Seraya memanjatkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut baik penyusunan buku
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk SPAM yang telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri PUPR
no. 27 tahun 2016. Sejalan dengan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) dan target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan akses aman air minum 100 persen
pada tahun 2019, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah telah bersinergi dalam
menyelenggarakan pelayanan air minum kepada masyarakat. Namun banyak kendala dan permasalahan
dalam penerapan penyelenggaraan penyediaan air minum tersebut yang salah satunya yaitu kurang
telitinya perencanaan awal pengembangan pelayanan air minum tersebut.
Akhirnya, saya berharap bahwa dengan adanya buku Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk SPAM ini
dapat menjawab permasalahan dalam perencanaan pengembangan penyediaan dan pelayanan air minum
di setiap Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.
Direktur……
Nama……………
LAMPIRAN :
1.1 Template Penyusunan RISPAM
1.2 Template Legalisasi RISPAM
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) adalah perencanaan induk sektoral yang mengacu
pada rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) suatu wilayah
administrative dan menjadi acuan perencanaan yang mengatur seluruh perencanaan air minum untuk suatu
wilayah administratif untuk kurun waktu 20-25 tahun dan menjadi dasar pengembangan air minum suatu
wilayah. Diharapkan, dengan adanya RI SPAM program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum wilayah
akan terintegrasi, terpadu khususnya bila pembangunan atau pengelolaannya dilakukan oleh berbagai pihak,
sehingga hasil dari pembangunannya akan berkelanjutan (sustainable) dan terarah.
Rencana induk ini masih merupakan suatu perencanaan makro yang lebih mengatur untuk target target yang
ditetapkan untuk : cakupan pelayanan, pilihan air baku, lokasi lokasi instalasi produksi, pengembangan system
dari bukan jaringan perpipaan (BJP) menjadi lebih terlindungi , perkiraan dan analisa investasi awal dan bentuk
kelembagaan pengelolaannya. Untuk tahap implementasi perencanaan, rencana induk ini masih harus di
tindaklanjuti dengan studi kelayakan dan rencana teknis terinci (DED).
Maksud:
Penyusunan dokumen RISPAM oleh Kabupaten dan Kota sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku
Tujuan:
Membuat suatu paduan penyusunan dokumen RISPAM sampai dengan tahap pengesahannya dengan
mengacu kepada peraturan yang berlaku
Star
Penganggaran
RISPAM Proses Lelang Penyusun RISPAM
Tidak Diskusi
Publik-1 Dokumen RISPAM Bab 1 s/d 3
Ya
Tidak
Evaluasi
Data, Verifikasi ,Analisa dan RISPAM
Alternatif sistem
Ya
Tidak Diskusi
Publik-2 Dokumen RISPAM Bab 4 s/d 6
Ya
Tidak
Evaluasi
Perencanaan Teknik, RISPAM
Kelembagaan dan Investasi
Ya
Tidak Diskusi
Publik-3 Dokumen RISPAM Bab 7 s/d 9
Ya
Dokumen Legalisasi Untuk Tidak
Dokumen RISPAM Final
Raperkada
Kesesuaian
RISPAM ≥
75%*
Biro Hukum Untuk diajukan Proses Persetujuan
sebagai Raperkada Kepala Daerah Ya
* Kesesuaian RISPAM adalah proses penyesuaian subtansi RISPAM dengan regulasi penyusunan RISPAM yang terdapat dalam Lampiran
2 Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2016
2.1 PENGANGGARAN
Untuk penganggaran penyusunan rispam besarannya tergantung kepada tingkat kemudahan data dan
akses untuk wilayah /kecamatan di Kab/kota tersebut, berdasarkan data penyusunan RISPAM yang ada
untuk tahun 2014 dan 2015 secara umum penganggaran untuk RISPAM adalah dalam kisaran sebagai
berikut
1. Pulau Jawa dan Bali
