Anda di halaman 1dari 36

Kode KompetensiE.370000.008.

01
WASTE WATER TREATMENT (WWT)
Perencanaan & Operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah

Daur Ulang Olahan Air Limbah ( Water Recycle)

Serang, 19 – 20 November 2020

PT CITRA HIJAU PIRANTI


Sumber Air

• Air Menutupi 75% permukaan bumi


• 97.3% air laut
• 2,14% gletser & kutub
• 0,62% tersedia untukdimanfaatkan
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
• Air Tanah

Air Tanah Air Bersih

Sand-Carbon Manganis
Air Tanah Air Bersih
Filter Greensand
• Air Permukaan (Sungai atau Danau)

Chemical Sand-Carbon Air Bersih


Air Baku
Treatment Filter

• Air Permukaan (Laut)

Sand- MAIN
Catridge
SEA WATER Carbon UF RO RESERVOIR
Filter
Filter

• Water Recycling

Sand- RECYCLING
STP SED Carbon UF/RO STORAGE
Filter
SUMBER AIR BERSIH
• Sumber Air Permukaan
a. Air Sungai
b. Air Danau
c. Air Laut
d. Air Hujan

• Sumber Air Tanah


a. Air Tanah Dangkal
b. Air Tanah Dalam (Deepwell)

• Kendala dan Permasalahannya


1. Semakin terbatasnya sumber air bersih
2. Menurunnya kualitas air permukaan dan air tanah dangkal
3. Kualitas air permukaan belum memenuh standar baku mutu
4. Penurunan tanah akibat penyedotan air tanah
5. Pembatasan pengambilan air tanah
PENGELOLAAN AIR

• Minimisasi Air Limbah


• Mengurangi Timbulan
• Memanfaatkan Air Limbah
MINIMISASI

Minimisasi limbah cair bertujuan untuk mengurangi


terbentuknya limbah cair, baik jumlah maupun kandungan
pencemar di dalamnya, sehingga beban yang harus diolah IPAL
menjadi lebih rendah.

• Upaya minimisasi umumnya dilakukan di bagian produksi,


sedangkan upaya pengolahan umumnya dilakukan di Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
• Biaya yang dikeluarkan untuk upaya minimisasi limbahcair
umumnya relatif lebih rendah daripada biaya untuk
pengolahan air limbah.
• Pembuangan limbah hanya boleh dilakukan jika efluen IPAL
sudah memenuhi baku mutu limbah cair yangditetapkan.
MINIMISASI

PENGURANGAN PADASUMBER
Maksimum Pencegahan Pencemaran

REUSE - RECYCLE

RECLAMATION - REVALUE

PENGOLAHAN

PEMBUANGAN
MINIMISASI

Tahapan minimisasi limbah cair terdiri dari:


• pengurangan timbulan (source reduction),
Misalnya menurunkan konsumsi penggunaan air baku dari 17 m3/ton
kertas menjadi 12 m3/ton kertas

• pakai-ulang(reuse); dimana air bekas dapatdipakai kembali tanpa


adanya pengolahan terlebihdahulu,
Misalnya mempergunakan kembali sludge (dalam jumlah tertentu) dari
primary clarifier kembali ke stock preparation.

• daur-ulang (recycle); dimana air bekasatau beberapa materi di


dalamnya diolah untuk digunakankembali
Mempergunakan air limbah effluent untuk menyiram tanaman,
membersihkan lantai proses, membersihkan belt press system dll.
MINIMISASI

Dengan melakukan minimisasi akan MEMPERMUDAH pengolahan air


limbah:
• Kuantitas (jumlah) air limbah dapat berkurang,
• Kualitas (konsentrasi) air limbah dapat lebih rendah,

KEUNTUNGAN lainnya minimisasi:


• Investasi IPAL/WWTP semakin kecil,
• Jumlah produk semakin meningkat karena yang tadinya bahan baku
terikut ke limbah diubah ke produk,
• Sistem WWTP/IPAL semakin sederhana,
• Pengoperasian WWTP/IPAL lebih mudah,
• Pencapaian baku mutu efluen akan lebih mudah,
• Kotoran/polutan yang jatuh ke bumi akan semakin sedikit,
• Ketersediaan air bersih akan lebih terjamin,
MERENCANAKAN MINIMISASI

Pelaksanaan minimisasi limbah cair


harus direncanakan dengan baik.
Tahap utama pelaksanaannya terdiri
dari
(1) identifikasi,
(2) perencanaan,
(3) pelaksanaan,
(4) pemantauan, dan
(5) evaluasi minimisasi. Langkah ini
terus berulang kembali
MENGURANGI TIMBULAN

Pengurangan timbulan limbah cair pada sumbernya (source reduction) bertujuan untuk
mengurangi jumlah air bekas atau buangan bahan kimia yang dihasilkan oleh suatu
unit kegiatan. Dengan demikian pembentukan limbah cair dapat dikurangi atau
dicegah, baik jumlah maupun konsentrasinya.
MENGURANGI TIMBULAN

Upaya pengurangan timbulan limbah cair pada sumbernya dapat


berupa:
• penerapan praktek operasi yang baik (good housekeeping),
• perbaikan prosedur kerja,
• modifikasi alat,
• substitusi bahan, dan
• reformulasi produk.

Melakukan audit penggunaan air juga dapat mengurangi timbulan:


• Check kebutuhan air untuk area produksi
• Check kebutuhan air untuk utilitas (cooling tower, pump sealing, heat
exchanger dll)
• Check kebutuhan air untuk kebutuhan domestik (kamar mandi, toilet, siram
tanaman dll)
• Pastikan apakah masing masing jenis air sudah di pergunakan sebagaimana
fungsinya.
MEMANFAATKAN LIMBAH

Pemanfaatan limbah yang terdiri dari pakai-


ulang (reuse) dan daur-ulang (recycle) ini
dilakukan bukan hanya untuk kepentingan
minimisasi limbah cair. Upaya tersebut dapat
meningkatkan penghematan dan efisiensi
proses produksi yang akhirnya memberikan
keuntungan finansial bagi industri.

Pakai ulang:
Dalam konsep pakai-ulang, air umumnya
dimanfaatkan untuk kepentingan yang
sama dengan pemanfaatan sebelumnya.
Contohnya, pemakaian ulang air bekas
pembilasan untuk mencuci produk yang
lebih kotor dalam sistem pembilasan arus
balik (countercurrent flow)
MEMANFAATKAN LIMBAH

PRINSIP PEMANFAATAN LIMBAH

• Aman bagi kesehatan manusia & lingkungan


• Memiliki proses produksi yang handal dan dapat
dipertanggungjawabkan
• Memiliki standar mutu produk dan memenuhi deman
pasar.
WATER RECYCLING
• Definisi Water Recycling
Water Recycling adalah pemakaian atau pemanfaatan kembali air yang
telah digunakan (air limbah), dimana diperlukan pengolahan secara
khusus agar kualitas air tersebut sama dengan kualitas airbersih.

• Syarat Air Baku Water Recycling


a. Air Limbah tersebut sudah diproses (memenuhi baku mutu
effluent Air Limbah, KepMenLH No. 51 Tahun 1995)
Syarat Umum:
COD <100 mg/L BOD <50 mg/L
TSS < 50 mg/L NH3 < 1 mg/L
NO3 < 10 mg/L Tidak mengandung logam berat

