INDUSTRI PETROKIMIA TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI INDUSTRI PETROKIMIA GRESIK
INDUSTRI PETROKIMIA ADALAH INDUSTRI
KIMIA YANG MENGOLAH BAHAN BAKU MINYAK BUMI, GAS ALAM ATAUPUN BATUBARA MELALUI PROSES KIMIA FISIKA, YANG MENGHASILKAN BERBAGAI PRODUK KIMIA, BAIK PRODUK PETROKIMIA DASAR/HULU,PRODUK PETROKIMIA ANTARA MAUPUN PRODUK PETROKIMIA HILIR.
SALAH SATU PRODUK DARI INDUSTRI
PETROKIMIA ADALAH PUPUK UREA, YANG MANA AKAN KITA BAHAS DALAM PRESENTASI KALI INI PENGELOMPOKAN INDUSTRI PETROKIMIA 1. Industri petrokimia hulu Industri petrokimia hulu merupakan industri paling hulu dalam rangkaian industri petrokimia, memproses bahan baku berupa naphta dan/atau kondensat menjadi hidrokarbon olefin, aromatik, dan parafin. 2. Industri petrokimia antara Industri petrokimia industri yang memproses bahan baku olefin, aromatik (produk industri petrokimia hulu) menjadi produk-produk turunannya seperti vinyl chloride, styrene, ethylene glycol, dll. 3. Industri petrokimia hilir industri yang mengolah bahan yang dihasilkan oleh industri petrokimia antara menjadi berbagai produk akhir yang digunakan oleh industri atau konsumen akhir. JENIS LIMBAH PETROKIMIA
1. Limbah pencemar gas atau limbah gas, yaitu gas-
gas buangan proses, seperti gas CO2, CO, H2S. 2. Limbah pencemar cair atau limbah cair, yaitu air buangan atau air yang berbentuk larutan baungan proses. 3. Limbah pencemar padat atau limbah padat, yaitu limbah padat buangan atau yang berbentuk larutan buangan proses, seperti plastik-plastik dan resin-resin buangan proses, logam-logam berat (seperti: Pb, Hg, Cd, Fe,Cu dll). TEKNIK PENGOLOHAN LIMBAH CAIR 1.Pengolahan pendahuluan (pre-treatment) 2.Pengolahan pertama (primary treatment) 3.Pengolahan kedua (secondary treatment) 1 2 3
5& 6
4 4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment)
5. Pembunuhan bakteri (desinfektan) 6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal) PENGOLAHAN PENDAHULUAN (PRETREATMENT) PADA PENGOLAHAN TAHAP INI KEGIATAN YANG DILAKUKAN: PENGAMBILAN BENDA YANG TERAPUNG DAN PENGAMBILAN BENDA MENGENDAP SEPERTI PASIR.
Pengambilan benda-benda yang terapung dengan
cara melewatkan air limbah melalui celah-celah saringan kasar atau dengan alat pencacah (cominutor) untuk memotong zat padat yang terdapat pada air limbah tanpa mengambilnya dari aliran air tersebut.
