Anda di halaman 1dari 59

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

CAIR
Disampaikan pada:
Pelatihan Pengolahan Limbah Cair Domestik di
Fasyankes
BBPK Cikarang
8 – 16 Nopember 2021

Zulfia Maharani, ST, M.Si


fifi.maharani@gmail.com
1994 - 2018

2018 - sekarang

0817734503

fifi.maharani@gmail.com
DESKRIPSI SINGKAT
Karakteristik limbah cair yang dihasilkan dari setiap
fasyankes tentunya beragam, baik kuantitas maupun
kualitasnya dan berisiko terhadap lingkungan dan gangguan
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan teknologi
pengolahan limbah cair yang handal. Materi ini akan
menguraikan mengenai teknologi-teknologi pengolahan
limbah cair yang telah diaplikasikan di masyarakat.
Diharapkan peserta latih dapat memahami variasi teknologi
yang sesuai dengan tantangan di masing-masing fasyankes.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
UMUM

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu


menjelaskan teknologi pengolahan limbah cair
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Peserta mampu:

Menjelaskan prinsip-prinsip pengolahan


limbah cair

Menjelaskan teknologi-teknologi
yang digunakan dalam pengolahan
limbah cair domestik
PEMBELAJARAN

prinsip-prinsip pengolahan
limbah cair

teknologi-teknologi yang
digunakan dalam pengolahan
limbah cair domestik
Air Limbah
Kombinasi dari cairan dan limbah padat yang
berasal dari pemukiman, perdagangan,
perkantoran, fasilitas pelayanan kesehatan,
fasilitas umum, dan industri yang
mengandung bahan atau zat yang dapat
membahayakan manusia dan lingkungan
(Metcalf dan Eddy:2009).

Definisi Air Limbah Domestik


Umumnya terdiri dari ekskreta (tinja dan urin),
air bekas cucian dapur, air bekas mencuci
pakaian, dan dari kamar mandi.

2
Sumber Air Limbah Domestik

Permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen


hotel, asrama, puskesmas, klinik dan rumah sakit
3
Jenis Air Limbah Domestik
Black Water
air limbah yang mengandung
kotoran manusia berupa tinja atau
feces
GREY WATER
AIR BERSIH

BLACK WATER
Grey Water
air limbah domestik yang berasal dari dapur
(tempat cuci piring), air bekas cuci pakaian (air
dari saluran pembuangan mesin cuci misalnya),
dan air mandi (bukan dari toilet)
9
Mapping Sumber Air Limbah

Identifikasi Identifikasi Identifikasi Identifikasi Identifikasi


sumber air karakteristik kapasitas air kemungkinan bahan kimia
limbah air limbah limbah dan adanya material yang
fluktuasinya inhibitor digunakan

1
0
Identifikasi Material Inhibitor

Oil & Grease


tinggi

Amoniak tinggi Deterjen/Sabun

Material PRE
Panas
disinfektan TREATMENT

1
1
Manfaat Mapping
• Memudahkan identifikasi air limbah yang dihasilkan

• Memudahkan penentuan jenis pengolahan air limbah yang sesuai


dengan karakteristiknya

• Antisipasi dan mencegah material toksik yang masuk ke dalam


sistem pengolahan

• Memudahkan operasional STP (Sewage Treatment Plant)

• Memudahkan troubleshooting

1
2
Mapping Air Limbah Domestik

1
3
Debit Air Limbah

1
4
Debit Air Limbah

1
5
Tipikal Kualitas Air Limbah Domestik

1
6
Persyaratan Teknis IPAL Domestik

DASAR • SYARAT TEKNIS

• Saluran harus terpisah dari air hujan


• PermenLH 68 Tahun 2016 • Bangunan IPAL harus kedap air
• Memasang alat ukur debit inlet dan
outlet
• Tidak melakukan pengenceran
• Menentukan titik penaatan
• Pemantauan minimal 1 x bulan
• Mencatat debit, pH harian

17
Baku Mutu

Permen LH No. 5 Tahun 2014 Permen LHK No. 68 Tahun 2016

18
Basic Engineering Design
NO PARAMETER UNIT INLET OUTLET
1 pH mg/l 6–7 6–9
2 BOD mg/l < 300 ≤ 30
3 COD mg/l < 700 ≤ 100
4 TSS mg/l < 900 ≤ 30
5 Minyak & Lemak mg/l < 250 ≤5
6 Amoniak mg/l < 60 ≤ 10
7 Debit m3/day 100 100

