Anda di halaman 1dari 40

STANDART

OPERATING
PROCEDURE

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Domestik

PT Bunga Raya Lestari – Labuhan Bajo


2023
STANDART
OPERATING
PROCEDURE

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Domestik
Daftar Isi

Daftar Isi .......................................................................................1


Istilah dan Definisi ...................................................................... 2

Informasi Proyek ........................................................................ 4

Process Flow ............................................................................... 5

Gambar Layout IPAL ................................................................... 7

Komponen Unit STP/IPAL .......................................................... 8

Equipment STP ........................................................................... 9

Start Up dan Pengoperasian IPAL ............................................ 11

A. Persiapan start-up dan operasional IPAL ...................... 11


B. Pemeriksaan Sistem ........................................................... 11
C. Start Up IPAL ....................................................................... 15
D. Pengoperasian IPAL .............................................................17
Pemeliharaan Operasional dan Preventif ................................19

Troubleshooting........................................................................ 25

A. Proses Pengolahan ............................................................. 25


B. Mechanical dan Electrical................................................. 28
Tanggung Jawab Operator dan Manajemen ........................... 34

A. Tanggung Jawab Operator IPAL ...................................... 34


B. Tanggung Jawab Manajemen ........................................... 35
C. Kewajiban Pengendalian bagi Penanggung Jawab....... 35
Wiring Diagram ......................................................................... 37

TOYA FIBERGLASS | 1
Istilah dan Definisi

Istilah Definisi
Pemberian oksigen kedalam air limbah yang
Aerasi
diolah.
Air limbah yang berasal dari aktivitas manusia baik
Air Limbah
rumah tangga, perkantoran, pusat perdagangan,
Domestik
dan rumah sakit.
Pompa udara pemasok oksigen ke dalam air yang
Blower
diolah dalam tangki biofilter system aerobic.
BOD(Biological Jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
Oxygen bakteri untuk mengurai bahan organik didalam air.
Demand) Semakin Rendah BOD, kualitas air semakin baik.
Chamber Unit ruangan pada tangki biofilter.
COD(Chemical Jumlah kebutuhan senyawa kimia terhadap
Oxygen oksigen untuk mengurai bahan organik. Semakin
Demand) Rendah COD, kualitas air semakin baik.
Kandungan oksigen yang terlarut didalam air
DO (Dissolved sebagai parameter untuk mengukur kualitas
Oxygen) air.Jika nilai DO pada air semakin tinggi maka
kualitas air akan semakin baik
Air hasil proses pengolahan yang keluar dari tangki
Effluent
reaktor.
FRP Fiber Reinforced Plastic.

TOYA FIBERGLASS | 2
Akses masuk air limbah awal yang akan diproses
Inlet
didalam tangki reaktor.
Lumpur tinja atau lumpur dari hasil pengolahan
Lumpur Aktif yang masih mempunyai bakteri hidup untuk
degradasi limbah .
Media Tempat berkembang biak bakteri
Akses keluar air limbah setelah melalui proses
Outlet
olahan didalam tangki reaktor.
Return Activated Sludge ( Resirkulasi lumpur
RAS
aktif)
Seedling
Pengembangbiakan bakteri pendegradasi bahan
cemaran di air limbah yang akan diolah.

Busa/buih/lendir/lumpur yang mengambang dan


Sekum ada di permukaan cairan air limbah yang
terbentuk di dalam tangki.
Instalasi pengolahan air limbah domestic
Tank Biofilter
mengunakan media.

