Oleh:
MUHAMMAD ALI
NIM. 110500135
Martha E Siahaya, S.Hut., MP Rudi Djatmiko, S.Hut., MP Furqaan Hamsyani, S.Hut., M.Si
NIP.19721107 200312 2 001 NIP.19700915 199512 1 001 NIP.19790104 201012 1 002
Menyetujui/Mengesahkan,
Segala puji bagi Allah SWT, karena hanya Dialah dzat yang pantas dipuji,
Rabb semesta alam, Dialah maha pencipta, maha melihat dan maha pemberi
rezeki. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada pimpinan Nabi
dan Rasul, Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat
bagi semesta alam. Atas ijin-Nya pula Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dapat
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-
tugas selama melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) Di Instalasi Pengolahan
Air (IPA) Gunung Lipan – Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimatan
Timur hingga tersusunnya laporan ini.
Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapang
(PKL) ini tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari beberapa pihak, untuk
itu dengan segala kerendahan hati dan sikap hormat kami ucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda.
2. Bapak Ir. H. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.
3. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Kepala Program Studi Manajemen
Lingkungan.
4. Ibu Martha E. Siahaya, S.Hut., MP Selaku Pembimbing Praktik Kerja
Lapang.
5. Bapak Budy Siswanto Plt Kasi (Kepala Seksi Pengolahan Air) Gunung Lipan
– Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
6. Bapak-bapak Operator Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang membimbing
kami selama Praktik Kerja Lapang (PKL) yang tidak bisa saya sebutkan satu
– persatu terima kasih atas ilmu yang diberikan.
7. Terimakasih kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana
yang memberikan tempat lokasi Praktik Kerja Lapang (PKL) Di Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan – Samarinda Seberang, Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
8. Bapak Rudi Djatmiko, S.Hut., MP Selaku penguji I.
9. Bapak Furqaan Hamsyani, S.Hut., M.Si Selaku penguji II.
10. Seluruh staf pengajar, instruktur dan teknisi Jurusan Manajemen Lingkungan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, penulis ucapkan terima kasih.
11. Keluarga tercinta, ibu untuk do’a dan kesabarannya serta kakak-kakakku
yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moril kepada Penulis.
12. Bapak dan Ibu warga Gunung Lipan Samarinda Seberang yang menerima
kami selama Praktik Kerja Lapang (PKL) dengan baik.
13. Rekan–rekan mahasiswa Program Studi Manajemen Lingkungan yang telah
banyak membantu dan memberikan semangat serta inspirasi bagi Penulis
hingga Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini selesai.
Demikian Laporan ini Penulis ajukan agar dapat bermanfat bagi para
pembaca dan rekan-rekan mahasiswa Manajemen Lingkungan Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda. Penulis menyadari masih banyak hal yang perlu
untuk disempurnakan dalam Laporan ini, maka diharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Muhammad Ali
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... .. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... .. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. .. iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... .. v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... . vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Tujuan ................................................................................................. .. 3
C. Hasil Yang Diharapkan ...................................................................... .. 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Lampiran
A. Latar Belakang
yang telah didapat di bangku kuliah adalah dengan langsung berinteraksi pada
yang dipilih. Dalam hal ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen
PKL adalah suatu mata kuliah wajib dalam perkuliahan yang dilakukan
mahasiswa pada suatu lokasi dalam dan jangka waktu tertentu. Kegiatan PKL ini
tempat dan lokasi PKL. Dalam mempraktekkan dan menimba ilmu serta mencari
dengan tingkat mutu yang diinginkan maka, pengolahan air menjadi sangat
penting. Salah satu langka yang dilakukan dalam pengolahan ini adalah
Kalimantan Timur.