b. Kontinyuitas terjaga
MANFAATKAN LIMBAH

Daur ulang: Daur-ulang (recycle) bertujuan untuk menggunakan kembali air dan bahan
kimia setelah melalui proses perbaikan karakteristiknya (pengolahan). Contohnya, daur-
ulang air kondensat boiler yang membutuhkan proses filtrasi sebelum dimanfaatkan
kembali.
Unit Proses Water Recycle
• Merupakan proses lanjutan disesuaikan dengan tujuan akhir pemanfaatan
atau jika diperlukan
• Beberapa Tipe Water Recycle
✓ Fisika Kimia
✓ Filtrasi (Sand Filter)
✓ Adsorbsi ( Carbon Filter )
✓ Ion Exchange ( Softener / Demineralisasi)
✓ Membrane ( UF / RO)
• Contoh:
a. Sand & Carbon Filter (dibuang di Sungai atau untuk kebutuhan
cuci-siram tanaman)
b. Deminineralisasi (dipergunakan untuk kebutuhan produksi)
c. Softener (dipergunakan untuk air boiler)
d. UF/RO untuk recycling air bersih
18
WATER RECYCLING (FROM EFFLUENT STP)

Sand /
EffluentSTP

Clarifier PRODUCT
Carbon UF/RO
System Filter

Reject

Buffer
Tank

Sump
Pit

Sludge ToSTP
Treatment
Penentuan Unit Process Sesuai Standar
(Fatwa MUI No. 02 tahun 2010)
Unit Proses yang ada dalam sistem disesuaikan dengan
kualitas air baku dan kualitas air hasil olahan (tujuan Akhir)
• Unit Proses yang mengacu ke Fatwa MUI No. 02 tahun
2010 :
a. Chemical Treatment (Clarifier System)
b. Sand Carbon Filter / Manganeese
c. Ultra Filtrasi (UF)
d. Revers Osmosis
UNIT PROCESS
1. Chemical Treatment (Unit DAF/Clarifier System)
Merupakan proses pengolahan secara kimiawi dengan teknologi pemisahan
(sparasi) dengan sistem floating sehingga efektif untuk memisahkan material
yang susah mengendap
• Chemical yang digunakan
a. pH Adjuster (jika diperlukan)
b. Coagulant
c. Flocculant (jika diperlukan)

• Keuntungan menggunakan Unit DAF


a. Compact
b. Reduksi COD/BOD, TSS, sehingga mengurangi beban unit Sand-Carbon
Filter dan UF
• Tangki Clarifier
Material : Mildsteel Coating Epoxy

• Sistem Operation
Semi Automatic
2. SAND & CARBON FILTER

• Fungsi
a. Menyaring kotoran yang masih tersisa atau akibat kontaminasi
dalam proses distribusi
b. Menghilangkan warna dan bau

• Media Filter
a. Pasir Silika
b. Carbon (Ex. Calgon)

• Tangki Filter
Material : Mildsteel CoatingEpoxy

• Sistem Operation
Semi Automatic
FILTRATION
• Tipe Filter
a. Slow Filter
b. Rapid Filter
c. Pressure Filter

• Media Filter
a. Sand
b. Antrasit
c. Carbon

23
FILTRATION
• Beberapa hal yang berpengaruh terhadap filtrasi
a. Sphericity (Kebulatan), semakin bulat porositas
semakin kecil
b. Ukuran Butir ( Efektif Size) dan Distribusi
Ukuran (Uniformity Coeficient),
c. Kecepatan Aliran (Velocity)

24
FILTRATION
• Kriteria Design Filtrasi
Kriteria
Saringan
No. Parameter Satuan Lambat Saringan Cepat Pressure Filter
1. Media Pasir Pasir Pasir
Ukuran Media (ES) mm 0,15 - 0,35 0,4 - 0,8 0,4 - 0,8
Uniformity ( EC) < 3, Typical 2 < 2, typical 1,5 < 2, typical 1,5
Ketebalan Media m 1 - 1,5 0,5 - 0,7 0,6 - 0,9
Kecepatan
Operasional m/jam 0,1 - 0,3 7 - 10 15 - 20
Kecepatan Backwash m/jam - 20 - 30 30 - 40
Headloss m 2,7 - 4,5 15 - 20

25
TANK DESIGN
PRESSURE TANK
• Luas Penampang Filter ( A)

-Q : Debit Air ( m3/jam)