Sendimentasi/pengendapan →Terdapat bak
pengendap untuk pengambilan benda/pasir yang mengendap, di dasar bak dopasang alat penyedot pasir (grit dragger) atau alat pengangkat pasir yang disebut macerator yang berfungsi mengumpulkan pasir yang mengendap kesatu tempat dengan menggunakan alat penggaruk. 2.PENGOLAHAN PERTAMA (PRIMARY TREATMENT)
Pada tahap pengolahan ini, padatan dan bahan organik tersuspensi
dipisahkan dari air limbah. Pemisahan ini biasanya dilakukan dengan operasi fisik, seperti pengendapan atau sedimentasi. Ada 2 proses flash mixing dan slow mixing 3. PENGOLAHAN KEDUA (SECONDARY TREATMENT) Pengolahan kedua terutama untuk memisahkan bahan organik dan padatan tersuspensi yang dapat terdegradasi secara biologis. Pengolahan tahap ini biasanya memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk memisahkan kontaminan- kontaminan dalam air limbah sehingga dikategorikan sebagai inti pengolahan biologis. Tahapan pengolahan ini merupakan lanjutan dari primary tretment (secondary clafier), berfungsi untuk memisahkan lumpur aktif (activated sludge) dari MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid). Lumpur yang mengandung bakteri yang masih aktif akan direserkulasikan kembali ke tangki aerasi dan lumpur yang mengandung bakteri yang sudah mati atau tidak aktif lagi akan dialirkan menuju sludge thickener atau pengolah lumpur yang lain. 4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment) Pengolahan ketiga ini merupakan pengolahan secara khusus sesuai dengan kandungan zat terbanyak dalam air limbah yang khusus pula. pengolahan air limbah tahap ketiga; coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation. Pada proses ini dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih memurnikan air yang belum sepenuhnya bersih. 5. Pembunuhan bakteri (desinfektan) Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air limbah. 6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal) Dari setiap pengolahan air limbah maka hasilnya berupa lumpur yang perlu untuk dilakukan pengolahan secara khusus agar lumpur tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan hidup misalnya untuk pupuk dan menimbun lubang CARA PENGOLOHAN LIMBAH CAIR
Pengolahan secara anaerob
Pengolahan secara aerob Pengolahan ini biasanya disebut dengan fermentasi metan dan dalam proses tersebut Yaitu perlakuan air limbah untuk pemrosesan terdapat beberapa tahapan yaitu hidrolisis dengan metode biologi dengan cara aerobik (pencairan), pengasaman, dan fermentasi metan. melibatkan populasi mikroorganisme yang Jika air buangan dari pengolahan secara anaerob bersifat campuran. Susunan campuran lepas ke dalam perairan terbuka, maka perlu mikroorganisme tersebut bergantung pada adanya tahap pasca pengolahan yang sesuai, hal faktor-faktor, seperti sifat dan susunan air yang ini disebabkan karena penetapan nilai BOD tidak harus ditangani, suhu, waktu tinggalnya air, dan terjadi sempurna atau tidak sesuai standard dan yang lebih penting adalah lama tidaknya lumpur masih mengandung senyawa yang seharusnya (bahan organik dan anorganik) dalam system tidak bercampur dengan air (nitrogen dalam peralatan. bentuk ammonium dan belerang dalam bentuk sulfida). PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI PETROKIMIA GRESIK
Unit Effluent Treatment Unit Advanced Treatment
•Pengolahan limbah cair dimulai dengan •Di unit advanced treatment juga tidak dilakukan proses pengolahan limbah secara fisika terlebih proses pengolahan limbah secara fisika, dahulu, di unit ini langsung dilakukan proses yaitu pengolahan secara mekanis atau pengolahan secara kimia dengan penambahan tanpa penambahan bahan kimia seperti larutan kapur. Sumber limbah dari pabrik I, pabrik II, penyaringan ataupun pengendapan. PT. dan pabrik III seharusnya ditampung terlebih dahulu Petrokimia Gresik melakukan di Open Ditch untuk mengendapkan endapan yang pengolahan limbah cair langsung ke terbawa dalam limbah cair tersebut. Tetapi, pada proses pengolahan limbah secara kimia, kenyatannya air limbah dari pabrik I dan pabrik II langsung masuk ke bak equalizer. Hal ini bisa yaitu langsung dengan penambahan menyebabkan penambahan larutan kapur dalam bahan-bahan kimia tidak melalui proses jumlah banyak, sehingga mempengaruhi temperatur pengolahan limbah secara fisika terlebih limbah cair tersebut. Limbah cair yang akan dibuang dahulu. ke laut kemungkinan bisa dalam keadaan temperatur yang tinggi. TERIMAKASIH