Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)

DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) PADA INSTALASI


PENGOLAHAN AIR (IPA) GUNUNG LIPAN - SAMARINDA
SEBERANG, KOTA SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh:

MUHAMMAD ALI
NIM. 110500135

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN


JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA


SAMARINDA
2014
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Hasil Praktik Kerja Lapang (PKL) Di


Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Pada
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan -
Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur.
Nama : Muhammad Ali
NIM : 110500135
Program Studi : Manajemen Lingkungan
Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing, Penguji I, Penguji II,

Martha E Siahaya, S.Hut., MP Rudi Djatmiko, S.Hut., MP Furqaan Hamsyani, S.Hut., M.Si
NIP.19721107 200312 2 001 NIP.19700915 199512 1 001 NIP.19790104 201012 1 002

Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan


Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Dadang Suprapto, MP


NIP. 19620101 198803 1 003

Lulus ujian pada tanggal: .........................


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh.

Segala puji bagi Allah SWT, karena hanya Dialah dzat yang pantas dipuji,

Rabb semesta alam, Dialah maha pencipta, maha melihat dan maha pemberi

rezeki. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada pimpinan Nabi

dan Rasul, Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat

bagi semesta alam. Atas ijin-Nya pula Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dapat

diselesaikan oleh Penulis.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-
tugas selama melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) Di Instalasi Pengolahan
Air (IPA) Gunung Lipan – Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimatan
Timur hingga tersusunnya laporan ini.
Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapang
(PKL) ini tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari beberapa pihak, untuk
itu dengan segala kerendahan hati dan sikap hormat kami ucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda.
2. Bapak Ir. H. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.
3. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Kepala Program Studi Manajemen
Lingkungan.
4. Ibu Martha E. Siahaya, S.Hut., MP Selaku Pembimbing Praktik Kerja
Lapang.
5. Bapak Budy Siswanto Plt Kasi (Kepala Seksi Pengolahan Air) Gunung Lipan
– Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
6. Bapak-bapak Operator Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang membimbing
kami selama Praktik Kerja Lapang (PKL) yang tidak bisa saya sebutkan satu
– persatu terima kasih atas ilmu yang diberikan.
7. Terimakasih kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana
yang memberikan tempat lokasi Praktik Kerja Lapang (PKL) Di Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan – Samarinda Seberang, Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
8. Bapak Rudi Djatmiko, S.Hut., MP Selaku penguji I.
9. Bapak Furqaan Hamsyani, S.Hut., M.Si Selaku penguji II.
10. Seluruh staf pengajar, instruktur dan teknisi Jurusan Manajemen Lingkungan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, penulis ucapkan terima kasih.
11. Keluarga tercinta, ibu untuk do’a dan kesabarannya serta kakak-kakakku
yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moril kepada Penulis.
12. Bapak dan Ibu warga Gunung Lipan Samarinda Seberang yang menerima
kami selama Praktik Kerja Lapang (PKL) dengan baik.
13. Rekan–rekan mahasiswa Program Studi Manajemen Lingkungan yang telah
banyak membantu dan memberikan semangat serta inspirasi bagi Penulis
hingga Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini selesai.
Demikian Laporan ini Penulis ajukan agar dapat bermanfat bagi para
pembaca dan rekan-rekan mahasiswa Manajemen Lingkungan Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda. Penulis menyadari masih banyak hal yang perlu
untuk disempurnakan dalam Laporan ini, maka diharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Muhammad Ali

Kampus Sungai Keledang, 19 Mei 2014.


iv

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... .. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... .. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. .. iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... .. v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... . vi

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Tujuan ................................................................................................. .. 3
C. Hasil Yang Diharapkan ...................................................................... .. 4

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN


A. Tinjauan Umum Perusahaan ............................................................. .. 5
B. Manajemen Perusahaan .................................................................... .. 7
C. Lokasi Dan Waktu Praktek Kerja Lapang (PKL) ................................ .. 8

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG


A. Tahap Operasi ................................................................................... .. 12
B. Tahap Pengolahan Air ...................................................................... .. 14
C. Tahap Pengukuran Kualitas Air ......................................................... .. 27
D. Tahap IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) ................................ .. 36

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ...................................................................................... .. 39
B. Saran ................................................................................................ .. 40

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman


1. Jadwal Kegitan Kerja Lapang di IPA …………………………………… 8
2. Hasil Praktik Kerja Lapang di IPA ………………………………………. 10
3. Hasil Praktik Kerja Mencatat Debit Air di Bangunan Intake …………. 13
4. Hasil Praktik Kerja Pembersihan Kolam Sedimen …………………… 18
5. Hasil Praktik Kerja Pembersihan Bak Filter ………………………….. 22
6. Hasil Praktik Kerja Perbaikan Bak Filter ……………………………… 22
7. Hasil Praktik Kerja dengan Alat Jar Test …………………………….. 29
8. Hasil Praktik Kerja Mengisi Pembukuan Kualitas Air ………………. 29
9. Hasil Praktik Kerja pada Bangunan Kimia …………………………… 34
vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Bagan Struktur Organisasi IPA Gunung Lipan Samarinda Seberang 7


2. Alat Pengukur Debit Air (Water Meter Digital) di Bangunan Intake 14
3. Alat Control Panel di Bangunan Filter ………………………………. 23
4. Alat dan Bahan pada Jar Test di Kantor Laboratorium IPA ……… 30
5. Alat dan Bahan Pengukuran pH di Kantor Laboratorium IPA ……. 31

Lampiran

6. Bangunan Intake ……………………………………………………….. 43


7. Pompa Intake …………………………………………………………… 43
8. Bak Penenang …………………………………………………………... 44
9. Bahan Kimia Tawas AL2(SO4)3 pada Bak Penenang ……………….. 44
10. Bangunan Splitter Box Pengadukan Cepat (Rapid Mixing) ……….. 45
11. Pemberian Larutan Tawas AL2(SO4)3 pada Bangunan Splitter Box 45
12. Bangunan Flokulator …………………………………………………… 46
13. Pengadukan Sedang (Medium Mixing) ……………………………… 46
14. Pengadukan Lambat (Slow Mixing) …………………………………. 46
15. Kolam Sedimen ……………………………………………………….. 47
15. Jaring Pengendap (Turb Seatler) dan Pipa Sisir ………………….. 47
16. Pembersihan Kolam Sedimen pada Penyemrotan (Turb Seatler) 48
17. Pengerukan Lumpur Kolam Sedimen pada Pipa Sisir ……………. 48
18. Bangunan Filter ………………………………………………………… 49
19. Bak Filter ……………………………………………………………….. 49
20. Pembersihan Bak Filter ………………………………………………. 50
21. Penyemprotan Filter …………………………………………………... 50
22. Perbaikan Bak Filter …………………………………………………… 51
23. Penyemenan Bak Filter ……………………………………………….. 51
25. Bangunan Bak Resevoir Kapasitas 3000 m 3 ………………………. 52
Lanjutan Daftar Gambar
26. Pompa Distribusi Pada Bangunan Resevoir ………………………… 52
27. Pengukuran pH dan Gas Chlor (Cℓ2) pada Air Sampel ……........... 53
28. Pengukuran dan perbandingan Air baku pada Alat Jar Test ……... 53
29. Bangunan Kimia ………………………………………………………... 54
30. Pemberian Bahan Kimia Tawas dan Soda Abu …………………….. 54
31. Pemberian Bahan Kimia Gas Chlor (Cℓ2) ke Bangunan Resevoir 55
32. Bangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) ……………….. 55
33. Bangunan Utama Kantor IPA Gunung Lipan – Samarinda Seberang 56
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu implementasi mahasiswa dalam rangka memanfaatkan ilmu

yang telah didapat di bangku kuliah adalah dengan langsung berinteraksi pada

perusahaan yang cukup berpengalaman dibidang yang sinergis dengan fakultas

yang dipilih. Dalam hal ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen

Lingkungan yang siap mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama

dibangku kuliah untuk mengadakan Praktik Kerja Lapang (PKL).

PKL adalah suatu mata kuliah wajib dalam perkuliahan yang dilakukan

mahasiswa pada suatu lokasi dalam dan jangka waktu tertentu. Kegiatan PKL ini

menuntut mahasiswa untuk dapat menerapkan teori-teori yang didapat di bangku

perkuliahan sekaligus menyerap pengetahuan dan pengalaman yang didapat

selama melakukan kegiatan ini.

