Anda di halaman 1dari 50

TEKNOLOGI AIR MINUM

Oleh : Nurhasanah Sutjahjo MM

PUSAT LITBANG PERMUKIMAN, KEMENTERIAN PU


LANDASAN PERATURAN UNTUK PENGEMBANGAN SPAM

 UU. No. 7 th 2004 (Sumber Daya Air))


 PP.16 th. 2005 (Pengembangan Sistem PAM)
 PP No. 82 Tahun 2001 : Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air Berdasarkan Kelas pelatihan
Kelas I : Baku mutu air baku untuk air minum
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/
PER/IX/1990 , Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas
Air
 KEPMEN KESEHATAN RI No: 907/MENKES/SK/VII/2002,
Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum
 PERMENKES No. 492/Menkes/PER/IV/2010. Persyaratan
Kualitas Air Minum
UU
 PERMEN PU No. 18/PRT/M/2007 : Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum PP
Permen
 PERMEN PU No. 01 TH 2009 : Penyelenggaraan SPAM Non
Perpipaan
SNI
 Standar Nasional Indonesia (SNI)
1. Sumber air baku
2. Pengangkutan/Transmisi
3. Pengolahan
4. Pendistribusian
5. Pelayanan

3
PERMASALAHAN AIR
BAKU
 KUANTITAS : DEFISIT
 KUALITAS : TERCEMAR, TERINTRUSI GARAM
 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM:
PERBANDINGAN KUALITAS AIR
DENGAN AIR PAM, AIR TANAH DAN
AIR SUNGAI
Air Air Air Air Stdrd air
Parameter Satuan
Hujan1) PDAM2) Tanah3) Sungai4) minum 5)

pH - 6,5 6,8 7,0 7,1 6,5 – 8,5


Zat Terlarut mg/L 25 120 226 168 1000
Kekeruhan NTU 4,7 0,32 2,2 608 5
Kesadahan mg/LCaCo3 18,7 65,02 96,4 54,5 500
Zat Organik mg/L KmnO4 5 0,33 - - 10*
BOD mg/L - - 16,6 16,5 -
Fluorida mg/L <0,05 - 0,32 0,7 1,5
Sisa Chlor mg/L - 0,50 - - -
Fecal
Jumlah/100ml - 0 30** 32000 0
coliform
Bak Penampung
Air Hujan
AH dgn Saringan
Jika
Air Belum Tercemar, Instalasi
Saringan Pasir
Pengolahan Air
Berwarna Sederhana

Sumber dapat Jika


Kekeruhan Saringan
dialirkan langsung  50 NTU Pasir lambat
Air Permukaan
Posisi Sumber Hidram
Jika
Keruh > 50 NTU Unit Paket IPA/
di bawah Payau/Asin DSAK/RO AB/AM

Sumur Gali/Bor Kualitas


Memenuhi Persyaratan
Air Bersih
Air Tanah
Air Tanah

Keruh + Besi + Mangan Saringan


Air

Mata Air
Bang.Penangkap air
Flow Diagram PENGOLAHAN AIR

Alum Polymer
pH controller Chlorine
FILTER

STATIC
BAK AERASI MIXER BAK FLOKULASIBAK SEDIMENTASI

PRE SEDIMENTASI
RESERVOIR

INTAKE

RESERVOIR
DISTRIBUSI
to distribusi to distribusi
RESERVOIR
DISTRIBUSI
PENGOLAHAN
AIR BERSIH/
AIR BAKU AIR INUM

Tolok Ukur : Tolok Ukur :


◘ UU No.07/2004  Permenkes No : 416/MEN.KES/ PER/IX/1990
(Sumber Daya Air), , Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan
◘ PP No. 82 Tahun 2001 Kualitas Air
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pence-
◘ Permenkes: No.
maran Air Berdasarkan Kelas 429/Menkes/PER/IV/2010.
Kelas I : Baku mutu air baku untuk air minum Persyaratan Kualitas Air Minum
Bangunan : Bangunan :
◘ Intake (Bangunan pengambilan air baku ) ◘ Prasedimentasi
◘ Pipa Transmisi Air Baku ◘ Koagulasi dan Flokulasi
◘ Sedimentasi
◘ Filtrasi
◘ Desinfeksi
◘ Jaringan pipa distribusi
◘ Sambungan Rumah
◘ TA, KU/HU
◘ Hidran Kebakaran
Air baku untuk air minum : air yang dapat berasal dari sumber air
permukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi
baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