Manajemen Lingkungan untuk belajar mengenai kualitas air agar dapat menilai
kelayakan suatu sumberdaya air dalam pemantauan dan pengelolaan kualitas air
di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada Intalasi Pengelolaan Air Minum
manusia. Keberadaan air di muka bumi ini sangat berlimpah, mulai dari mata air,
sungai, waduk, danau, laut, hingga samudra. Luas wilayah perairan lebih luas
dari pada luas wilayah daratan. Walaupun demikian tidak semua dapat
Pemanfaatan air sebagai air bersih dan air minum, tidak dapat dilakukan
Pengolahan dilakukan agar air tersebut dapat memenuhi standard sebagai air
bersih maupun air minum. Faktor kualitas air baku sangat menentukan efesiensi
didalam tubuhnya. Fungsi air sebagai kehidupan tidak pernah dapat digantikan
3
oleh senyawa lain. Badan manusia terdiri dari sekitar 65% air, kehilangan cukup
banyak air dari badan akan mengakibatkan banyak masalah yang mungkin dapat
menyebabkan kematian. Air ini digunakan manusia selain untuk air minum juga
untuk kebutuhan sehari-hari lainnya seperti mandi, cuci dan juga digunakan
konsep dasar dari segi kuantitas, kualitas, kontinuitas dan ekonomis. Dari segi
kuantitas: air harus lebih memenuhi kebutuhan manusia, dari segi kualitas: harus
memenuhi persyaratan kesehatan utama air minum, dari segi kontinuitas: air
tersebut harus ada berputar pada siklusnya dan tidak pernah hilang, dari segi
ekonomis: harga jual air tersebut harus dapat terangkau oleh segala kalangan
masyarakat mengigat air sangat dibutuhkan oleh semua golongan tanpa kecuali
(Afrike, 2011).
(Anonim. 2010).
B. Tujuan
Samarinda Seberang.
Seberang.
Seberang.
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
pengolahan air minum dan satu intake dengan kapasitas 10 I/det. Berdasarkan
tanggal 13 April 1974, dengan pinjaman dari IBRD (Bank Dunia) sebesar ± Rp. 3
dengan membuat 2 buah instalasi air minum yaitu (IPA) Intalasi Pengelolaan Air
Cendana kapasitas 160 I/det dan IPA Samarinda Seberang 40 I/det, sehingga
dengan luas 71.800 Ha (Hektar), dengan jumlah penduduk pada tahun 2014
2014).
rekening penagihan pemakaian air bersih secara teratur dan bantuan dari pihak
Letak geografis kota samarinda adalah 718,00 km, terletak antara 1170
(Anonim. 2008).
berkesinambungan.
secara profesional.
7
B. Manajemen Perusahaan
Kepala Seksi IPA (Instalasi Pengolahan Air) yaitu 1 orang karyawan, Operator
Intake yaitu 4 orang karyawan, Operator IPA (Intalasi pengolahan Air) yaitu 4
PBK (Pemberian Bahan Kimia) yaitu 1 orang karyawan dan Keamanan (Security)
SEKSI PENGOLAHAN
KEAMANAN
(SECURITY)
Lanjutan Tabel 1.
Melakukan pengukuran pH,
Gas Chlor &Ɛ2) dan
13 Maret ± 30 Kantor
3. perbandingan air baku Praktik
April 2014 Laboratorium IPA
pada alat jar test di kantor
laboratorium IPA
Mengisi pembukuan
13 Maret ± 30 Kantor
4. kualitas air di Kantor Praktik
April 2014 Laboratorium IPA
laboratorium IPA
b. Bangunan Kimia
Pemberian bahan kimia
Teori dan
1. pada IPA di bangunan 20 Maret 2014 Bangunan Kimia
Praktik
kimia
D. Tahap IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
a. Bak IPAL
Berdiskusi tentang bak 10 ± 11 Maret
1. Teori Areal Sekitar IPA
IPAL 2014
BAB III
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG
Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan Samarinda Seberang selama 2 bulan pada
tanggal 1 Maret hingga 30 April 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Lanjutan Tabel 2.
