Anda di halaman 1dari 30

AB/I-2/2013 MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI SPM

PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT
MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI SPM

PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN


BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT
Cetakan 1 - 2012

Modul disusun oleh :


Ir. Lya Meilani Setyowati, MT.
Ir. Sri Darwati, M.Sc.
Ir. Fitrijani Anggraini, MT.
Dra. Tuti Kustiasih
Ir. Rahim Siahaan, CES.
Dra. Titi Utami Endang R.

Editor :
Ir. Agus Sarwono
Resha Febrian, ST.
Asep Jiwa Praja

PUSKIM. 2012

Jl. Panyawungan Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung 40393


Telp. 022-7798 393, Fax 022-7798 392
E-mail: info@puskim.pu.go.id

Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam
bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit.

ISBN : 978-602-8330-71-8
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT iii

PENGANTAR

A
ir merupakan kebutuhan mendasar bagi semua makhluk hidup. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita memerlukan air untuk minum, mandi, cuci, masak
dan sebagainya. Sayangnya, tidak semua orang bisa mengakses air bersih dan
mendapatkan sanitasi yang memadai untuk kebutuhan hidup. Untuk mempercepat
pelayanan air minum, perlu digalakkan pembangunan partisipatif yang melibatkan
masyarakat sebagai subyek dalam penyelenggaraan penyediaan air minum. Pemerintah
secara bertahap akan berubah dari penyedia prasarana menjadi pemberdaya dan
fasilitator.

Salah satu upaya pelibatan masyarakat dalam peningkatan pelayanan air minum adalah
penyelenggaraan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMBM). Penyediaan Air
Minum Berbasis Masyarakat merupakan sistem penyediaan air minum yang diprakarsai,
dipilih, dibangun dan dibiayai oleh masyarakat dan atau dengan bantuan pihak lain,
dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat berdasarkan kesepakatan kelompok
pengguna air minum bersangkutan.

Peningkatan peran masyarakat tersebut sejalan dengan amanat Undang-undang


No. 7/2004, tentang Sumber Daya Air yang menyebutkan bahwa sejalan dengan
semangat demokratisasi, desentralisasi, dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, masyarakat perlu diberi peran dalam
pengelolaan sumber daya air. Sedangkan dalam PP No. 16 Tahun 2005, tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, menyebutkan bahwa peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan sistem penyediaan air minum perlu didorong
dalam rangka perubahan perilaku masyarakat menuju budaya hidup yang lebih sehat
serta mendukung keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi yang lebih handal.

Modul ini disusun sebagai acuan dalam penyelenggaraan sebagai upaya penyediaan
air minum berbasis masyarakat. Melalui sosialisasi atau pelatihan modul ini diharapkan
pelayanan air minum semakin meningkat dalam upaya pemenuhan kebutuhan air
minum terutama untuk golongan kurang mampu.

Bandung, November 2012


Kepala Puslitbang Permukiman

Dr. Ir. Anita Firmanti, M.T.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


iv PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

DAFTAR ISI

PENGANTAR ................................................................................................................................. iii


PETUNJUK PENGGUNAAN ...................................................................................................... 1
DEFINISI DAN ISTILAH ............................................................................................................... 1
ALUR PIKIR ..................................................................................................................................... 2
TUJUAN .......................................................................................................................................... 2
SASARAN KOMUNIKASI ............................................................................................................... 3
CEK KEMAMPUAN ....................................................................................................................... 3
KONTEN MODUL ......................................................................................................................... 3
Tahap Persiapan .................................................................................................................... 4
Tahap Perencanaan ............................................................................................................. 10
Tahap Pembangunan .......................................................................................................... 12
Tahap pengelolaan/peningkatan ................................................................................... 13
Prinsip pelayanan air minum kepada masyarakat ................................................... 15
EVALUASI ........................................................................................................................................ 16
PENUTUP ........................................................................................................................................ 16
REFERENSI ...................................................................................................................................... 16
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 17

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 1

1. Petunjuk Penggunaan

Petunjuk penggunaan modul dalam pelatihan sebagai berikut :


1. Bacalah modul ini dengan seksama,
2. Jika ada yang kurang dipahami, dapat ditanyakan kepada fasilitator,
3. Jika telah mengikuti semua tutorial dan mengerjakan tugas, laporkan hasilnya pada tutor untuk
dikoreksi.

2. Definisi dan Istilah

air minum
air yang memenuhi ketentuan baku mutu air minum yang berlaku (Permenkes No. 492 Tahun 2010,
tentang persyaratan kualitas air minum).

Badan Musyawarah Air Minum (Bamus-AM)


nama lembaga di tingkat masyarakat dan merupakan forum demokrasi sebagai wadah proses
pengambilan keputusan tertinggi sebagai aspirasi masyarakat pengguna layanan air minum.

Badan Pengelola Air Minum (Bapel-AM)


badan pelaksana dalam penyediaan air minum yang dibentuk oleh Bamus AM dan bertanggung
jawab terhadap proses penyelenggaraan penyediaan air minum berbasis masyarakat sesuai
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

fasilitator
tenaga yang dipilih dan ditunjuk oleh masyarakat dan atau pemerintah untuk mendorong,
memotivasi dan memfasilitasi prakarsa partisipasi masyarakat, dalam penyelenggaraan penyediaan
air minum berbasis masyarakat, yang diutamakan berasal dari lokasi setempat atau dari lokasi lain
yang dapat dipilih/diterima oleh masyarakat di lokasi sasaran.

masyarakat
perorangan atau kelompok orang atau badan pengguna layanan air minum.

pendamping teknis
tenaga khusus yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota yang bertugas mendampingi
masyarakat dalam hal teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air
minum yang akan dibangun. Pendamping teknis diutamakan berasal dari dinas/instansi atau unit di
kabupaten/kota yang terkait dengan tugas penyelenggaraan air minum.