Air minum : air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
PAH adalah tangki untuk menampung dan menyimpan air
hujan yang akan dipergunakan selama musim kemarau,
bahan: pas batu bata, beton, FRP.
PERSYARATAN
 Curah hujan mencukupi kebutuhan minimal pada musim
kemarau 1300 mm/th
 Pelayanan individual = 5-10 jiwa (5 lt/org/hari)
 Pelayanan komersial = 100 jiwa (± 10 lt/org/hari)

SPESIFIKASI
• Bentuk: bulat dan persegi empat
• Kapasitas: 1, 2, 4, 6, 8, 10 m3
• Bahan dan Konstruksi:Ferrosement, pasangan batu bata,
fiber glass
 Spesifikasi Bak PAH utk
 Media penyaringan Air Bersih, 2000
 Lapisan pasir, tebal = 25 cm  Tata Cara Perencanaan
 Lapisan ijuk, tebal = 5 cm PAH, 1999
 Lapisan kerikil/genteng/bata merah, tebal = 20 cm 9  Permen PU 01/2009. Modul
4
SUMUR GALI
DEFINISI
Sarana untuk menampung air tanah dari akuifer
yang dipergunakan sebagai sumber air baku
untuk air bersih dan mampu menghasilkan air
minimal 400 liter/hari/ keluarga dibuat dengan
cara manggali.
PERSYARATAN
 Ketersediaan air terutama pada musim
kemarau
 Airnya memenuhi persyaratan untuk
digunakan sebagai air minum
 Sumur dibuat minimum berjarak 10 meter
dari lubang resapan WC dan tempat-tempat
pembuangan limbah
 Jarak terhadap daerah layanan maksimal
berjarak 50 meter
CARA PENGAMBILAN
 Timba
 Pompa SPESIFIKASI SUMUR GALI INI REVISI SNI , 03-2916-1992
PERMEN PU 01 2009: MODUL 8
SUMUR POMPA TANGAN
DEFINISI
Sarana penyediaan air bersih berupa sumur yang dibuat dengan
membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai
dengan yang diinginkan.

JENIS
 Sumur pompa tangan dangkal
 Sumur pompa tangan dalam

LOKASI PENEMPATAN
 Jarak sumur > 10 m dari sumber pencemaran
 Bila letak sumur lebih rendah
dari sumber pencemaran, maka jarak
diusahakan lebih dari 15 meter dari sumber pencemar
 Radius pelayanan < 200 meter

PERMEN PU 01 2009: MODUL 7


SUMUR DALAM
DEFINISI
Untuk mendapatkan air
tanah dengan pengeboran
sampai air tanah dalam

CARA PEMBUATAN
 Cara pancang (driven
well)
 Cara jetting (jetted well)
 Cara auger

PENGAMBILAN AIR BAKU


 Submersible pump
 Power pump
 Jet pump

12
LAMPIRAN PERMEN PU 01 2009 : MODUL 6
SUMUR BOR
DEFINISI
Sarana penyediaan air bersih berupa sumur yang dibuat
dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga
diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan.
JENIS
 Sumur bor dengan pompa tangan dangkal
 Sumur bor pompa tangan dalam
LOKASI PENEMPATAN
 Jarak sumur > 10 m dari sumber pencemaran
 Bila letak sumur lebih rendah dari sumber pencemaran,
maka jarak diusahakan lebih dari 15 meter dari sumber
pencemar
 Radius pelayanan < 200 meter
Penyediaan AIR BERSIH
dengan DESTILATOR SURYA ATAP KACA

MANFAAT
 Mengolah air laut menjadi air bersih
 Sangat sesuai untuk daerah-daerah
pantai dan daerah sulit air

SPESIFIKASI
Air baku : air laut / payau
Bahan:
Arang batok kelapa
Kaca
Penyangga dari konstruksi besi
 Kapasitas : 6 – 8 Liter/hari

DATA TEKNIS
Data Teknis Perencanaan dan Pembuatan
Harga:
 Pengumpul kalor
Rp 1.500.000 – 2.000.000,
 Kaca penutup saluran kondensat (kanal) Kotak kayu (Tahun 2007)
 Sistem isolasi

PERMEN PU 01 2009: MODUL 11


 Air baku : sungai atau danau Pemanfaatan Air Gambut
kekeruhan dan warna tinggi dan Sebagai SUMBER AIR BERSIH
pH asam
KAPASITAS
 IPAG Individual = 200 L
 IPAG Komunal = 0,5 L/dt