Melakukan dan
Melakukan
2. mengetahui cara Praktik
perbaikan bak 8 April 2014 Bak Filter
kerja dalam
filter
perbaikan bak filter
e. Bangunan Bak Resevoir
Berdiskusi Mengetahui kinerja
1. 10 ± 11 Teori Areal Sekitar
tentang bak bak reservoir pada
Maret 2014 IPA
resevoir pompa distribusi
C. Tahap Pengukuran Kualitas Air
a. Kantor Laboratorium
Mengetahui sistem
Kinerja Kantor Kantor
1. 12 Maret kinerja para Teori
Laboratorium Laboratoriu
2014 operator di kantor
IPA m IPA
laboratorium IPA
Kinerja alat
Mengetahui cara
dan bahan Kantor
2. 13 Maret kerja alat dan
Kantor Teori Laboratoriu
2014 bahan Kantor
Laboratorium m IPA
Laboratorium IPA
IPA
Melakukan Melakukan dan
pengukuran mengetahui cara
pH, Gas Chlor pengukuran pH,
&Ɛ2) dan 13 Maret ±
Gas Chlor &Ɛ2)
Kantor
3. perbandingan dalam air sampel
30 April Praktik Laboratoriu
air baku dan perbandingan
2014 m IPA
dengan alat jar air baku dengan
test di kantor alat jar test di
laboratorium kantor laboratorium
IPA IPA
Melakukan dan
Mengisi mengetahui cara
pembukuan 13 Maret ± kerja dalam Kantor
4. Praktik
kualitas air di 30 April mengisi Laboratoriu
laboratorium 2014 pembukuan di m IPA
IPA kantor laboratorium
IPA
b. Bangunan Kimia
Melakukan dan
Pemberian mengetahui
bahan kimia pemberian bahan
1. 20 Maret Teori dan Bangunan
pada IPA di kimia dan
2014 Praktik Kimia
bangunan perbandingan
kimia bahan kimia pada
IPA
D. Tahap IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
a. Bak IPAL
Berdiskusi Mengetahui proses
10 ± 11 Teori Areal Sekitar
1. tentang bak pengolahan bak
Maret 2014 IPA
IPAL IPAL
12
A. Tahap Operasi
a. Bangunan Intake
1. Tujuan
yaitu untuk mengambil air Sungai Mahakam dan menyaring sampah dan limbah
2. Dasar teori
Perusahaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dimana intake salah satu bangunan
Alat yang digunakan yaitu Kamera, Kontrol Panel, Water Meter, Alat Tulis
Kerja (ATK) untuk mencatat hasil debit dalam pemantauan perhitungan debit air
4. Prosedur kerja
a. Survei bangunan intake untuk mengetahui unit alat pada bangunan intake.
(IPA).
c. Mencatat hasil debit air yang ada pada alat Water Meter dapat di lihat
Tabel 3. Hasil Praktek Kerja Mencatat Debit Air Bangunan Intake di Kantor
IPA.
Pemantauan
dan
Tanggal Jumlah
mencatat Hasil Keterangan
Pelaksanaan pekerja
debit air
(SOP)
Melakukan dan
mengetahui cara
16 Maret kerja dalam
1 Orang 1 jam sekali Praktik
2014 mencatat
pembukuan debit
air
6. Pembahasan
Berikut hasil pembahasan pada bangunan intake adalah alat yang ada
pada bangunan intake dan fungsi cara kerja alat bangunan intake yaitu:
b. Pompa Intake berfungsi untuk mengambil air Sungai Mahakam dengan cara
penyedotan dalam dasar air dan memiliki saringan agar kotoran dan sampah
c. Water Meter Digital berfungsi untuk mengetahui debit air secara otomatis.
14
Gambar 2. Alat Pengukur Debit Air (Water Meter Digital) di Bangunan Intake.
Water Meter dan mencatat hasil debit kemudian mengisi pembukuan debit air
2012 yaitu pemantauan dan mengisi pembukuan debit air 1 jam sekali. Dan
dalam perhitungan pengisian buku debit air keseluruhan di lakukan para operator
a. Bak Penenang
1. Tujuan
Tujuan bak penenang yaitu untuk menstabilkan tinggi muka air baku yang
dialirkan melalui sistem perpipaan intake. Unit ini juga menampung dan mengatur
air baku, sehingga jumlah air baku yang akan diproses pada instalasi pengolahan
air minum bisa dilaksanakan dengan mudah dan akurat (Afrike, 2011).