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMBM)


Penyediaan air minum yang diprakarsai, dipilih, dibangun dan dibiayai oleh masyarakat dan atau
dengan bantuan pihak lain, dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat berdasarkan kesepakatan
kelompok pengguna air.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


2 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

pendekatan tanggap butuh


menempatkan masyarakat pada posisi teratas dalam pengambilan keputusan melalui informasi
pilihan yang menyangkut seluruh pembangunan air minum;

penyelenggaraan PAMBM
kegiatan sosialisasi, persiapan, perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan peningkatan,
penyuluhan, pelatihan masyarakat dan atau kegiatan penunjang lainnya dalam mewujudkan upaya
penyediaan air minum berbasis masyarakat;

penyediaan air minum


kegiatan yang terdiri dari pengambilan air baku dengan atau tanpa melalui sistem pengolahan dan
pengangkutan/distribusi air minum sampai kepada masyarakat pengguna layanan air minum.

3. Alur Pikir

Gambar 1 - Alur Pikir Penyelenggaraan PAMBM

4. Tujuan

a. Tujuan Intruksional Umum


- Peserta memahami peran masyarakat dan pentingnya sistem penyediaan air minum;
- Peserta dapat menerapkan Pedoman Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan air minum
b. Tujuan Instruksional Khusus
Memberikan pemahaman mengenai prinsip penyelenggaraan air minum berbasis masyarakat

5. Sasaran Komunikan

Melalui modul ini, komunikan yang akan memperoleh sosialisasi Penyediaan Air Minum Berbasis
Masyarakat adalah :

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 3

a. Praktisi konsultan perencana, pelaksana dan pengelola PAMBM.


b. Penentu kebijakan seperti PEMDA dan DPRD.
c. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan penyediaan air minum berbasis
masyarakat.
d. Akademisi dari Perguruan Tinggi.
e. Pengelola PAMBM.

6. Cek Kemampuan

a. Apa yang dimaksud dengan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat?


b. Apa yang dimaksud dengan penyelenggaraan PAMBM?
c. Uraikan kegiatan tahap penyelenggaraan PAMBM?
d. Sebutkan pelaku penyelenggaraan PAMBM?
e. Jelaskan uraian prinsip pelayanan air minum kepada masyarakat?

7. Konten Modul

Tahapan penyelenggaran kegiatan PAMBM

Tahapan penyelengaraan PAMBM adalah:


a) Tahap persiapan,
b) Tahap perencanaan,
c) Tahap pembangunan,
d) Tahap pengelolaan/pengembangan

Skema tahapan penyelenggaraan PAMBM ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 - Tahapan penyelenggaraan kegiatan PAMBM


PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
4 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

7.1 Tahap persiapan

Sebelum menyusun kegiatan penyelenggaraan, terlebih dahulu menentukan prioritas penanganan


PAMBM serta bentuk dukungan pemerintah yang dapat dilakukan, seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kriteria Dukungan Pemerintah


Kondisi Kondisi
Tingkat Pendapatan Ketersediaan Prasarana dan Keberadaan
Masyarakat Air Baku Sarana Air Lembaga
Minum Masyarakat Aspek yang
menjadi Bentuk Dukungan
Ada, Ada, Prioritas
Ada namun
Rendah ngah Tinggi Rawan Tersedia belum ada dan tidak Tidak
Mene- namun Belum
aktif aktif ada
efektif
Teknis Bimbingan teknis,
kelembagaan pembentukan kelembagaan,
    Manajemen dampingan manajemen,
Keuangan stimulasi dana investasi
Teknis Bimbingan teknis,
    kelembagaan pembentukan kelembagaan
Kelembagaan Penguatan kelembagaan,
    manajemen dampingan manajemen,
keuangan stimulasi dana investasi
Teknis
kelembagaan Bimbingan teknis, penguatan
    kelembagaan
Keuangan
Teknis Bimbingan teknis, penguatan
   kelembagaan kelembagaan
Teknis Bimbingan teknis, penguatan
    kelembagaan kelembagaan
Teknis Bimbingan teknis,
    Kelembagaan pembentukan kelembagaan,
Manajemen dampingan manajemen
    Teknis Bimbingan Teknis

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 5

Pada tahap persiapan, penyelenggaraan PAMBM, meliputi kegiatan:


a) Pra kondisi, terdiri dari penjajakan awal, sosialisasi dengan Pemda setempat, masyarakat maupun
fasilitator;
b) Bentuk dukungan, yaitu memberikan alternatif dukungan sesuai tingkat pendapatan masyarakat,
ketersediaan air baku, kondisi prasarana dan saran air minum, dan kondisi keberadaan lembaga
masyarakat;
c) Mobilisasi masyarakat, yaitu menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam menyediakan dan
mengelola PAMBM;
d) Pembentukan kelembagaan;
e) Penyusunan proposal;
f ) Pengusulan proposal;
g) Penyaringan dan persetujuan proposal.

Adapun uraian rincinya dapat dilihat pada Gambar 3 dan Tabel 2.