Kota = Rp 25jt – 50Jt / Kecamatan
Kabupaten = Rp 35jt – 50jt / Kecamatan
2. Pulau Sumatra
Kota = Rp 25jt – 50Jt / Kecamatan
Kabupaten = Rp 35jt – 60Jt / Kecamatan
3. Pulau Kalimantan dan Sulawesi
Kota = Rp 35jt – 60Jt / Kecamatan
Kabupaten= Rp 35jt – 75Jt / Kecamatan
4. Papua dan Kab/kota Kepulauan
Kota = Rp 45jt –75jt / Kecamatan
Kabupaten= Rp 50jt – 90jt /Kecamatan
Untuk Penyusunan RISPAM penganggaran dan penyusunannya harus dalam kesatuan total wilayah
addministrasi Kabupaten / Kota, tidak di pecah untuk skala kecamatan
Estimasi Waktu
Tenaga Ahli dan Tenaga
Deskripsi Tugas Penugasan
Pendukung
(Bulan)
Tenaga Ahli
Sebagai ketua tim dan perencana sistem
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan pengembangan air minum, secara umum akan
1 7
/ Air minum /Santasi terlibat di seluruh bab RISPAM, secara khusus
berperan utama di bab 3, 5, 7
Tenaga Ahli Hidrologi /Sipil Perencana sistem air baku, banyak beran di Bab 3
2 6
Sumber Daya Air dan 6
Tenaga Ahli Perencanaan Kota Perencana wilayah dan tata ruang , banyak beran di
3 4
/ Planologi Bab 2, 5 dan 6
Analisa investasi dan keuangan pemerintah daerah
4 Tenaga Ahli Keuangan Makro sektor air minum dan terkait, dan PDAM , banyak 3
beran di Bab 2 dan 8
Tenaga Ahli Kelembagaan Analisa Kelembagaan pemerintah daerah sektor air
5 Pemerintah/Administrasi minum dan terkait, dan PDAM , banyak beran di Bab 3
Negara/Hukum Tata Negara 2 dan 9
Ahli sosial dan masyarakat, banyak berperan dam
6 Tenaga Ahli Sosial menganalisa data sosial, kependudukan dan survey 2
kebutuhan nyata untuk bidang air minum
Data data dasar dan dokumen terkait yang menjadi acuan untuk penyusunan dokumen RISPAM adalah
sebagai berikut
Rencana Induk SPAM Kabupaten/Kota disusun dan ditetapkan oleh bupati/walikota untuk jangka waktu 15
(lima belas) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun dan akan ditinjau setiap 5 (lima) tahun sekali untuk dilakukan
penyesuaian program dan anggarannya berdasarkan hasil yang dicapai untuk 5 (lima) tahun yang telah
dilaksanakan
Penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten/Kota disusun dalam 1 (satu) dokumen meliputi seluruh
wilayah administrasi kabupaten/kota tersebut walaupun salah satu wilayah Kabupaten / Kota terpisah oleh
batas alam seperti lautan, atau sungai yang secara teknis mempunyai sistem SPAM sendiri. Untuk
memudahkan dalam pemahamannya dapat dibantu dengan menambahkan lampiran – lampiran berdasarkan
wilayah teknis, dengan tetap dalam 1 (satu ) dokumen induk
Penyusunan Rencana Induk SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) disusun dalam 9 (Sembilan) bagian
pembahasan sebagai berikut
Penjelasan yang lebih rinci mengenai uraian untuk tiap bab dan sub-bab dalam penyusunan RISPAM Kab/kota
ini akan di bahas dalam bagian petunjuk teknis
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM PERMEN PUPR URAIAN DAN PENJELASAN
NO. 27 TAHUN 2016
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1.1 Latar Belakang Menjelaskan hal yang tidak terbatas pada hal-hal yang menjadi dasar kegiatan
1.2 Maksud dan Tujuan penyusunan RI SPAM Kabupaten/Kota dan harus dilaksanakan meliputi aspek-
1.2.1. Maksud aspek berikut :
1.2.2. Tujuan a) Aspek Legal (UU No.11 Tahun 1974 tentang Pengairan, PP No.122 Tahun 2005,
1.3 Sasaran tentang SPAM )
1.4 Lingkup Kegiatan b) Isu utama dari kondisi eksisting SPAM suatu Kabupaten/Kota (air baku, cakupan
1.5 Keluaran pelayanan, pelayanan, dsb.)
1.6 Sistematika Penulisan c) Isu Permasalahan Utama SPAM suatu Kabupaten/Kota (unit air baku, produksi,
Laporan distribusi, kebocoran air, dsb.)
