Tulumbaho)

Prioritas Kegiatan
Adapun kegiatan dalam sistem
penyediaan air minum Kabupaten Nias
yang menjadi prioritas pertama :
1. Pembangunan Unit Produksi
2. Pembangunan Unit Transmisi
3. Pembangunan Unit Distribusi
4. Pembangunan Unit Pemamfaatan

Proyeksi Kebutuhan Air

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR


Areal pelayanan adalah wilayah
administratif Kabupaten Nias saat ini
terdiri dari 10 wilayah kecamatan
dengan 170 desa/kelurahan, yang
keseluruhan berada di daerah pedesaan
(urban). Pada tahun 2011, jumlah desa
di Kabupaten Nias masih sebanyak 119
desa, tetapi pada tahun 2012 telah
terjadi pemekaran desa sebanyak 46
desa dan penggabungan 5 desa dari
Kabupaten Nias Barat ke wilayah
kecamatan Hiliserangkai, sehingga
keseluruhannya menjadi 170 desa. Dari
170 desa/kelurahan yang ada di
Kabupaten Nias, sebanyak 30
desa/kelurahan (17,65%) terletak di
daerah pantai, dan140 desa/kelurahan
(82,35%) berada di daerah bukan
pantai/pegunungan

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR

Potensi Air Baku

POTENSI AIR BAKU


Proyeksi Kebutuhan Air sudah diketahui, potensi air baku menjadi syarat utama dalam
pelayanan ke masyarakat
Kec.

Air Dangkal

Idanogawo
(Desa Tetehosi)

desa Tetehosi ini


topografinya
sangat bergunung
sehingga sulit
mendapatkan air
dengan sumur
dangkal

Bawolato (Desa
Sisara Hili)

Kondisi sumber
air sumur dangkal
dengan ke
dalaman sumursumur di
Kecamatan
Bawolato diatas
rata-rata 8 m

Air Sungai

Mata Air

Air Hujan

Desa Tetehosi terdapat mata air


tetegenaai kapasitas 5 l/det
Desa Oladano terdapat :
mata air mahau kapasitas 0,8
l/det
Mata air Heleoli 0,8 l/det dan 1
l/det
Desa Maliwaa terdapat mata air
Mbombonakhe kapasitas 5 l/det.
Sungai
Palawe
Sungai
Idanamolo
Sungai Suani

Mata air suanami dan Balomaso


di desa hiliganito jarak 2 KM
Mata aair Sababato didea Dahan
dengan jarak 2,3 KM
Mata air pake didesa hiliheru
jarak 1,1 KM (sedang dibangun)
Mata air simorimori di desa hilivisi
Mata air Baboharuwu didesa Hou
Air terjun Moahale didesa
hilibareka

Alternatif Sumber
Air Baku
mata Air Tetehosi.
Di desa Tetehosi
terdapat mata air
Tetegenaai yang
lokasinya i desa
Hililawae kapasitas
5 l/det denga jarak
5 Km dari kantor
camat

Dimana curah
hujan di
Kecamatan
Bawolato
cukup tinggi
dan air hujan
ini digunakan
untuk
keperluan
sehari-hari
masyarakat

Desa Holi sumber


mata air Geri-geri
kapasitas 5 l/det

Lanjutan
Kec.

Air
Dangkal

Air
Sungai

Mata Air

Air Hujan

Ibu Kota
Kecamatan
Ulugawo (Desa
Holi)

Desa Holi sumber mata air Gerigeri kapasitas 5 l/det

Dimana air hujan di Kecamatan


Ulugawo dapat digunakan untuk
keperluan sehari-hari masyarakat
dengan membuat bak-bak
penampungan, air hujan untuk di
minum, mencuci pakaian dan
sebagainya

Kecamatan
Somolo-Molo
(Desa SomoloMolo)

Sumber mata air yang ada Di


Desa Somo-Molo kapasitas 3 l/det.

SDA

Kecamatan
Botomuzoi (Desa
Hiliwaete)

1.Mata air Buakhe dengan jarak


300 m dari IKK. Beda tinggi antara
sumber air dengan IKK 70 m
2.Mata air Hilimbawa Botomuzoi
dan ada tempat penampungan air
hujan.
3.Mata air Hiliwaele I
4.Mata air Hiliwaele II
5.Mata air Lasara Botomuzoi
6.Mata air Ononamolo Talufu ada
tempat penampungan air hujan
7.Mata air Simanaere Botomuzoi

SDA

Alternatif
Sumber
Air Baku

Lanjutan
Kec.

