• Pengolahan Air
• Pengolahan Air Limbah
• Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase
• Pengelolaan Sampah dan B3
• Pencemaran Udara
@IMW Files_2014 2
PENGOLAHAN AIR
@IMW Files_2014 3
@IMW Files_2014 4
Air Kebutuhan Utama Manusia
Bagi manusia, air munum adalah salah satu kebutuhan utama, untuk
kebutuhan: minum, mandi, cuci, dsb
Air minum yang ideal adalah:
jernih
tidak berwarna
tidak berbau
tidak berasa
tidak mengandung kuman dan zat-zat yang berbahaya
Tujuannya adalah: mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan
air (water-borne-diseases)
Di negara maju standar air minum sudah sangat tinggi, sehingga tersedia
air yang siap minum dimana saja (potable water). Sedang di Indonesia,
kualitas air minum yang memenuhi syarat belum dapat tercapai, sehingga
sistem penyediaan air minum yang disediakan oleh PDAM baru disebut air
bersih bukan air minum.
@IMW Files_2014 5
Jenis Pengolahan Air Bersih
Jenis pengolahan air bersih secara umum:
Penjernihan : bertujuan menurunkan kekeruhan, Fe
dan Mn
Pelunakan : bertujuan menurunkan kesadahan air
Desinfeksi : bertujuan membunuh bakteri patogen
Jenis proses pengolahan air bersih:
Secara fisika : tidak ada penambahan zat kimia
(aditif), contoh: pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dll
Secara kimiawi : penambahan bahan kimia sehingga
terjadi reaksi kimia. Contoh penyisihan logam berat,
pelunakan, netralisasi, klorinasi, ozonisasi, UV, dsb
dsb
Secara biologi : memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme. Contoh saringan pasir lambat
@IMW Files_2014 6
Water Treatment Plant
(Surface Water Supply)
Sumber : www.geocities.com
7
@IMW Files_2014
(diakses 17 Februari 2009)
Koreksi pH
@IMW Files_2014 8
@IMW Files_2014 9
Koagulasi
(Rapid Mixing)
@IMW Files_2014 10
Flokulasi (Slow Mixing)
@IMW Files_2014 11
sedimentasi
@IMW Files_2014 12
Filtrasi
@IMW Files_2014 13
Jaringan distribusi
Air yang telah diolah siap untuk didistribusikan kepada para pemakai.
Sarana yang digunakan biasanya menggunakan perpipaan, dikenal
sebagai jaringan distribusi air minum
Selama perjalanannya dari reservoir penampung air, sampai ke keran
air di pelangggan, kualitas air harus tetap terjaga. Biasanya dilakukan
pengecekan sisa khlor di titik dalam jaringan, agar dijamin tidak ada
bakteri patogen yang masuk selama perjalanannya.
Air yang dialirkan oleh jaringan distribusi ini harus dijamin
kuantitasnya, tidak boleh terlalu banyak hilang akibat kebocoran.
Kebocoran air yang ideal tidak lebih dari 15%. Namun di Indonesia,
kebocoran air bisa mencapai 40-45%, bahkan lebih.
Air di konsumen juga hendaknya dijamin masih mempunyai tekanan
air. Minimum tekanan air di keran konsumen seharusnya adalah 10
m-kolom air. Untuk mencapai nilai tersebut, biasanya dibutuhkan
bantuan pompa atau menara air, kecuali konsumen terletak relatif
lebih rendah dari reservoir distribusi air dari sistem penyediaan air
tsb.