TOYA FIBERGLASS | 3
Informasi Proyek
Nama : PT Bunga Raya Abadi

Lokasi : Labuhan Bajo

Spesifikasi Desain :

No. Komponen Informasi


1 Kapasitas Reaktor 20 m3/day
2 Debit
3 Teknologi Anaerobik Biofilter,
Aerobik (moving bed
biofilter reactor)
4 Maksimum Influent
pH 5-10
BOD 300 mg/l
COD 600 mg/l
TSS 250 mg/l
Amonia 45 mg/l
5 Target Effluent
(Permen LHK No
68 2016)
Suhu -
pH 6-9
BOD 30 mg/l
COD 100 mg/l
TSS 30 mg/l
Minyak & Lemak 5 mg/l
Amoniak 10 mg/l
Total Coliform 3000 mg/l

TOYA FIBERGLASS | 4
Process Flow
INLET AIR LIMBAH

SOLID/LIQUID
SEPARATION CHAMBER

EQUALIZATION
CHAMBER

ANAEROBIC CHAMBER

Sludge
AEROBIC CHAMBER
Resirculation

SETTLING CHAMBER

EFFLUENT TANK

OUTLET AIR LIMBAH

Basket Screening

TOYA FIBERGLASS | 5
Unit Keterangan
Screen Menghilangkan partikel padat besar yang
dapat menganggu proses kinerja IPAL,
seperti sampah plastic, kayu dan lain-lain.
Equalization Tank Bak penampung yang berfungsi untuk
meminimumkan dan mengendalikan
fluktuasi aliran limbah cair baik kuantitas
maupun kualitas.
Solid/Liquid Proses fisik pemisahan solid seperti partikel
Separation lumpur, pasir dan kotoran organik
Chamber tersuspensi pada liquid.
Anaerobic Biofilter Proses biologi untuk mendegradasi kadar
Chamber polutan oerganik pada air limbah oleh
bakteri anaerobik. Bakteri dikembangbiakan
pada media biofilter Honey Comb.
Moving Bed Proses biologi untuk degradasi kadar polutan
Biofilter Chamber organik dan ammonia pada air limbah oleh
bakteri aerobik pada media Moving
Bedbiofilter dengan bantuan blower dan
diffuser untuk suplai oksigen.
Sedimentation Memisahkan air hasil olahan dengan bakteri
Chamber yang terkandung dalam lumpur (lumpur
aktif).
Desinfectant Mengontakkan senyawa desinfektan
Chamber (Chlorine) dengan air limbah untuk
membunuh bakteri patogen di dalam air
Effluent Chamber Menampung air limbah sebelum di pompa ke
unit badan air.

TOYA FIBERGLASS | 6
Gambar Layout IPAL

Terlampir dalam Bentuk A3

TOYA FIBERGLASS | 7
Komponen Unit STP/IPAL

Gambar 1. Unit Reactor Biological

TOYA FIBERGLASS | 8
Equipment STP

TOYA FIBERGLASS | 9
Valve 1 lot PVC AW Class, Butterfly valve kitz,

Panel Control 1 Set Merk : Lokal Standart PLN.


Type : out Door.
Komponen : Mcb, Timer Pilot
Lamp, Push Button, Relay Etc.

Kabel Instalasi 100 mtr Merk : Supreme


Ukuran : 4 x 2.5 mm
Type : NYM

Pipa Conduilt 100 Mtr Brand : Clipsal / setara

Desinfektan 1 lot Chlorine Tube (manual)

T O Y A F I B E R G L A S S | 10
Start Up dan Pengoperasian IPAL
Instalasi Pengolahan Air Limbah dapat berfungsi
sepenuhnya bila dioperasikan secara benar dan
diperiksa secara berkala oleh tenaga ahli. Sebelum
start-up dibutuhkan persiapan-persiapan terhadap
pemeriksaan sistem secara keseluruhan yang meliputi :

A. Persiapan start-up dan operasional IPAL


1. Pemeriksaan kondisi kebocoran bak dan
kondisi perpipaan dalam IPAL.
2. Pemeriksaan sistem kelistrikan (power
keadaan off), control panel, stacker dan circuit
breaker).
3. Pemeriksaan setiap peralatan yang terpasang
seperti pompa-pompa dan blower.
4. Pemeriksaan ketersediaan tablet khlorin atau
larutan khlorin dan bakteri starter.
5. Pemeriksaan dan pembersihan seluruh intalasi
dari sisa konstruksi.
6. Pemeriksaan kesiapan peralatan kerja.