Air
Dangkal

Air
Sungai

Mata Air

Air Hujan

Ibu Kota
Kecamatan Hili
Serangkai (Desa
Dahadano Botom
Bawo)

Sumber mata air ada di desa


Dahadano Botombawo

SDA

Ibu Kota
Kecamatan Mau
Desa Lasara Siwalu
Banua)

-Sumber mata air Tuhewaebu


kapasitas 1 l/det di desa Lasara
Siwalu Banua
-Sumber mata air Gui-gui kapasitas
5 l/det di desa Tuhemberua

SDA

Ibu Kota
Kecamatan
Hiliduho (Desa
Fadoro Lauru)

-Mata air di Desa Mazingo Tanoseo


kapasitas 4 l/det
-Mata air di desa Fadoro Lauru
-Mata air di Desa Lasara Tanosee

SDA

Ibu Kota
Kecamatan
Sogaeadu (Desa
Tulumbaho)

-Mata air terdapat di desa Himbana


yang sekaligus digunakan sebagai
pengairan

SDA

Alternatif
Sumber Air Baku

Rencana Pengembangan SPAM

RENCANA PENGEMBANGAN SPAM


Besar kebutuhan air minum (Q = ......l/det )
Aspek
Aspek Teknis
Teknis
Perhitungan
Perhitungan (Rumusan)
(Rumusan)
Perhitungan
Perhitungan sistem
sistem
Penyediaan
Penyediaan Air
Air Ibu
Ibu Kota
Kota
Kabupaten
Kabupaten

Perhitungan Diameter pipa (Q =.......l/det)


V = 0,6 2,5 meter/det
Diambil 0,8 meter/det
Panjang pipa = .......meter
Maka diameter pipa Q/V = .....mm
Perhitungan Menara
Kapasitas menara direncanaka 20% dari kebutuhan ratarata/hari
ketinggian menara .......meter
Perhitungan Pompa
Besarnya kehilangan tekanan akibat belokan pipa ......meter
Besarnya kehilangan tekanan akibat aksesories ....meter
Kedalaman sumur bor diperkirakan 75 meter
Maka tota kehilangan tekanan adalah ....meter
Tenaga pompa yang dibutukhan atau TPP = Q X H/ 0,75 X 75

SKEMA PENGOLAHAN AIR MINUM

REKAPITULASI RENCANA PENGEMBANGAN SPAM


Diameter Pipa Spam Mata Air Di Kabupaten Ibu Kota Kecamatan

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS

Lanjutan

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS (IKK Kecamatan Gido)

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS (IKK Kecamatan Bawolato)

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS (IKK Kecamatan Botomozoi)

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS
(IKK Kecamatan Hili Duho dan Hili Serangkai)

100

200

300

400

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS (IKK Kecamatan Idanogawo)

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS (IKK Kecamatan Mau)

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS
(IKK Kecamatan Sogaeadu dan Somolo-molo)

LAY OUT IBUKOTA KECAMATAN (IKK)


SOGAEADU
0

100

200

300

400

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS (IKK Kecamatan Ulugawo)

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN


SPAM KABUPATEN NIAS (Sumur Bor)
Pundie Flanger
Pipa 100

100 100

GAMBAR S BOR DI IKK KEC GIDO

Beton Cor 1:2:3

Cement grouting

2000

HIDRAN

Tanah liat lapisan krikil


ditentukan dilapangan
Pipa casing (pipa buta) Steel 6"

Rumah Pompa

Hidrofor
Centering device

SR

Reducer / Overlap
Cement grouting

6000

Sumur Bor

Pipa casing (pipa buta) 4"


Screen (Saringan) 4"

Centering device (Pelurus Pipa)

Sumur Bor
Screen (Saringan) 4"

DENAH HIDRAN

Gravel Pack

R.JAGA
GUDANG

GENSET KM/WC
R.PANEL

Pipa casing (pipa buta) 4"

DENAH HIDROFOR

SR
Cement grouting

Dop

DENAH BANGUNAN RUMAH PANEL

Lubang Bor

250

60

Pengukur tinggi air

341

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN SPAM


KABUPATENPOTONGAN
NIAS
A-A
(Hidrofor)
Manhole 450 mm

Gate Valve 150

Check Valve 4"

GIP 100

GIP 150

Water meter

120

Bend Flange 150.45

75

Pilar penyangga pipa

Pilar penyangga pipa

118

Saluran Pembuang 2"