d) Proyeksi Pengembangan suatu Kabupaten/Kota (sesuai dengan RTRW
Kabupaten/Kota yang bersangkutan)
1.2. Maksud dan Tujuan
Menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan dokumen RI-SPAM sesuai kebutuhan,
kondisi, dan permasalahan penyediaan air minum di wilayah perencanaan. Sebagai
contoh berikut ini adalah uraian maksud penyusunan RISPAM :
a) Mengidentifikasi kebutuhan air minum pada daerah studi (sebagai contoh)
b) Mengetahui program yang dibutuhkan untuk pencapaian target pelayanan
SPAM di Kabupaten/Kota yang bersangkutan (sebagai contoh)
c) Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, propinsi dan Kabupaten/Kota
dalam upaya mengembangkan prasarana dan sarana air minum di
Kabupaten/Kota yang bersangkutan melalui program yang terpadu dan
berkelanjutan (sebagai contoh)
Sebagai contoh berikut ini adalah uraian tujuan penyusunan RISPAM :
Menguraikan tujuan dari kegiatan ini yaitu menghasilkan dokumen rencana induk
SPAM, yang dapat menjadi pedoman Penyelenggaraan SPAM di
Kabupaten/Kota..............hingga tahun.......... (periode 15-20 tahun kedepan)
1.3. Sasaran
Menjelaskan Sasaran dari kegiatan yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
ini adalah: (sebagai contoh)
a) Identifikasi permasalahan Penyelenggaraan SPAM
2.4. Menguraikan data Jumlah Penduduk tiap Kecamatan dalam bentuk uraian dan
tabulasi
2.5. Menjelaskan fungsi dan peran kabupaten/kota sesuai dengan RTRW Nasional,
Provinsi, dan Kabupaten/kota.
III. KONDISI SPAM EKSISTING 3.1 Menjelaskan tingkat pelayanan air minum, tingkat konsumsi air (liter/orang/hari),
KABUPATEN/ KOTA dan tingkat kebocoran air saat ini.
3.1. Umum (1) Tingkat Kehilangan Air
3.2. Aspek Teknis Menjelaskan tingkat kehilangan air baik yang terjadi di unit produksi maupun unit
3.2.1. SPAM PDAM Kabupaten/ distribusi. Kehilangan air secara teknis disebabkan oleh kebocoran pada pipa
Kota transmisi dan pipa induk, kebocoran dan luapan pada tangki reservoir, kebocoran
3.2.1.1. SPAM Ibukota pada pipa dinas hingga meter pelanggan. Tingkat kehilangan air dapat dilihat dari
Kabupaten/ Kota hasil pengukuran water meter, jika tidak tersedia maka tingkat kehilangan air pada
A. Jaringan unit distribusi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini :
Perpipaan (JP)
3.2.1.2. SPAM IKK air yang didistribusikan − air yang terjual
𝑘𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 = x100%
A. Jaringan air yang didistribusikan
Perpipaan Menjelaskan pula tingkat kehilangan air yang disebabkan oleh faktor non teknis,
3.2.1.3. SPAM Perdesaan seperti ada tidaknya sambungan liar (konsumsi air tidak resmi,ketidak-akuratan
meter pelanggan, dan kesalahan penanganan data.
3.2.2. SPAM Lembaga
Pengelola Non PDAM (2) Tingkat Konsumsi Air
3.2.2.1. SPAM Ibukota Menjelaskan tingkat konsumsi air (m3/sambungan/bln) yang dapat diekivalensikan
Kabupaten/ Kota ke dalam liter/orang/hari (loh) untuk jenis sambungan domestik
3.2 Menjelaskan kondisi SPAM Eksisting SPAM PDAM dan Non PDAM Kab/kota yang
terdiri dari uraian berikut.
Untuk Jaringan Perpipaan (JP) PDAM dan Non PDAM Ibukota Kabupaten, diuraikan
secara detail meliputi:
(1) Unit Air Baku
Menjelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan
pengambilan air yang diijinkan), cara pengambilan sumber air, jenis/type
bangunan intake, tahun pembangunan bangunan pengambilan(intake), kapasitas
pengambilan, jenis pengaliran, dan pipa transmisi serta pompa transmisi (jenis
pompa dan kapasitas pengaliran pompa).