BAHAN
 IPAG Individual: Drum penampung
200 L, dudukan kayu, tabung filter
pasir , perpipaan dan katup, koagulan
tanah liat setempat
 IPAG Komunal: Tangki plastik/
HARGA fiberglas, tiang kayu penyangga,
 IPAG Individual Rp. 2.000.000,00 ( 2007 ) tangki filter, pompa, perpipaan, katup
 IPAG Komunal Rp. 20.000.000 ( 2007 ) dan koagulan tanah liat setempat
PENERAPAN ACUAN
Petunjuk Teknis Instalasi Pengo-
lahan Air Gambut Individual dan
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Instalasi Pengolahan Air Sederhana
Instalasi Pengolahan AIR BERSIH
SARINGAN AIR RUMAH
TANGGA
KRITERIA

Mengolah air yang keruh, bau,


mengandung besi dan mangan untuk
kebutuhan satu KK.

SPESIFIKASI
 Kapasitas: 0,5 – 1.0 Liter/menit
 Bahan:
pipa PVC / tabung logam anti karat
diameter 160, 200, 250, 315 dan 400 mm
 media penyaring (pasir, Kerikil, karbon
aktif)
ACUAN
HARGA • Spesifikasi Sumur Gali utk Air
Bersih, SNI 03-2916-1992
Dipasarkan di kota Bandung dan Jakarta • Juknis Saringan Air Rumah
Harga : Rp 600.000,00 – Rp 1000.000,00 Tangga
SARINGAN RUMAH TANGGA
TIPE SARINGAN RUMAH TANGGA

TIPE I = air baku berasal dari air permukaan dengan


tingkat kekeruhan rendah
TIPE II = air baku berasal dari air permukaan dengan
tingkat kekeruhan sedang
TIPE III = air baku berasal dari air permukaan dengan
tingkat kekeruhan tinggi
TIPE IV = air baku berasal dari air tanah yang
mengandung Fe dan Mn
Pemanfaatan Filter Air
dengan BRIKET MEDIA BERBUTIR
MANFAAT

 Memperbaiki kualitas air yang akan dikonsumsi


Jenis Produk : model BRIKET FILTER

 Berupa barang yang dapat diproduksi secara masal


 Menggunakan bahan -bahan lokal

SPESIFIKASI

 Bentuk : bola, silinder, persegi


 Diameter Briket 160 mm - 400 mm.
 Tabung filter bertekanan atau gravitasi
 Kapasitas :
 Debit pengolahan 0,25 - 1 Liter/detik
 Kecepatan penyaringan, v= 0,1- 1 m3/m2/ jam.
 Penurunan Kekeruhan 40% - 58 %,
 Penurunan Warna 20% - 30 %
 Bahan: media pasir, karbon aktif, perekat tahan air
tabung tahan karat, cetakan briket, alat pemadatan,
Filter Briket Tanpa Tabung dll.
 Air baku : sungai atau danau Pemanfaatan Air Gambut
kekeruhan dan warna tinggi dan Sebagai SUMBER AIR BERSIH
pH asam
KAPASITAS

 IPAG Individual = 200 L


 IPAG Komunal = 0,5 L/dt

BAHAN

 IPAG Individual: Drum penampung


200 L, dudukan kayu, tabung filter
pasir , perpipaan dan katup, koagulan
tanah liat setempat
 IPAG Komunal: Tangki plastik/
fiberglas, tiang kayu penyangga,
tangki filter, pompa, perpipaan, katup
dan koagulan tanah liat setempat
PENERAPAN ACUAN
Petunjuk Teknis Instalasi Pengo-
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, lahan Air Gambut Individual dan
Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan
Instalasi Pengolahan Air Sederhana
Penyediaan AIR BERSIH
dengan DESTILATOR SURYA ATAP KACA

MANFAAT
 Mengolah air laut menjadi air bersih
 Sangat sesuai untuk daerah-daerah
pantai dan daerah sulit air

SPESIFIKASI
Air baku : air laut / payau
Bahan:
Arang batok kelapa
Kaca
Penyangga dari konstruksi besi
 Kapasitas : 6 – 8 Liter/hari