Gambar 3 - Tahap Persiapan

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


6 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Tabel 2 Kegiatan tahap persiapan

Pelaku Tempat/
Kegiatan Uraian Kegiatan Peserta Metoda Media Waktu Ket
Terkait forum
1. Pra-Kondisi
a. Penjajakan Memperoleh pemahaman potensi - fasilitator - Masyarakat - Survei - Alat tulis - Balai desa kesepakatan
awal sumber daya manusia dan sumber dan tokoh Kampung - Perlengkapan - Kantor RW masyarakat
daya alam, meliputi: masyarakat Sendiri survei - Balai
a. identifikasi masyarakat: mata - Analisa lapangan pertemuan
pencaharian, pendidikan, survai SWOT - Lokasi
penduduk yang terlayani dan - Analisa lapangan
belum terlayani air bersih, kebutuhan
kebiasaan dalam mendapatkan
dan menggunakan air bersih,
permasalahan yang sering
timbul.
b. identifikasi sumber daya manusia
(penjajakan potensi masyarakat)
c. identifikasi potensi sumber daya
alam: pengamatan alternatif
sumber air, topografi dan jenis
tanah, penetapan distribusi
pelayanan, penentuan lokasi
penempatan instalasi dan
jaringan air minum
d. identifikasi kebutuhan air minum
masyarakat (survei kebutuhan
sendiri)
b. Sosialisasi
b.1. Sosialisasi Mencapai kesepakatan - fasilitator - Dinas Cipta - Ceramah - Papan tulis - Balai desa 1 hari
dengan Pemda pelaksanaan penyelenggaraan Karya - Diskusi & - Clipchart - Kantor RW
PAMBM dengan tahapan sebagai - Dinas tanya jawab - Brosur - Balai
berikut: Kimtawil - Leaflet/film pertemu an
a. penyampaian informasi - Dinas PU
pendahuluan (konsep, program - Bagian
kegiatan dan tingkat keterlibatan Kesra
yang diharapkan) Sekwil
b. pengiriman materi untuk Daerah
dilengkapi (calon peserta akan Kab/Kota
menerima materi yang perlu - Kantor
dilengkapi dengan informasi dari PMD
daerah masing-masing)
c. Undangan disampaikan kepada
pemerintah daerah untuk
menghadiri kegiatan sosialisasi
d. Pelaksanaan sosialisasi dengan
materi :
- identifikasi prioritas lokasi dan
konsumen
- penyaringan proposal
- pembentukan Bamus-Bapel
AM
- penyiapan mekanisme
pengelolaan
- identifikasi pengembangan
sistem
e. Hasil sosialisasi adalah draft
program pengembangan
pelayanan PAM-BM

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 7

Pelaku Tempat/
Kegiatan Uraian Kegiatan Peserta Metoda Media Waktu Ket
Terkait forum
b.2. Sosialisasi Memberikan pemahaman tata - fasilitator - Masyarakat - Ceramah - Papan tulis - Balai desa 1 hari
dengan Masyarakat cara pelaksanaan PAMBM, dengan - tokoh - Diskusi & - Clipchart - Balai
tahapan : masyarakat tanya jawab - Brosur pertemuan
a. penyampaian informasi - Leaflet/film
pendahuluan ( kebijakan,
proses dan kinerja pelayanan air
minum)
b. undangan disampaikan
kepada tokoh masyarakat dan
masyarakat setempat
c. pelaksanaan sosialisasi dengan
materi :
- penjelasan konsep umum
- penjelasan tentang tata cara
PAM-BM sesuai pedum dan 5
panlak
b.3. Memberikan pendampingan teknis - Fasilitator - Instansi - Ceramah - Papan tulis - Balai desa 1 hari
Pendampingan/ kepada fasilitator dengan proses - Instansi terkait - Diskusi & - Clipchart - Kantor RW pada awal
fasilitator penyelenggaraan sbb: terkait - Masyarakat tanya jawab - Brosur - Balai kegiatan
- pembekalan awal : fasilitator - Pemberian - Leaflet/film pertemuan dan 1 hari
diberi bekal informasi, saran / pada akhir
pengetahuan dan keterampilan nasehat kegiatan
sesuai Pedum dan 5 panlak.
- pada akhir kegiatan fasilitator
dapat menyusun rencana
kegiatan, proses penyaringan
usulan serta penyiapan
tenaga fasilitator masyarakat,
penganggaran dan pengaturan
kegiatan yang diperlukan.
c. Bentuk Memberikan alternatif bentuk - Fasilitator - Instansi - Ceramah - Papan tulis - Balai desa Pada awal Seca a
Dukungan dukungan sesuai tingkat - Inisiator terkait - Diskusi & - Clipchart - Kantor RW kegiatan terinci
pendapatan masyarakat, - Motivator - Masyarakat tanya jawab - Brosur - Balai pada
ketersediaan air baku, kondisi - Tokoh - Pemberian - Leaflet/film pertemuan tabel
prasarana air minum dan kondisi Masyarakat saran / 1
keberadaan lembaga masyarakat, nasehat
sesuai tabel 1.
d. Mobilisasi Menumbuhkan inisiatif masyarakat Inisiator - Instansi - Rembug - Papan tulis - Balai desa kesepakatan
masyarakat untuk menyediakan dan mengelola Motivator terkait warga - Clipchart - Kantor RW masyarakat
PAMBM Kepala desa - Tokoh - Brosur - Balai
Lurah Masyarakat - Leaflet/film pertemuan
- Masyarakat
2. Pembentukan Kelembagaan
Melaksanakan pembentukan - Fasilitator - Instansi - pendekatan - Naskah - Balai desa Maks. 1
Bamus-AM - Instansi terkait dialog usulan - Kantor RW bulan setelah
- pemilihan anggota Bamus-AM terkait - Tokoh - musyawarah pembentuk - Balai sosialisasi
- susunan pengurus Masyarakat warga kan Bamus pertemuan awal
- menyusun wewenang dan tugas - Masyarakat - dialog
Bamus-AM Pengguna stakeholder
- penyusunan tupoksi
- pemahaman program kerja