Dalam merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut maka PKL

merupakan salah satu jawaban untuk melatih kemampuan mahasiswa

dilapangan. Pada pelaksanaan PKL mahasiswa diharapkan dapat menentukan

tempat dan lokasi PKL. Dalam mempraktekkan dan menimba ilmu serta mencari

pengalaman yang di dapat dibangku kuliah dan mengembangkan kemampuan di

lapangan agar menjadi tenaga ahli yang professional.

Dalam upaya untuk memanfaatkan sumberdaya air secara berkelanjutan

dengan tingkat mutu yang diinginkan maka, pengolahan air menjadi sangat

penting. Salah satu langka yang dilakukan dalam pengolahan ini adalah

pemantauan dan pengelolaan kualitas air di Instalasi Pengolahan Air (IPA)


2

Minum (PDAM) Gunung Lipan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi

Kalimantan Timur.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi mahasiswa Program Studi

Manajemen Lingkungan untuk belajar mengenai kualitas air agar dapat menilai

kelayakan suatu sumberdaya air dalam pemantauan dan pengelolaan kualitas air

di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada Intalasi Pengelolaan Air Minum

Gunung Lipan, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan

Timur (Juardi, 2012).

Air merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan kebutuhan

manusia. Keberadaan air di muka bumi ini sangat berlimpah, mulai dari mata air,

sungai, waduk, danau, laut, hingga samudra. Luas wilayah perairan lebih luas

dari pada luas wilayah daratan. Walaupun demikian tidak semua dapat

dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya

adalah kebutuhan air bersih dan air minum.

Pemanfaatan air sebagai air bersih dan air minum, tidak dapat dilakukan

secara langsung, akan tetapi membutuhkan proses pengolahan terlebih dahulu.

Pengolahan dilakukan agar air tersebut dapat memenuhi standard sebagai air

bersih maupun air minum. Faktor kualitas air baku sangat menentukan efesiensi

pengolahan. Faktor-faktor kualitas air baku sangat menetukan warna, kekeruhan,

pH, kandungan logam, kandungan zat-zat kimia, dan lain-lainnya. Untuk

melakukan proses pengolahan tersebut dibutuhkan suatu intalasi yang sesuai

dengan kuantitas dan kualitas yang diinginkan (Afrike, 2011).

Air merupakan senyawa kimia yang berbentuk cair, sehingga sangat

fleksibel digunakan oleh makhluk hidup sebagai media transportasi makanan

didalam tubuhnya. Fungsi air sebagai kehidupan tidak pernah dapat digantikan
3

oleh senyawa lain. Badan manusia terdiri dari sekitar 65% air, kehilangan cukup

banyak air dari badan akan mengakibatkan banyak masalah yang mungkin dapat

menyebabkan kematian. Air ini digunakan manusia selain untuk air minum juga

untuk kebutuhan sehari-hari lainnya seperti mandi, cuci dan juga digunakan

untuk pertanian, perikanan, perindustrian, dan lain-lain.

Persediaan air bersih untuk kebutuhan manusia harus memenuhi empat

konsep dasar dari segi kuantitas, kualitas, kontinuitas dan ekonomis. Dari segi

kuantitas: air harus lebih memenuhi kebutuhan manusia, dari segi kualitas: harus

memenuhi persyaratan kesehatan utama air minum, dari segi kontinuitas: air

tersebut harus ada berputar pada siklusnya dan tidak pernah hilang, dari segi

ekonomis: harga jual air tersebut harus dapat terangkau oleh segala kalangan

masyarakat mengigat air sangat dibutuhkan oleh semua golongan tanpa kecuali

(Afrike, 2011).

Untuk menyatakan bahwa air memenuhi persyaratan atau tidak harus

dapat memiliki standar kualitas air minum terdapat berberapa parameter-

parameter penting yang berkaitan dengan kualitasnya yaitu adalah dengan

mengacu pada standar parameter wajib dan adapun standar parameter

tambahan uyang tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 429/MENKES/PER/IV/2010 tentang syarat kualitas air minum

(Anonim. 2010).

B. Tujuan

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan bertujuan untuk:

1. Mahasiswa dapat memahami cara proses tahap awal operasi pengolahan di

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang.


4

2. Mahasiswa dapat memahami cara proses tahap pengolahan air di Instalasi

Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang.

3. Mahasiswa dapat memahami cara proses tahap pengukuran kualitas air di

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang.

4. Mahasiswa dapat memahami cara proses tahap IPAL (Instalasi Pengolahan

Air Limbah) sebelum di buang ke lingkungan.

5. Membandingkan antara teori yang diberikan selama ini di Kampus Politeknik

Pertanian Negeri Samarinda dengan hasil PKL.

C. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari praktek kerja lapang ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami cara proses tahap awal

operasi pengolahan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ±

Samarinda Seberang.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara proses tahap

pengolahan air di Intalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda

Seberang.

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara proses tahap pengukuran

kualitas air di Instalasi Pangolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda

Seberang.

4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara proses tahap IPAL

(instalasi Pengolahan Air Limbah) sebelum di buang ke lingkungan.

5. Mahasiswa lebih mendalami teori dan praktek yang diterima di Kampus

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dengan hasil PKL.


5

BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

Pada tahun 1932, Pemerintah Belanda membangun satu sistem

pengolahan air minum dan satu intake dengan kapasitas 10 I/det. Berdasarkan

Peraturan Daerah Kotamadya Samarinda No. 13 Tahun 1974 tentang Pendirian

Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Kotamadya Tingkat II Samarinda pada

tanggal 13 April 1974, dengan pinjaman dari IBRD (Bank Dunia) sebesar ± Rp. 3

Milyar untuk melaksanakan Proyek Air Minum Samarinda Phase I Tahap I

dengan membuat 2 buah instalasi air minum yaitu (IPA) Intalasi Pengelolaan Air

Cendana kapasitas 160 I/det dan IPA Samarinda Seberang 40 I/det, sehingga

total kapasitas menjadi 200 I/det (Anonim. 2010).

Perusahaan Air Minum Kota Samarinda adalah suatu Badan Usaha

Pemerintah Daerah dibidang pelayanan jasa, pelayanan air minum yang

memenuhi syarat, Kota Samarinda sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Timur

dengan luas 71.800 Ha (Hektar), dengan jumlah penduduk pada tahun 2014

sebesar 817.154 jiwa dengan laju pertumbuhan 5 - 7% per tahun (Anonim.

2014).

Melihat laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, kita juga

menyadari bahwa PDAM Kota Samarinda harus terus berusaha meningkatkan

pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal melalui

penambahan kapasitas produksi dengan membangun Instalasi Pengelolaan Air

dan perluasan jaringan distribusi, yang sumber dana pengembangan tersebut

diharapkan diperoleh dari tertibnya warga masyarakat (Pelangganan) membayar


6

rekening penagihan pemakaian air bersih secara teratur dan bantuan dari pihak

Pemerintah Daerah maupun Lembaga terkait lainnya.

Letak geografis kota samarinda adalah 718,00 km, terletak antara 1170

¶´%XMXU7LPXUGDQ0 ´%ujur Timur serta diantara 000 ¶´/LQWDQJ

Selatan dan 000 ¶´/LQWDQJ6HODWDQGDQWRSRJUDILVEHUEXNLW daratan

dan bergelombang 28,08%, lembah/sungai/rawa/patahan dan lain-lain 30,80%

(Anonim. 2008).

a. Visi PDAM Kota Samarinda

Menjadikan PDAM sebagai sarana pelayanan umum yang memberikan

pelayanan kepada masyarakat kota samarinda dan merupakan perusahaan yang

pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya.

b. Misi PDAM Kota Samarinda

1. Menyediakan air bersih yang sesuai standard persyaratan air minum,

kontinuitas 24 jam, bertekanan cukup, menjangkau pelangganan hinggga

85% serta menurunkan tingkat kehilangan air hingga 25%.

2. Menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat secara

berkesinambungan.

3. Memberikan pelayanan air minum dengan tarip yang terjangkau.

4. Penangulangan permasalahan dan keluhan pelanggan secepat mungkin.

5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar mampu berinovasi

secara profesional.
7

B. Manajemen Perusahaan

Jumlah karyawan pada di Instalasi Pengolahan Air (IPA) terdiri Kasih

Kepala Seksi IPA (Instalasi Pengolahan Air) yaitu 1 orang karyawan, Operator

Intake yaitu 4 orang karyawan, Operator IPA (Intalasi pengolahan Air) yaitu 4

orang karyawan, Operator Laboratorium yaitu 4 orang karyawan, dan Operator

PBK (Pemberian Bahan Kimia) yaitu 1 orang karyawan dan Keamanan (Security)

yaitu 4 orang karyawan.