DATA TEKNIS

Data Teknis Perencanaan dan Pembuatan


 Pengumpul kalor
 Kaca penutup saluran kondensat (kanal) Kotak kayu
 Sistem isolasi
Instalasi Pengolahan AIR BERSIH
Paket MOBILE UNIT
MANFAAT
 Daerah yang belum terlayani PDAM.
 Daerah terpencil.
 Daerah yang sulit dilayani sistem perpipaan.
 Daerah permukiman terpencil dan terpisah-pisah.
 Daerah rawan air.
 Daerah paska bencana alam.
SPESIFIKASI
 Instalasi dibuat berupa paket yang kompak agar
mudah dipindah dari suatu tempat ke tempat lain.
 Bervariasi antara 0,5 s.d. 1.0 Liter/detik
 Instalasi dari bahan yang tahan karat
ACUAN

Tata Cara Perencanaan dan Operasi dan


Pemeliharaan Paket Mobile Unit
Harga : Rp. 150.000.000,00 – Rp 165.000.000,00 - - 0,5 L/det
(tahun 2004) Rp. 250.000.000,00= Rp. 300.000.000,00 - 1 L/det
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
“ DYNAMIC MIXER-HEMAT”
• SPESIFIKASI BAHAN KONSTRUKSI :
• BESARAN OPERASI PROSES Baja MS (Mild Steil), disandblasting, dilapisi
IPAM “DYNAMIC MIXER-HEMAT epocxy anti karat,dan di cat standar ICI.
(Dynamic mixer-High Effiisiency DIMENSI KONSTRUKSI :
Mixing Aeration Technology) 1. kapasitas 2.5 L/det (2.400x1.200x2.000) mm,
PUSLITBANG PERMUKIMAN DEP. t plat = 4 mm, berat 1.200 kg.
PU, dengan sistem satuan operasi 2. kapasitas 5 l/detik (3.600x1.800x2.400) mm,
proses “Mixing Aeration Floculator t plat = 4 - 5 mm, berat 2.400 kg.
Clari-Declearating Flo-Filter”. 3. kapasitas 10 l/detik (4.800x2.400x3.000) mm,
Mengolah air baku keruh akibat
t plat = 6 - 8 mm, berat 12.000 kg.,
sedimen tanah/ sungai yang
4. kapasitas 20 l/detik (7.200x3.600x4.000) mm,
mengalir, dengan kekeruhan tidak
t plat = 8 - 10 mm, berat 18.000 kg.
melebihi 10.000 NTU, pH rendah 3 –
5, sedang warna tidak melebihi 2.000 5. kapasitas 50 l/detik (0.500x4.500x4.000) mm,
PtCo (air gambut), air yang t plat = 10 - 12 mm, berat 26.000 kg.
mengandung Fe dan Mn tinggi, dan
mengandung COD tinggi akibat
tercemar limbah industrI, menjadi
air minum sesuai standar kualitas
Permenkes RI No.
907/MENKES/SK/VII/2002, dengan
kapasitas produksi 2.5-50 liter/detik
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
“DYNAMIC MIXER-HEMAT
• OPTIMASI PENGOPERASIAN
1. Biaya investasi konstruksi yang optimal • DUKUNGAN
dibanding dengan sistem paket instalasi PROGRAM
konvensional lain-nya, sebesar 70 % 1. Penyediaan AM
2.Mampu menurunkan konsumsi bahan Perkotaan
kimia secara signifikan, dari dosis 2. Penyediaan AM
Aluminum Sulfat, Soda Ash dan Kaporit, IKK
menjadi Aluminium Sulfat 5 mg/L, dan
Kaporit 0,5 mg/L, mengoptimalkan
pemakaian daya listrik menjadi 5,50
kWh, pada IPAM dengan kapasitas 5
liter/detik, sehingga biaya produksi air
Rp. 376,-/M3
3.Menghasilkan limbah lumpur yang
ramah lingkungan
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
“ DYNAMIC MIXER-HEMAT ”
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
Tahun Anggaran 2006 Jl. Panyawungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung
Tel. (022) 7798393, Fax. (022) 7798392

Bangunan Instalasi

Instalasi Air Minum


 Kemampuan mengolah logam
berat, pestisida, racun, zat kimia
berbahaya, partikel radioaktif,
bakteri, virus, garam dan
endapan terlarut lainnya.
 Dengan Sistem RO kualitas air
“super bersih” dan sehat
sehingga tidak perlu dimasak
lagi;
 Kapasitas Produksi 2000 Gpd = 7.560 L/hr = 398
botol gallon (kap. 19 Liter) per hari.
 Sistem menggunakan 4 tahap penyaringan (multi
stage filtration)
 Kemampuan reduksi TDS = 96 – 98 % 26
Carbon Filter Cartridge 10”- 5 m Balance Tank Cartridge 20”-1 m
Kaporit Tablets ¾”
Pasir Silika 50 m Cartridge 10” -1 m 500 L Reverse Osmosis