B. Pemeriksaan Sistem
1. Isi bak IPAL sampai ke level penuh dengan air
bersih.
2. Periksa aliran dan perpipaan di dalam maupun
di luar tangki pastikan tidak ada hal-hal yang

T O Y A F I B E R G L A S S | 11
menghambat aliran IPAL. Periksa pula dinding
bak, cek apakah ada kebocoran dinding atau
tidak.
3. Setelah yakin aliran air sempurna tanpa
hambatan dan tidak ada kebocoran pada
dinding bak.
4. Persiapakan bakteri untuk proses seedling dan
tablet chlor untuk desinfeksi.
5. Pemeriksaan peralatan penunjang
a. Pompa untuk Bak Pengumpul (bila ada), i,
Anaerob, dan Effluent (bila ada)
i. Periksalah terminal sambungan kabel pada
panel kontrol maupun pada motor pompa
sesuai dengan wiring diagram.
ii. Periksalah dan pastikan bak bersih dari
benda-benda yang dapat mengganggu
kinerja pompa seperti : potongan-
potongan pipa, plastik, dan lain sebagainya.
iii. Periksa level switch, pastikan sudah
terpasang dan berfungsi dengan baik.
iv. Periksalah tegangan listrik (voltage).
v. Periksalah kuat arus (ampere).
vi. Periksalah arah putaran pompa, sesuai
dengan arah tanda panah yang ada pada
pompa.

T O Y A F I B E R G L A S S | 12
b. Blower untuk Bak aerobik dan Sistem RAS pada
sedimentasi
i. Periksalah terminal sambungan kabel pada
panel kontrol sesuai dengan wiring
diagram.
ii. Isi bak aerasi sampai level air atau sampai
tenggelam, sebelum menjalankannya.
iii. Pastikan semua outlet valve dari blower
terbuka.
iv. Periksa tegangan listrik (voltage) dan kuat
arus (ampere).
c. Desinfectan (Dosing Pump/Chlorin tube
manual)
- Dosing Pump
i. Periksalah terminal sambungan kabel pada
panel kontrol maupun pada Dosing Pump
sesuai dengan wiring diagram.
ii. Pastikan tangki kimia sudah terisi larutan
kimia sesuai dengan petunjuk (Pembuatan
larutan kimia) sebelum menjalankannya.
iii. Periksa tegangan listrik (voltage) dan kuat
arus (ampere).
- Chlorin tube manual
i. Periksalah tube yang terpasang pada
reactor biologi.

T O Y A F I B E R G L A S S | 13
ii. Pastikan khlorin tablet masih tersedia
untuk proses yang akan berjalan.
d. Pompa Filter menggunakan pompa air untuk
mengalirkan air dari Ekualisasi atau
intermediate ke unit filtrasi.
i. Periksalah terminal sambungan kabel
pada panel kontrol maupun pada motor
pompa sesuai dengan wiring diagram.
ii. Periksalah dan pastikan bak bersih dari
benda-benda yang dapat mengganggu
kinerja pompa seperti: potongan-
potongan pipa, plastik, dan lain
sebagainya.
iii. Periksa level switch, pastikan sudah
terpasang dan berfungsi dengan baik.
iv. Periksalah tegangan listrik (voltage).
v. Periksalah kuat arus (ampere).
vi. Periksalah arah putaran pompa, sesuai
dengan arah tanda panah yang ada pada
pompa.
e. Pipa dan Valve
Periksalah sistem perpipaan untuk seluruh
peralatan harus dipasang dengan sempurna di
WWTP dan juga supportnya harus kuat.

