MATERI 2
SISTEM AIR PENDINGIN
Air pendingin atau cooling water adalah air yang digunakan untuk
mendinginkan, secara langsung ataupun tidak langsung, fluida ataupun
peralatan pabrik.
Di dalam cooling tower, air panas kontak dengan udara dingin dan sebagian air
tersebut menguap. Sehingga air panas didinginkan dengan melepaskan panas
laten penguapan
Heat exchanger (HE) / alat penukar kalor
Once through systems digunakan bilamana kebutuhan cooling water sangat banyak,
ketersediaan sumber air banyak dan murah serta memiliki fasilitas untuk menangani buangan
air panas dari cooling water yang sudah digunakan.
Untuk menjaga kualitas air, misalnya agar tidak terdapat algae/bacteria dan
pengendapan (scaling), maka perlu diinjeksikan beberapa jenis chemicals tertentu.
Kualitas air juga dijaga melalui mekanisme make-up dan blow-down.
Sistem ini banyak digunakan oleh pabrik yang berada dekat dengan sumber air
tawar atau jauh dari laut. Spesifikasi material untuk peralatan yang menggunakan
air tawar tidak perlu sebagus peralatan yang menggunakan air laut, karena air tawar
lebih tidak korosif dibandingkan dengan air laut.
Cooling water teruapkan sekitar 1% water. Kehilangan air akibat penguapan ini
harus dikompensasi oleh make up cooling water.
Open evaporative recirculating systems
Menyebabkan kebocoran HE
Penurunan efisiensi HE
Penyumbatan HE
scale
Mempercepat korosi
Kalsium Makin tinggi konsentrasi kalsium hardness, laju korosi makin rendah
hardness
Konsentrasi ion Meningkatnya konsentrasi ion agresif (klorida dan sulfat) dapat merusak
agresif lapisan pelindung korosi yang dibentuk oleh fosfat
Konsentrasi Semakin tinggi konsentrasi residual chlorine, laju korosi makin tinggi.
residual Residual chlorine harus dijaga < 1 ppm
chlorine
Temperatur air Pada T 25°C -50°C, korosi meningkat secara proporsional kemudian relatif
konstan pada temperatur > 50°C
Laju alir Tanpa bahan kimia penghambat korosi, semakin tinggi laju alir air
semakin tinggi laju korosinya.
Tetapi jika menggunakan bahan kimia penghambat korosi, hasil terbaik
perlindungan korosi didapat pada laju alir yang tinggi
SCALE (KERAK)
Jenis kerak :
• kalsium karbonat
• kalsium fosfat
• Kalsium sulfat
• silika dan magnesium silika
nuklei kristal
kristal
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN SCALE
PADA SISTEM AIR PENDINGIN
Kualitas air Semakin tinggi konsentrasi ion pembentuk kerak (kalsium, magnesium,
silika, karbonat, fosfat dll) dan pH, kemungkinan terbentuknya kerak
makin tinggi
Temperatur air Semakin tinggi temperatur air, kecenderungan terbentuknya kerak makin
tinggi.
Pada temperatur air > 50 C, kerak akan terbentuk meskipun
menggunakan bahan kimia penghambat kerak
Laju alir air Semakin tinggi laju alir air, laju pembentukan kerak semakin turun.
Efek bahan kimia penghambat kerak didapat pada laju alir >0.3 m3/jam
Heat flux dan Semakin tinggi heat fluxmaupun suhu permukaan HE, laju pembentukan
suhu kerak makin tinggi
permukaan HE Untuk menurunkan laju pembentukan kerak dapat dilakukan dengan
meningkatkan laju alir air
Retention time Kemampuan waktu tinggal setiap bahan kimia tidak sama , antara 150 –
300 jam
pH Semakin rendah nilai pH kelarutan ion pembentuk kerak akan naik tetapi
laju korosi akan meningkat.
Untuk mendapatkan hasil yang baik pH dijaga antara 7 – 9
Metode pencegahan scale
Perbandingan daya hambat panas lendir (slime) dibanding dengan kerak (scale)
ialah 5 : 1.