Ultraviolet Sterilisasi Cartridge 10”-10 m Ozone Processor Tangki


Cartridge 10”- 0.45 m 2.800 mg Penampung Air Bersih
27
Rusun Puslitbang Permukiman
Jl. Suling No.2 Turangga bandung
Koefisien Run off (C) = 90% – 95%
Data curah hujan kota Bandung: 1994 - 2008 dari BMG Kota Bandung.
Bidang tadah adalah luas atap rusun Puski m = 161,82 m2
Volume tahunan maks.= 95% x Curah hujan maks./1000 x Luas bid. Tadah
Volume tahunan rata2 = 95% x Curah hujan rata-rata/1000 x Luas bid. Tadah
Volume tahunan min = 95% x Curah hujan minimum/1000 x Luas bid. Tadah
Volume optimal = Vol. thn rata2 + 75% (Vol thn maks – Vol thn rata2)
Kontrol Panel Tangki Pembubuh Probe pH Vessel Filter

Automatic Backwash
Automatic Probe pH
Kran air dengan kualitas air hujan
langsung dapat diminum tanpa di
masak terlebih dahulu
Type : Pressured System
Kapasitas desain: 0.25 Liter/hari
Jenis Modul : Hollow Fiber
Housing : Stainless Steel – PVC
MWCO : < 300 Kilo Dalton atau 0,1 µ

Filtrasi Kran Air


Langsung Minum
Penerapan Taman Atap-Retensi Air Hujan

 Pembentukkan kelompok bentuk/massa dan pola tanam. Taman atap didisain sesuai pola
struktur alami/natural, dimana elemen taman alami mendominasi dengan tatanan yang
disengaja/diatur.
 Tanaman penyusun terdiri dari tanaman groundcover, perdu kecil-besar, pohon. Taman atap
dalam beberapa kelompok massa tanaman, (T1) perdu besar, (T2) pohon, (T3) perdu kecil ,
(T4) groundcover
 Pengukuran intensitas dan durasi curah hujan, iklim setempat (suhu udara, angin dan
kelembaban) dan tanah (suhu, kelembaban, pH) pada masa pembibitan, kondisi stabil
 Pengukuran durasi, volume limpasan air pada setiap dak taman melalui saluran penampung,
pada kondisi taman stabil.

Taman atap dg tanaman perdu hias & perdu pohon & variasi penutup tanah dapat meretensi
air 85 - 88 % pada kategori hujan besar
Untuk hujan ringan, hampir > 90 % air hujan dapat teretensi melalui taman atap.
 Polutan dapat diambil oleh media / didegradasi oleh tanaman atau diikat dalam media
tumbuh dari taman atap
IPA untuk air gambut di daerah Transmigrasi

 Indonesia memiliki sejumlah besar gambut


tropis , terletak terutama pada tiga pulau
( Sumatera , Kalimantan dan Irian Jaya ) .
 Lahan Gambut konversi ditargetkan sebagai
daerah transmigrasi .
 Masyarakat yang tinggal di daerah transmigrasi
penggunaan air gambut dari sungai sebagai
sumber utama air bersih . Air telah merah warna
coklat dan asam karena sungai mengalir melalui
lahan gambut yang sangat luas
 Penggunaan air hujan sebagai alternatif kedua
sangat terbatas
IPA untuk air gambut di daerah Transmigrasi

• Penerapan instalasi pengolahan air kecil /IPA di lahan gambut telah


dilakukan di daerah transmigrasi di Provinsi Kalimantan Tengah.
Skala komunitas IPA membutuhkan partisipasi sosial untuk sistem
keberlanjutan. Untuk menyediakan air minum dari air sungai dapat
juga menggunakan metode pemurnian kimia dan penyaringan.
IPA yang diterapkan dari 0,25 L / detik adalah perlakuan kimia
untuk air memperlakukan dari sungai atau drainase yang dipompa
ke dalam baskom pencampuran.
  IPA dapat menghasilkan air bersih untuk 200 orang (40 keluarga)
untuk kebutuhan air 30 L / hari / cap.
 IPA dapat menggunakan bahan-bahan dan tenaga kerja lokal.
IPA untuk air gambut di daerah Transmigrasi
Peat Collection tank Flocculation Sedimentation Filtration Clean
water and coagulation tank tank tank water
pipe