Untuk pipa transmisi diinformasikan panjang , diameter, jenis pipa, tahun
pemasangan pipa. Dilengkapi dengan foto bangunan intake
Untuk BJP Ibukota Kabupaten diuraikan dalam bentuk tabulasi berikut ini:
SISTEM BJP IBUKOTA KABUPATEN
LOKASI PARAMETER
NO. KECAMATAN DESA/KELURAHAN MODUL JUMLAH KK TINGKAT
JENIS JUMLAH TERLAYANI PELAYANAN
Ket :
- Jenis Modul (sesuai dengan Permen PU No.01/2009 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan) meliputi :
Modul Hidran Umum, terminal air, mobil tangki air, penampungan air hujan, perlindungan mata air, sumur dalam, sumur pompa tangan,
sumur gali, IPA sederhana, Saringan Rumah Tangga, destilator surya atap kaca dan IPA reverse osmosis
- Tingkat pelayanan adalah perbandingan antara jumlah KK terlayani terhadap jumlah KK desa
Untuk sub bab 3.2.1. dilengkapi dengan peta pelayanan dalam peta wilayah
administrasi, diagram isometric SPAM.
Untuk JP IKK PDAM Non PDAM ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.
a) Unit Air Baku
Menjelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan
b) Unit Produksi
Menjelaskan unit pengolahan, kapasitas terpasang, kapasitas produksi, kapasitas
terjual/ terpakai, jumlah instalasi,dan type/ jenis bangunan IPA serta tahun
pembangunan bangunan produksi (reservoir, instalasi pengolahan air/IPA, jenis
konstruksi bangunan IPA, status/ kondisi IPA, aksesoris pipa, dan bangunan
penunjang lainnya). Jelaskan juga mekanikal&elektrikal, unit desinfektan, bangunan
penunjang, keberadaan water meter, dan fasilitas lainnya. Dilengkapi dengan foto
bangunan
c) Unit Distribusi
Menjelaskan jenis dan kapasitas reservoir, tahun pembuatan, dan sistem
pengaliran air. Jika menggunakan pompa pada unit distribusi, deskripsikan pompa
yang digunakan (kapasitas pengaliran dan jenis pompa.
Jelaskan jenis, panjang , diameter, aksesoris yang digunakan dan tahun
pemasangan jaringan pipa distribusi dan dicantumkan nama kecamatan dan
kelurahan yang mendapat pelayanan distribusi. Dilengkapi dengan peta jaringan
distribusi utama (JDU)
d) Unit Pelayanan
Menjelaskan mengenai jumlah sambungan rumah, hidran umum dan terminal air.
Jelaskan daerah yang terlayani oleh SPAM JP dan jumlah KK yang terlayani.
Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM,
UPTD/BLU, KSM/masyarakat, BUS, Koperasi , Dilengkapi dengan tabel pelayanan
air minum.
Untuk JP Perdesaan PDAM dan Non PDAM ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel
berikut ini:
3.3 Menjelaskan Aspek Non Teknis Kondisi SPAM Yang terdiri dari :
a) Keuangan
Memaparkan struktur pembiayaan untuk investasi, operasi, biaya produksi,
pemeliharaan, pergantian peralatan, peningkatan pelayanan pengelolaan SPAM
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, hasil audit BPKP 3 tahun terakhir.
b) Kelembagaan
Menyajikan kelembagaan pengelolaan SPAM (Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD/PDAM), Badan Usaha Swasta (BUS), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM),
Koperasi yang meliputi struktur organisasi, lingkup tugas, wewenang, tanggung
jawab, kualifikasi sumber daya manusia (SDM) , pendidikan dan pelatihan yang
telah dilakukan serta rencana pengembangan SDM, pola perekrutan karyawan,
kedisiplinan karyawan, pola reward & punishment, insentif, dan profesionalisme
pengelolaan (Parameter Coporation).
c) Pengaturan
Memaparkan peraturan daerah (perda) yang ada kaitannya dengan ketentuan
umum pengelolaan SPAM, perda mengenai pembentukan institusi formal SPAM
(PDAM, BUS, Koperasi, KSM), kebijakan penggajian, dan peraturan daerah dalam
pembentukan struktur tariff air minum.