19
PRINSIP-PRINSIP PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR
Prinsip Pengolahan
• Penghilangan atau
pengurangan parameter
pencemar dengan
menggunakan proses • Penghilangan atau
fisika Proses Biologi pengurangan parameter
pencemar dengan
• Pengendapan gravitasi menggunakan bahan kimia
• Penyaringan/filtrasi • Penghilangan atau pengurangan
parameter pencemar dengan • Reaksi oksidasi-reduksi
• Perpindahan panas • Adsorpsi
memanfaatkan aktivitas
• Elektrolisa mikroorganisme untuk • Pertukaran ion
mendekomposisi komponen • Reaksi asam basa
Proses Fisika organic/zat-zat pencemar dalam
air limbah secara aerobic dan
anaerobik Proses Kimiawi

15
Proses Fisika Proses Biologi Proses Kimia

22
Process Flow Diagram STP

23
Layout STP

24
Pit Collector Sebagai bak pengumpul air limbah dari KM, Toilet
Equalisation Menampung dan menyamaratakan karakter air limbah menggunakan aerator
Deskripsi Proses
Anoxic Merupakan proses untuk mengurangi nitrit yang terkandung didalam air limbah, proses ini
biasa disebut dengan denitrifikasi. Proses anoxic dilakukan dengan menggunakan mixer.

Aeration tank • Menguraikan bahan organic yang dapat diuraikan (organic biodegradable) dengan
bantuan mikroorganisme.
• Bahan organic biodegradable diuraikan menjadi CO2, H2O, nitrat, ammoniak, dan lain-lain.
• Bahan organic juga dikonversi menjadi mikroorganisme  terproduksi kelebihan lumpur
(excess sludge) sebagai pengaturan keseimbangan F/M ratio dan umur mikroorganisme.
• Pada tahap ini terjadi proses penurunan kadar bahan organik terutama kadar ammoniak oleh
mikroorganisme.

Sedimentation/ Memisahkan mikroba dengan air hasil olahannya setelah proses biologi. Pemisahan berjalan
Clarifier secara gravitasi dimana berat jenis padatan lebih berat dibandingkan dengan air, dengan
demikian lumpur padat akan mengendap ke dasar bak sedangkan air akan mengalir secara
overflow.
Break Tank Tanki penampung sementara air limbah
Sludge Digester Unit pengolahan lumpur dengan cara membiarkan bakteri hidup tanpa adanya nutrisi sehingga
bakteri menjadi bersifat kanibal.
Sand & Carbon Sebagai proses penjernihan air, Sand Filter untuk menurunkan nilai TSS sedangkan Carbon
Filter Filter untuk menghilangkan warna
Ultra Filtrasi Berfungsi sebagai tahapan lanjutan untuk menghilangkan sisa-sisa TSS dan warna yang 19
dimungkinkan masih ada
Proses Pengolahan Air Limbah
Pengolahan Tahap 1
(PRIMARY TREATMENT)

Pengolahan Tahap 2
(SECONDARY TREATMENT)

Pengolahan Tahap 3
(TERTIARY TREATMENT)

26
Primary Treatment (FISIKA-KIMIA)
• Screen
• Reduksi Minyak & Lemak
• Equalization Process
• pH control
• Reduksi TSS, COD/BOD, Warna,

27
Primary Treatment

SCREEN
Menyaring material kasar
yang terbawa di influen

22
Primary Treatment
SCREEN
NO UKURAN
NAMA MODEL MATERIAL
BUKAAN (MM)

1 Saringan Batang (bar screen) Kasar (coarse) 15 – 38 Besi, baja tahan karat

Saringan miring tetap (fixed inclined Batang baja tahan


2 screen) Sedang (medium) 0,25 – 2,5 karat.

Saringan miring berputar (rotary Kasar (coarse) 0,8 x 2,3 x 50 Plat tembaga.
3 inclined screen)
Saringan drum berputar (rotary drum
4 screen) Kasar (coarse) 2,5 – 5 Jaring baja tahan karat

Sedang (medium) 0,25 – 2,5 Jaring baja tahan karat

Halus (fine) 6 – 36 μm Baja tahan karat

5 Piringan berputar (rotary disk) Sedang (medium) 0,25 – 10 Baja tahan karat

Halus (fine) 0,025 – 0,25 Baja tahan karat


2
9
Primary Treatment

OIL WATER SEPARATOR


• Memisahkan minyak dan lemak dalam air
• Mengefektifkan proses selanjutnya
• Yang perlu dipertimbangkan
• Kapasitas
• Turbulensi/Laminer
• Dimensi Piping/lubang koneksi

3
0
Primary Treatment

EKUALISASI
• Menstabilkan atau menghomogenkan
debit/ konsentrasi air limbah

• Mengefektifkan proses selanjutnya

• Kelengkapan
• Mixing : Menghindari pengendapan dan
homogenisasi konsentrasi air limbah.
• Aerasi (jika diperlukan): Menghindari
kondisi septic dan bau