SEKSI PENGOLAHAN

OPERATOR OPERATOR OPERATOR OPERATOR


INTAKE LABORATORIUM IPA PBK

KEAMANAN
(SECURITY)

Gambar 1. Stuktur Organisasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ±


Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
8

C. Lokasi dan Waktu PKL

Kegiatan PKL dilaksanakan di Intalasi Pengolahan Air lebih tepatnya

berada di Gunung Lipan, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda,

Kalimantan Timur, yang terhitung sejak 1 Maret hingga 30 April 2014.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di IPA


Tanggal
No Jenis Kegiatan Keterangan Lokasi
Pelaksanaan
Mempelajari Dokumen SOP di 01 ± 08 Maret
Teori Kantor IPA
Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2014
A. Tahap Operasi
a. Bangunan Intake
Survei unit alat bangunan
14 Maret 2014 Bangunan
1. intake dan kinerja mesin Teori
Intake
intake
Mencatat pembukuan debit
2. 16 Maret 2014 Praktik Kantor IPA
air di kantor IPA
B. Tahap Pengolahan Air
a. Bak Penenang
1. Berdiskusi tentang bak 10 ± 11 Maret Teori Areal Sekitar
penenang 2014 IPA
b. Bangunan Splitter Box dan Flokulator
Berdiskusi tentang
10 ± 11 Maret Areal Sekitar
1. bangunan splitter box dan Teori
2014 IPA
flokulator
c. Kolam Sedimen
Melakukan pembersihan
1. 15 Maret 2014 Praktik Kolam Sedimen
kolam sedimen
d. Bangunan Filter
Melakukan pembersihan
1. 26 Maret 2014 Praktik Bak Filter
bak filter

Melakukan perbaikan bak


2. 08 April 2014 Praktik Bak Filter
filter
e. Bangunan Bak Resevoir
Berdiskusi tentang bak 10 ± 11 Maret Areal Sekitar
1. Teori
resevoir 2014 IPA
C. Tahap Pengukuran Kualitas Air
a. Kantor Laboratorium
Kantor
Kinerja Kantor Laboratorium
1. 12 Maret 2014 Teori Laboratorium
IPA
IPA
Kantor
Kinerja alat dan bahan
2. 13 Maret 2014 Teori Laboratorium
Kantor Laboratorium IPA
IPA
9

Lanjutan Tabel 1.
Melakukan pengukuran pH,
Gas Chlor &Ɛ2) dan
13 Maret ± 30 Kantor
3. perbandingan air baku Praktik
April 2014 Laboratorium IPA
pada alat jar test di kantor
laboratorium IPA
Mengisi pembukuan
13 Maret ± 30 Kantor
4. kualitas air di Kantor Praktik
April 2014 Laboratorium IPA
laboratorium IPA
b. Bangunan Kimia
Pemberian bahan kimia
Teori dan
1. pada IPA di bangunan 20 Maret 2014 Bangunan Kimia
Praktik
kimia
D. Tahap IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
a. Bak IPAL
Berdiskusi tentang bak 10 ± 11 Maret
1. Teori Areal Sekitar IPA
IPAL 2014
BAB III
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

Hasil praktik kerja lapang (PKL) yang dilaksanakan di Instalasi

Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan Samarinda Seberang selama 2 bulan pada

tanggal 1 Maret hingga 30 April 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Hasil Praktek Kerja Lapang di IPA


Jenis Tanggal Hasil Yang
No Keterangan Lokasi
Kegiatan Pelaksanan Dicapai
Mempelajari
1 ± 8 Maret Mengetahui isi Teori
dokumen SOP di Kantor IPA
2014 dokumen di IPA
IPA
A. Tahap Operasi
a. Bangunan Intake
Survei
Mengetahui isi unit
bangunan unit 14 Maret Bangunan
1. alat bangunan
alat intake dan 2014 Teori Intake
intake dan cara
kinerja mesin
kerja mesin intake
intake
Melakukan dan
Mencatat mengetahui cara
2. pembukuan 16 Maret kerja dalam Praktik
Kantor IPA
debit air di 2014 mengisi
kantor IPA pembukuan debit
air di kantor IPA
B. Tahap Pengolahan Air
a. Bak Penenang
Mengetahui
Berdiskusi
1. 10 ± 11 kapasitas dan Teori Areal Sekitar
tentang bak
Maret 2014 mengetahui fungsi IPA
penenang
bak penenang
b. Bangunan Splitter Box dan Flokulator
Berdiskusi Mengetahui fungsi
tentang dan pengadukan
1. 10 ± 11 Teori Areal Sekitar
bangunan bahan kimia
Maret 2014 IPA
splitter box bangunan splitter
dan flokulator box dan flokulator
c. Kolam Sedimen
Melakukan dan
Melakukan
1. 15 Maret mengetahui cara Kolam
pembersihan Praktik
2014 kerja pembersihan Sedimen
kolam sedimen
kolam sedimen
d. Bangunan Filter
Melakukan dan
Melakukan
1. 26 Maret mengetahui cara Praktik
pembersihan Bak Filter
2014 pembersihan bak
bak filter
filter
11

Lanjutan Tabel 2.
Melakukan dan
Melakukan
2. mengetahui cara Praktik
perbaikan bak 8 April 2014 Bak Filter
kerja dalam
filter
perbaikan bak filter
e. Bangunan Bak Resevoir
Berdiskusi Mengetahui kinerja
1. 10 ± 11 Teori Areal Sekitar
tentang bak bak reservoir pada
Maret 2014 IPA
resevoir pompa distribusi
C. Tahap Pengukuran Kualitas Air
a. Kantor Laboratorium
Mengetahui sistem
Kinerja Kantor Kantor
1. 12 Maret kinerja para Teori
Laboratorium Laboratoriu
2014 operator di kantor
IPA m IPA
laboratorium IPA
Kinerja alat
Mengetahui cara
dan bahan Kantor
2. 13 Maret kerja alat dan
Kantor Teori Laboratoriu
2014 bahan Kantor
Laboratorium m IPA
Laboratorium IPA
IPA
Melakukan Melakukan dan
pengukuran mengetahui cara
pH, Gas Chlor pengukuran pH,
&Ɛ2) dan 13 Maret ±
Gas Chlor &Ɛ2)
Kantor
3. perbandingan dalam air sampel
30 April Praktik Laboratoriu
air baku dan perbandingan
2014 m IPA
dengan alat jar air baku dengan
test di kantor alat jar test di
laboratorium kantor laboratorium
IPA IPA
Melakukan dan
Mengisi mengetahui cara
pembukuan 13 Maret ± kerja dalam Kantor
4. Praktik
kualitas air di 30 April mengisi Laboratoriu
laboratorium 2014 pembukuan di m IPA
IPA kantor laboratorium
IPA
b. Bangunan Kimia
Melakukan dan
Pemberian mengetahui
bahan kimia pemberian bahan
1. 20 Maret Teori dan Bangunan
pada IPA di kimia dan
2014 Praktik Kimia
bangunan perbandingan
kimia bahan kimia pada
IPA
D. Tahap IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
a. Bak IPAL
Berdiskusi Mengetahui proses
10 ± 11 Teori Areal Sekitar
1. tentang bak pengolahan bak
Maret 2014 IPA
IPAL IPAL
12

A. Tahap Operasi

a. Bangunan Intake

1. Tujuan

Tujuan bangunan intake di Perusahaan Instalasi Pengolahan Air (IPA)

yaitu untuk mengambil air Sungai Mahakam dan menyaring sampah dan limbah

melalui pompa intake dan mendistribusikan ke bangunan pengolahan.

2. Dasar teori

Bangunan intake merupakan bangunan yang sangat penting bagi

Perusahaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dimana intake salah satu bangunan

utama pengambilan air sungai (Afrike, 2011).

3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu Kamera, Kontrol Panel, Water Meter, Alat Tulis

Kerja (ATK) untuk mencatat hasil debit dalam pemantauan perhitungan debit air

dan bahan yang di gunakan pemantauan air Sungai Mahakam.

4. Prosedur kerja

a. Survei bangunan intake untuk mengetahui unit alat pada bangunan intake.

b. Mendiskusikan ke pembimbing lapang bagaimana cara kerja mesin intake

dalam pengambilan air Sungai Mahakam.

c. Mencatat pembukuan debit air intake di Kantor Instalasi Pengolahan Air

(IPA).