@IMW Files_2014 14
Jaringan distribusi…(2)
@IMW Files_2014 15
@IMW Files_2014 16
Rumah pompa
@IMW Files_2014 17
Reservoir
@IMW Files_2014 18
Sambungan rumah
@IMW Files_2014 19
@IMW Files_2014 20
Water Treatment Plant
(Surface Water Supply)
@IMW Files_2014 22
Air Limbah (Wastewater)
@IMW Files_2014 23
@IMW Files_2014 24
Skema Pengolahan Air Limbah
Pre-treatment (Primary
Treatment)
Secondary Treatment
Tertiary Treatment
(Advance Treatment)
Sludge Handling
@IMW Files_2014 25
Skema pengolah limbah
influen
PRE PRIMARY SECONDARY ADVANCED
efluen
TREATMENT TREATMENT TREATMENT TREATMENT
ke disposal
disposal
@IMW Files_2014 26
Pre Treatment & Primary Treatment
Pre-Treatment
Proses Fisika
Bar Screen
Grit Removal unit
Flotation unit
Comminution
Primary Treatment
Proses Fisika
Straining
Sedimentasi
@IMW Files_2014 27
1 1 1
Plant Inlet
(Influent) Return Activated Sludge (RAS)
Gravity Sludge
Thickener
Waste Activated Sludge (WAS) Final
Filtration
Sludge
Dewatering Centrate
Disinfection
1
Aerobic / Anaerobic Plant Effluent
Sludge Digester Sludge
1
Disposal
@IMW Files_2014 28
Bar screen
@IMW Files_2014 29
Grit Removal
@IMW Files_2014 30
Comminution
@IMW Files_2014 31
Fat Flotation
@IMW Files_2014 32
Sedimentation
@IMW Files_2014 33
Secondary Treatment
Proses Kimia
Proses Biologi
@IMW Files_2014 34
1 1 1
Plant Inlet
(Influent) Return Activated Sludge (RAS)
Gravity Sludge
Thickener
Waste Activated Sludge (WAS) Final
Filtration
Sludge
Dewatering Centrate
Disinfection
1
Aerobic / Anaerobic Plant Effluent
Sludge Digester Sludge
1
Disposal
@IMW Files_2014 35
Tangki Aerasi
(Activated Sludge
(Lumpur Aktif)
@IMW Files_2014 36
Secondary Sedimentation
@IMW Files_2014 37
Tangki Aerasi dan Clarifier
@IMW Files_2014 38
Reaktor Dengan Menggunakan
Feedback Biomassa (Lumpur Aktif)
@IMW Files_2014 39
Trickling Filter
@IMW Files_2014 40
RBC – Rotating Biological Contractor
@IMW Files_2014 41
Advance Treatment
Proses Kimia
Proses Biologi
Proses Fisika
@IMW Files_2014 42
Sludge Handling
@IMW Files_2014 43
Komponen On-site Sanitation
@IMW Files_2014 45
One-Compartment Septic Tank
@IMW Files_2014 48
Desain IPLT
@IMW Files_2014 49
Konstruksi IPLT
@IMW Files_2014 50
@IMW Files_2014 51
FLOW CHART ALIRAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH MARGASARI BALIKPAPAN
6
7
2 3
4 5
Keterangan Gambar :
1.Pelanggan / Sambungan Rumah
( SR ). 17
2.Bak IC ( Interna Control ). 8
3.Bak Manhole.
4.Bak Pompa Station (PS) 14
11 10
9
5.Bak RSPS.
6.Bak Equalisasi.
7.Bak Aerator.
8.Bak Sedimen 1 & 2. 16
9.Bavel.
10.Bak Air Terolah.
16
11.Bak Lumpur
12.Bak Pengering Lumpur.
13.Bak Reservoir. 13
14.Pengisian Tangki. 1.
15.Pengisian Tangki. 2. 15
16.Fire Hydrant 1 & 2 12
Parit Pembuangan
Daerah
Aliran
Air Limbah Hasil Olahan Over
Sungai @IMW Files_2014 52Flow
Telah memenuhi Standart Baku Mutu Air Limbah
Pandan
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
& DRAINASE
@IMW Files_2014 53
Pendahuluan
o Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh
manusia dibuang atau menjadi air limbah
o Air limbah ini mengandung kotoran manusia, bahan
sisa pencucian barang dan sebagainya.
o Kualitas air limbah tidak memadai untuk langsung
dibuang ke lingkungan, oleh karena itu harus
dikumpulkan dan dialirkan ke instalasi pengolahan
air limbah (IPAL)
o Air hujan yang jatuh sebagian masuk ke dalam
tanah dan yang lainnya mengalir dipermukaan tanah
(surface runoff)
@IMW Files_2014 54
Pendahuluan…(2)
Surface runoff dapat langsung masuk ke sungai
atau danau, tetapi dapat juga terperangkat di
tempat tertentu sehingga dapat menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk atau serangga lain
yang dapat menganggu kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan sistem pengumpul air
hujan untuk mengalirkan ke tempat yang sesuai.