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


8 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Pelaku Tempat/
Kegiatan Uraian Kegiatan Peserta Metoda Media Waktu Ket
Terkait forum
3. Penyusunan Melaksanakan penyusunan - Bamus AM - lokakarya - Alat tulis - Balai desa Kesepakatan
proposal proposal pembangunan PAM-BM - Bapel AM - interaksi - Referensi - Kantor RW masyarakat
sebagai berikut: - Fasilitator antar pelaku - Balai
- menyiapkan materi - Instansi pertemuan
- mendiskusikan proposal yang terkait
telah disusun sesuai tupoksi
- menyiapkan pola dukungan
masyarakat apabila proposal
disetujui
- menyiapkan mekanisme sumber
dana , yang berasal dari:
• Masyarakat secara swadaya
• Masyarakat dan pemerintah
• Masyarakat dan pihak ketiga
• Masyarakat, pemerintah dan
pihak ketiga
4. Pengusulan - Menyampaikan proposal kepada - Bamus AM - Bamus AM - Komunikasi Naskah Kantor kesepakatan
Proposal pihak yang berkepentingan - Instansi langsung proposal penyandang masyarakat
diantaranya kepada penyandang terkait atau tidak dana
dana untuk mendapatkan - Pihak langsung
kesepakatan sesuai program yang ketiga
diajukan.
- Menyampaikan mekanisme - Bamus AM
sumber dana, yang berasal dari :
• Masyarakat secara swadaya - Bamus AM
- Instansi
terkait
• Masyarakat dan pemerintah - Bamus AM Naskah Kantor kesepakatan
- Instansi mekanisme penyandang pihak terkait
terkait sumber dana dana
• Masyarakat dan pihak ketiga - Pihak
ketiga
• Masyarakat, pemerintah dan - Bamus AM
pihak ketiga - Instansi
terkait
- Pihak
ketiga
- Mengusulkan pola dukungan
masyarakat sesuai kesepakatan
sebagaimana tercantum pada
proposal yang diajukan
5. Penyaringan - Melakukan penyaringan dan - Penyandang Kelaikan Kriteria dan Ditentukan Ditentukan
dan Persetujuan persetujuan terhadap proposal dana atau teknis dan peraturan yang tim penyaring tim
Proposal yang diajukan berdasarkan Investor non teknis berlaku penyaring
kriteria yang disepakati
- Mendapatkan pengesahan dan
persetujuan terhadap proposal
yang diajukan.
- Menetapkan proses
penyelenggaraan sumber dana,
yang berasal dari :
• Masyarakat secara swadaya
• Masyarakat dan pemerintah
• Masyarakat dan pihak ketiga
• Masyarakat, pemerintah dan
pihak ketiga

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 9

7.2 Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan, penyelenggaraan PAMBM, meliputi kegiatan :


a) Persiapan, terdiri dari urusan perijinan, bentuk kerjasama
b) Perencanaan fisik ; berupa penentuan :
1) lokasi dan jenis sumber air baku
2) luas dan kebutuhan daerah pelayanan
3) teknologi pengolahan air
4) jaringan perpipaan
c) Penyusunan jadual pelaksanaan serta jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia yang
diperlukan
d) Pengadaan peralatan dan perlengkapannya, terdiri dari :
1) kontrak kerjasama dengan pihak produsen atau supplier
2) pemanfaatan bahan bangunan setempat
e) Perencanaan pembiayaan
f ) Penyebarluasan informasi
g) Pengajuan Badan Hukum PAMBM

Adapun uraian rincinya dapat dilihat pada Gambar 4 dan Tabel 3

Gambar 4 - Tahap Perencanaan

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


10 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Tabel 3 Kegiatan tahap perencanaan

