Anda di halaman 1dari 20

Pelatihan Aspek Teknis Pengolahan Air Limbah

Domestik dan Industri

Prinsip Prinsip Pemilihan


Teknologi dalam Perancangan Air
Limbah Industri
Penyaji:
Prof. Tjandra Setiadi
Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup
Institut Teknologi Bandung
Email: Tjandra@che.itb.ac.id
• Pengantar
• Prinsip Pengolahan Air limbah
• Pemilihan Proses Pengolahan Air
Limbah
Isi Bahasan • Garis Besar
• Pengolahan Awal dan Primer
• Pengolah Sekunder (Biologi)

2
Pengantar
• PP no. 82 tahun 2001  perlu dilakukan upaya-upaya perlindungan dan
pengelolaan sumber daya air
• Air limbah industri  jika tidak diolah dengan benar akan mencemari lingkungan
sekitar
• Adanya baku mutu air limbah  kualitas efluen air limbah industri harus
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan

Penerapan teknologi pengolahan air limbah yang


tepat 3
Parameter Kualitas
Parameter Keterangan
Bulk Organic Parameter
TOC Dapat beracun ; mengurangi oksigen terlarut
COD Dapat beracun ; mengurangi oksigen terlarut
BOD Mengurangi oksigen terlarut badan air penerima
Minyak dan Lemak / TPH Merusak vegetasi dan kehidupan akuatik
Parameter Fisik
TSS Mempengaruhi turbiditas ; meracuni kehidupan akuatik
pH Asam dan basa dapat meracuni kehidupan akuatik
Temperatur Mempengaruhi kehidupan akuatik
Warna Mempengaruhi aestetik dan merusak algae
Bau Mempengaruhi kehidupan akutik dan manusia ; aestetik
Potensial redoks Meracuni kehidupan akuatik
Parameter Kontaminan Spesifik
NH3 / NO3 Meracuni kehidupan akuatik ; eutrofikasi
Fosfat Eutrofikasi
Logam berat Meracuni kehidupan akuatik dan manusia
Surfaktan Meracuni kehidupan akuatik dan manusia ; aestetik
Sulfida Meracuni kehidupan akuatik dan manusia ; aestetik
Fenol Meracuni kehidupan akuatik dan manusia ; aestetik
Toxic Organics Meracuni kehidupan akuatik dan manusia
Sianida Meracuni kehidupan akuatik dan manusia

4
Baku Mutu Air Limbah

Sumber :
Lampiran XLVII PerMen LH No. 5/2014
5
Pengolahan Air Limbah
Ditujukan untuk mengurangi kandungan bahan pencemar,
seperti :

 senyawa organik
 senyawa organik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme yang ada di alam
 Senyawa anorganik
 padatan tersuspensi (TSS)
 mikroba patogen

6
Pengolahan Air Limbah
Dapat dibagi menjadi 5 tahap pengolahan :
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Memudahkan dalam mengkategorikan dan


melaksanakan pengolahan sesuai dengan beban
dan kandungan suatu air limbah.
7
Operasional Instalasi Pengolahan Air
Limbah
• Proses pengolahan air limbah dilakukan dalam
beberapa tahapan, mulai dari inlet hingga outlet

Pra-pengolahan Pengolahan primer Pengolahan Sekunder


Inlet Ekualisasi Efluen
(Pre-treatment) (Primary treatment) (Secondary treatment)

Pengolahan Lumpur

8
Beberapa Proses Pengolahan Limbah Industri
Primary treatment Secondary treatment Liquid
Pretreatment Suspended solids Tertiary treatment Sludge treatment
Chemical Pysical Dissolved organics removal disposal

Dilute wastewater

Scren and grit Activated Coagulation& Receiving


Neutralization Flotation Sedimentation
removal sludge Sedimentation waters

Equalization Chemical Controlled or


Anaerobic
and addition & Sedimentation Filtration transportated
lagoons
storage coagulation discharge

Trickling Carbon
Oil seperation Filtration Ocean
filter adsorption

Digestion Surface
Aerated applications or
Ion exchange or wet groudwater
lagoons
combustion seepage

Stabilization Deep well


Membrane Incineration
basin injection

Rotating Thickening
Pressure Evaporation
biological gravity or Landfill
filtration inceneration
contactor flotation
Anaerobic
Vacuum Ocean
contactors &
filtration disposal
filter

Centrifugatio Deep well


Sedimentation injection
n
Neutralization
Equalization Lagooning or Incineration
Filtration
&storage drying bed

Concetrated Organics wastewater 9


Metoda Lain dalam Penggolongan

• Adalah melihat pada proses yang terjadi, yaitu:


