Penyaji:
Prof. Tjandra Setiadi
Institut Teknologi Bandung
Email: tjandra@che.itb.ac.id
• Pengantar
• Prinsip Pengolahan Air limbah
• Pemilihan Proses Pengolahan Air
Limbah
Isi Bahasan • Garis Besar
• Pengolahan Awal dan Primer
• Pengolah Sekunder (Biologi)
2
Pengantar
• PP no. 82 tahun 2001 → perlu dilakukan upaya-upaya perlindungan dan
pengelolaan sumber daya air
• Air limbah industri → jika tidak diolah dengan benar akan mencemari lingkungan
sekitar
• Adanya baku mutu air limbah → kualitas efluen air limbah industri harus
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan
4
Baku Mutu Air Limbah
Sumber :
Lampiran XLVII PerMen LH No. 5/2014
5
Pengolahan Air Limbah
Ditujukan untuk mengurangi kandungan bahan pencemar,
seperti :
➢ senyawa organik
➢ senyawa organik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme yang ada di alam
➢ Senyawa anorganik
➢ padatan tersuspensi (TSS)
➢ mikroba patogen
6
Pengolahan Air Limbah
Dapat dibagi menjadi 5 tahap pengolahan :
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Returned
Activated
Sludge
Waste
Activated
Sludge
Sludge Sludge
Thickener
Sludge
Incinerator/landfill
Decanter
Sludge treatment
8
Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (10 menit)
https://www.youtube.com/watch?v=FvPakzqM3h8
9
Beberapa Proses Pengolahan Limbah Industri
Primary treatment Secondary treatment Liquid
Pretreatment Suspended solids Tertiary treatment Sludge treatment
Chemical Pysical Dissolved organics removal disposal
Dilute wastewater
Trickling Carbon
Oil seperation Filtration Ocean
filter adsorption
Digestion Surface
Aerated applications or
Ion exchange or wet groudwater
lagoons
combustion seepage
Rotating Thickening
Pressure Evaporation
biological gravity or Landfill
filtration inceneration
contactor flotation
Anaerobic
Vacuum Ocean
contactors &
filtration disposal
filter
11
Pemilihan Proses Pengolahan Air Limbah
➢ Pengelompokkan karakteristik kontaminan
dalam air limbah → membuat cheklist
karakteristik air limbah
➢ Penentuan proses pengolahan air limbah yang
tepat dengan mempertimbangkan aspek ekonomis,
teknis, operasi, dan lingkungan
➢ Melakukan studi kelayakan dan percobaan skala
lab atau pilot jika perlu
12
‘Checklist’ Karakteristik Air limbah
No. Pertanyaan Analisis Yang
Diperlukan
1a. Apakah proses manufaktur melibatkan zat •Logam
inorganik sebagai bahan baku, produk •Total Alkalinitas
samping, atau produk akhir ? •COD
•TDS
•Kontaminan spesifik
lainnya
15
Diagram Garis Besar Penentuan
Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri
Aliran air limbah
Anorganik Organik
Inorganik Organik Off-gas treatment
• Secara umum, tahap pra pengolahan dapa mengurangi konsentrasi parameter BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) hingga 35 %, serta parameter minyak-lemak
17
sebesar 65 %.
Pengolahan primer (primary treatment)
▪Pengolahan primer merupakan pengolahan air limbah dengan menggunakan prinsip fisika
dan kimia.
▪Teknologi pengolahan primer yang digunakan adalah pengendapan (primary
sedimentation). Pengendapan diperlukan untuk memperlambat aliran air limbah sehingga
dapat mengendapkan padatan-padatan yang tidak tersaring seperti pasir, kerikil, sisik ikan,
serpihan daging ikan, dll.
▪Padatan-padatan tersebut dipisahkan agar tidak mengganggu tahap selanjutnya seperti
menyumbat pipa dan merusak peralatan.
▪Tahap pengendapan juga dapat dibantu dengan menggunakan bahan kimia berupa
koagulan dan/atau flokulan, bila kandungan total padatan tersuspensi (total suspended
solid, TSS) dari air limbah sangat tinggi.
▪Dengan menggunakan teknologi pengolahan primer, kandungan TSS dapat diturunkan
hingga 60%.
18
Pengolahan sekunder (secondary treatment)
• Teknologi pengolahan sekunder yang dapat digunakan adalah proses biologis, baik secara anaerobik maupun
aerobik.
• Untuk air limbah dengan kandungan bahan organik (BOD atau COD) yang tinggi seperti industri perikanan (dari
data primer, karakteristik inlet IPAL industri perikanan memiliki BOD dan COD yang tinggi), disarankan untuk
terlebih dahulu menggunakan proses biologis secara anaerobik sebelum proses aerobik.
• Penggunaan proses anaerobik dapat menurunkan kebutuhan lahan IPAL, mengurangi beban pengolahan air limbah
secara biologis aerobik, dan mengurangi biaya penanganan lumpur.
• Penggunaan proses biologis secara anaerobik dapat menurunkan konsentrasi parameter TSS hingga 55 % dan
konsentrasi parameter BOD dan COD sebesar 65 %. Sedangkan penggunakan proses biologis secara aerobik dapat
menurunkan konsentrasi parameter TSS hingga 80 % dan konsentrasi parameter BOD dan COD sebesar 90 % (untuk
konsentrasi COD di bawah 1000 mg/l).
• Dengan menggunakan proses pengolahan air limbah sekunder, kandungan parameter minyak-lemak dalam air
limbah juga dapat diturunkan hingga 90 %.
19
Penguraian senyawa organik dalam air limbah menggunakan lumpur
Teknologi Proses lumpur aktif yang kaya akan bakteri. Dalam prosesnya, dilakukan aerasi. Endapan
yang terbentuk sebagian dibuang, sebagian digunakan kembali
Limbah Proses
Aerobik
Proses Biofilm
Proses rotating
biological contactor
Bakteri aerobik tumbuh pada disk/piringan yang sekitar 40% bagiannya
terendam dalam air limbah. Piringan tersebut berputar agar mikroba
(RBC) memperoleh oksigen dari udara untuk mengurai senyawa organik
Proses aerasi Penguraian senyawa organik dalam air limbah dengan cara melekatkan
kontak mikroorganisme pada media filter terendam
Dikenal juga dengan sistem kolam dalam (deep pond), di mana kondisi
Anaerobic lagoon lagun bebas dari oksigen; dilakukan pada kolam yang dalam
Proses
Anaerobik
INSTITUT
TEKNOLOGI
BANDUNG
25