Tempat /
Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Terkait Metoda Media Waktu Ket
Forum
1. Persiapan
a. Perijinan Mengurus perijinan: - Bamus-AM - Dialog - SertifikatSK - Balai desa Sebelum
− lokasi sumber air - Diskusi - Bukti - Kantor RW pelaksanaan
− status lahan penempatan lokasi - Bapel-AM pemilikan - Balai konstruksi
instalasi pertemuan
− pengambilan dan pemanfatan air - Instansi terkait
baku
− aspek pendanaan
− pembentukan Badan Pengelola
− Ijin bangunan dengan persyaratan :
+ surat bukti hak tanah
+ surat penunjukkan penggunaan
tanah
+ kesesuaian dengan rencana kota
b. Bentuk
Kerjasama
- Menetapkan maksud, tujuan, - Fasilitator - Diskusi - Balai desa Kesepakatan KEPPRES no.
- Swakelola sasaran, rencana kegiatan dan - Instansi terkait - Kantor RW masyarakat 80/2003
jadwal pelaksanaan - Masyarakat - Balai
- Melakukan perencanaan teknis pertemuan
untuk menyiapkan pelaksanaan
yang tepat agar diperoleh rencana
kebutuhan tenaga, bahan dan
peralatan yang sesuai dengan - Bamus-AM
kebutuhan
- menetapkan mekanisme sumber - Bapel-AM
dana, yang berasal dari: - Instansi terkait
• Masyarakat secara swadaya - Pihak ketiga
• Masyarakat dan pemerintah
• Masyarakat dan pihak ketiga
• Masyarakat, pemerintah dan pihak
ketiga
- Kerja sama - Menentukan program kerja sama - Kontraktor - Diskusi - Balai desa Kesepakatan
operasional kedua belah pihak - PDAM - Kantor RW masyarakat
antara kontraktor/ - Melaksanakan pekerjaan yang - Masyarakat - Balai
PDAM dengan memerlukan keahlian dan spesifikasi pertemuan
masyarakat teknis khusus
- Menentukan pembagian tugas
sesuai lingkup dan kriteria
pelaksanaan pekerjaan
- menetapkan sumber dana
2. Perencanaan - Menyusun rencana fisik yang - Masyarakat - Survei - Gambar - Balai desa Kesepakatan
Fisik meliputi : - Pendamping lapangan rencana - Kantor RW masyarakat
- menentukan lokasi dan jenis sumber teknis - Studi - Konsep/ - Balai
air baku - Bapel-AM literature blue print pertemuan
- menentukan luas dan kebutuhan - Diskusi rencana
daerah pelayanan teknis
- menentukan teknologi pengolahan
air
- menentukan jaringan perpipaan

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 11

Tempat /
Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Terkait Metoda Media Waktu Ket
Forum
3. Jadwal / Penyusunan Jadwal pelaksananan - Masyarakat - Diskusi Alat tulis - Balai desa Kesepakatan
Perencanaan SDM serta jumlah dan kualifikasi SDM yang - Pendamping teknis - Kantor RW masyarakat
diperlukan teknis - Balai
- Bapel-AM pertemuan

4. Pengadaan peralatan dan perlengkapannya

- kontrak kerja sama - Melaksanakan pengadaan barang - Bamus-AM - Ekspose - Dokumen - Balai desa Kesepakatan Adanya
dengan pihak dan perlengkapan yang diperlukan - Pendamping - Dialog - Kontrak - Kantor RW masyarakat jaminan
produsen atau untuk kegiatan pembangunan teknis - Spesifikasi - Balai kualitas dari
supplier - Menentukan kesepakatan kerjasama pertemuan pabrik

- pemanfaatan - Melaksanakan pengadaan barang - Masyarakat - Ekspose - Dokumen - Balai desa Kesepakatan
bahan bangunan dan perlengkapan yang diperlukan - Pendamping - Dialog - Kontrak - Kantor RW masyarakat
setempat untuk pembangunan teknis - Spesifikasi - Balai
- Menentukan bahan bangunan lokal pertemuan
sesuai yang direncanakan
5. Perencanaan Menyusun perencanaan keuangan, - Masyarakat - Diskusi - Alat tulis - Balai desa Kesepakatan
Pembiayaan meliputi: - Pendamping teknis - Kantor RW masyarakat
- Mobilisasi Dana teknis - Balai
- Permintaan Cakupan Layanan - Bapel-AM pertemuan
- Rencana kebutuhan biaya
- Perhitungan kebutuhan biaya
- Pengembangan prasarana dan
sarana
6. Penyebarluasan - Menyusun informasi tentang kinerja - Masyarakat - Diskusi - Papan tulis - Balai desa Kesepakatan
Informasi PAM-BM - Pendamping - Clipchart - Kantor RW masyarakat
- Menentukan pelaku terkait teknis - Brosur - Balai
yang dapat disampaikan untuk - Bapel-AM - Leaflet/film pertemuan
mempercepat pelayanan air minum
7. Pengajuan Mengajukan Badan Hukum PAMBM - Bamus-AM - Diskusi - Pedoman Lembaga terkait Kesepakatan Secara terinci
Badan Hukum - Penyam - Pengajuan yang berwenang masyarakat pada panlak
PAMBM paian badan mensahkan kelembagaan
gagasan hukum organisasi
badan hukum

7.3 Tahap Pembangunan

Pada tahap pembangunan, penyelenggaraan PAMBM , meliputi kegiatan :


a) Pelaksanaan pembangunan fisik.
b) Pengawasan.
c) Pembiayaan pembangunan.
d) Pengujian kinerja.
e) Serah terima laporan PAMBM.

Adapun uraian rincinya dapat dilihat pada Gambar 5 dan Tabel 4

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


12 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Gambar 5 - Tahap Pembangunan