Ada 2 (dua) tipe sistem penyaluran (pembuangan)
air :
Sistem Terpisah
Sistem Penyaluran Air Limbah
Sistem Penyaluan Air Hujan
Sistem Gabungan
@IMW Files_2014 55
Pendahuluan…(3)
Sistem penyaluran air limbah :
menyalurkan air limbah dari perumahan
dan fasilitas umum, ada juga yang
digabung dengan air limbah industri
Sistem drainase membawa air limpasan
dari hujan yang jatuh di atap gedung, jalan,
dan permukaan lainnya.
Sistem gabungan membawa kedua jenis
air tersebut dalam satu sistem
@IMW Files_2014 56
@IMW Files_2014 57
Sumber : deltrac.org/stormwater/image (diakses Tanggal 26 Februari 2009)
Sistem Terpisah
@IMW Files_2014 58
Sistem Penyaluran Air Buangan
@IMW Files_2014 60
Faktor Penting Perancangan Sistem
Umum
Penentuan daerah yang akan dilayani
Pengamatan topografi
Lokasi sungai dan IPAL
Penentuan konfigurasi jaringan
Terpisah
Gabungan
Sistem penyaluran air limbah
Jumlah populasi
Pelayanan air limbah domestik dan industri
Kuantitas air limbah
Kriteria perencanaan
Kecepatan minimum air dalam pipa (prinsip saluran terbuka)
Jarak Manhole
Umumnya air limbah domestik diperhitungkan dari 80% air minum
yang digunakan
@IMW Files_2014 61
Skenario Penyaluran Air Buangan Domestik
@IMW Files_2014 64
Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan
(JARINGAN PERPIPAAN)
@IMW Files_2014 65
Drainase Perkotaan
Drainase berasal dari bahasa Inggris drainage, yang memiliki
arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan
air.
Drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu
tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang
berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi
dari suatu kawasan dan atau lahan sehingga fungsi kawasan
tersebut tidak terganggu. (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan
yang Berkelanjutan. 2004).
Drainase perkotaan yaitu suatu sistem drainase yang
menangani permasalahan kelebihan air di wilayah perkotaan
yang meliputi drainase permukaan dan drainase bawah
permukaan.
@IMW Files_2014 66
Saluran
Standar
@IMW Files_2014 67
Saluran Standar…(2)
Saluran Dengan Perkerasan
@IMW Files_2014 68
Dry Swale Dry swale : struktur berupa saluran yang
diberi vegetasi serta lapisan filter di
dasar saluran untuk mencegah lapisan
tanah terbawa oleh aliran air. Karena
kondisinya yang hampir selalu kering,
struktur ini baik untuk digunakan di
daerah permukiman.
@IMW Files_2014 69
Wet Swale Wet Swale : struktur berupa saluran
dengan vegetasi pada daerah
rawa atau daerah yang memiliki
elevasi muka air tanah yang
tinggi. Jika mika air tinggi, struktur
ini tergenang oleh air, sedangkan
jika muka air rendah struktur ini
kering.
@IMW Files_2014 70
Kolam Retensi
Kolam Retensi (retention basin) : dikenal juga
dengan istilah wet pond atau wet pool, adalah kolam
yang digunakan untuk mereduksi kadar polutan
yang terbawa oleh air hujan.