15
2. Dasar teori
Bak penenang bagi perusahaan merupakan bak air baku yang air baku
yang di distribusi dari bangunan intake, untuk menenangkan air baku yang
Alat yang digunakan yaitu Buku catatan, Bolpen, Kamera dan bahan yang
digunakan bahan kimia Tawas Al2 (SO4)3 jika perlu apabila air baku pH menurun
4. Prosedur kerja
Hasil yang dicapai dari bak penenang untuk mengetahui kapasitas bak
6. Pembahasan
berasal dari air Sungai Mahakam dengan kapasitas 1.000 m 3 yang ada pada
Untuk fungsi dari bak penenang Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung
Lipan Samarinda Seberang tersebut untuk menampung air baku dari air Sungai
1. Tujuan
Tujuan dari bangunan splitter box adalah untuk pengadukan cepat air
baku pada pembubuhan awal penambahan bahan kimia Tawas Al2 (SO4)3 dan
16
bangunan flokulator adalah untuk pengadukan sedang dan lambat dalam proses
2. Dasar teori
Mixing) dalam pembubuhan pemberian bahan kimia Tawas Al2 (SO4)3 dalam
Alat yang digunakan Buku catatan, Bolpen, Kamera dan bahan yang di
gunakan dalam bangunan splitter box dan flokulator adalah Tawas Al2 (SO4)3.
4. Prosedur kerja
dan flokulator.
Hasil yang dicapai dari bangunan splitter box dan flokulator adalah dapat
6. Pembahasan
Berikut hasil pembahasan dari bangunan splitter box dan flokulator yaitu:
yaitu di sebut Medium Mixing dan pengadukan lambat yaitu Slow Mixing
17
yang sudah di berikan bahan kimia Tawas AL2 (SO4)3 dari bangunan
c. Kolam Sedimen
1. Tujuan
seperti lumpur dan pasir mapun kotoran lainnya, air baku agar lumpur yang
terendap dapat terpisah dengan sempurna sehingga air yang dihasilkan menjadi
2. Dasar teori
dan pasir maupun kotoran lainnya yang bangunannya terdiri dari jaring
pengendap (Turb Seatler), pipa sisir dan dalam lumpur terendap langsung
terbuang pada sistem pembuangan lumpur yang terbuang secara manual yakni 2
Alat yang digunakan Buku catatan, Bolpen, Kamera dan Sekop kecil dan
selang pompa saat pembersihan sedimen dan bahan yang digunakan dalam
4. Prosedur kerja
kolam sedimen.
6. Pembahasan
a). Kolam sedimen merupakan kolam yang terdapat di mana pada kolam
tersebut ada jaring pengendap (Turb Seatler), pipa sisir dan bahan kimia
Soda Abu Na2HCO3 dan ada 10 titik pembuangan lumpur. Kegunaan dari
penurunan pH air.
jam sekali.
b). Untuk melakukan dan mengetahui cara kerja pembersihan kolam sedimen
di lakukan dengan 7 orang yang terdiri dari 4 orang anak mahasiswa PKL
Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas kolam sedimen 200 l/det, cara
3). Menutup jalur pompa pada bak penenang ke bangunan splitter box
terendap terbuang.
20
5). Pada kolam sedimen terjadi pengurasan air akibat pematian pompa
reservoir.
d. Bangunan Filter
1. Tujuan
air secara optimal yang menggunakan Pasir Silica agar tidak adanya kotoran
2. Dasar teori
air dan proses pergantian air dalam proses pembuangan air yang mengunakan
Pasir Silica untuk penjernihan air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan
a). Alat yang digunakan pada bangunan filter adalah Buku catatan, Bolpen,
b). Bahan yang digunakan Semen saat terjadi jebol bak filter untuk
4. Prosedur kerja
b. Melakukan dan mengetahui cara kerja pembersihan bak filter dan cara
kerja dalam perbaikan bak filter dapat di lihat paa tabel berikut.
22
Bak filter
Tanggal Jumlah Jumlah
yang di Hasil Keterangan
Pelaksanaan Pekerja bak filter
bersihkan
Melakukan
dan
26 Maret 6 bak Nomor 6, mengetahui
5 orang Praktik
2014 filter 5, dan 4 cara kerja
pembersihan
bak filter
6. Pembahasan
mikroorganisme atau bakteri yang ikut larut dalam air. Bangunan filter biasanya
menggunakan Pasir Silica yang berwarna hitam setebal 3 ± 5 ml (mili meter) dan
pasir ini digunakan karena lebih berat dan lebih menempel pada bak flok-floknya.