Tabel 4 Kegiatan tahap pembangunan

Tempat/
Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Terkait Metoda Media Waktu Ket
Forum
1. Pembangunan - Melaksanakan pekerjaan konstruksi/ - Pendam ping - Pelaksanaan - Peralatan Lokasi Kesepakatan
Fisik instalasi teknis lapangan kerja/ instalasi masyarakat
- Melakukan monitoring dan evaluasi - Instansi terkait konstruksi PAMBM
pelaksanaan kerja
- Menyediakan peralatan keselamatan
kerja
2. Pengawasan Melakukan kegiatan pengawasan dan - Bamus-AM - Pemeriksaan - Peralatan Lokasi Selama Acuan
pelaporannya - Bapel- AM - Pengujian mutu permeriksaan instalasi pembangunan NSPM
- Instansi teknis - Pengawasan pemantau PAMBM fisik
terkait - Keamanan Kerja - Uji mutu
3. Pembiayaan Melaksanakan realisasi pembiayaan - Bamus-AM - Pembiayaan - Cash flow Lokasi Selama
Pembangunan pembangunan sesuai termin yang - Bapel- AM pembangunan instalasi pembangunan
meliputi: - Pendam ping PAMBM
− Biaya Gaji Upah teknis
− Biaya Operasional Sistem
Administrasi dan Pengelolaan Aset
4. Pengujian kinerja Melaksanakan pengujian kinerja Pendamping - Uji lapangan - Penyampaian Lokasi Setelah Kendali
sesuai standar/spesifikasi teknis teknis - Uji laboratorium sampel instalasi pembangunan mutu
Bapel-AM PAMBM fisik
Masyarakat
5. Serah terima Menyerahkan laporan pembangunan Bapel-AM - Inventarisasi Data file Kantor Setelah
Laporan PAM-BM PAM-BM yang dilengkapi dokumen Pendamping - Kompilasi data Komputerisa si direksi pembangunan
teknis seperti: teknis lapangan fisik
- as built drawing
- spesifikasi
- manual
- petunjuk teknis, dll

7.4 Tahap pengelolaan/peningkatan

Pada tahap pengelolaan/peningkatan PAMBM, meliputi kegiatan:


a) Serah terima pengelolaan aset prasarana PAMBM dari pelaksana pembangunan kepada
masyarakat setempat.
b) Penyusunan Operasi Baku atau SOP PAMBM.
c) Penyusunan manajemen masalah dan resiko.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 13

d) Melaksanakan pemeriksaan dan perawatan secara berkala.


e) Pembentukan pengelola harian penetapan administrasi dan sistem manajemen.
f ) Evaluasi dan pelaporan.

Adapun uraian rincinya dapat dilihat pada Gambar 6 dan Tabel 5.

Gambar 6 - Tahap Pengelolaan / Pengembangan

Tabel 5 Kegiatan Tahap Pengelolaan/Pengembangan

Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Terkait Metoda Media Tempat/ Waktu Ket
Forum
1. Serah terima - Melaksanakan - Pelaksana - Penandatanganan - Berita Acara - Balai desa Setelah Dilengkapi
pengelolaan penyerahan prasarana pembangunan Naskah Pengelolaan - Kantor RW pembangunan perjanjian hak
aset dan sarana PAMBM dari - Bapel serah terima asset - Balai fisik dan kewajiban
pelaksana pembangunan - Bamus Pengelolaan aset pertemuan kedua belah
kepada masyarakat - Instansi terkait pihak
setempat - Tokoh
masyarakat
2. Penyusunan Menyusun panduan operasi - Bamus-AM - Dialog - Alat tulis - Balai desa Kesepakatan
Operasi Baku/ Baku/SOP pengoperasian - Bapel-AM - Diskusi - Alat cetak - Kantor RW masyarakat
SOP PAM-BM PAM-BM terdiri dari : - Penulisan naskah - Balai
- pengoperasian sistem pertemuan
fisik
- ystem kelembagaan
- ystem keuangan dan
pembiayaan
3. Manajemen Menyusun dan - Bapel-AM - Rembug warga - Alat peraga - Balai desa Pasca
Masalah dan melaksanakan program - Bamus-AM - Konsultasi - Alat - Kantor RW Konstruksi
resiko pengendalian resiko dengan instansi komunikasi - Balai
berkaitan dengan terkait - Alat bantu pertemuan
pengoperasian unit
pengoperasian PAM-BM
4. Pemeriksaan − Melaksanakan - Bamus-AM - Pemeriksaan - Alat - Lokasi Minimal Sesuai standar
berkala, pemeriksaan dan - Bapel-AM lapangan pendeteksi instalasi sekali yang berlaku
perawatan dan perawatan secara berkala - Alat ukur PAM-BM setahun/sesuai
pemeliharaan − Memonitor persediaan - Alat prosedur
instalasi bahan yang diperlukan pelindung

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


14 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Terkait Metoda Media Tempat/ Waktu Ket
Forum
5. Pembentukkan Pembentukkan pengelola - Bamus-AM - Dialog - Alat tulis - Balai desa Kesepakatan Menunjang
pengelola harian unit PAM-BM - Bapel-AM - Diskusi - Kantor RW masyarakat aspek
harian - Instansi terkait - Balai keberlanjutan/
pertemuan Pengemba-
ngan
6. Penetapan Menetapkan sistem - Bamus-AM - Koordinasi - Pertemuan - Balai desa Kesepakatan
Administrasi manajemen yang mengatur - Bapel-AM instansi berkala - Kantor RW masyarakat
dan Sistem pengelolaan aset, insitusi, - Instansi terkait - Koordinasi intern - Notulen - Balai
Manajemen terrmasuk pembinaan Bamus/Bapel rapat pertemuan
terhadap institusi pengelola - Brosur/
unit PAM-BM secara leaflet
berkelanjutan serta
7. Evaluasi dan Menyampaikan evaluasi - Bamus - Dialog - Format - Balai desa Laporan
pelaporan dan pelaporan secara - Proyek Pemda - Diskusi pelaporan - Kantor RW Bulanan
pengoperasian berkala menyangkut - Masyarakat - Alat - Balai Triwulan
instalasi pengoperasian instalasi pemakai air komunikasi pertemuan tahunan
(teknis/non teknis) serta - Koresponden
biaya dan manfaat selama
pembangunan PAM-BM

7.5 Prinsip pelayanan air minum kepada masyarakat

a) Setiap warga masyarakat berhak memperoleh akses untuk mendapatkan air minum sesuai
kebutuhan yang wajar.
b) Setiap warga masyarakat wajib memelihara dan menjaga unit instalasi PAMBM untuk kepentingan
bersama.
c) Setiap warga masyarakat berhak mengetahui kondisi dan perkembangan dalam penyelenggaraan
PAM-BM di wilayahnya.
d) Setiap warga wajib membayar iuran dalam rangka pengelolaan dan pemeliharaan unit instalasi
PAM-BM sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
e) Setiap warga berhak menyampaikan saran dan pendapat termasuk keluhan kepada Bapel-AM
dan Bamus-AM dengan tujuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja pelayanan PAM-BM.