@IMW Files_2014 71
Kolam Retensi
@IMW Files_2014 72
Sistem Bioretensi
Sistem Bioretensi : struktur berupa cekungan pada suatu area seperti tempat
parkir, perumahan, dan lain-lain yang menerima limpasan air hujan dari
sekelilingnya. Air limpasan hujan mengalir menuju area bioretensi mengalami
penggenangan di permukaan tanah dan kemudian berangsur-angsur menyerap
ke dalam tanah.
@IMW Files_2014 74
Jenis-jenis Saluran Drainase
Saluran Persegi
@IMW Files_2014 75
Jenis-jenis Saluran Drainase
Saluran Trapesium
@IMW Files_2014 76
SUMUR RESAPAN
Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan yang jatuh
diatap (belum tercemar)
Sumur resapan efektif
diterapkan di wilayah
dengan kondisi:
•Muka air tanah berada
>3 m di bawah muka
tanah
•Permeabilitas tanah >2
cm/jam.
•Tidak di daerah rawan
longsor (kemiringan >
30o)
@IMW Files_2014 77
PENGELOLAAN SAMPAH & B3
@IMW Files_2014 78
PENGELOLAAN SAMPAH
@IMW Files_2014 79
Pendahuluan
Limbah : semua buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan
hewan yang berbentuk padat, lumpur (sludge), cair maupun gas yang
dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi. Walaupun
dianggap sudah tidak berguna dan tidak dikehendaki, namun bahan
tersebut kadang-kadang masih dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan
bahan baku.
Pembagian Limbah :
Berdasarkan sumbernya, seperti : limbah kegiatan kota (masyarakat),
industri, pertambangan.
Berdasarkan fasanya/bentuknya : padat, berlumpur (sludge), cair, gas
Berdasarkan sifat bahayanya : limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
limbah non-B3, limbah domestik.
Limbah Domestik :
Dihasilkan dari aktivitas primer sehari-hari
Dalam bentuk : cair dari kegiatan mencuci pakaian dan makanan, mandi,
kakus, dan kegiatan lain yang menggunakan air rumah
Padat : dikenal sebagai sampah (domestik)
@IMW Files_2014 80
Solid Waste Handling
A. Collection
Waste
separation
B. Transportation
CLEAN, EASY
MAINTENANCE,
AESTHETICALLY WELL
C. Treatment
VOLUME, WEIGHT, AND
TOXICITY REDUCTION
@IMW Files_2014 82
Landfill
CHINA
JAPAN
JAPAN
BANTAR GEBANG Jakarta
@IMW Files_2014 83
Strictly Controlled Landfill Site
@IMW Files_2014 84
Berbagai inovasi
proses di dalam
landfill
@IMW Files_2014 85
Perencanaan Landfill
@IMW Files_2014 86
@IMW Files_2014 87
Desain Tanggul (Embankment) Landfill
@IMW Files_2014 90
Konstruksi Instalasi Pengolah Lindi (IPL)
Landfill
@IMW Files_2014 91
Instalasi Pengolahan Leachate
@IMW Files_2014 92
Revegetation of landfill
@IMW Files_2014 93
PENGELOLAAN B3
@IMW Files_2014 94
Limbah B3
B3 : Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk hidup lain. (PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA NO. 18 JO. 85 TAHUN 1999)
Limbah B3 : Sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
@IMW Files_2014 95
Pengolahan Lumpur dan Disposal
@IMW Files_2014 96
Disposal
Sebagian dari limbah bahan kimia (B3), yang telah diolah atau tidak
dapat diolah dengan teknologi yang tersedia, harus berakhir pada
pembuangan (disposal).
Tempat pembuangan akhir yang banyak digunakan untuk limbah B3
antara lain :
Landfill (lahan urug)
Disposal well (sumur pembuangan/injeksi)
@IMW Files_2014 97
Landfill
@IMW Files_2014 98
Sistem Landfill Limbah B3
@IMW Files_2014 99
Desain Landfill
Mixing &
transformasi
Pencemar kimia
Sumber Emisi Atmosfer Reseptor
• etc. • Hewan
• Material
Kondensor
Permukaan