T O Y A F I B E R G L A S S | 14
f. Panel Control & Cable
Periksalah Panel Control & Cable, harus
dipasang dengan sempurna di WWTP dan
juga supportnya harus kuat.
C. Start Up IPAL
Startup IPAL dilakukan pada saat IPAL baru
selesai dibangun atau setelah pengurasan total.
Sebelum start-up seluruh area, waste water
treatment plant (WWTP) harus sudah bersih dari
sampah - sampah seperti potongan-potongan pipa,
plastik dan lain sebagainya Langkah pertama untuk
melakukan start up IPAL adalah pengecekan IPAL
secara keseluruhan.
1. Siapkan bibit bakteri yang akan diseedlingkan.
2. Siapkan wadah untuk pengondisian bakteri.
3. Start-up pompa submersible
 Tutup discharge valve.
 Pastikan bak telah bersih dari sampah-sampah
yang akan menganggu jalannya pompa.
 Isilah bak dengan air buangan mencapai
ketinggian minimum sepertiga tinggi water level
bak,
 Buka discharge valve.
 Periksa flow air yang keluar dari discharge pipe
sesuaikan dengan kebutuhan.

T O Y A F I B E R G L A S S | 15
 Jika tidak ada flow air, periksalah kuat arus
(ampere), jika normal periksalah arah putaran,
cocokkan dengan tanda panah yang ada pada
pompa.
 Ketika pompa bekerja memindahkan air
periksalah sambungan pipa dan valve dari
kemungkinan bocor.
 Bila ditemukan kebocoran pada sambungan pipa
dan valve segera lakukan langkah-langkah
penanganan, jangan lupa pindahkan saklar ke
posisi off pada saat memperbaiki kebocoran.
Setelah perbaikan selesai, operasikan kembali
pompa seperti pada langkah awal.
4. Biarkan aliran air limbah masuk ke keseluruhan
unit IPAL hingga level penuh mulai hingga
overflow ke pipa outlet.
5. Setelah IPAL penuh, lakukan start-up Air Blower
 Nyalakan Air Blower, periksa arah putaran
Motor.
 Periksalah sambungan pipa-pipa dan valve-
valve dari kemungkinan kebocoran.
 Jika ditemukan kebocoran pada sambungan
pipa dan valve segera lakukan langkah-langkah
penanganan, jangan lupa pindahkan saklar ke
posisi off pada saat sedang memperbaiki
kebocoran.

T O Y A F I B E R G L A S S | 16
6. Isi IPAL dengan bibit atau seed mikroba/bakteri.
Bibit mikroba dapat menggunakan bakteri starter
atau bibit bakteri yang berasal dari pengolahan air
limbah domestik yang telah diketahui kinerjanya
secara baik. Proses pertumbuhan mikroba yang
lambat dapat ditandai dengan kualitas outlet
IPAL yang tidak memenuhi baku mutu, sehingga
harus dilakukan seedling ulang mikroba.
7. Selanjutnya atur sirkulasi lumpur. Dengan
demikian mikroba lama kelamaan akan tumbuh
dan melekat pada permukaan media biofilter.
D. Pengoperasian IPAL
Setelah selesai masa seedling dan start up,
selanjutnya dilakukan pengoperasian dan
pemantauan secara berkala (swa-pantau). Langkah
pengoperasian IPAL sebagai berikut:
1. Alirkan air limbah yang akan diolah kedalam
tangki biofilter dan periksa aliran air setiap unit.
2. Lakukan pengoperasian Pompa Submersible
 Pompa submersible beroperasi secara
otomatis dengan level switch.
 Pastikan air limbah pada tiap bak terisi dan
melebihi batas 1/3 tinggi bak agar pompa tidak
rusak.

T O Y A F I B E R G L A S S | 17
3. Pengoperasian Air Blower
 Air blower dapat dinyalakan bergantian atau
berbarengan menyesuaikan kondisi aerasi
(apabila lebih dari 1).
4. Lakukan Return Activity Sludge dengan
memastikan valve yang mengalirkan lumpur dari
Clarifier menuju ke unit bak anaerobik dibuka
minimal 1 (satu) hari sekali selama 5 – 10 menit
untuk meresirkulasi lumpur yang terdapat pada
bak sedimentasi menuju ke bak anaerobic.

