latar
belakang
1
dokumentasi
iplt sewon
2
Sludge Acceptance Plant (SAP)
Sebagai instalasi awal penerima lumpur tinja yang memiliki fungsi untuk
memisahkan padatan kasar seperti sampah dan pasir pada buangan lumpur tinja.
Alat ini masih dapat beroperasional dengan baik sesuai fungsi mesin, namun
belum memiliki fungsi untuk memisahkan kandungan lemak (grease) dari
buangan lumpur tinja.
3
Kolam Anaerobik 1
Kolam ini berfungsi untuk mereduksi bahan organik oleh bakteri pengurai secara
anaerob. Dimensi efektif bak 22 x 11 x 2,5 m3. Warna air pada kolam ini tampak
pekat karena kandungan lumpur yang masuk ke dalam kolam masih banyak dan
akan mengendap di dasar kolam.
Pada kolam ini ditunjang dengan 1 unit pompa penyedot lumpur untuk secara
berkala mengangkat endapan lumpur pada dasar kolam ke SDB. Pada permukaan
air pun tampak banyak terbentuk busa dan lapisan padatan yang disebabkan oleh
reaksi hasil penguraian bahan organik secara anaerob yang terikat oleh zat lemak
minyak yang turut masuk ke dalam kolam.
4
Kolam Anaerobik 2
Sebagai pengolahan lanjutan dari kolam Anaerobik 1, kolam ini pun memiliki
fungsi proses yang sama yaitu untuk menguraikan bahan organik dalam air limbah
oleh bakteri anaerob. Dimensi efektif kolam dimana berbentuk limas terpancung
karena adanya slope/kemiringan di sekeliling dindingnya, maka pada luas
permukaan atas 16 x 8 m2, luas dasar 10,4 x 2,4 m2, dan kedalaman 2,5 m,
sehingga volume efektifnya sebesar 174,57 m3.
Warna air pada kolam ini tampak lebih cerah jika dibandingkan pada kolam
anaerobik 1, karena kandungan lumpur air limbah sudah banyak terendapkan di
kolam anaerobik 1 sehingga cairan yang teralirkan hingga ke kolam anaerobik 2 ini
lebih encer namun masih mengandung cukup banyak lumpur organik.
5
Kolam Fakultatif
Kedalaman efektif pada kolam ini lebih rendah jika dibandingkan kolam anaerobik
1 dan 2, yang berfungsi untuk menguraikan kandungan bahan organik secara
aerobik pada permukaan airnya dan anaerobik pada bagian dasar kolam, dimana
kedua proses tersebut terjadi pada saat yang bersamaan. Dimensi efektif kolam
yang berbentuk limas terpancung memiliki luas permukaan atas 22,75 x 13,1 m2,
luas dasar 19,5 x 9,5 m2, dan kedalaman 1,5 m, sehingga volume efektifnya sebesar
356,4 m3.
6
Kolam Maturasi
Berfungsi untuk mengurangi kandungan coliform secara aerobik dengan bantuan
sinar matahari. Dimensi efektif kolam yang berbentuk limas terpancung memiliki
luas permukaan atas 18 x 9 m2, luas dasar 14,4 x 5,4 m2, dan kedalaman 1,5 m,
sehingga volume efektifnya sebesar 176 m3.
7
optimalisasi
iplt
8
target
optimalisasi