3
1
Primary Treatment
EKUALISASI
• HRT (Hydraulic Retention Time) • Design EQ Basin
Waktu tinggal air limbah di dalam suatu 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 250 𝑚3
tempat. 𝐻𝑅𝑇 = = = 1,25 𝑗𝑎𝑚
𝐹𝑙𝑜𝑤 200 𝑚3
ൗ 𝑗𝑎
• HRT Equalization Basin minimal 8 𝑚
jam (1 shift)
• Menjaga agar proses homogenisasi berjalan • Volume EQ Basin ideal ?
dengan optimal
• Menurunkan suhu 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝐻𝑅𝑇 × 𝑓𝑙𝑜𝑤
• Memudahkan mengatur konsentrasi 3
COD/BOD/TOC = 8 𝑗𝑎𝑚 × 200 𝑚 ൗ 𝑗𝑎
= 1600 𝑚3 𝑚

Dimensi = 20 m x 20 m x 4 m (P x L x T)

3
2
Secondary Treatment (PROSES BIOLOGI)

Anoxic Aerobic Anaerobic


menguraikan bahan organic yang Metabolisme tanpa menggunakan
Proses untuk mengurangi nitrit yang oksigen dan dilakukan oleh bakteri
dapat diuraikan (organic
terkandung didalam air limbah, proses biodegradable) dengan bantuan anaerobik. Ciri khas dari proses secara
ini biasa disebut dengan denitrifikasi mikroorganisme dengan anaerobik adalah terbentuknya gas
menambahkan oksigen metan (CH4).
3
3
Proses Biologi Aerobik dan Anaerobik
DO
BOD 5 MLVSS
Microbes
O2 Microbes
COD Microbes
Organic Aerobic Heat
Microbes
Nutrien H2 O
t CO2
Aerobic system
Consume of organic matter with
microorganism
Anaerobic system

High DO
O2 Microbes CH4
High BOD5 Microbes
COD Anaerobic H2O
Organic
Microbes
CO 2
Nutrien
28
Proses BIOLOGI
• Tipe proses biologi berdasarkan
proses metabolisme
• Aerob
• Fakultatif
• Anoxic
• Anaerob

• Tipe proses biologi berdasarkan


pertumbuhan
• Suspended (Activated Sludge)
• Attach Growth

29
Perbandingan Aerobik dan Anaerobik

Aerobik Anaerobik
• Proses lebih cepat • Proses lebih lambat
• Memerlukan energi • Kebutuhan energi
lebih lebih sedikit
• Biaya OM lebih tinggi • Biaya investasi tinggi,
• Produksi lumpur tinggi biaya OM rendah
• Produksi lumpur relatif
rendah
• Produksi energi (by
product)

30
TEKNOLOGI-TEKNOLOGI YANG
DIGUNAKAN DALAM
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
DOMESTIK
Pengolahan Aerobic Tersuspensi
• Tersuspensi (suspended growth) : mikroorganisme (lumpur)
bercampur dengan air limbah dengan bantuan pengaduk

• Kelebihannya : 98% degradasi BOD

• Kekurangan:
• Lumpur Gembur (Bulking Sludge)
• Busa Putih (Foaming)
• Busa Coklat
• Butiran Flok (Pin flock)
• Lumpur Naik (Rising sludge floc)

3
8
Pengolahan Aerobik Melekat
• Mikroorganisme menempel pada media
dan air limbah melewatinya

• Organik volumetric loading rate tinggi


dan rendah (fluktuasi konsentrasi)

• Lumpur terproduksi kecil

• Operasional lebih mudah dari tersuspensi

• Pengaruh penurunan suhu terhadap


efisiensi pengolahan kecil

3
9
Aerobic
Treatment

33
Lumpur Aktif (Activated Sludge)
• FUNGSI : menurunkan senyawa organik
terurai dalam limbah cair

• PRINSIP DASAR :
CHONSP + O2 + Mikroba-aerobik + N + P

Mikroba Aerobik Baru + H2O + CO2 + NH3

4
1
Lumpur Aktif
Suplai O2

Surface Aerator Diffuser Injection Aerator


Limbah dipercikkan ke udara Gelembung udara diinjeksi ke air Udara diinjeksi ke air limbah
limbah

4
2
Pengolahan Anaerob (Biofilter
Anaerob-Aerob)
Kelebihan Efisiensi Penyisihan
• Pengoperasian mudah • BOD 84,7 % - 91 %
• Lumpur yang dihasilkan sedikit • COD 78,6 % - 95,3 %