25

25

200
220
250
270

25

25

40

25

341

200
220
250

Plat Steel t. 8 mm

POTONGAN B-B

PIPA 150

200

10 20 10

25

75

10 20 10

10 20 10

120

350

45

200
220
250
270

10

TYPIKAL HIDROFOR

Gate Valve 150

60

38

Distribusi

10

20

38

Bend Flange 150 x 45

Check Valve
200

40

10 20 10

25

Distribusi

10 20

25

50

10 - 200

50

60
10 20 10

10 - 200

Tiang pilar 400x400

200
220
250

Gambar 7.5. Hidrofor (Potongan


A-A)

POTONGAN A-A

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN SPAM


KABUPATEN NIAS
(Hidrofor)
25
25

25

Klep pengaman

Manometer

341

60

Pengukur tinggi air

Manhole 450 mm
GIP 100

Check Valve 4"

Gate Valve 150

GIP 150

Water meter

120

Bend Flange 150.45

75

Pilar penyangga pipa

Pilar penyangga pipa

50

50

60
10 20 10

Saluran Pembuang 2"

25

40

25

25

10 20

25

Distribusi

25
200
220
250

Gambar 7.8. Hidrofor (Potongan


B-B)

40

25

100

150 2 2 150
Pasir Yang Telah di
< 50Padatkan
>Dan
50 Dibuat Basah

100

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN SPAM


KABUPATEN NIAS
(Hidrofor)
1

500

500

500

150 2 2 150
< 50
> 50

Urugan Tanah

Pondasi Jalan Baru

Pasir Yang Telah di


Padatkan Dan Dibuat Basah

100

100

Pasir Yang Telah di


Padatkan Dan Dibuat Basah

300

100

300

Pasir Yang Telah di


Padatkan Dan Dibuat Basah

150

100

Gambar 7.9. Jaringan Pipa


Secara Normal
Pipa G.S

Bolt M.12
Gambar 7.11.
Jaringan Pipa Di Bawah
Angker 12
Jalan
Beton 1:2:3

Bolt M.12
Angker 12

Pipa G.S

300

500

+300

150

Plate Strip 60x6mm

Packing Dari Karet

PIPA

Plate Strip 60x6mm

500

150 2 2 150
< 50
> 50

Beton 1:2:3

Pondasi Jalan Baru

300

400

Pipa Selubung DPE

500

Pondasi Jalan Baru

150 2 2 150
< 50
> 50

300

300

Pasir Yang Telah di


Gambar 7.10. Jaringan Pipa
Di
Padatkan Dan Dibuat Basah
Atas Batu

100

500

Pondasi Jalan Baru

+500

Pasir Yang Telah di


Padatkan Dan Dibuat Basah

Gambar 7.12. Jaringan Pipa


Pasir Yang Telah di
Memotang Jalan
Padatkan Dan Dibuat Basah
300

500

300

150

Pondasi Jalan Baru

GAMBAR SKENARIO RENCANA PENGEMBANGAN SPAM


KABUPATEN NIAS
(Dimensi Pemakaian Pipa)
Tabel. 7.3. Tabel Perhitungan Diameter Pipa Spam Mata Air Kabupaten Nias Tahun 2016-2025

SKENARIO PERENCANAAN IPAM LAY OUT ....... L/det

Intake

4
6

1
2

5
8
11
10

SKENARIO PERENCANAAN IPAM LAY OUT ..... L/det

PERENCANAAN IPAM LAY OUT 2000 L/det

SKENARIO PERENCANAAN IPAM

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bangunan Intake
- Bar screen
- Pintu sorong
- Saluran pembawa
- Bak pengumpul

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bak Penenang
- Freeboard
- Pipa Transmisi
- Pipa Overflow
- Pipa Penguras
- Freeboard V-notch
- Manhole
- Tangga Naik
- Laju aliran,
- Waktu detensi
- Panjang Bak Penenang
- Lebar Bak Penenang

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bak Preklorinasi
- bak terjunan
- Gradient,
- Waktu detensi,
- Panjang loncatan,
- Freeboard
- Bak pembubuh kaporit
- Pompa Pembubuh
- Tangga Naik / Turun

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bak Koagulasi
- Jumlah bak, n = 1
- Tinggi terjunan, H = 1,5 m
- Lebar terjunan, b = 1 m
- Lebar bak, w = 1 m
- Gradient, G = 1000/dtk
- Waktu detensi, td = 20 dtk