3.4 Menguraikan kendala dan permasalahan kondisi eksisting SPAM baik dari aspek
teknis dan non teknis
a) Menguraikan jenis-jenis permasalahan aspek teknis yang dihadapi oleh PDAM
dan lembaga pengelola Non PDAM di Kabupaten/Kota............., yang meliputi unit
air baku, transmisi, produksi, distribusi, dan pelayanan.
Permasalahan Penyelenggaraan SPAM Non PDAM ditampilkan dalam bentuk
tabulasi
1 BLU/UPTD
2 Kelompok Masyarakat
Untuk sumber air baku yang belum ada pengkajian neraca airnya bisa
dilakukan Survei dan Pengkajian Sumber Daya Air Baku oleh tenaga ahli yang
bersertifikat dengan pemimpin tim (team leader) yang berpengalaman dalam
bidang air minum minimal 5 tahun.
Dikaji kemungkinan pengaliran air baku secara gravitasi dengan mengacu
pada Peta Rupa Bumi dari BAKOSURTANAL atau Peta Citra Satelit yang
mempunyai fasilitas identifikasi elevasi. Titik pengambilan (intake) yang sudah
disepakati lokasi dan debit air bakunya, segera diusulkan kepada Pemerintah
Daerah untuk diproses SIPA nya.
4.2.2. Transmisi air baku dan transmisi air olahan menggunakan saluran tertutup
dengan pipa, kecuali untuk transmisi air baku dimungkinkan menggunakan
saluran terbuka yang terlindungi). Buatkan rencana jalur pipa transmisi,
plotkan pada Peta Rupa Bumi atau Peta Citra Satelit, perkirakan panjang dan
elevasinya, kemudian perkirakan diameter pipa transmisinya.
Rumus Hazen-William :
2.63 0,54
Q = 0,27853 C.D S
2.63 1.85
S = [Q/(0,27853.C.D )]
Hf = S x L
0,54 0.38
D = [Q/(0,27853.C.S )]
C = Koefisien kekasaran dalam pipa
v = Q/A (m/dt)
2
A = 0.25xπxD
D = Diameter pipa (m)
3
Q = Debit pengaliran (m /dt)
S = Slope/kemiringan hidrolis
Hf = Kehilangan Tekanan kerena friksi dalam pipa (m).
L = Jarak/Panjang pipa (m)
V = Kecepatan pengaliran (m/dt)
2
A = Luas permukaan pipa (m )
Π = 3.14
Ambil dari proyeksi kebutuhan penduduk debit hari maksimum (1,2 x Debit
3
rerata), misalkan : Debit (Q) = 200 l/dt = 0.2 m /dt
Koefisien (C) = 120 (PVC)
Jarak (L) = 3000 m
Dari Peta dapat diidentifikasi :
Elevasi titik awal = +200 dpl
Elevasi titik akhir= +174 dpl
Beda tinggi (ΔH) = 200-174 = 26 m
Tentukan sisa tekanan yang diinginkan misalnya : Sisa Tekan = 10 m
Sehingga Hf = 26 -10 = 16 m
Lihat gambar berikut :
Diameter pipa (D) = 0.418 m= 418 mm, pembulatan tergantung pertimbangan terhadap
kebutuhan.( dibulatkan ke 400 mm untuk memperkecil investasi, ke diameter 450 mm
untuk keamanan sisa tekan)--- misalnya di ambil D = 450 mm atau 0.45 m---
masukan ke dalam tabel berikut ini :
DIAMETER DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN
HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) (5) ( 6) ( 6)
Masukan formula
Hazen-William
Masukan rumus
turunkan ke (6)=(4)x(5)
Kecepatan
dalam rumus
slope (S)
4.3. Menguraikan strategi pemenuhan air minum sesuai skala prioritas untuk
mendapatkan SPAM yang paling optimal :
De sa -Kecamatan
Jumlah Pe nduduk Jumlah Pe nduduk Tahun Proye ksi (Pn)
No Kelurahan -Ibu Kota
Kabupate n. Tahun .......(P0) 2011 --> s.d 2015 --> s.d 2020 --> s.d 2030
Ibu kota Kabupaten
1 Kel. ... Kota ....
2
3
dst.