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari bangunan intake adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui isi unit alat apa saja pada bangunan intake.

b. Mempelajari dan mengetahui cara kerja mesin intake dalam pemgambilan

air Sungai Mahakam.


13

c. Mencatat hasil debit air yang ada pada alat Water Meter dapat di lihat

pada table berikut.

Tabel 3. Hasil Praktek Kerja Mencatat Debit Air Bangunan Intake di Kantor
IPA.

Pemantauan
dan
Tanggal Jumlah
mencatat Hasil Keterangan
Pelaksanaan pekerja
debit air
(SOP)
Melakukan dan
mengetahui cara
16 Maret kerja dalam
1 Orang 1 jam sekali Praktik
2014 mencatat
pembukuan debit
air

6. Pembahasan

Berikut hasil pembahasan pada bangunan intake adalah alat yang ada

pada bangunan intake dan fungsi cara kerja alat bangunan intake yaitu:

a. Control Panel berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin pompa

pada bangunan intake.

b. Pompa Intake berfungsi untuk mengambil air Sungai Mahakam dengan cara

penyedotan dalam dasar air dan memiliki saringan agar kotoran dan sampah

tidak masuk pada pompa intake.

c. Water Meter Digital berfungsi untuk mengetahui debit air secara otomatis.
14

Gambar 2. Alat Pengukur Debit Air (Water Meter Digital) di Bangunan Intake.

Untuk pengisian pembukuan debit air di Kantor Instalasi Pengolahan Air

(IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang di lakukan pemantauan melalui alat

Water Meter dan mencatat hasil debit kemudian mengisi pembukuan debit air

setiap jamnya sesuai Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) yang di

tetapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Tahun

2012 yaitu pemantauan dan mengisi pembukuan debit air 1 jam sekali. Dan

dalam perhitungan pengisian buku debit air keseluruhan di lakukan para operator

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang, Kota

Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

B. Tahap Pengolahan Air

a. Bak Penenang

1. Tujuan

Tujuan bak penenang yaitu untuk menstabilkan tinggi muka air baku yang

dialirkan melalui sistem perpipaan intake. Unit ini juga menampung dan mengatur

air baku, sehingga jumlah air baku yang akan diproses pada instalasi pengolahan

air minum bisa dilaksanakan dengan mudah dan akurat (Afrike, 2011).
15

2. Dasar teori

Bak penenang bagi perusahaan merupakan bak air baku yang air baku

yang di distribusi dari bangunan intake, untuk menenangkan air baku yang

diambil dari Sungai Mahakam yang kapasitas bak 1.000 m3.

3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu Buku catatan, Bolpen, Kamera dan bahan yang

digunakan bahan kimia Tawas Al2 (SO4)3 jika perlu apabila air baku pH menurun

dan bahan kimia tersebut berfungsi untuk menaikkan pH air.

4. Prosedur kerja

Berdiskusi dengan pembimbing lapangan tentang bak penenang.

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari bak penenang untuk mengetahui kapasitas bak

penenang dan mengetahui fungsi dari bak tersebut.

6. Pembahasan

Bangunan bak penenang merupakan bak penenang air baku yang

berasal dari air Sungai Mahakam dengan kapasitas 1.000 m 3 yang ada pada

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan Samarinda Seberang.

Untuk fungsi dari bak penenang Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung

Lipan Samarinda Seberang tersebut untuk menampung air baku dari air Sungai

Mahakam di mana air permukaan bak penenang yang di gunakan kemudian di

alirkan ke bangunan pengolahan lainnya.

b. Bangunan Splitter Box dan Flokulator

1. Tujuan

Tujuan dari bangunan splitter box adalah untuk pengadukan cepat air

baku pada pembubuhan awal penambahan bahan kimia Tawas Al2 (SO4)3 dan
16

bangunan flokulator adalah untuk pengadukan sedang dan lambat dalam proses

pengadukan air baku sebelum ke kolam sedimen.

2. Dasar teori

Bangunan splitter box adalah pengadukan cepat (Rapid Mixing) dan

sedangkan pengadukan sedang (Medium Mixing) dan pengadukan lambat (Slow

Mixing) dalam pembubuhan pemberian bahan kimia Tawas Al2 (SO4)3 dalam

instalasi pengolahan air (Anonim. 2012).

3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan Buku catatan, Bolpen, Kamera dan bahan yang di

gunakan dalam bangunan splitter box dan flokulator adalah Tawas Al2 (SO4)3.

4. Prosedur kerja

Berdiskusi dengan pembimbing lapangan tentang bangunan splitter box

dan flokulator.

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari bangunan splitter box dan flokulator adalah dapat

mengetahui fungsi dalam bangunan dalam pemberian dan pengadukan bahan

kimia yaitu Tawas Al2 (SO4)3.

6. Pembahasan

Berikut hasil pembahasan dari bangunan splitter box dan flokulator yaitu:

a. Bangunan splitter box berfungsi sebagai bangunan pengadukan cepat

yang di sebut Rapid Mixing dan kemudian di injeksikan dengan

pemberian larutan bahan kimia penjernihan air yaitu Tawas Al2(SO4)3

agar tercampur secara sempurna dan merata.

b. Bangunan flokulator berfungsi sebagai bangunan pengadukan sedang

yaitu di sebut Medium Mixing dan pengadukan lambat yaitu Slow Mixing
17

yang sudah di berikan bahan kimia Tawas AL2 (SO4)3 dari bangunan

splitter box. Untuk bangunan flokulator memiliki 6 step pengadukan yaitu:

1. Pengadukan Step 2, Step 4 dan Step 6 adalah pengadukan sedang

yaitu Medium Mixing.

2. Pengadukan Step 1, Step 3 dan Step 6 adalah pengadukan lambat

yaitu Slow Mixing.

c. Kolam Sedimen

1. Tujuan

Tujuan kolam sedimen adalah untuk proses pengendapan air baku

seperti lumpur dan pasir mapun kotoran lainnya, air baku agar lumpur yang

terendap dapat terpisah dengan sempurna sehingga air yang dihasilkan menjadi

jernih sehingga terjadi proses penjernihan.

2. Dasar teori

Kolam sedimen berfungsi sebagai bangunan untuk pengendapan lumpur

dan pasir maupun kotoran lainnya yang bangunannya terdiri dari jaring

pengendap (Turb Seatler), pipa sisir dan dalam lumpur terendap langsung

terbuang pada sistem pembuangan lumpur yang terbuang secara manual yakni 2

jam sekali (Anonim. 2012).

3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan Buku catatan, Bolpen, Kamera dan Sekop kecil dan

selang pompa saat pembersihan sedimen dan bahan yang digunakan dalam

kolam sedimen adalah Soda Abu Na2HCO3 untuk menaikkan pH air.


18

4. Prosedur kerja

a. Melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan tentang kolam sedimen.

b. Melakukan pembersihan kolam sedimen pada tanggal 15 Maret 2014 di

kolam sedimen.

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari kolam sedimen adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengetahui dan mempelajari fungsi dari kegunaan kolam sedimen.

b. Melakukan dan mengetahui cara kerja pembersihan kolam sedimen pada

tanggal 15 Maret 2014 dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Hasil Praktik Kerja Pembersihan Kolam Sedimen


Kapasitas
Tanggal Jumlah Keterangan
kolam Hasil
pelaksanaan pekerja
sedimen
Melakukan dan
15 Maret 7 orang 200 l/det mengetahui cara Praktik
2014 kerja pembersihan
kolam sedimen

6. Pembahasan

Dari hasil yang dicapai dapat di dapatkan pembahasan sebagai berikut:

a). Kolam sedimen merupakan kolam yang terdapat di mana pada kolam

tersebut ada jaring pengendap (Turb Seatler), pipa sisir dan bahan kimia

Soda Abu Na2HCO3 dan ada 10 titik pembuangan lumpur. Kegunaan dari

yang ada pada kolam sedimen yaitu:

1. Jaring pengendap (Turb Seatler) berfungsi untuk mengendapkan

lumpur sehingga terjadi proses penjernihan air.

2. Pipa Sisir berfungsi sebagai untuk menyaring air permukaan pada

kolam sedimen kemudian menuju ke bangunan filter.


19

3. Bahan Kimia Soda Abu Na2HCO3 berfungsi untuk menaikkan pH air

karena dalam pengendapan lumpur yang ada di kolam sedimen

terendap sehingga terjadi proses penjernihan air sehingga terjadi

penurunan pH air.