Adapun fungsi kegunaan tombol kinerja alat pada Contol Panel yaitu
warna merah untuk menyalakan (ON) dan warna hijau untuk mematikan (OFF)
bak filter.
bak filter.
bak filter.
air muncul pada alat Nozle sehingga terjadi proses pecampuran air dengan
orang yaitu 1 orang karyawan operator Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan 4
mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapang) cara kerja memiliki beberapa tahap yaitu:
24
1. Menutup jalur pompa pada bangunan sedimen ke bak filter pada alat Control
2. Membuka pompa jalur pembuangan lumpur sehingga air kotor pada bak filter
selang pompa agar lumpur-lumpur atau kotoran tidak menempel lagi pada
Karena, tergantung dari kondisi bak filter apabila kotor baru dilakukan
tahun 2012.
(IPA) dan 3 mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapang) dan dapat diketahui apabila
bak filter tidak terjadi pengurasan dan Pasir Silica yang di campurkan tidak naik
di permukaan maka pada dasar pada bak filter tersebut jebol atau berlubang.
25
Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dengan beberapa tahap kerja yaitu:
a). Melakukan penyiapan alat dan bahan seperti cangkul dan semen.
b). Menutup jalur pompa pada bangunan sedimen ke bak filter pada alat Control
c). Membuka pompa jalur pembuangan lumpur sehingga air kotor pada bak filter
d). Kemudian menggali Pasir Silica tersebut dengan alat cangkul dan
bak filter.
e). Menutupi lubang atau retakan bak filter yang jebol dengan semen yang
sudah tercampur air kemudian menutupi lubang atau retakan pada bak filter.
f). Untuk kembali proses penjernihan air semula pada bak filter yang jebol akibat
terjadi keretakan dan lubang pada bak filter di lakukan pengecekan pada
bahan apabila bahan keras dan menyatuh seperti semula maka bak filter siap
1. Tujuan
Tujuan bangunan bak reservoir untuk menampung air bersih yang telah
di melalui proses pengolahan air dan sebagai penyimpan air bersih yang siap
m3.
26
2. Dasar teori
dengan larutan Gas Chlor (CƐ2) aktif sehingga air tersebut terbebas dari bakteri
Alat dan bahan yang digunakan adalah Buku catatan, Bolpen, Kamera
dan untuk bahan Gas Chlor (&Ɛ2) aktif saat pemberian bahan kimia dari
4. Prosedur kerja
6. Pembahasan
tersebut yaitu 3000 m 3. Dimana untuk meningkatkan distribusi air bersih serta
Adapaun dari kegunaan pada pompa distribusi yang ada pada bangunan
bak reservoir yang memiliki 8 (Delapan) pompa Instalasi Pengolahan Air (IPA)
a. Pompa 1 dan 2 berfungsi untuk pompa servis yaitu untuk kegunaan pada
a. Kantor Laboratorium
1. Tujuan
Tujuan dari kantor laboratorium untuk mengukur kualitas air pada air baku
(bak penenang), sedimen, filter dan reservoir dalam pengukuran pH, Kekeruhan
(NTU), dan Gas Chlor &Ɛ2) serta dalam pengukuran air dengan Jar Test
(Zoellucy, 2012).
2. Dasar teori
mengetahui kualitas air dalam pemberian bahan kimia dan kualitas air dalam
bersih.
a). Alat yang ada di kantor laboratorium untuk mengukur kualitas air adalah
alat yaitu Buku catatan, Bolpen, Kamera, Pipet 100 ml, Jar Test, Breaker
b). bahan yaitu Bromtimol Blue pH 6.5 sampai 8.5, Clour 0.2 sampai 2.0 mg/l,
Tawas Cair 1% AL2 (SO4)3 dan air sampel Sungai Mahakam yang sudah
4. Prosedur kerja
Pengolahan Air).
c. Melakukan pengukuran pH, *DV &KORU &Ɛ2) dan perbandingan air baku
dengan alat jar test di kantor laboratorium IPA (Instalasi Pengolahan Air).