• Proses Fisika
• Proses Kimia
• Proses Biologi (secondary treatment) dan
• Proses Termal

10
Pemilihan Proses Pengolahan Air Limbah
 Pengelompokkan karakteristik kontaminan
dalam air limbah  membuat cheklist
karakteristik air limbah
 Penentuan proses pengolahan air limbah yang
tepat dengan mempertimbangkan aspek ekonomis,
teknis, operasi, dan lingkungan
 Melakukan studi kelayakan dan percobaan skala
lab atau pilot jika perlu

11
‘Checklist’ Karakteristik Air limbah
No. Pertanyaan Analisis Yang
Diperlukan
1a. Apakah proses manufaktur melibatkan zat •Logam
inorganik sebagai bahan baku, produk •Total Alkalinitas
samping, atau produk akhir ? •COD
•TDS
•Kontaminan spesifik
lainnya

1b. Apakah proses manufaktur melibatkan zat •TOC


organik sebagai bahan baku, produk •BOD (COD optional)
samping, atau produk akhir ? •Minyak dan lemak / TPH
•Kontaminan spesifik
lainnya

2. Apakah proses menghasilkan aliran limbah pH


yang bersifat asam atau basa ? Kapasitas buffer
12
‘Checklist’ Karakteristik Air limbah (Lanjutan)

No. Pertanyaan Analisis Yang


Diperlukan
3. Apakah proses menghasilkan aliran limbah Temperatur
bertemperatur tinggi ?
4. Apakah aliran limbah mengandung padatan •TS
? •TSS
•TDS
•Turbiditas

5. Apakah aliran limbah mengandung •NH3


senyawa nitrogen ? •NO3
•Total nitrogen

6. Apakah aliran limbah mengandung •Total sianida


senyawa sianida ? •Sianida reaktif
13
‘Checklist’ Karakteristik Air limbah (Lanjutan)

No. Pertanyaan Analisis Yang


Diperlukan

7. Apakah aliran limbah mengandung •Sulfida


senyawa sulfur ? •Sulfat
•Sulfit

8. Apakah aliran limbah mengandung •Fosfat


senyawa fosfor ?

9. Apakah aliran limbah mengandung •Surfaktan


surfaktan atau buih dalam jumlah besar ?

10. Apakah aliran limbah mengandung •Total Organics Toxic


senyawa toksik ? •Logam berat / toksik

14
Diagram Garis Besar Penentuan
Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri
Aliran air limbah

Anorganik Organik
Inorganik Organik Off-gas treatment

Perlunya ya tidak Mengandung ya


Dapat Air / Steam
Pretreatment Pretreatment kontaminan yang
terbiodegradasi Stripping
untuk netralisasi dapat di-stripping
minyak
tidak Off-gas treatment ya tidak
Mengandung Perlunya
kontaminan yang ya Air / Steam pretreatment ya Pemisahan minyak Mengandung
dapat di-stripping Stripping penghilangan / air ya Filtrasi atau
kontaminan yang
mis. amonia minyak dan lemak Adsorpsi karbon
dapat disaring atau
aktif
diadsorb
tidak tidak Filter atau
regenerasi media
Mengandung Koagulasi, Trickling filter adsorpsi
ya Tersedia ruang tidak tidak
kontaminan yang flokulasi, dan atau Fixed-film
lahan yang luas
dapat dipresipitasi sedimentasi Biotreatment
Mengandung
Limbah Padat kontaminan yang ya
tidak ya Oksidasi / reduksi
dapat dioksidasi
kimia
Mengandung atau direduksi
ya Filtrasi atau ya secara kimia
kontaminan yang Lumpur aktif atau
Adsorpsi karbon Perlunya aerasi
dapat disaring atau aerated lagoon
aktif
diadsorb
Filter atau tidak
regenerasi media
tidak tidak Limbah dapat
adsorpsi
Limbah dapat dimanfaatkan ya Evaporasi atau
dimanfaatkan ya ya kembali atau
Evaporasi atau Perlunya solids Anaerobic ekstraksi
kembali atau direduksi
ekstraksi recovery treatment
direduksi volumenya
volumenya
Solid / Concentrated Phase Solid / Concentrated Phase
tidak tidak tidak
Limbah harus Insinerasi atau wet Limbah harus Insinerasi atau wet
Kolam ekualisasi
dihancurkan air oxidation dihancurkan air oxidation 15
Pra pengolahan (pre-treatment)
1. Penyaringan (screening)
• Memisahkan padatan berukuran besar.
• Mengurangi beban organik air limbah
2. Penangkapan minyak dan lemak
• Menghindari terganggunya aktivitas bakteri dalam pengolahan biologis
• Menghindari penyumbatan aliran
3. Bak ekualisasi
• Menyamakan debit dan konsentrasi air limbah sehingga pengolahan biologis dapat
berjalan efektif
• Mengatur pH dan penambahan nutrisi bagi aktivitas mikroba dalam pengolahan
biologis

