Adapun proses-proses dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk limbah industri yaitu sebagai
berikut:
Dalam proses awal ini adalah tempat penyaringan kotoran ataupun sampah untuk mengurangi beban
pengolahan limbah di proses berikutnya. Penyaringan dapat dilakukan dengan sistem manual ataupun
otomatis. Kapasitas pengolahan WWTP Panbil mampu menampung sampai 20000 m3 per hari.
Oil trap adalah bak yang di dalamnya terdapat ruang atau sekat untuk memisahkan air dan minyak dengan
cara fisika, yaitu dengan memanfaatkan perbedaan massa jenis antara air dan minyak. Massa jenis minyak
cenderung lebih rendah ketimbang massa jenis air, sehingga perbedaan massa jenis tersebut menyebabkan
posisi air di bawah minyak, dengan bantuan sekat ruangan membuat air mampu melewati bak tersebut dan
minyak tetap tertinggal di bak tersebut untuk kemudian dibuang sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun)
3. Equalization Tank (Tanki Penampung)
Equalization tank berfungsi sebagai balancing tank yaitu untuk menyeimbangkan volume
pengolahan air limbah di bak aerasi stabil. Kapasitas Equalization di WWTP Panbil berkisar
antara (500 – 1000) m3.
4. Clarifier (Pengendapan Kimiawi)
Clarifier adalah alat untuk melakukan proses pengendapan pada air limbah sehingga
lumpur, kotoran, dan minyak dapat dipisahkan agar beban proses pengolahan air limbah
dapat berkurang. Proses ini termasuk proses pengolahan limbah secara kimia karena
menggunakan bantuan zat kimia dalam pengolahannya.
Zat-zat yang digunakan dalam clarifier antara lain Coagulant, PH Adjustment (Penyeimbang
kadar asam dan basa), Flocculant yang dicampurkan dengan mesin diafragma sebelum
masuk ke dalam clarifier
5. Drying Bed (Pengeringan)
Drying Bed adalah tempat dikumpulkannya lumpur (Sludge) hasil endapan dari Clarifier
dan sedikit dari beberapa proses pengolahan lainnya. Lumpur dikeringkan dengan alat
pengering untuk mengurangi massa guna mengurangi biaya pengangkutan limbah ke
tempat pengolahan limbah B3 yang terakhir.
pengolahannya.
•)
6. Aerator (Aerasi)
Aerator (aerasi) adalah proses pengolahan yang mencampurkan air limbah
dengan semburan udara yang bertujuan untuk menghidupkan bakteri
Microbachilus (Bakteri Aerob) agar dapat menguraikan zat-zat kimia seperti
amonia. Proses ini tergolong proses biologi karena melibatkan mikro organisme
dalam proses pengolahannya.
7. RBD (Rotari Biological Denitrification
RBD juga merupakan proses pengolahan limbah secara biologi. Dalam proses ini
prinsipnya hampir sama seperti aerasi, yaitu sama-sama menggunakan bakteri
(mikro organisme) untuk menguraikan limbah dan menggunakan sistem rotari
(perputaran) untuk mencampur air dengan udara.
8. Final Clarifier (Penyaringan & Klorinasi)
Proses ini adalah proses penyaringan dan pencampuran Zat Klorin sebagai
desinfektan untuk menghilangkan bakteri yang sebelumnya dimanfaatkan dalam
proses penguraian.
9. Sand Filter (Penyaringan Pasir)
Sand Filter yaitu proses filtrasi menggunakan bahan pasir untuk
menyaring kotoran-kotoran halus.
10. Carbon Filter (Penyaringan Karbon)
Proses Pengolahan Limbah Proses pengolahan air limbah PT. Unitek terbagi menjadi tiga tahap pemrosesan, yaitu :
1. Proses primer, Proses primer merupakan perlakuan pendahuluan yang meliputi :
a). Penyaringan kasar,
b). Penghilangan warna,
c). Ekualisasi,
d). Penyaringan halus, dan
e). Pendinginan.
Scrubber dapat di definisikan sebagai alat pemisahan suatu partikel solid (debu) yang ada
di gas atau udara dengan menggunakan cairan sebagai alat bantu. Air adalah cairan yang pada
umumnya digunakan dalam proses scrubbing, meskipun dapat juga digunakan cairan lainnya
(seperti : asam sulfat, dll).
Scrubber merupakan suatu variasi peralatan yang besar untuk pemisahan zat padat atau cairan
dari gas dengan menggunakan air untuk menggosok partikel dari gas itu. Scrubber dapat juga
dikatakan berfungsi untuk mengurangi polutan udara yang dihasilkan oleh gas buang suatu
industri.
Di dalam sebuah pabrik kimia, pengendalian pencemaran udara terdiri dari 2 bagian yaitu
penanggulangan emisi debu dan penanggulangan emisi senyawa pencemar.
Belt Press Machine
Bak pengendap (clarifier) setelah diberi koagulan ferro sulfat
Menara pendingin (Cooling Tower) sebelum air masuk ke bak aerasi.
Lumpur aktif dari bak pengendap akhir dikembalikan ke bak aerasi
SELAMAT BELAJAR