4. Untuk pembuangan lumpur memiliki 10 titik pembuangan lumpur di

mana terdapat pada sisi-sisi kolam sedimen yang pada pembuangan

secara manual yaitu menurut Dokumen Standar Operasional Prosedur

(SOP) di tetapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda, Provinsi

Kalimantan Timur tahun 2012 yaitu pembuangan lumpur di lakukan 2

jam sekali.

b). Untuk melakukan dan mengetahui cara kerja pembersihan kolam sedimen

di lakukan dengan 7 orang yang terdiri dari 4 orang anak mahasiswa PKL

(Praktik Kerja Lapang) dan 3 orang karyawan operator Instalasi

Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas kolam sedimen 200 l/det, cara

kerja memiliki beberapa tahap yaitu:

1). Melakukan penyiapan alat untuk membersihkan kolam sedimen yaitu

sekop kecil dan selang pompa.

2). Melakukan pematian mesin pompa intake dan pompa pemberian

bahan kimia pada bangunan kimia yang dikerjakan para operator.

3). Menutup jalur pompa pada bak penenang ke bangunan splitter box

dan menutup jalur pompa pada kolam sedimen ke bangunan filter.

4). Kemudian pembukaan jalur pembuangan lumpur menuju bangunan

IPAL (Instalasi Pengoalahan Air Limbah) sehingga lumpur yang

terendap terbuang.
20

5). Pada kolam sedimen terjadi pengurasan air akibat pematian pompa

dan penutupan jalur pompa.

6). Kemudian melakukan penyemprotan jaring pengendap (Turb Seatler)

menggunakan selang pompa yang airnya berasal dari bangunan

reservoir.

Karena, bangunan reservoir terdapat pompa servis yaitu 50 l/det

kegunaannya untuk kebutuhan Instalasi Pengolahan Air (IPA) saat pembersihan

bangunan dan pencampuran bahan kimia pada seluruh bangunan Instalasi

Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang.

7). Melakukan penggerukan pada pipa sisir menggunakan sekop kecil

agar lumpur yang masih menempel terangkat.

8). Kemudian melakukan penyemprotan menyeluruh kolam sedimen agar

tidak ada lumpur yang masih terendap dan menempel.

9). Kemudian melakukan pembukaan jalur pompa kembali dan penyalaan

mesin pompa, sehingga proses pengolahan air berjalan seperti biasa.

10). Dalam pembersihan kolam sedimen di lakukan pembersihan kolam

yaitu 3 sampai 4 bulan sekali yang di tetapkan menurut Dokumen

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemerintah Kota Samarinda

pada tahun 2012.

d. Bangunan Filter

1. Tujuan

Tujuan bangunan filter adalah untuk melakukan penyaringan penjernihan

air secara optimal yang menggunakan Pasir Silica agar tidak adanya kotoran

atau lumpur yang mengendap sebelum didistribusikan ke bangunan reservoir.


21

2. Dasar teori

Bangunan filter merupakan bangunan yang berfungsi untuk penjernihan

air dan proses pergantian air dalam proses pembuangan air yang mengunakan

Pasir Silica untuk penjernihan air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan

Samarinda Seberang (Anonim. 2012).

3. Alat dan bahan

a). Alat yang digunakan pada bangunan filter adalah Buku catatan, Bolpen,

Kamera, Kontrol Panel. Untuk Cangkul digunakan perbaikan filter dan

Selang Pompa saat pembersihan bak filter.

b). Bahan yang digunakan Semen saat terjadi jebol bak filter untuk

penjernihan digunakan Pasir Silica untuk penjernihan air di bak filter.

4. Prosedur kerja

a. Melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan tentang bangunan filter.

b. Melakukan pembersihan bak filter pada tanggal 26 Maret 2014 dan

perbaikan bak filter pada tanggal 8 Aril 2014.

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengetahui fungsi kegunaan tombol kinerja alat pada bangunan

filter seperti alat Control Panel.

b. Melakukan dan mengetahui cara kerja pembersihan bak filter dan cara

kerja dalam perbaikan bak filter dapat di lihat paa tabel berikut.
22

Tabel 5. Hasil Praktik Kerja Pembersihan Bak Filter

Bak filter
Tanggal Jumlah Jumlah
yang di Hasil Keterangan
Pelaksanaan Pekerja bak filter
bersihkan
Melakukan
dan
26 Maret 6 bak Nomor 6, mengetahui
5 orang Praktik
2014 filter 5, dan 4 cara kerja
pembersihan
bak filter

Tabel 6. Hasil Praktik Kerja Perbaikan Bak Filter


Bak filter
Tanggal Jumlah Jumlah
yang di Hasil Keterangan
Pelaksanaan Pekerja bak filter
perbaiki
Melakukan
dan
mengetahui
6 bak
8 April 2014 5 orang Nomor 3 cara kerja Praktik
filter
dalam
perbaikan
bak filter

6. Pembahasan

Filter berfungsi sebagai tempat proses penyaringan butir-butir yang tidak

ikut terendap pada bak sedimen dan berfungsi sebagai penyaring

mikroorganisme atau bakteri yang ikut larut dalam air. Bangunan filter biasanya

menggunakan Pasir Silica yang berwarna hitam setebal 3 ± 5 ml (mili meter) dan

pasir ini digunakan karena lebih berat dan lebih menempel pada bak flok-floknya.

Adapun fungsi kegunaan tombol kinerja alat pada Contol Panel yaitu

warna merah untuk menyalakan (ON) dan warna hijau untuk mematikan (OFF)

dan juga memiliki beberapa fungsi:


23

a. Tombol 1 (Satu): kegunaannya untuk membuka jalur kolam sedimen menuju

bak filter.

b. Tombol 2 (Dua): kegunaannya untuk menutup jalur kolam sedimen menuju

bak filter.

c. Tombol 3 (Tiga): kegunaannya untuk membuang lumpur saat pembersihan

bak filter.

d. Tombol 4 (Empat): kegunaannya untuk mengoperasikan Mesin Blower yang

air muncul pada alat Nozle sehingga terjadi proses pecampuran air dengan

Pasir Silica sehingga terjadi proses penjernihan air.

e. Tombol 5 (Lima): kegunaannya untuk mengalirkan air bersih pembersihan bak

filter dan jalur ke bangunan reservoir.

Gambar 3. Alat Kontrol Panel di Bangunan Filter.

Dalam melakukan dan mengetahui pembersihan bak filter dilakukan 5

orang yaitu 1 orang karyawan operator Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan 4

mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapang) cara kerja memiliki beberapa tahap yaitu:
24

1. Menutup jalur pompa pada bangunan sedimen ke bak filter pada alat Control

Panel di bangunan filter yang mengerjakan para operator.

2. Membuka pompa jalur pembuangan lumpur sehingga air kotor pada bak filter

terbuang menuju bangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sehingga

terjadi pengurasan bak filter.

3. Melakukan penyemprotan bak filter secara menyeluruh dengan memakai

selang pompa agar lumpur-lumpur atau kotoran tidak menempel lagi pada

sekeliling bak filter.

4. Setelah selesai kemudian membuka jalur pompa dan menutup jalur

pembuangan lumpur dan melakukan proses kembali penjernihan air pada

bak filter seperti semula.

5. Untuk pembersihan bak filter tidak bisa di tentukan dalam pembersihannya

Karena, tergantung dari kondisi bak filter apabila kotor baru dilakukan

pembersihan bak filter.

6. Dalam pengurasan dan proses pencampuran penjernihan air mengunakan

Pasir Silica dalam penjernihannya di lakukan 3 hari sekali menurut Dokumen

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemerintah Kota Samarinda pada

tahun 2012.