- Saluran Menuju Koagulasi


- Lebar saluran, L = 30 cm
- Panjang saluran, P = 5 m
- Freeboard saluran = 0,24 m
- Bak Pembubuh Koagulan
- Jumlah bak pembubuh = 2
(1 operasional 1 cadangan)
- Dosis alum (100%) = 30 mg/L
- Berat Jenis alum = 2,71 kg/L
- Konsentrasi alum = 20%
- Pompa Pembubuh Koagulan

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bak Flokulasi
- Horizontal baffle channel
- Jumlah bak, n = 2
- Jumlah kompartemen tiap bak = 3
- Tebal sekat, t = 10 cm
- Gradien Kecepatan dan waktu detensi,
G & td :

- Pintu Air
- Saluran Outlet

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bak Sedimentasi
- Plate settler
- Zona Pengendapan / Zona Inlet / Zona Lumpur
- Kemiringan plate settler, = 60
- Jumlah Plate settler = 173 bh
- Jumlah bak, n = 4
- Lebar bak sedimentasi, L = 3 m
- Kedalaman zona pengendapan, H = 1,5 m
- Panjang zona pengendapan, P = 14,5 m
- Orifice , jumlahnya = 11 bh
- Pipa Drain Lumpur
- Pipa inlet Filtasi

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bangunan Filtrasi
- Jumlah bak filtrasi, n = 4
- Panjang Bak = 8.0 m
- Lebar Bak = 4.0 m
- Sistem Underdrain (orifice, pipa lateral, dan pipa manifold.)
- Sistem Inlet, kecepatan pengaliran 1 m/s
- Sistem outlet, kecepatan aliran 1 m/s
- Kecepatan backwash = 0,0113 m/s
- Lama pencucian, tbw = 5 menit = 300 s
- Gutter dan Pelimpah

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bangunan Desinfeksi
- Debit kaporit , 175,11 Lt/hari
- Ketinggian bak pembubuh, h = 1 m
- Diameter bak pembubuh, d = 1,5 m
- Freeboard = 30 cm
- Pompa Pembubuh
Kaporit

SKENARIO PERENCANAAN IPAM


- Bak Reservoar

- Jumlah reservoir, n
= 2 buah
- Kemiringan dasar bak
= 1/1000
- Reservoir dilengkapi
dengan buffle untuk
mencegah aliran mati
- Diameter pipa penguras,
= 0,1524 m
- Diameter pipa peluap, dpl
= 0,1524 m
- Kedalaman reservoir, h
=4m
- Panjang reservoir, P
= 20,5 m
Lebar reservoir, L
= 20 m
- Freeboard = 30 cm

Rencana Pendanaan/Investasi

RENCANA PENDANAAN
Total Investasi
Total Investasi Program SPAM
Kabupaten Nias selama 20 tahun mulai
tahun 2016 sampai dengan 2035
sebesar Rp 323.319.924.000
Sumber Dana
Sumber dana pembangunan SPAM
Kabupaten Nias direncanakan berasal dari
APBN sebesar Rp 195.836.819.000
APBD Provinsi Sumatera Utara sebesar
Rp 2.760.450.000
APBD Kabupaten Nias sebeser Rp
1.275.400.000
DAK sebesar Rp 65.540.430.000
DAU sebesar Rp 56.370.000.000
Masyarakat sebesar Rp 1.982.700.000
APBN SDA sebesar Rp 285.000.000
PDAM sebesar Rp 2.418.300.000

Tahapan Program
Jangka pendek
Tahun 2016 besar dana SPAM Rp 1.906.200.000
Tahun 2017 besar dana SPAM Rp 1.943.250.000
Jangka menengah
Tahun 2018 besar dana SPAM Rp 3.396.220.000
Tahun 2019 besar dana SPAM Rp 4.081.130.000
Tahun 2020 besar dana SPAM Rp 877.475.000
Tahun 2021 besar dana SPAM Rp 1.643.100.000
Tahun 2022 besar dana SPAM Rp 3.138.690.000
Tahun 2023 besar dana SPAM Rp 1.271.230.000
Tahun 2024 besar dana SPAM Rp 1.256.592.000
Tahun 2025 besar dana SPAM Rp 776.802.000
Jangka panjang
Tahun 2026 2035 besar dana SPAM Rp 305.607.435.000

PROGRAM INVESTASI SPAM KABUPATEN NIAS


Tahun 2016 - 2035

Tabel programnya tolong masukkan


yaa, bingung mo pdf kannya krn
kecil2 skali hrfnya n matriknya
banyak skali
^_^

Kelembagaan
Pelayanan Air Minum

Kelembagaan

Struktur Organisasi

TERIMA KASIH
YAHOWU

Anda mungkin juga menyukai