T O Y A F I B E R G L A S S | 18
Pemeliharaan Operasional dan Preventif
Frekuensi
Pemeliharaan Operasional
Sesuai
dan Preventif Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan
Kebutuhan
1 Pemeriksaan fasilitas
penunjang IPAL
Periksa keadaan
a X
pagar (kalau ada)
Periksa kebocoran
b /luberan dari unit X
terpasang
Periksa kebersihan
c X
area sekitar IPAL

2 Bak Kontrol (Jika Ada)


Bersihkan sampah
a X
di screen
Lakukan pengurasan
b X
lumpur

3 Screen Inlet
Bersihkan sampah
a X
dari area screen

4 Bak Ekualisasi (Jika


Ada)
Periksa peforma
a X
pompa ekualisasi
Ambil dan buang
sampah yang tidak
b X
tersaring oleh
screen
Lakukan pengurasan
c X
lumpur

T O Y A F I B E R G L A S S | 19
Frekuensi
Pemeliharaan Operasional
Sesuai
dan Preventif Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan
Kebutuhan
Pemeriksaan
1 Bak
5 fasilitas
Solid/Liquid
Separation
Periksa Inlet,outlet
a chamber dan aliran X
air
Periksa level
endapan lumpur
b X
dan kondisinya
(bau, warna)
Lakukan pengurasan
c X
lumpur

6 BAK ANAEROBIC/ SOLID


LIQUID SEPARATION
TANK
Seeding bakteri di
a X
bak Anaerobic
Periksa level
b endapan lumpur X
dan kondisinya
Pembersihan bak
dari padatan, sekum
c X
dan pengurasan
lumpur
# Saat pembersihan unit ini dilarang merokok atau jangan ada percikan api

7 BAK AERASI/BAK
AEROBIC
Periksa secara
visual sistem aerasi
a X
untuk distribusi
udara berjalan
Bersihkan peforated T O Y A F I B E R G L A S S | 20
Frekuensi
Pemeliharaan Operasional
Sesuai
dan Preventif Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan
Kebutuhan
1 Pemeriksaan fasilitas
Bersihkan peforated
b screen di inlet dan X
outlet bak aerobic
Lakukan
c pengendalian Busa X
(Jika ada)

8 BAK SEDIMENTASI / BAK


PENGENDAP AKHIR
Cek level endapan
lumpur dan
a X
kondisinya (bau,
warna)
Bersihkan
b sampah/material X
yang mengambang
Lakukan pengurasan
c X
lumpur
Return Active Sludge
(Air lift system)
Bersihkan pipa
a X
suction
Periksa dan lakukan
b X
sirkulasi lumpur

9 DESINFECTAN CONTACT
TANK
Pemeriksaan
a ketersediaan tablet X
chlorine / larutan
Bersihkan bagian

T O Y A F I B E R G L A S S | 21
Frekuensi
Pemeliharaan Operasional
Sesuai
dan Preventif Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan
Kebutuhan
1 Pemeriksaan fasilitas
Bersihkan bagian
atas bak clorine
dari sampah
b X
/material yang
mengambang (Bila
berbentuk bak)
Periksa performa
c dosing pump (Bila X
ada)

10 Bak Intermediete/Bak
Efluent (bila ada)
Periksa peforma
a X
pompa
Pembersihan
b X
sampah
Bersihkan
c pelampung atau X
perangkat kontrol

11 SAND FILTER/CARBON
FILTER (bila ada)
a Ganti media filter X
Lakukan backwash
b X
bergantian

12 SISTEM KONTROL
PANEL
a Periksa automatisasi X
Periksa kondisi fisik
b X
box panel

T O Y A F I B E R G L A S S | 22
Frekuensi
Pemeliharaan Operasional
Sesuai
dan Preventif Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan
Kebutuhan
Pemeriksaan fasilitas
1 BLOWER
13
Root blower
Periksa blower
a X
dalam posisi "ON"
Periksa potensi
b X
kebocoran di pipa
c Periksa van belt X
Bersihkan filter
d X
udara bukaan
e Ganti oli X
Linear Air Pump
Periksa blower
a X
dalam posisi "ON"
Periksa potensi
b X
kebocoran di pipa
Periksa suhu, suara
c X
atau getaran yang
Pembersihan filter
d X
pada blower
Penggantian filter
e dan diafragma pada X
blower