Untuk melakukan dan mengetahui cara dalam perbaikan bak filter

dilakukan 5 orang yaitu 2 orang karyawan operator Instalasi Pengolahan Air

(IPA) dan 3 mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapang) dan dapat diketahui apabila

bak filter tidak terjadi pengurasan dan Pasir Silica yang di campurkan tidak naik

di permukaan maka pada dasar pada bak filter tersebut jebol atau berlubang.
25

Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dengan beberapa tahap kerja yaitu:

a). Melakukan penyiapan alat dan bahan seperti cangkul dan semen.

b). Menutup jalur pompa pada bangunan sedimen ke bak filter pada alat Control

Panel di bangunan filter yang mengerjakan para operator.

c). Membuka pompa jalur pembuangan lumpur sehingga air kotor pada bak filter

terbuang menuju bangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sehingga

terjadi pengurasan bak filter.

d). Kemudian menggali Pasir Silica tersebut dengan alat cangkul dan

memasukkan ke karung, untuk pencangkulan dilakukan sampai ke dasar

bak filter.

e). Menutupi lubang atau retakan bak filter yang jebol dengan semen yang

sudah tercampur air kemudian menutupi lubang atau retakan pada bak filter.

f). Untuk kembali proses penjernihan air semula pada bak filter yang jebol akibat

terjadi keretakan dan lubang pada bak filter di lakukan pengecekan pada

bahan apabila bahan keras dan menyatuh seperti semula maka bak filter siap

melakukan proses penjernihan air seperti semula.

e. Bangunan Bak Resevoir

1. Tujuan

Tujuan bangunan bak reservoir untuk menampung air bersih yang telah

di melalui proses pengolahan air dan sebagai penyimpan air bersih yang siap

didistribusikan kemasyarakat, dan Kapasitas bangunan reservoir adalah 3000

m3.
26

2. Dasar teori

Bangunan bak reservoir berfungsi bangunan penampung air bersih,

dimana air diberi waktu kesempatan untuk saling beroksidasi (pencampuran)

dengan larutan Gas Chlor (CƐ2) aktif sehingga air tersebut terbebas dari bakteri

atau kuman (Juniardi, 2012).

3. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah Buku catatan, Bolpen, Kamera

dan untuk bahan Gas Chlor (&Ɛ2) aktif saat pemberian bahan kimia dari

bangunan kimia kegunaannya untuk membunuh bakteri dan kuman.

4. Prosedur kerja

Berdiskusi dengan pembimbing lapangan tentang bak resevoir.

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dapat mengetahui kinerja bangunan bak reservoir

pada pompa distribusi yang siap di distribusikan ke masyarakat di Samarinda,

Provinsi Kalimantan Timur.

6. Pembahasan

Bak reservoir merupakan bak penampung air bersih dari Intalasi

Pengolahan Air Gunung Lipan ± Samarinda Seberang yang kapasitas bak

tersebut yaitu 3000 m 3. Dimana untuk meningkatkan distribusi air bersih serta

pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat maupun kota yang ada

disekitar Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Adapaun dari kegunaan pada pompa distribusi yang ada pada bangunan

bak reservoir yang memiliki 8 (Delapan) pompa Instalasi Pengolahan Air (IPA)

Gunung Lipan ± Samarinda Seberang yaitu:


27

a. Pompa 1 dan 2 berfungsi untuk pompa servis yaitu untuk kegunaan pada

pembersihan bak filter, untuk pemakaian dalam instalasi, untuk

penyemprotan bangunan di Ipa (Instalasi Pengolahan Air) dan pengadukan

bahan kimia di mana kapasitas dari pompa 1 dan 2 adalah 50 l/det.

b. Pompa 3, 4 dan 5 berfungsi untuk mendistribusikan ke masyarakat

Samarinda yang kapasitasnya adalah 40 l/det.

c. Dan juga pompa 6, 7 dan 8 berfungsi untuk mendistribusikn ke masyarakat

Samarinda dengan kapasitasnya adalah 120 l/det.

C. Tahap Pengukuran Kualitas Air

a. Kantor Laboratorium

1. Tujuan

Tujuan dari kantor laboratorium untuk mengukur kualitas air pada air baku

(bak penenang), sedimen, filter dan reservoir dalam pengukuran pH, Kekeruhan

(NTU), dan Gas Chlor &Ɛ2) serta dalam pengukuran air dengan Jar Test

(Zoellucy, 2012).

2. Dasar teori

Kantor laboratorium bagi perusahaan merupakan tempat dimana

mengetahui kualitas air dalam pemberian bahan kimia dan kualitas air dalam

pengolahan produksi agar dalam pengolahannya dapat menjadi produksi air

bersih.

3. Alat dan bahan

a). Alat yang ada di kantor laboratorium untuk mengukur kualitas air adalah

alat yaitu Buku catatan, Bolpen, Kamera, Pipet 100 ml, Jar Test, Breaker

Glass 1000 ml, Tabung Ukur 10 ml, dan Camparator Disk.


28

b). bahan yaitu Bromtimol Blue pH 6.5 sampai 8.5, Clour 0.2 sampai 2.0 mg/l,

Tawas Cair 1% AL2 (SO4)3 dan air sampel Sungai Mahakam yang sudah

di olah maupun sebelum di olah.

4. Prosedur kerja

a. Berdiskusi dengan pembimbing lapangan tentang kinerja kantor

laboratorium IPA (Instalasi Pengolahan Air).

b. Mengetahui kinerja alat dan bahan kantor labotatorium IPA (Instalasi

Pengolahan Air).

c. Melakukan pengukuran pH, *DV &KORU &Ɛ2) dan perbandingan air baku

dengan alat jar test di kantor laboratorium IPA (Instalasi Pengolahan Air).

d. Mengisi pembukuan kualitas air di kantor laboratorium IPA (Instalasi

Pengolahan Air).

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai pada kantor laboratorium Instalasi Pengolahan Air

(IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang adalah sebagai berikut:

a). Mengetahui sistem kinerja para operator di kantor laboratorium IPA (Instalasi

Pengolahan Air).

b). Mengetahui cara kerja alat dan bahan kantor laboratorium IPA (Instalasi

Pengolahan Air).

c). Melakukan dan mengetahui cara pengukuran pH, *DV &KORU &Ɛ2) dalam air

sampel dan perbandingan air baku dengan alat jar test di kantor laboratorium

IPA (Instalasi Pengolahan Air) dapat di lihat pada tabel berikut.


29

Tabel 7. Hasil Praktik Kerja dengan Alat Jar Test


Waktu
pengukuran
Tanggal Jumlah air sampel
Hasil Keterangan
Pelaksanaan Pekerja dan
perbandingan
air baku
- pH dan Gas
Melakukan dan
Chlor &Ɛ2)
mengetahui cara
sesuai (SOP)
pengukuran pH,
1 jam sekali.
*DV&KORU &Ɛ2)
- Air baku
13 Maret ± 5 Orang dalam air sampel Praktik
dengan alat
30 April 2014 dan perbandingan
Jar Test jam
air baku dengan
07.00 hingga
alat jar test di
selesai.
kantor
laboratorium IPA

d). Melakukan dan mengetahui cara kerja dalam mengisi pembukuan di kantor

laboratorium (Instalasi Pengolahan Air) dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Hasil Praktik Kerja Mengisi Pembukuan Kualitas Air di Kantor


Laboratorium.

Mengisi
Tanggal Jumlah pembukuan
Hasil Keterangan
Pelaksanaan Pekerja kualitas air
(SOP)
Melakukan dan
mengetahui cara
13 Maret ± 4 Orang kerja dalam mengisi
1 Jam sekali pembukuan di
Praktik
30 April 2014
kantor laboratorium
IPA

6. Pembahasan

A. Dalam sistem kinerja para operator di kantor laboratorium Instalasi

Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang sudah

memenuhi Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) yang di tetapkan

oleh Pemerintah Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012

yaitu melakukan sistem kerja 8 jam secara bergantian.


30

B. Dalam kinerja alat dan bahan kantor laboratorium yaitu:

1). Pipet 100 ml fungsinya untuk mengambil bahan kimia seperti pengunaan

pada Tawas Cair 1% AL2 (SO4)3.

2). Jar Test fungsinya untuk mengukur perbandingan air baku ketika dalam

pencampuran bahan kimia.

3). Breaker Glass 1000 ml fungsinya untuk memasukkan air sampel.

4). Tabung Ukur 10 ml fungsinya untuk menyimpan bahan kimia seperti pada

penggunaan Tawas Cair 1% AL2 (SO4)3.

Gambar 4. Alat dan bahan pada Jar Test di Kantor Laboratorium Instalasi
Pengolahan Air (IPA).

5). Camparator Disk fungsinya untuk mengukur pH air.

6). Bromtimol Blue 6.5 sampai 8.5 fungsinya untuk mengetahui pH air

sampel.

7). Clour 0.2 sampai 2.0 mg/l fungsinya untuk warna air pada air bersih

seperti di bangunan reservoir.


31

Gambar 5. Alat dan Bahan pengukuran pH dan Gas Chlor &Ɛ2) di Kantor
Laboratorium Instalasi Pengolahan Air (IPA).

8). Tawas Cair 1% AL2(SO4)3 berfungsi untuk mengetahui dalam penjernihan

air dalam simulasi perbandingan air baku sebelum di olah.