• Secara umum, tahap pra pengolahan dapa mengurangi konsentrasi parameter BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) hingga 35 %, serta parameter minyak-lemak
16
sebesar 65 %.
Pengolahan primer (primary treatment)

Pengolahan primer merupakan pengolahan air limbah dengan menggunakan prinsip fisika
dan kimia.
Teknologi pengolahan primer yang digunakan adalah pengendapan (primary
sedimentation). Pengendapan diperlukan untuk memperlambat aliran air limbah sehingga
dapat mengendapkan padatan-padatan yang tidak tersaring seperti pasir, kerikil, sisik ikan,
serpihan daging ikan, dll.
Padatan-padatan tersebut dipisahkan agar tidak mengganggu tahap selanjutnya seperti
menyumbat pipa dan merusak peralatan.
Tahap pengendapan juga dapat dibantu dengan menggunakan bahan kimia berupa
koagulan dan/atau flokulan, bila kandungan total padatan tersuspensi (total suspended
solid, TSS) dari air limbah sangat tinggi.
Dengan menggunakan teknologi pengolahan primer, kandungan TSS dapat diturunkan
hingga 60%.
17
Pengolahan sekunder (secondary treatment)
• Teknologi pengolahan sekunder yang dapat digunakan adalah proses biologis, baik secara anaerobik maupun
aerobik.
• Untuk air limbah dengan kandungan bahan organik (BOD atau COD) yang tinggi seperti industri perikanan (dari
data primer, karakteristik inlet IPAL industri perikanan memiliki BOD dan COD yang tinggi), disarankan untuk
terlebih dahulu menggunakan proses biologis secara anaerobik sebelum proses aerobik.
• Penggunaan proses anaerobik dapat menurunkan kebutuhan lahan IPAL, mengurangi beban pengolahan air limbah
secara biologis aerobik, dan mengurangi biaya penanganan lumpur.
• Penggunaan proses biologis secara anaerobik dapat menurunkan konsentrasi parameter TSS hingga 55 % dan
konsentrasi parameter BOD dan COD sebesar 65 %. Sedangkan penggunakan proses biologis secara aerobik dapat
menurunkan konsentrasi parameter TSS hingga 80 % dan konsentrasi parameter BOD dan COD sebesar 90 % (untuk
konsentrasi COD di bawah 1000 mg/l).
• Dengan menggunakan proses pengolahan air limbah sekunder, kandungan parameter minyak-lemak dalam air
limbah juga dapat diturunkan hingga 90 %.

18
Penguraian senyawa organik dalam air limbah menggunakan lumpur

Teknologi Proses lumpur aktif yang kaya akan bakteri. Dalam prosesnya, dilakukan aerasi. Endapan
yang terbentuk sebagian dibuang, sebagian digunakan kembali

Pengolahan Air Proses trickling


filter
Menyemprotkan air limbah dari unggun ke suatu permukaan yang telah
dilapisi biofilm aerobik. Pada permukaan tersebut terjadi penguraian zat
organik oleh mikroba

Limbah Proses
Aerobik
Proses Biofilm
Proses rotating
biological contactor
Bakteri aerobik tumbuh pada disk/piringan yang sekitar 40% bagiannya
terendam dalam air limbah. Piringan tersebut berputar agar mikroba
(RBC) memperoleh oksigen dari udara untuk mengurai senyawa organik

Proses aerasi Penguraian senyawa organik dalam air limbah dengan cara melekatkan
kontak mikroorganisme pada media filter terendam

Dikenal juga dengan sistem kolam dalam (deep pond), di mana kondisi
Anaerobic lagoon lagun bebas dari oksigen; dilakukan pada kolam yang dalam

Pengolahan limbah menggunakan tangki yang ditutup rapat sehingga


Tangki digester tidak ada oksigen dalam tangki; terjadi penguraian senyawa organik
secara anaerobik

Proses
Anaerobik

Pengolahan limbah menggunakan reaktor dengan baffle yang diisi


Proses anaerobic baffled reactor (ABR) lumpur mikroorganisme.

Pengolahan air limbah dengan cara mengalirkan air limbah secara


Proses upflow anaerobic sludge blanket
upflow ke dalam reaktor anaerobik yang mengandung granular sludge
19 (UASB) tersuspensi.
Aula Barat

INSTITUT
TEKNOLOGI
BANDUNG

20

Anda mungkin juga menyukai