Pengolahan Air).
a). Mengetahui sistem kinerja para operator di kantor laboratorium IPA (Instalasi
Pengolahan Air).
b). Mengetahui cara kerja alat dan bahan kantor laboratorium IPA (Instalasi
Pengolahan Air).
c). Melakukan dan mengetahui cara pengukuran pH, *DV &KORU &Ɛ2) dalam air
sampel dan perbandingan air baku dengan alat jar test di kantor laboratorium
d). Melakukan dan mengetahui cara kerja dalam mengisi pembukuan di kantor
Mengisi
Tanggal Jumlah pembukuan
Hasil Keterangan
Pelaksanaan Pekerja kualitas air
(SOP)
Melakukan dan
mengetahui cara
13 Maret ± 4 Orang kerja dalam mengisi
1 Jam sekali pembukuan di
Praktik
30 April 2014
kantor laboratorium
IPA
6. Pembahasan
1). Pipet 100 ml fungsinya untuk mengambil bahan kimia seperti pengunaan
2). Jar Test fungsinya untuk mengukur perbandingan air baku ketika dalam
4). Tabung Ukur 10 ml fungsinya untuk menyimpan bahan kimia seperti pada
Gambar 4. Alat dan bahan pada Jar Test di Kantor Laboratorium Instalasi
Pengolahan Air (IPA).
6). Bromtimol Blue 6.5 sampai 8.5 fungsinya untuk mengetahui pH air
sampel.
7). Clour 0.2 sampai 2.0 mg/l fungsinya untuk warna air pada air bersih
Gambar 5. Alat dan Bahan pengukuran pH dan Gas Chlor &Ɛ2) di Kantor
Laboratorium Instalasi Pengolahan Air (IPA).
(Praktik Kerja Lapang) pada pengukuran pH dan Gas Chlor &Ɛ2) dan
yaitu:
Bromtimol Blue 6.5 sampai 8.5 di mana air sampel yang diambil melalui air
olah.
bahan kimia Clour 0.2 sampai 2.0. Apabila air sampel dari bangunan
reservoir berwarna kuning maka air tersebut bagus dan dapat di lihat hasil
32
ukuran warna pada diagram pengukuran Gas Chlor &Ɛ2) yang ada pada
3. Dalam perbandingan kualitas air baku di lakukan simulasi dengan alat jar
test dan alat lainnya yaitu Breaker Glass 1000 ml, Pipet 100 ml, dan bahan
kimia Tawas Cair 1% Na2(SO4)3 agar mengetahui kualitas air baku. Dalam
a). Pengisian air baku dengan 3 buah Breaker Glass 1000 ml dengan
banyak air baku yang di isi 1000 ml dalam setiap Breaker Glass.
e). Untuk melihat hasil perbandingan air baku dapat di lihat dengan kasat
mata, apabila lumpur air baku larut antar Breaker Glass 1,2 dan 3
air setiap jamnya sesuai Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
Tahun 2012 yaitu pegukuran dan mengisi pembukuan debit air 1 jam sekali.
b. Bangunan Kimia
1. Tujuan
pencampuran dan pembubuhan bahan kimia seperti tawas AL2 (SO4)3, Soda Abu
Na2HCO3, dan Gas Chlor &Ɛ2) yang menuju bagian bangunan pengolahan air
2. Dasar teori
dalam produksi pengolahan air ke bangunan splitter box, sedimentasi, dan bak
reservoir.