C. Dalam mengetahui kualitas air di lakukan beberapa pengukuran dan

perbandingan air sampel yang di lakukan oleh 5 orang yaitu 1 orang

karyawan operator Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan 4 mahasiswa PKL

(Praktik Kerja Lapang) pada pengukuran pH dan Gas Chlor &Ɛ2) dan

mengisi pembukuan di lakuakan oleh mahasiswa. Adapun dalam praktik

yaitu:

1. Pengukuran pH air mengunakan alat Camparator Disk dan bahan kimia

Bromtimol Blue 6.5 sampai 8.5 di mana air sampel yang diambil melalui air

baku (bak penenang), kolam sedimen, bangunan filter dan bangunan

reservoir untuk mengetahui kualitas pH air sebelum di olah dan sesudah di

olah.

2. Untuk pengukuran Gas Chlor &Ɛ2) menggunakan tabung ukur 10 ml dan

bahan kimia Clour 0.2 sampai 2.0. Apabila air sampel dari bangunan

reservoir berwarna kuning maka air tersebut bagus dan dapat di lihat hasil
32

ukuran warna pada diagram pengukuran Gas Chlor &Ɛ2) yang ada pada

kantor laboratorium IPA (Instalasi Pengolahan Air).

3. Dalam perbandingan kualitas air baku di lakukan simulasi dengan alat jar

test dan alat lainnya yaitu Breaker Glass 1000 ml, Pipet 100 ml, dan bahan

kimia Tawas Cair 1% Na2(SO4)3 agar mengetahui kualitas air baku. Dalam

melakukan perbandingan air baku dengan alat Jar Test di lakukan

beberapa tahap kerja yaitu sebagai berikut:

a). Pengisian air baku dengan 3 buah Breaker Glass 1000 ml dengan

banyak air baku yang di isi 1000 ml dalam setiap Breaker Glass.

b). Pengambilan bahan kimia Tawas Cair 1% Na2(SO4)3 dengan

mengunakan Pipet 100 ml.

c). Pemberian bahan kimia Tawas Cair 1% Na2(SO4)3 yaitu:

- Breaker Glass 1 = 25 ml Tawas Cair 1% Na2(SO4)3

- Breaker Glass 2 = 30 ml Tawas Cair 1% Na2(SO4)3

- Breaker Glass 3 = 30 ml Tawas Cair 1% Na2(SO4)3

d). Kemudian melakukan pengadukan dengan alat Jar Test dengan

kecepatan waktu 12 menit = 200 ppm (Pengadukan Cepat), kecepatan

waktu 6 menit = 60 ppm (Pengadukan Sedang), dan kecepatan waktu

4 menit = 10 ppm (Pengadukan Lambat).

e). Untuk melihat hasil perbandingan air baku dapat di lihat dengan kasat

mata, apabila lumpur air baku larut antar Breaker Glass 1,2 dan 3

selama 20 menit maka kualitas air baku dalam keadaan baik.

D. Untuk pengisian pembukuan pH air di Kantor Instalasi Pengolahan Air (IPA)

Gunung Lipan ± Samarinda Seberang di lakukan pengukuran pH melalui alat

Camparator Disk dan mencatat hasil pH air kemudian mengisi pembukuan pH


33

air setiap jamnya sesuai Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) yang

di tetapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur,

Tahun 2012 yaitu pegukuran dan mengisi pembukuan debit air 1 jam sekali.

Dan dalam perhitungan pengisian buku pH air keseluruhan di lakukan para

operator Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang,

Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

b. Bangunan Kimia

1. Tujuan

Tujuan dari bangunan kimia adalah untuk menampung bahan kimia,

pencampuran dan pembubuhan bahan kimia seperti tawas AL2 (SO4)3, Soda Abu

Na2HCO3, dan Gas Chlor &Ɛ2) yang menuju bagian bangunan pengolahan air

(Rian Rifghy, 2003).

2. Dasar teori

Bangunan kimia berfungsi sebagai penampung bahan kimia,

pencampuran, pembubuhan bahan kimia, dan mengatur pemberian bahan kimia

dalam produksi pengolahan air ke bangunan splitter box, sedimentasi, dan bak

reservoir.

3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu Buku catatan, Bolpen, Kamera, Mixer, Lois

Gren, dan Control Panel untuk bahan kimia adalah Tawas AL2 (SO4)3, Soda Abu

Na2HCO3, dan Gas Chlor &Ɛ2).

4. Prosedur kerja

a. Melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan tentang bangunan kimia.

b. Melakukan pemberian dan pencampuran bahan kimia di bangunan kimia.


34

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dapat melakukan dan mengetahui pemberian bahan

kimia dan pencampuran perbandingan bahan kimia di bangunan kimia dapat di

lihat pada table berikut.

Tabel 9. Hasil Praktek Kerja pada Bangunan Kimia.

Jam Pemberian,
Tanggal Jumlah pencampuran, dan
Hasil Keterangan
pelaksanaan pekerja perbandingan
bahan kimia
melakukan dan
mengetahui
pemberian dan
20 Maret Jam 07.00 hingga
4 orang pencampuran Praktik
2014 selesai
perbandingan
bahan kimia di
bangunan kimia

6. Pembahasan

Bangunan kimia bagi perusahaan Instalasi Pengolahan air (IPA) Gunung

Lipan ± Samarinda Seberang sangat penting karena dimana dalam pengolahan

air sangat membutuhkan bahan ketika pencampuran air pengolahan dalam

mengatasi kekeruhan air, penjernihan, dan membunuh bakteri pada air agar

kualitas air produksi baik dan dapat menjaga kualitas air ketika di distribusikan.

Adapun dalam pencampuran dan pemberian perbandingan bahan kimia

di lakukan oleh 4 orang yaitu 1 orang karyawan operator PBK (Pemberian Bahan

Kimia) dan 3 Orang mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapang) yang dilakukan pada

jam 07.00 hingga selesai. Adapun beberapa cara kerja dalam bangunan kimia

yaitu:

a). Pada bangunan kimia memiliki bangunan 2 lantai yaitu:

1. Lantai pertama kegunaannya menampung bahan kimia yaitu Tawas

AL2(SO4)3, Soda Abu Na2HCO3 dan Gas Chlor (CƐ2).


35

2. Lantai kedua kegunaanya melakukan pemberian dan pencampuran bahan

kimia dan di mana pada lantai ini terdapat 6 bak pengadukan dan

beberapa alat mesin seperti Mixer, Lois Gren dan Control Panel.

b). Melakukan pengangkutan bahan kimia pada Tawas AL2(SO4)3 dan Soda Abu

Na2HCO3 menggunakan Lois Gren menuju lantai 2.

c). Kemudian bahan kimia tersebut di lakukan pencampuran dengan

perbandingan menurut Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) pada

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang yaitu:

1). Tawas AL2(SO4)3 dalam pemberian dan pencampuran perbandingan

setiap karung yaitu 800 kg = 32 karung = 1 karung berat 25 kg dan air 3,5

sampai 4 liter kubik dalam setiap hari.

2). Soda Abu Na2HCO3 dalam pemberian dan pencampuran perbandingan

setiap karung yaitu 400 kg = 8 karung = 1 karung 50 kg dan air 3,5

sampai 4 liter kubik dalam setiap hari.

3). Gas &KORU &Ɛ2) dalam pemberian dan pencampuran perbandingan dalam

setiap tabung yaitu 1 tabung berat 1.000 kg atau 1 ton dan pemberian

*DV&KORU &Ɛ2) = 2 kg gas dalam setiap jam.

4). Pada air terdapat pada tangki air di bangunan kimia dengan kapasitas

tangki air 3,5 sampai 4 kubik liter air dan air tersebut berasal dari

bangunan resevoir.

d. Kemudian di lakukan pengadukan dengan alat mixer yang di gerakan pada

alat Control Panel. Pada Tawas AL2(SO4)3 membutuhkan 1 jam hingga 30

menit dalam pelarutannya karena tergantung dari besar kecilnya butiran

Tawas AL2(SO4)3 tersebut. Dan untuk pengadukan Soda Abu Na2HCO3

sangat cepat larut karena soda butirannya lebih halus.


36

f. Kemudian pada bak pengadukan air yang sudah tercampur bahan kimia

tersebut di alirkan melalui pipa menuju ke bangunan Splitter Box dan Kolam

Sedimen.

Dalam kegiatan pencampuran dan pemberian perbandingan bahan kimia,

para operator sudah memenuhi dan mengikuti sesuai Dokumen Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang di tetapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda,

Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2012. Karena, para operator tersebut lebih

teliti dalam pemberian bahan kimia agar proses pencampuran berjalan optimal

dan menjaga kualitas air agar bisa di distribusikan ke masyarakat sekitar

Samarinda.