Jumlah
Ibu kota Ke camatan
(IKK)
1 Desa .... Kec. .....
2
3
Jumlah
Pe rde saan
1 Desa .... Kec. .....
2
3
Jumlah
Jumlah Total
5.4. Perhitungan proyeksi kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat
pelayanan, (2) tingkat kebutuhan air, (3) penurunan kehilangan air dengan
perhitungan dan analisis sebagai mana pada pada butir IV tentang KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM dan proyeksi jumlah penduduk pertahun (Pn) yang telah
dilakukan, dibuat tabel sebagai berikut:
Tahun
Peruntukkan
2010 20...... 20..........
Irigasi(m3/det)
PDAM(m3/det)
Industri(m3/det)
6.2. Menjelaskan kondisi potensi air tanah, dari Peta Geologi Air Tanah dan laporan
sumur uji yang dilakukan Direktorat Geologi Tata Lingkungan (DGTL), sumur air
tanah dalam eksisting (sbg referensi), data sumur air tanah dalam dari Dinas
Pertambangan Kabupaten.
Diuraikan potensi air tanah di Kabupaten/Kota..... dan dilengkapi dengan Peta
Potensi Air Tanah dan Daftar Cekungan Air Tanah di Kabupaten/Kota.....dalam
bentuk Tabulasi
……
Rencana pengembangan pada BJP eksisting diarahkan sebagai berikut: (i) BJP tidak
terlindungi dikembangkan menjadi BJP terlindungi, dan (ii) BJP terlindungi
diarahkan menjadi JP
7.5. Membahas hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air sesuai perhitungan di bab 5
dan menuangkan kebutuhan air minum sesuai dengan periode tahun perencanaan
dan wilayah pelayanan. Kebutuhan air ini diuraikan juga berdasarkan klasifikasi
berikut ini :
a) Klasifikasi Pelanggan
Diuraikan klasifikasi penggunaan air yang ada (Domestik, Non Domestik,
Pengairan dan Industri)
7.6. Menguraikan setiap alternatif rencana Pengembangan SPAM untuk setiap sistem
yang akan dikembangkan dan alternatif terpilih yang direkomendasikan
berdasarkan Pembagian tahap Pengembangan Yang direncanakan yang meliputi :
(dibahas untuk semua rencana daerah pelayanan)
• Sumber Air Baku untuk Sistem Zona Pelayanan
• Rencana Sistem Zona Pelayanan Tahap I ,Tahap II dan Tahap III
a) Tahap I
b) Tahap II
c) Tahap III
Buatlah peta rencana pengembangan SPAM secara keseluruhan, dalam peta
administrasi.
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan
direncanakan) -
-
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Produksi
IV Unit Pelanggan
- Rp. Rp.
- Rp. Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Pelanggan
TAHAP BIAYA
Total Rp..............................
9.2. SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik
mesin/elektro, teknik sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan).
Penempatan SDM harus disesuaikan antara latar belakang pendidikan/pengalaman
dengan job deskripsi dari struktur organisasi yang dibentuk.
Sebagai referensi untuk menghitung jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah
dengan menghitung rasio 8 per 1000 pelanggan atau 1 pegawai melayani 125
sambungan rumah (SR).
9.3. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang mendukung
keberhasilan organisasi dimasa depan. Rencana pengembangan sumber daya
manusia yang dirumuskan diharapkan akan mendukung strategi pengembangan
pelayanan pelanggan di beberapa wilayah operasional.
Anggaran
(Rp.000) Sumber
Isu/kondisi Permasalah
No
eksisting an
Sasaran Program Tahun ke Biaya
1 2 3 4 5 d
s
t
1 Pengetah Pemecah Menjami Pelaksanaa x PDAM
uan an n n program x
karyawan masalah tercukup pelatihan
bagian hanya inya pegawai
teknik dan diselesaik pengeta dengan
operasion an huan lembaga
al yang berdasar karyawa pendidikan
relatif kan n dari khusus (in-
kurang pengala waktu house
dari man ke waktu training).
waktu ke sendiri dan
waktu. yang ada. meningk
atkan
motivasi
bekerja
2 Pelanggan Terbatas Menjami Pelaksanaa x PDAM
merasa nya n n program x
tidak puas pengetah tercukup Pendidikan
dengan uan inya & latihan
pelayanan pemecah pengeta untuk
yang an huan pegawai
diberikan masalah karyawa & calon
di bsgian di dalam n dari pegawai
pelayanan perusaha waktu dengan
an ke waktu materi
berkaitan dan pelayanan