Alat yang digunakan yaitu Buku catatan, Bolpen, Kamera, Mixer, Lois
Gren, dan Control Panel untuk bahan kimia adalah Tawas AL2 (SO4)3, Soda Abu
4. Prosedur kerja
Jam Pemberian,
Tanggal Jumlah pencampuran, dan
Hasil Keterangan
pelaksanaan pekerja perbandingan
bahan kimia
melakukan dan
mengetahui
pemberian dan
20 Maret Jam 07.00 hingga
4 orang pencampuran Praktik
2014 selesai
perbandingan
bahan kimia di
bangunan kimia
6. Pembahasan
mengatasi kekeruhan air, penjernihan, dan membunuh bakteri pada air agar
kualitas air produksi baik dan dapat menjaga kualitas air ketika di distribusikan.
di lakukan oleh 4 orang yaitu 1 orang karyawan operator PBK (Pemberian Bahan
Kimia) dan 3 Orang mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapang) yang dilakukan pada
jam 07.00 hingga selesai. Adapun beberapa cara kerja dalam bangunan kimia
yaitu:
kimia dan di mana pada lantai ini terdapat 6 bak pengadukan dan
beberapa alat mesin seperti Mixer, Lois Gren dan Control Panel.
b). Melakukan pengangkutan bahan kimia pada Tawas AL2(SO4)3 dan Soda Abu
setiap karung yaitu 800 kg = 32 karung = 1 karung berat 25 kg dan air 3,5
3). Gas &KORU&Ɛ2) dalam pemberian dan pencampuran perbandingan dalam
setiap tabung yaitu 1 tabung berat 1.000 kg atau 1 ton dan pemberian
4). Pada air terdapat pada tangki air di bangunan kimia dengan kapasitas
tangki air 3,5 sampai 4 kubik liter air dan air tersebut berasal dari
bangunan resevoir.
f. Kemudian pada bak pengadukan air yang sudah tercampur bahan kimia
tersebut di alirkan melalui pipa menuju ke bangunan Splitter Box dan Kolam
Sedimen.
Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2012. Karena, para operator tersebut lebih
teliti dalam pemberian bahan kimia agar proses pencampuran berjalan optimal
Samarinda.
a. Bak IPAL
1. Tujuan
adalah untuk menyaring dan membersihkan sisa air limbah lumpur yang sudah
pengolahan IPA seperti bangunan sedimen dan filter (Rian Rifghy, 2003).
2. Dasar teori
Bak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) bagi perusahaan adalah bak
menampung sisa air limbah lumpur pembuangan kemudian diolah dan diproses
Alat yang digunakan yaitu Buku catatan, Bolpen, dan Kamera dan bahan
Limbah) .
37
4. Prosedur kerja
Seberang.
Hasil yang dicapai dari bak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
6. Pembahasan
menghasil limbah seperti air lumpur dan domestik yang berbahaya dan
Limbah) sangat baik mengatasi air limbah dalam proses penjernihan dan
yaitu:
a. Bak I IPAL kegunaannya untuk menampung air lumpur yang berasal dari
Gunung Lipan ± Samarinda Seberang masih sangat manual karena pada bak
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) masih perlu di perbaiki karena banyak
bangunan bak rusak dan perlu di lakukan perbaikan. Dalam pembuangan lumpur
38
Mahakam belum terjadi keluhan terhadap masyarakat dan pencemaran air pada
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kapasitas 200 l/det pada tahap operasi bangunan intake menetapkan Sungai
2) Pada tahap Pengolahan Air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ±
mana selalu melakukan pemberian bahan kimia secara teratur dan sesuai
3) Kondisi air didistribusikan oleh Intalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan
yakni tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Karena dalam
B. Saran
bagian Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada di Kota Samarinda agar
terhindar dari hal yang tidak diinginkan dan agar pencapaian kerja karyawan
optimal.
Edy Juniardi, 2012. Laporan Poses Pengolahan Air Bersih Pdam Gunung Lipan
Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Rian Rifghy, 2013. Intalasi Pengelohan Air Limbah (IPAL). Blogspot http://rian-
rifqhy.blogspot.com/2013/05/instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal.html.
Diakses pada tanggal 16 April 2014.
Gambar 11. Pemberian Larutan Tawas AL2(SO4)3 pada Bangunan Splitter Box
46
Gambar 27. Pengukuran pH dan *DV &KORU &Ɛ2) pada Air Sampel di Kantor
Laboratorium IPA.
Gambar 28. Pengukuran dan Perbandingan Air Baku pada Alat Jar Test
54
Gambar 33. Bangunan Utama Kantor Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung
Lipan Samarinda Seberang.