pump

- Koagulasi ;        
Pencampuran koagulan ( tanah liat / gambut , alum-sulfat dan kapur ) dapat melalui pipa
sebagai mixer statis dengan panjang 2 m . Koagulan
Lime ( 60 % Ca ) dan klorin konsentrasi direkomendasikan :
Tanah liat dari 500-600 mg / L atau tanah liat dari 300 mg / L dan alumnium sulfat ( Al2
( SO4 ) 3 ) dari 50 mg / L
Konsentrasi kapur dari 5 g / L dan klorin dari 5 g / L
Konsentrasi kapur dari 10 g / L dan klorin dari 5 g / L
-Flokulasi ;
   Solusi dari mixer statis akan kontak dengan air untuk membentuk flok melalui atas dan
bawah aliran pada empat tangki , masing-masing 120 L dan menetap selama 45-60 menit .
- Sedimentasi ; . Flocs terbentuk dari proses pencampuran lambat maka menetap di tangki
sedimentasi dengan volume 1.200 L. Diameter tangki adalah 110 cm dan tinggi 130 cm
yang ditempatkan pada lantai kayu pada 100 cm di atas tanah .
Filtrasi , limbah dari tangki sedimentasi akan disaring melalui aliran bawah media pasir
kedalaman 60 cm dan kerikil kedalaman 30 cm di tangki filtrasi 1200 L. 
•  
PENGOLAHAN AIR BERWARNA / GAMBUT

60 120 120 120

ALAT PENGADUK

BAK LARUTAN KAPUR

PELAMPUNG

KAP
60 L SELANG Ø 1/4 FLEKSIBEL
BAK PENGADUK LAMBAT
VENTILAS PVC Ø 1'

110

FIBER GALSS FIBER GALSS PENGENDAP


KAP 60 L KA P 60 L
50

PVC Ø 1'
KAP 500 LT PIPA INLET FILTER

PLASTIK FIBER

PAPAN 3/30
110
PVC Ø 1' OUTLET
50

PENYARING
5

PASIR ( 0.4 - 1.2 mm )


KAP 1000 LT

120
50
BALOK KAYU 6/12
50

KAP 1000 LT
PLASTIK FIBER

30
KRIKIL

POMPA AIR
50

PIPA PENGURAS
PENGOLAHAN AIR BERWARNA / GAMBUT

50
20

KE SUMBER AIR BAKU

POTONGAN A - A
SKALA 1 : 20

DENAH
10
MODEL INOVASI PENURUNAN KEKERUHAN TINGGI !

Harga : Rp. 9.000.000 (th 2009) NBS, THR, GN


Perencanaan Model Pengolahan Air
dengan besi dan mangan tinggi

Harga : Rp. 4.250.000 (th 2009)


KESIMPULAN

 Uji saringan dengan lapisan ijuk ( 3 s.d 5 lapis), untuk kekeruhan >
200 NTU tidak efektif penurunan < 6 %, kekeruhan > 200 NTU s.d
400 NTU penurunan kekeruhan sudah lebih efektif mencapai 22 %.
 Efisiensi penurunaan kekeruhan belum tercapai > 40 % karena
kekeruhan air baku masih dibawah 600 NTU ,
 Uji saringan dengan 4 media (pasir aktif, marmer, zeolit, dan karbon
aktif) untuk penurunan besi (Fe). Masing-masing media mempunyai
peranan yang paling besar di pasir aktif 98 % , sehingga akhirnya
dengan 4 media tersebut dapat menurunkan Fe menjadi 0 ppm, dan
untuk debit tidak berpengaruh terhadap penurunan Fe.
 Uji saringan dengan 4 media (pasir aktif, marmer, zeolit, dan karbon
aktif) untuk penurunan mangan (Mn) . Media yang mempunyai
peranan dalam penurunan mangan (Mn) yang paling besar di pasir
aktif 100 % , sedangkan untuk media karbon aktif terjadi kembali
adanya Mn, sehingga untuk media karbon aktif harus diganti
dengan media lain .