14 OPERATIONAL
CONTROLS
Lakukan tes
a operasional dan X
kontrol yang

T O Y A F I B E R G L A S S | 23
Frekuensi
Pemeliharaan Operasional
Sesuai
dan Preventif Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan
Kebutuhan
1 Pemeriksaan
Melakukan fasilitas
tes
sebagaimana
diwajibkan oleh izin
b DLH kota/kabupaten X
dan badan
pemerintah yang
bersangkutan

15 SLUDGE REMOVAL
(dengan bantuan pihak
sedot tinja)
Bersihkan sekum
dan endapan di Bak
a X
Solid/Liquid
separation
Bersihkan sekum
b dan endapan di Bak X
Anaerobik
Bersihkan sekum
dan endapan di
c X
Sedimentasi / Bak
pengendap akhir

T O Y A F I B E R G L A S S | 24
Troubleshooting
A. Proses Pengolahan

Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)

Overload 1.Penuh lumpur 1. Lakukan pengurasan


lumpur
Air limbah bewarna 1.Penuh lumpur 1. Tingkatkan resirkulasi
Hitam (Bak pengendap lumpur dengan mengatur
awal, Bak kerja pompa lumpur/
Anaerobic dan blower atau lakukan
Bak Pengendap pembuangan/pengurasan
akhir) lumpur harus ditingkatkan
2.Supply udara 2. Tingkatkan supply udara
kurang (Bak dengan mengatur timer
Aerobic) blower. Jika terlalu parah,
maka lakukan seeding
ulang bakteri atau
tingkatkan pemberian
bakteri
Bulking Sludge 1.DO terlalu rendah 1. Meningkatkan supply
(Lumpur yang membuat bakteri udara pada blower
mengambang) sulit bertahan
hidup

T O Y A F I B E R G L A S S | 25
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)

2.Adanya proses 2. Tingkatkan resirkulasi


denitrifikasi di lumpur dan frekuensi
dalam bak pembuangan atau lakukan
pengendap akibat pembuangan lumpur
lumpur terlalu
lama berada di
dasar unit
solid/liquid
separation
chamber
Supply udara 1. Adanya 1. Lakukan pembersihan
kurang (bak sumbatan pada diffuser secara rutin
aerobik) diffuser
2.Kerusakan pada 2. Lakukan Pengecekan air
blower blower
3.Kerusakan pada 3. Bersihkan
pipa/sambungan pipa/sambungan pipa dan
pipa diffuser ganti yang rusak
4.Gate valve 4. Buka gate valve
tertutup
Timbul busa di bak 1.Kandungan 1. Kurangi pemakaian
Aerobic secara deterjen terlalu deterjen yang berlebihan
berlebihan tinggi dan spray dengan air
hingga busa menghilang

T O Y A F I B E R G L A S S | 26
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)

2.Mikroba belum 2. Spray dengan air hingga


tumbuh normal busa menghilang dan
tunggu mikroba tumbuh
normal
Air hasil olahan 1. Aerasi terlalu 1. Kurangi jam operasional
IPAL masih berlebih sehingga blower
mengandung memecahkan
padatan gumpalan lumpur
tersuspensi yang 2.Usia lumpur 2. Pembuangan/pengurasan
tinggi terlalu lama lumpur harus ditingkatkan
Air olahan IPAL 1. Mikroba dalam 1. Tunggu sampai proses
masih bau IPAL belum start up selesai
tumbuh
sempurna
2. Supply udara 2. Periksa blower apakah
kurang sudah bekerja dengan
baik atau tidak dan atur
jam operasional blower
lebih lama
Kualitas air hasil 1.Proses penguraian 1. Atur debit air limbah,
olahan IPAL tidak limbah berkurang tambahkan mikroba bila
memenuhi baku karena aktivitas F/M tinggi dan tambahkan
mutu lingkungan mikroba biopolimer apabila F/M
melemah rendah

T O Y A F I B E R G L A S S | 27
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)