7.6 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penyelenggaran PAMBM:


1. Masyarakat memperoleh akses air minum dengan mudah dan murah.
2. Masyarakat memiliki kesadaran untuk membayar iuran tepat waktu.
3. Masyarakat mau memelihara dan menjaga PAMBM untuk kepentingan bersama.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 15

8. Evaluasi

- Peningkatan pemahaman dan pengetahuan dalam penyelenggaraan penyediaan air minum


berbasis masyarakat.
- Mendorong kerjasama antar lembaga untuk meningkatkan kapasitas teknis dan pembiayaan
Pemerintah Daerah di bidang sistem penyediaan air minum.
- Meningkatkan peran pelaku kunci/stakeholder dalam mendorong praktek pembangunan air
minum berbasis masyarakat yang berbasis pada norma/kearifan lokal.

Jawablah:
1. Apa yang dimaksud dengan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat?
2. Apa yang dimaksud dengan penyelenggaraan PAMBM?
3. Uraikan kegiatan tahap penyelenggaraan PAMBM?
4. Sebutkan pelaku penyelenggaraan PAMBM?
5. Jelaskan uraian prinsip pelayanan air minum kepada masyarakat?

9. Penutup

Sosialisasi ini untuk mewujudkan kemandirian Daerah/Instansi terkait, masyarakat dan swasta dalam
penyelenggaraan PAMBM. Untuk mengukur tingkat keberhasilannya, dilakukan cek kemampuan
melalui tugas kelompok studi kasus dan yang memenuhi kriteria penilaian akan diberikan SERTIFIKAT
FASILITATOR.

10. Referensi

a. Undang-Undang RI No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air


b. Konsep RPJMN dan Rencana Strategi Bidang Cipta Karya 2010-2014, Mei 2009, Direktorat Jenderal
Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum
c. Pedoman Pelaksanaan PAMSIMAS di Tingkat Masyarakat Edisi 2009.
Diterbitkan oleh Central Project Management Unit Program PAMSIMAS
Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum RI
d. Pd-T-05-2005-C Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat, 1. Pedoman Umum
e. Pd T-06-2005-C : Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat : 2.Penyelenggaraan
f. Pd-T-07-2005-C : Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat : 3.Kelembagaan
g. Pd T-08-2005-C: Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat : 4.Pembiayaan
h. Pd T-09-2005-C: Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat: 5. Pembangunan prasarana dan
sarana.
i. Pd-T-10-2005-C: Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat: 6.Pelaksanaan Pemantauan dan
Evaluasi.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


16 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

LAMPIRAN

Usulan untuk mendapatkan program PAM-BM


Kabupaten :
Kota :

Jarak lokasi ke
Jumlah penduduk
Nama sumber air minum Potensi Air Alam
kelurahan
Kelurahan terdekat Modul
NO / Lokasi Yang Jarak ke Curah Potensi yang Keterangan
Program mendapat- jaringan Sumber hujan air tanah diusulkan
Total
PAMBM kan Program PDAM Lainnya (mm/ sedang /
PAMBM terdekat hujan) dalam

Bupati / Walikota
Kabupaten / Kota

( )

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 17

Berita acara penyelenggaraan sosialisasi program PAMBM

Pada hari ini ................ tanggal ................ bulan ................ tahun ................ bertempat di ................................
................ telah dilaksanakan pertemuan antara penyelenggaraan program PAMBM yang terdiri dari
unsur-unsur:
1.
2.
3.

Dengan warga / masyarakat kelurahan / desa ........................................, kecamatan ...........................................


Kabupaten / Kota dalam rangka sosialisasi pelaksanaan program PAMBM di lokasi sasaran.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Penyelenggara sosialisasi Dinas (sebutkan posisi dan instansinya)

( ) ( )

Mengetahui Pimpro PAMBM Kab/ Kota

( )

Catatan tambahan:
1. Berita acara ini supaya dilengkapi dengan foto kegiatan rapat
2. Berita acara ini supaya dilengkapi dengan daftar hadir peserta rapat / pertemuan

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


18 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Berita acara pembentukan Bamus AM

Pada hari ini .............. tanggal............................. bulan................................ tahun ....................... bertempat di


.................. Kelurahan / Desa.......................................Kecamatan......................... Kabupaten / Kota............................
masyarakat setempat telah membentuk kelompok kecil yang dikenal sebagai Badan Musyawarah
Air Minum (Bamus-AM) dengan penjelasan dan uraian sebagai berikut:
Nama Bamus : ...............................................................
Jumlah anggota Bamus : ..............orang
Terdiri dari warga : RT........RW...........
Nama pengurus :
1. Ketua Bamus : ...............................................................
2. Sekretaris : ...............................................................
3. Bendahara : (kalau ada)
4. Anggota Bamus (daftar nama terlampir)