Nurhasanah Sutjahjo
IPA siap minum Merotek dapat
mengolah air tanah, air gambut,
air payau

Teknologi IPA siap minum (MEROTEK)


terdiri dari pengolahan filtrasi berbutir
membran UF dan membran RO tekanan
rendah serta desinfeksi UV .Sistem
meembran UF dgn ukuran pori 0.01 mikron
menggunakan sistem air lift agar dapat
menyisihkan padat tersuspensi, mengurangi
membran cloging dan memperpanjang life
time instalasi. Sistem membran RO , terbuat
dari bahan polyamida yang mempunyai daya
saring 0,0001 mikron
MEMBRANE of UF-RO with “AIR LIFT SYSTEM”

Raw water quality


River water polluted by Brackish water Peat Water
domestic/industry (Tangerang, (RIHS Lab.)
wastewater Indramayu)
(S. Tarum Barat, Bekasi)
- turbidity : 113-131 NTU - DHL : - Colour :130-1315
- colour: 224-446 (Pt Co) 2500- 5250 PtCo
- Fe : 3,02 mg/L μmS - Turbidity : 3-106,7
- Mn : 0,96 mg/L - Turbidity: NTU
Capacity - Nitrate : 78 mg/L NO3- 56-179 NTU - organic : 60-290
Flux of UF : 500- 525 L/jam N - Chlorida : mg/L
Flux of RO : 242-257 L/jam - Cr : 0,38 mg/L Cr 350-650 - Fe: 0-5 mg/L
- Cu : 1,24 mg/L Cu mg/L - Mn : 0-1,04 mg/L
- Colour :
Flow aliran aktif (mengalir)
p
360-500 Flow aliran mati (tidak mengalir)
Air Sungai
PtCo
Retentate
Carbon Filter

Filter Fiber PP

Service Pump
Kompresor
Drain

Reverse
Air payau Osmosis
Resirkulasi
Air gambut
V-38 Bak Produk UF
Bak Produk RO

Pompa Backwash
IPA untuk pengolahan air payau

Kasus: di Indramayu sumber air payau memiliki EC sekitar 2500 - 5250 mS dan kekeruhan
dari sekitar 56-179 NTU.

   Teknologi membran dengan biaya operasi yang rendah dan pemeliharaan:


    -Membran RO tekanan rendah dioperasikan pada 5 dan 8 bar tekanan.
    - Penerapan UF membran pretreatment, sangat mempengaruhi dalam mencegah fouling
yang dapat meningkatkan tekanan osmotik pada permukaan membran RO. Tinggi kualitas
permeat UF dari pretreatment juga bisa memperpanjang hidup membran RO.
UF-PP + RO UF-PP + RO UF-PS + RO UF-PS +
Parameters (5 bar) (8 bar) (5 bar) RO (8 bar)
TDS (mg/L) 96.81 96.84 98.41 98.54
Turbidity
(NTU) 99.00 100.00 100.00 100.00
Color (PtCo) 99.55 99.87 100.00 100.00
Chloride
95.47 95.47 97.74 93.26
(mg/L)
Salinity (mg/L) 84.42 85.71 86.52 93.26
Iron (Mg/L) 93.91 96.95 84.51 91.55
Diagram Alir Pengolahan air dengan Sistem Membran
(2)

2 3

2 3
4

1
Membran Membran
- UF RO
4 Pre
treatment
Pre treatment
Blower
multi media
filtrasi
2

Pengolahan lanjutan
Air Baku ( recovery , reuse ) Air Olahan

Parameter R UF-PS+ air lift UF-PS + RO


system
Ket :
1. Indikator Flow
2. Indikator Tekanan
3. Indikator Suhu
4. Pompa
DHL (mS) 4.24 96.07
Tabel . Kemampuan rejeksi (R) Turbidity (NTU) 100.00 99.18
pada beberapa kondisi operasi warna (PtCo) 96.50 97.77
UF dan RO Organik (mg/L 85.71 99.31
KMnO4)
Fe (mg/L) 100.00 100.00
Mn (mg/L) 92.00 100.00
. Perencanaan penyediaan air minum di permukiman DAS