2. Supply udara di 2. Periksa blower dan pipa


unit Aerobic keluaran udara, apabila
kurang terjadi kebocoran, segera
perbaiki
3.Debit dan kadar 3. Atur debit air limbah
polutan air rata-rata sesuai dengan
limbah melebihi kapasitas atau kurangi
kapasitas IPAL beban polutan dari
sumber limbah

B. Mechanical dan Electrical


Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)
Pompa Submersible
MCB jatuh 1. Terjadi 1. Periksa saluran kabel ke
hubungan motor
singkat dari
saluran kabel
ke motor
2. Motor terbakar 2. Gulung ulang lilitan pada
motor
Overload trip 1. Motor bekerja 1. Bersihkan kotoran besar
terlalu berat yang menyangkut atau beri
pelumas

T O Y A F I B E R G L A S S | 28
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)
2. Terminasi 2. Kencangkan baut
kabel kendor terminasi
Pompa tidak 1. Power tidak 1. Pindahkan pada posisi on
bekerja pada posisi
on
2 Ada kesalahan 2. Perbaiki sambungan kabel
penyambungan
3. Rangkaian 3. Perbaikan/Ganti baru
otomatis
(pompa dan
sambungan
rusak)
4. Pompa 4. Bersihkan kotoran yang
tersumbat masuk dan periksa impeller
Alliran menjadi 1. Ada benda 1. Bersihkan
tidak teratur asing yang
(cepat) masuk
Alliran menjadi 1. Impeller sudah 1. Ganti impeller
tidak teratur usang
(lambat)
Pompa tiba-tiba 1. Ada 1. Bersihkan kemudian
terhenti saat kotoran/benda jalankan kembali
beroperasi asing masuk
2. Impeller patah 2. Ganti impeller

T O Y A F I B E R G L A S S | 29
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)
1. Ada udara yang 1. Periksa dan bersihkan
Getaran suara
masuk dengan menggunakan pipa
tidak normal
(cavitation) hisap
Bearing panas 1. Bearing rusak 1. Ganti bearing

Air Blower
MCB jatuh 1. Terjadi 1. Periksa saluran kabel ke
hubungan motor
singkat dari
saluran kabel
ke motor
Overload trip 1. Motor bekerja 1. Bersihkan kotoran besar
terlalu berat yang menyangkut
Motor tidak 1. Power tidak 1. Pindahkan pada posisi on
bekerja pada posisi on
2. Fuse control
putus 2. Ganti baru
Udara tidak 1.Gate valve 1. Buka gate valve
keluar/kecil. tertutup
2. Pipa udara 2. Bersihkan pipa
tersumbat
3. Sambungan 3. Perbaiki sambungan pipa
pipa bocor

T O Y A F I B E R G L A S S | 30
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)
4. Saringan udara 4. Bersihkan saringan
(difuser)
tersumbat
Suara berisik. 1. Oli kurang 1. Tambah oli
2. Gear aus 2. Ganti gear
3. Bearing aus 3. Ganti Bearing

Pompa Filter
MCB jatuh. 1. Terjadi 1. Periksa saluran kabel ke
hubungan motor
singkat dari
saluran kabel
ke motor
2. Motor terbakar 2. Gulung ulang lilitan pada
motor
Overload trip. 1. Motor bekerja 1. Bersihkan kotoran besar
terlalu berat yang menyangkut atau beri
pelumas
2. Terminasi 2. Kencangkan baut
kabel kendor terminasi
Pompa tidak 1. Power tidak 1. Pindahkan pada posisi on
bekerja. pada posisi
on

T O Y A F I B E R G L A S S | 31
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)
2 Ada kesalahan 2. Perbaiki sambungan
penyambungan
3. Rangkaian 3. Perbaikan/Ganti baru
otomatis
(pompa dan
sambungan
rusak
4. Periksa 4. Bersihkan kotoran yang
impeller masuk di perpipaan
Alliran menjadi 1.Ada benda asing 1. Bersihkan
tidak teratur yang masuk
(cepat).
Alliran menjadi 1. Impeller sudah 1. Ganti impeller
tidak teratur usang
(lambat).
Pompa tiba-tiba 1. Ada 1. Bersihkan kemudian
terhenti saat kotoran/benda jalankan kembali
beroperasi asing masuk
2. Valve tidak 2. Bersihkan area valve dan
berfungsi pastikan valve berfungsi
normal /ganti baru
3. Impeller patah 3. Ganti impeller