D. Tahap IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

a. Bak IPAL

1. Tujuan

Tujuan dari bak IPAL(Instalasi Pengolahan Air Limbah) bagi perusahaan

adalah untuk menyaring dan membersihkan sisa air limbah lumpur yang sudah

tercemar yang berasal dari pembuangan air dari pengendapan bangunan

pengolahan IPA seperti bangunan sedimen dan filter (Rian Rifghy, 2003).

2. Dasar teori

Bak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) bagi perusahaan adalah bak

menampung sisa air limbah lumpur pembuangan kemudian diolah dan diproses

terlebih dahulu sebelum layak dibuang ke lingkungan.

3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu Buku catatan, Bolpen, dan Kamera dan bahan

mengamati proses alur pembuangan lumpur di IPAL (Instalasi Pengolahan Air

Limbah) .
37

4. Prosedur kerja

Berdiskusi dengan pembimbing lapangan tentang bagaimana pengolahan

bak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Gunung Lipan ± Samarinda

Seberang.

5. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari bak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

adalah agar dapat mengetahui proses pengolahan bak sebelum di buang ke

lingkungan di sekitar perusahaan.

6. Pembahasan

Bak IPAL merupakan bangunan yang digunakan setiap perusahaan yang

menghasil limbah seperti air lumpur dan domestik yang berbahaya dan

berdampak bagi lingkungan, dan bangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air

Limbah) sangat baik mengatasi air limbah dalam proses penjernihan dan

menetralkan air limbah berbahaya.

Untuk IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Gunung Lipan ±

Samarinda Seberang memiliki 2 bak penampung di mana terdapat kegunaannya

yaitu:

a. Bak I IPAL kegunaannya untuk menampung air lumpur yang berasal dari

kolam sedimen dan bak filter.

b. Bak II IPAL kegunaannya untuk menyaring air lumpur dan kemudian

mengalirkan ke paret atau got menuju langsung ke Sungai Mahakam.

Dalam proses pengolahan bak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Gunung Lipan ± Samarinda Seberang masih sangat manual karena pada bak

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) masih perlu di perbaiki karena banyak

bangunan bak rusak dan perlu di lakukan perbaikan. Dalam pembuangan lumpur
38

sebaiknya pihak perusahaan melakukan uji sampel, walaupun dalam

pembuangan lumpur masih sangat manual dan langsung terbuang ke Sungai

Mahakam belum terjadi keluhan terhadap masyarakat dan pencemaran air pada

badan sungai, sebaiknya pihak perusahaan Instalasi Pengolahan Air (IPA)

Gunung Lipan ± Samarinda Seberang menerapkan bak IPAL (Instalasi

Pengolahan Air Limbah) sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang di

inginkan agar dalam pembuangan lumpur tidak merusak lingkungan di sekitar

Sungai Mahakam dan makhluk hidup lainnya.


39

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di Intalasi

Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ± Samarinda Seberang, Kota Samarinda,

Provinsi Kalimantan Timur terhitung sejak 1 Maret sampai 30 April dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan Samarinda Seberang dengan

kapasitas 200 l/det pada tahap operasi bangunan intake menetapkan Sungai

Mahakam sebagai sumber air baku dengan wilayah pelayanan Samarinda

Seberang dan Kota.

2) Pada tahap Pengolahan Air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ±

Samarinda Seberang telah memenuhi standar pengolahan air yang sesuai di

mana selalu melakukan pemberian bahan kimia secara teratur dan sesuai

Standard Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012.

3) Kondisi air didistribusikan oleh Intalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan

Samarinda Seberang dapat dikatakan telah memenuhi standard air bersih

yakni tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Karena dalam

pemantauan dan pengukuran kualitas air dilakukan sesuai Standard

Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota

Samarinda Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012.


40

B. Saran

Praktik kerja lapang di Intalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan ±

Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ada banyak

pelajaran dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. Adapun saran-saran

dari hasil PKL ini adalah sebagai berikut:

1) Dalam pengukuran kualitas air pada kantor laboratorium sebaiknya alat-alat

pada laboratorium lebih di tingkatkan dan di lengkapkan lagi kapasitasnya.

2) Dalam penerapan Sistem K3 (Kesehatan, Keselamatan dan Kecelakaan

Kerja) sebaiknya pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur menerapkan Sistem K3 bagi seluruh

bagian Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada di Kota Samarinda agar

terhindar dari hal yang tidak diinginkan dan agar pencapaian kerja karyawan

optimal.

3) Untuk pengolahan bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

sebaiknya pihak perusahaan melakukan perbaikan bangunan IPAL agar

pengolahan limbah lumpur berjalan secara optimal dan sesuai Dokumen

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang di tetapkan oleh Pemerintah Kota

Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2012.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Presentasi Profil Perusahaan Derah Air Minum (PDAM)


Tirta Kencana, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Anonim. 2010. Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Tanggal: 19 April
2010.http://www.google.com/=permenkes+ri+no+492+tahun+2010+ten
tang+syarat+kualias+air+minum.org. Diakses pada tanggal 16 April
2014.

Anonim. 2012. Dokumen Standard Operasional Prosedur (SOP). Instalasi


Pengolahan Air (IPA). Samarinda.

Anonim. 2014. Tentang Kependudukan Kota Samarinda Menurut Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur. http://dprdsamarinda.com/kependudukan-kota-
samarinda/. Diakses pada tanggal 16 April 2014.

Afrike W, S. 2011. Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Babakan


PDAM Tirta Kerta Rahaja Kota Tangerang. http://afrike-evaluasi-
instalasi-pengolahan-air.pdf. Diakses pada tanggal 16 April 2014.

Edy Juniardi, 2012. Laporan Poses Pengolahan Air Bersih Pdam Gunung Lipan
Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Rian Rifghy, 2013. Intalasi Pengelohan Air Limbah (IPAL). Blogspot http://rian-
rifqhy.blogspot.com/2013/05/instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal.html.
Diakses pada tanggal 16 April 2014.

Zoellucky. 2014. Bahaya Bahan Kimia. http://www.amazine.co/26378/apa-itu-


bahan-kimia-beracun//jenifashion.blogspot.com/2012/11/.html. Diakses
pada tanggal 16 April 2014.
LAMPIRAN
43

Gambar 6. Bangunan Intake

Gambar 7. Pompa Intake


44

Gambar 8. Bak Penenang

Gambar 9. Bahan Kimia Tawas AL2(SO4) pada Bak Penenang


45

Gambar 10. Bangunan Splitter Box Pengadukan Cepat (Rapid Miixing)

Gambar 11. Pemberian Larutan Tawas AL2(SO4)3 pada Bangunan Splitter Box
46

Gambar 12. Bangunan Flokulator

Gambar 13. Pengadukan Sedang Gambar 14. Pengadukan Lambat


(Medium Mixing) (Slow Mixing)
47

Gambar 15. Kolam Sedimen

Gambar 16. Jaring Pengendap (Turb Seatler) dan Pipa Sisir


48

Gambar 17. Pembersihan Kolam Sedimen pada Penyemprotan Jaring Pengendap


(Turb Seatler).

Gambar 18. Pengerukan Lumpur Kolam Sedimen pada Pipa Sisir


49

Gambar 19. Bangunan Filter

Gambar 20. Bak Filter


50

Gambar 21. Pembersihan Bak Filter

Gambar 22. Penyemprotan Bak Filter


51

Gambar 23. Perbaikan bak Filter

Gambar 24. Penyemenan bak Filter


52

Gambar 25. Bangunan Bak Resevoir Kapasitas 3.000 m 3

Gambar 26. Pompa Distribusi pada Bangunan Resevoir


53

Gambar 27. Pengukuran pH dan *DV &KORU &Ɛ2) pada Air Sampel di Kantor
Laboratorium IPA.

Gambar 28. Pengukuran dan Perbandingan Air Baku pada Alat Jar Test
54

Gambar 29. Bangunan Kimia

Gambar 30. Pemberian dan pencampuran Perbandingan Bahan Kimia Tawas


AL2(SO4)3 dan Soda Abu Na2HCO3.
55

Gambar 31. Pemberian Bahan Kimia *DV&KORU &Ɛ2) ke Bangunan Resevoir

Gambar 32. Bangunan IPAL (intalasi Pengolahan Air Limbah)


56

Gambar 33. Bangunan Utama Kantor Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung
Lipan Samarinda Seberang.

Anda mungkin juga menyukai