• Untuk mengolah air limbah dg consentrasi • SS 94,1 % - 95 %


rendah dan tinggi 89,3 % - 89,8 %
• Ammoniak (NH4-N)
• Tahan terhadap fluktuasi konsentrasi dan debit
• Phosphate (PO4) 44,4 % - 47,3 %
• Pengaruh suhu terhadap efisiensi pengolahan
• Deterjen (MBAS) 83,0 % - 87 %
kecil
• Dapat menghilangkan nitrogen dan phosphor
• Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS)
dengan baik
• Suplai udara untuk aerasi relatif kecil

4
3
Reduksi Amonia
Nitrifikasi
• Proses nitrifikasi menurut Grady & Lim didefinisikan sebagai konversi
nitrogen ammonium (NH4−N) menjadi nitrit (NO2−N) yang kemudian
menjadi nitrat (NO3−N) yang dilakukan oleh bakteri autotropik dan
heterotropik.

• Proses nitrifikasi ini dapat dilihat dalam dua tahap yaitu :


• Tahap nitritasi, merupakan tahap oksidasi ion ammonium (NH 4+) menjadi ion
nitrit (NO2−) dilaksanakan oleh bakteri nitrosomonas menurut reaks4i berikut :
4 2 2 2
NH + + ½ O + OH-  NO - + H+ + 2H O
• Tahap nitrasi, merupakan tahap oksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat (NO −3) yang
dilakukan oleh bakteri nitrobacter sesuai reaksi berikut :
2 2 3
NO − + ½ O  NO −

4
4
Extended Aeration

4
5
STP PACKAGE & STP EXTENDED AERATION

4
6
STP PACKAGE

4
7
Bioreactor / Biotechnologi

4
8
Sequencing Batch Reactor (SBR)

4
9
MBR system
• Tidak di perlukan 2nd &
3rd clarifier, lahan yang cil
lebih ke (small foot print).
• Hasil effluent quality
yang lebih bagus dan
stabil.
• Sludge yang di
hasilkan sedikit
• Nutrient removal

50
MBR (Membrane Bio Reactor)

51
MBBR (Moving Bed Bio Reactor)

5
2
RBC (Rotating Bio Contactors)

5
3
Tertiary Treatment

saluran
inlet media filter

saluran dasar saringan


outlet

inlet air
pencuci

5
4
Tertiary Treatment
• Merupakan proses lanjutan disesuaikan dengan tujuan akhir pemanfaatan atau jika
diperlukan

• Beberapa Tipe Tertiary Treatment


• Fisika Kimia
• Filtrasi (Sand Filter)
• Adsorbsi ( Carbon Filter )
• Ion Exchange ( Softener / Demineralisasi)
• Membrane ( UF / RO)

• Contoh:
• Sand & Carbon Filter (dibuang di Sungai atau untuk kebutuhan cuci-siram tanaman)
• Deminineralisasi (dipergunakan untuk kebutuhan produksi)
• Softener (dipergunakan untuk air boiler)
• UF/RO untuk recycling air bersih

5
5
susunan
media pasir
Unit Filtrasi
• Untuk memisahkan partikel
padatan tersuspensi yang tertahan
melalui rongga butiran pasir gradasi acak

• Unit Filtrasi dibedakan atas 2 (dua) saluran


jenis, yaitu: inlet media filter
• Filtrasi alamiah; dimana partikel
pencemar akan tertahan pada rongga
butiran pasir. Diaplikasikan pada unit
filtrasi lambat.
• Filtrasi cepat atau bertekanan; dimana saluran dasar saringan
outlet
partikel pencemar tertahan pada
rongga butiran pasir didalam
ruangan bertekanan.
inlet air
pencuci
50
Filter bertekanan
Unit Filtrasi Membran
• Untuk memisahkan partikel padatan menggunakan
membrane
• Membran berfungsi memisahkan material berdasarkan
ukuran dan bentuk molekul, menahan komponen dari
umpan yang mempunyai ukuran lebih besar dari pori-
pori membran dan melewatkan komponen yang
mempunyai ukuran yang lebih kecil.
• Larutan yang mengandung komponen yang tertahan
disebut konsentrat dan larutan yang mengalir disebut
permeat
• Filtrasi dengan menggunakan membran selain berfungsi
sebagai sarana pemisahan juga berfungsi sebagai
sarana pemekatan dan pemurnian dari suatu larutan
yang dilewatkan pada membran tersebut
• Berdasarkan ukuran pori membrane, membran dapat
dibagi menjadi empat tipe:
• Reverse osmosis (RO)
• Nanofiltration (NF)
• Ultrafiltration (UF)
• Microfiltration (MF)

5
7

Anda mungkin juga menyukai