T O Y A F I B E R G L A S S | 32
Masalah Penyebab Penyelesaian (Operator)
1. Ada udara yang 1. Periksa dan bersihkan
Getaran suara
masuk dengan menggunakan pipa
tidak normal
(cavitation) hisap
Bearing panas 1. Bearing rusak 1. Ganti bearing

Dosing Pump
MCB jatuh 1. Terjadi 1. Periksa saluran kabel ke
hubungan motor
singkat dari
saluran kabel
ke motor
Pompa tidak 1. Power tidak 1. Pindahkan pada posisi on
bekerja pada posisi on
2. Larutan kimia 2. Cek tangki kimia secara
habis atau berkala dan isi ulang
kurang dari larutan kimia
batas.

T O Y A F I B E R G L A S S | 33
Tanggung Jawab Operator dan Manajemen
Pengoperasian, perawatan, dan pemeliharaan IPAL
merupakan tanggung jawab perusahaan yang melibatkan
operator dan manajemen perusahaan. Hal ini untuk
menjaga agar IPAL berjalan optimal sehingga
menghasilkan produk olahan (air effluent) yang tidak
mencemari lingkungan.

A. Tanggung Jawab Operator IPAL


Operator IPAL memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut.
 Memahami secara garis besar semua aspek
operasi yang terdapat dalam buku panduan;
 Membiasakan pengoperasian Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL)sesuai dengan
buku panduan;
 Menjaga akurasi pengoperasian IPAL dan
pencatatan data operasi (data recording);
 Mempunyai pemahaman terhadap resiko
kegagalan unit-unit IPAL;
 Mempunyai pemahaman bagaimana
mengoperasikan IPAL agar mempunyai kinerja
operasi yang baik;
 Memberikan catatan kepada manager terkait
potensi bahaya IPAL yang mungkin terjadi.

T O Y A F I B E R G L A S S | 34
B. Tanggung Jawab Manajemen
Jajaran manajemen perusahaan memiliki
tanggung jawab sebagai berikut.
 Bertanggung jawab terhadap kinerja IPAL agar
berfungsi memenuhi peraturan yang berlaku;
 Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang berpotensi
menimbulkan dampak;
 Melakukan komunikasi dengan pihak terkait
dalam rangka melaksanakan regulasi yang telah
ditetapkan oleh lembaga yang berwenang
(Pemerintahan).

C. Kewajiban Pengendalian bagi Penanggung


Jawab
Penanggung Jawab IPAL memiliki kewajiban
sebagai berikut.
 Setiap kegiatan yang membuang air limbah ke
badan air/sungai wajib mendapatkan izin dari
Pemerintah setempat;
 Membuat saluran pembuangan air limbah kedap
air dan fasilitas untuk pengambilan contoh air
(sampel) baik langsung maupun tidak langsung;
 Memisahkan saluran pembuangan air limbah dan
air hujan;

T O Y A F I B E R G L A S S | 35
 Memasang alat ukur debit air limbah dan
melakukan pencatatan secara harian;
 Melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap
kualitas air limbah setidaknya setiap 1 (satu)
bulan sekali di laboratorium terakreditasi;
 Menyampaikan laporan pemantauan kualitas air
limbah sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan.

T O Y A F I B E R G L A S S | 36
Wiring Diagram

Terlampir Dalam Bentuk A3

T O Y A F I B E R G L A S S | 37
Kantor Pusat :

Jl. Raya Taman Barat 12A Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia 61212

Phone and Fax :

(+62)31–788–5802 (Phone)

(+62)31–788–4232 (Fax)

Mobile :

(+62)813–7414–0800 (Call/Whatsapp)

(+62)856–0728–2666 (Call)

Email :

Marketing@toyafiberglass.com

Anda mungkin juga menyukai