Tujuan dari pembentukan Bamus ini adalah untuk:


1. Ikut berperan serta secara aktif dan ikut ber partisipasi dalam melaksanakan program PAM-BM di
lingkungan tempat tinggal anggota Bamus.
2. Bersedia dan siap mengelola hasil pembangunan prasarana dan sarana air bersih-program
PAMBM
3. Bersedia dan siap memelihara hasil pembangunan prasarana dan sarana air bersih program
PAMBM.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Wakil Bamus Kepala Desa / Lurah


Kelurahan / Desa

( ) ( )
Mengetahui Fasilitator

( )

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 19

CONTOH FORMAT:

PERJANJIAN KERJASAMA KONTRAKTOR/PDAM DENGAN MASYARAKAT

Antara
……………………………………………..

dengan
……………………………………………...

Tentang

Nomor :…………………………………….

Pada hari ini……………….(tanggal, bulan dan tahun)……………..bertempat di ……………….


dilakukan penandatanganan dokumen Perjanjian Kerjasama Kontraktor/PDAM dengan masyarakat
antara :
1. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama……………………atas dasar…………., untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA

2. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama……………………atas dasar…………., untuk selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Kontraktor/PDAM
dengan masyarakat sebagaimana diatur/ditetapkan dalam pasal pasal sebagai berikut :

Pasal 1 Tujuan kontrak


Pasal 2 Dokumen kontrak, antara lain:
(1) Perjanjian pelaksanaan pekerjaan
(2) Jaminan Pelaksanaan pekerjaan
(3) Berita Acara Hasil Evaluasi dan Negosiasi
(4) Penawaran Kontrak beserta Lampirannya
(5) Persyaratan lelang
(6) Syarat syarat umum dan syarat khusus kontrak
(7) Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknis
(8) Gambar rencana pokok

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


20 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Pasal 3 Lingkup pekerjaan


Pasal 4 Direksi pekerjaan
Pasal 5 Jenis dan nilai kontrak
Pasal 6 Jangka Waktu pelaksanaan
Pasal 7 Jaminan pelaksanaan 5 % dari Nilai kontrak
Pasal 8 Jangka waktu pemeliharaan dihitung sejak Penyerahan pertama Pekerjaan
Pasal 9 Prosedur pembayaran
Pasal 10 Cara pembayaran
Pasal 11 Pekerjaan Tambah Kurang
Pasal 12 Penyelesaian Perselisihan
Pasal 13 Domisili Hukum
Pasal 14 Ketentuan Penutup (perjanjian/kontrak dan seluruh ketentuan dalamdokumen kontrak
mengikat para pihak)
Pasal 15 Lain lain

1. segala sesuau yang belum diatur dalam perjanjian ini atau perubahan perubahan yang
dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian tambahan
(amandement) yang meruapakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dibuat dalam rangka ………………….yang terdiri dari 2 (dua) asli bermateri
cukup untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK kedua, selebihnya diberikan kepada pihak pihak
yang berkepentingan dan ada hubungannya dengan pekerjaan ini atau tindakan tersebut
diatas
3. ……………………………………………

Kota, tanggal, bulan, tahun

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Ttd Ttd

(nama) (nama)

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT 21

Contoh jadwal pelaksanaan kegiatan

Bulan
No Uraian
Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
1. Tahap persiapan
- Sosialisasi rembug warga
- Pembentukan Bamus
- Penyusunan proposal
- Pengusulan proposal
- Penyaringan dan persetujuan proposal
2. Tahap Perencanaan
- Perencanaan fisik
- Perencanaan SDM
- Perencanaan keuangan
3. Tahap Pembangunan
- Proses Pembangunan
- Pengawasan
- Pembiayaan
- Serah terima pengelolaan aset
- Serah terima pemilikan aset
4. Tahap Pengelolaan / Pengembangan
- Sistem Fisik
- Pengelolaan Institusi
- Pembiayaan Operasi

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


22 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT

Berita acara serah terima


Model Instalasi
Bagian proyek
Tahun anggaran
Pada hari ini ……………, tanggal ……………, bulan ……………, tahun ………, kami yang bertanda
tangan di bawah ini
1. Nama :
Jabatan :
Alamat :
2. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Sehubungan dengan telah selesainya kegiatan …………… tahun anggaran …………… kedua
belah pihak sepakat untuk mengadakan serah terima instalasi.
Pasal 1
PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA berupa satu buah instalasi …………… untuk
dimanfaatkan dan dikelola selanjutnya oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 2
PIHAK KEDUA menerima penyerahan instalasi …………… dari PIHAK KESATU.
Pasal 3
Pemanfaatan, pengelolaan dan pemeliharaan instalasi …………… setelah serah terima ini menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 4
PIHAK KEDUA berkewajiban membantu pihak PIHAK KESATU memonitor dan melaporkan secara
tertulis kegiatan instalasi …………… yang dikelola / dimanfaatkan, setiap ……… bulan kepada
PIHAK KESATU.
Pasal 5
PIHAK KESATU dapat mempergunakan instalasi …………… untuk penelitian dan pengembangan
instlasi setelah memberi tahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 6
Segala sesuatu yang mungkin belum tercakup didalam Berita Acara ini, akan diselesaikan kemudian
oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
Yang menerima Yang menyerahkan
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

( ) ( )
Mengetahui
Ketua RW
Kelurahan Kecamatan

( )

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Anda mungkin juga menyukai