Uraian Zona Hulu Zona Permu- Zona Tengah Zona Hilir


Permukiman DAS kiman Ruas Pemukiman Permukiman
Bekas Sungai DAS DAS
Lokasi Desa Sindang Kp. Dara Ulin, Kp. Mande, Kp. Teluk
penerapan Pakuon, Kec. Desa Nanjung, Desa Mekar Ambulu, Desa
model IPA Cimanggung, Kec. Margaasih, Mukti, Kec. Karya Makmur,
Kab. Sumedang Kab. Bandung Cihampelas, Kec. Batujaya,
Kab. Bandung Kab. Karawang
Barat
Sumber air Sungai Citarik Resapan sungai Resapan waduk Resapan sungai
baku IPA Citarum lama Saguling Citarum
Type intake Intake saluran Intake-sumuran Intake-infiltration Intake-infiltration
galleri galleri
Model unit saringan kasar, saringan pasir saringan pasir saringan pasir
proses saringan pasir cepat, saringan cepat, saringan cepat, saringan
pengolahan cepat, saringan pasir lambat, pasir lambat, pasir lambat, unit
pasir lambat, filtrasi unit membran, membran,
filtrasi bertekan- bertekanan, unit desinfeksi desinfeksi
an, unit membran membran,
desinfeksi desinfeksi
Kapasitas 1 L/det 0,5 L/det 0,5 L/det 0,1 L/det
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN AIR SUNGAI

Penerapan teknologi yang direncanakan di kawasan


permukiman DAS, sesuai karakteristik dan fungsi
masing-masing zona, yang diharapkan dapat
mendukung fungsi strategis kawasan DAS.

Pengambilan air Pengolahan Air Distribusi


Sungai •Gallery infiltrasi Filtrasi kasar, aerasi, SPL, - Kran Umum,
•Intake-lansung filtrasi multi media, filtrasi -Air kemasan,
membran, desinfeksi
UJICOBA
• Operasi membran
1. Durasi operasi : minimum 3 kali pencucian
2. Tekanan (feed, permeate, retentate)
3. Fluks (feed, permeate, retentate)
4. Suhu (feed, permeate)
• operasi membran UF dengan variasi bahan dan sistem operasi
dengan dan tanpa injeksi udara
• backwash membran dilakukan apabila terjadi penurunan fluks >
50 %
• backwash dengan bahan kimia, dilakukan apabila fluks menurun
dan tidak kembali ke fluks awal dengan pencucian biasa

Air Baku Pretreat- Alternatif Tekanan Analisa Kualitas


ment Membran permeate permeate

Air Sungai prasedime 1. UF dan UF = 1-5 Flux Kekeruhan


Tarumbarat ntasi RO bar permeabilitas TDS
dan 2. UF dan RO= 5-10 Warna
Kalimalang RO bar Zat organik
Logam berat
REJEKSI RO

  PP PS
UF-PP + UF-PP UF-PP + UF-PS+ UF-PP UF-PP +
Parameter R UF-PP udara + RO 5 RO 8 UF-PS udara + RO 5 RO 8

TDS (mg/L) 1.47 4.12 97.40 96.07 1.50 4.24 97.40 96.07
100.0
Turbidity (NTU) 98.40 99.09 99.62 99.18 0 100.00 99.62 99.18

warna (PtCo) 93.16 94.13 97.68 97.77 98.22 96.50 97.68 97.77
Organik (mg/L
KMnO4) 85.56 80.57 83.34 83.34 91.12 85.71 83.34 99.31

Fe (mg/L) 100.00 100.00 100.00 100.00 99.33 100.00 100.00 100.00


Mn (mg/L)
92.00 88.00 96.00 96.00 96.00 92.00 96.00 100.00
PENERAPAN TEKNOLOGI AIR MINUM

Penerapan model teknologi pengolahan air dengan


pendekatan ekosistem :
•Meningkatkan ketersediaan air minum
•Mengurangi pemakaian air tanah
•Perlindungan sumber air dan peningkatan resapan air
tanah, melalui filtrasi air sungai dan konservasi tanah
sekitarnya
•Pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan air dan
hidup sehat
•Pemanfaatan sumber daya air perkotaan lebih optimal dari
penyelesaian masalah melalui ekspansi infrastruktur

Sumber Pengambil Pengolahan Distribusi


an air Air Filtrasi Kran Umum, Air
daya air
aerasi, filtrasi Siap Minum,
permukaan Gallery
membran, pengaturan biaya
infiltrasi desinfeksi sosial

Diagram Alir Pengelolaan Air di Kawasan Hulu DAS perkotaan-


Bengawan Solo dengan pendekatan ekosistem
Grafik. Kualitas air baku
dan efluen instalasi
pengolahan air

Foto
1 2 3 4 5
Semoga
bermanfaat

50

Anda mungkin juga menyukai