• Diameter Filter ( D)
-Ac : Surface Loading (m/jam)
-A : Luas Penampang (m2)

-D : Diameter (m)

Note : Tinggi Filter biasanya diambil 1,5 x Diameter


26
TANK DESIGN
PRESSURE TANK

• Buffer Tank, Minimal 10 Menit

-Q : Debit Air ( m3/menit)


-V : Volume bak (m3)
-DT : Detention Time (menit)
-Qnozzle: Kapasitas Nozzle (m3/mnt)
• Jumlah Nozzle

Note : Perbandingan Luas Penampang Filter & Nozzle = 1 : 0,007

27
SOFTENER FILTER

• Air-pelunakan (water softening) adalah suatu proses yang berfungsi sebagai


penurunan konsentrasi kalsium, magnesium, dan ion lainnya di dalam kategori air
keras (hard water). Ini “ion kekerasan” (hard-ions) dapat menyebabkan berbagai efek
yang tidak diinginkan termasuk mengganggu dengan tindakan sabun, membangun dari
limescale (Limescale adalah kerak putih, yang bisa ditemukan dalam ketel, pipa air
panas boiler.
SOFTENER FILTER:
Brand : Aerfresh
Kapasitas : 45-55 m3/jam
Dimensi : Ø 1600 x 2200 mm,
Material : Mildsteel (lapisan fibercoating bagian
dalam)
Piping Koneksi : 4 inch in/out GIP SCH 40
Media : Resin Cationic
Sistem Operasi : Manual Backwash
ULTRAFILTRATION (UF)
Ultrafiltration merupakan teknologi penyaringan dengan kemampuan lebih
tinggi dibandingkan dengan metode Sand Filter
No. Item Sand Filter Ultrafiltration
1. Turbidity >1 NTU <0.1 NTU
2. SDI >4 <2
Stabilitas terhadap fluktuasi kualitas
3. raw water Fluktuatif Stabil
tidak
4. Algae/Bacteria Contaminant tercontrol 99% reduksi
5. Ferric contaminant kurang efektif 80-90% Reduksi

• Material UF : PES (Polietilen Sulphone)

• Sistem Operation
Sama dengan Sand Carbon Filter
Parameter Feed UF System
Feed Water Parameter Unit Recomended Maximum
TOC ppm ppm <10 20
COD ppm <30 60
Turbidity NTU <20 120
TSS ppm <10 100
Total Oil & Grease ppm <0,1
Temperature °C 25-30 40
pH (continuous) 6-9 10
Chlorine (continuous) ppm 0 10
Chlorine (cleaning) ppm 400 500
Reverse OSMOSIS (RO)
Merupakan teknologi penyaringan yang menggunakan membrane semi
permeable dimana tingkat penyaringan mampu menahan ion-ion dan bakteri
sehingga air yang dihasilkan merupakan air demineralisasi
Biasa digunakan untuk air baku dengan salinitas dan TDS tinggi
Reverse OSMOSIS (RO)
Merupakan teknologi penyaringan yang menggunakan membrane semi permeable dimana
tingkat penyaringan mampu menahan ion-ion dan bakteri sehingga air yang dihasilkan
merupakan air demineralisasi
Biasa digunakan untuk air baku dengan salinitas dan TDS tinggi
Tertiary Treatment

Filtration

34
POST TREATMENT
Merupakan pengolahan tahap akhir untuk menghilangkan bakteri atau
mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manuasia

• Desinfectan : Chlorinasi
• Sistem Operation : Semi Automatic

BAKU MUTU EFFLUENT


STANDART AIR BERSIH PERMENKES NO.492/MENKES/IV/2010
PT CITRA HIJAU PIRANTI

Alamat : Jln Jagarayu Perumnas Blok B No. 281 – Serang Banten


Telephone : 0254 7920386
WA Business : 0853-1138-0326
WA Pelatihan & Uji Sertifikasi : 0812-1398-2877

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai