Cagak Urip
My world, My word, My web
Apakah Anda tahu bahwa air keran di Singapura dapat diminum langsung?
Namun apakah Anda juga tahu bagaimana Singapura mengelola airnya? Dari
manakah sumber-sumber air di Singapura?
Selain terkenal dengan kebersihan kotanya, Singapura juga terkenal dengan tata
kota dan sistem drainase yang baik. Kita tidak akan menemui sebuah sungai yang
berwarna hitam dengan aroma yang tidak sedap. Semuanya tampak bersih dan
indah dipandang mata. Bagaimana bisa demikian? Nanti di bawah, Anda akan
menemukan jawabannya.
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 1/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
(Public Utilities Board). PUB mengurusi segala yang berkaitan dengan supply air,
baik dari masalah pemipaan, drainase, sampai proses daur ulang air.
1. Air Hujan
Patut Anda ketahui, bahwa sistem drainase di Singapura ini memisahkan antara
aliran air hujan dan air kotor / limbah. Itulah sebabnya, sungai ataupun saluran
air yang kita lihat di Singapura tampak bersih. Ya, karena air yang mengalir di
sana adalah air hujan, bukan bercampur dengan air limbah.
Kini kita tahu mengapa sungai dan kali-kali di Indonesia sampai kapanpun tidak
akan pernah bisa bersih dan jernih karena sungai dan kali tersebut merupakan
tempat bermuaranya air limbah. Baik itu limbah rumah tangga atau bahkan
limbah industri yang masih mengandung zat-zat berbahaya bagi lingkungan.
Di Singapura, air hujan akan ditampung oleh sebuah daerah resapan air untuk
kemudian dialirkan melalui saluran air, kanal, dan sungai menuju reservoir
sebagai tempat penyimpanan air. Air dari reservoir tersebut kemudian diproses
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 2/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
lebih lanjut supaya dapat digunakan sebagai air minum dan dialirkan ke rumah-
rumah penduduk.
Punggol Reservoir
Selain menjadi tempat penyimpanan air hujan, reservoir juga bisa dimanfaatkan
sebagai tempat rekreasi. Kita bisa melakukan berbagai kegiatan outdoor, seperti
hiking, joging, memancing, piknik, fotogra , dsb. Untuk lebih jelasnya, coba lihat
peta resapan air di bawah ini:
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 3/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
Sampai saat ini Singapura masih menggunakan air yang diimpor dari Johor
Bahru. Impor air ini dilakukan dengan perjanjian bilateral di antara kedua negara.
Perjanjian pertama sudah berakhir pada bulan Agustus tahun 2011 yang lalu, dan
sudah diperbaharui kembali serta berlaku sampai dengan 2061.
Untuk impor air ini, terdapat saluran pipa yang menghubungkan antara Johor
dan Singapura. Air impor ini merupakan cadangan air kedua Singapura.
Proses yang dilakukan adalah air laut akan disaring untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak diinginkan. Selanjutnya air akan melalui proses
Reverse Osmosis (RO). Air yang dihasilkan ini sangat jernih dan pada tahap
berikutnya dilakukan proses remineralisasi. Setelah serangkaian tahapan
tersebut, air tersebut akan dicampur dengan air berasal dari reservoir yang sudah
diolah dan selanjutnya didistribusikan ke rumah-rumah ataupun kawasan
industri di bagian barat Singapura.
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 4/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
Selain itu, Tuaspring Desalination Plant, yang merupakan plant terbesar kedua
juga ikut memperkuat ketersediaan air di Singapura pada masa yang akan datang.
Plant ini mampu memproduksi 70 juta galon (318.200 m³) air setiap harinya.
Diharapkan pada tahun 2060, air hasil penyulingan dari air laut ini, bisa
memenuhi 25 % dari total permintaan air di seluruh Singapura. Sungguh luar
biasa bukan? Mereka sudah berpikir jauh ke depan. Bagaimana dengan kita?
4. NEWater
Ide untuk melakukan reklamasi air atau daur ulang air ini sebenarnya sudah
muncul sejak tahun 1970-an. Hanya saja pada waktu itu teknologi yang ada
belum memungkinkan. Namun demikian, studi mengenai hal tersebut terus
dilakukan, dan resmi diinisiasi pada tahun 1998. Akhirnya NEWater ditemukan
pada tahun 2003.
Apakah sebenarnya NEWater itu? NEWater adalah air hasil daur ulang dari air
limbah baik rumah tangga maupun industri yang sudah melalui proses lterisasi
dan pemurnian sehingga aman dikonsumsi.
Plant untuk memproses NEWater ini pertama kali dibangun di Bedok dan Kranji
pada tahun 2003, yang kemudian disusul dengan pembangunan plant lain di
daerah Ulu Pandan pada Maret 2007.
Pada tahun 2010, dibuka sebuah plant yang terbesar untuk pemrosesan NEWater
ini di daerah Changi dengan luas 32 hektar, memproses setidaknya 180 juta galon
atau sekitar 320 kolam renang tipe olympyc setiap harinya.
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 5/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
bermuara ke beberapa plant pengolahan air limbah, seperti di Kranji, Bedok, dan
Changi.
Pada tahapan berikutnya, dilakukan proses Reverse Osmosis (RO). Pada proses RO
ini digunakan semi-permeable membrane, yaitu sebuah lapisan membran yang
memiliki pori sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui oleh partikel air saja.
Oleh karena itu, zat-zat yang lain seperti bakteri, virus, logam berat, nitrat,
klorida, sulfat, hidrokarbon, pestisida, dsb tidak dapat melewati membran
tersebut. Akhirnya diperoleh NEWater yang merupakan air RO dan bebas dari
virus, bakteri, dan material organik lainnya.
Air NEWater ini biasanya digunakan untuk keperluan industri yang memerlukan
air dengan kualitas lebih bagus daripada air minum biasa. Selain itu juga
digunakan untuk sistem pendingin udara pada gedung-gedung kantor dan
pertokoan.
Perlu diketahui bahwa NEWater ini merupakan air murni (H2O) tanpa kandungan
mineral apapun. Padahal untuk air minum, kita membutuhkan air yang ada
kandungan mineralnya. Oleh karena itu, sebagian air NEWater ini dialirkan ke
reservoir-reservoir sebagai cadangan untuk kemudian diproses lebih lanjut
supaya dapat digunakan sebagai air minum dan distribusikan ke rumah-rumah
penduduk.
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 6/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
Saat ini NEWater sudah mampu memenuhi 30 % dari total kebutuhan air di
seluruh Singapura. Tidak mau sampai di situ saja, mereka bahkan akan
meningkatkan kapasitas NEWater sehingga bisa memenuhi 55 % kebutuhan air
di seluruh Singapura pada tahun 2060. Lantas, negara kita sudah punya planning
apa ya sampai 2060?
Selain sudah memiliki beberapa plant untuk pengolahan dan reklamasi air, saat
ini Singapura sedang mengerjakan sebuah mega proyek yang disebut dengan
Deep Tunnel Sewerage System (DTSS). DTSS ini adalah sebuah saluran sepanjang
48 km yang digunakan untuk saluran air limbah. Pada tahap pertama, saluran
yang letaknya bahkan lebih dalam dari jalur MRT ini, membentang dari utara
(Kranji Water Reclamation Plant) ke timur dan bermuara di Changi Water
Reclamation Plant. Yaitu sebuah plant yang melakukan reklamasi air sebelum
akhirnya diolah menjadi NEWater.
Rencananya pada tahap kedua, akan dibuat saluran serupa yang membentang ke
bagian barat Singapura, di mana terdapat Tuas Water Reclamation Plant.
Untuk mendapatkan sebuah gambaran yang utuh, berikut ini adalah simulasi
bagaimana air limbah tersebut bisa menjadi air murni / NEWater (klik gambar
untuk memulai) :
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 7/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
Banyak yang bisa kita pelajari dari negeri tetangga ini. Tak perlu studi banding
jauh-jauh. Cukup ke yang terdekat saja. Yang penting adalah, setelah studi
banding, PRAKTEKKAN!!! Jangan hanya menjadi penghias bibir semata. Saya
yakin Indonesia bisa berubah menjadi lebih baik, oh tidak, Indonesia HARUS
berubah menjadi lebih baik.
Salam.
My New Post:
Like this:
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 8/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
Like
Be the first to like this.
Related:
May 8, 2016
In "Review"
Tatang Tox / April 26, 2016 / Life and Family, Singapura / CWRP, Deep Tunnel, desalinasi,
desalination, DTSS, Go Green, NEA, NEWater, pengelolaan air, pengolahan air, PUB, Puri ed Water,
reklamasi air, reservoir, Reverse Osmosis, RO, sewerage, Singapore, Singapura, Water Reclamation
Kang Jum
April 28, 2016 at 8:05 PM
Mungkin masih harus sabar kita bisa seperti mereka, coba saja negeri singapura
punya luas seperti negara kita pasti sangat kompleks masalahnya.
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 9/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
Tatang Tox
April 29, 2016 at 6:12 PM
betul Kang Jum. Memang tidak bisa dibandingkan apple to apple antara
Indonesia dan Singapura, tapi paling tidak kita bisa belajar banyak hal. Dan
terutama passion dari para pemimpin kita. Terutama pemimpin daerah dan
anggota legislatif. Mudah-mudahan orang-orang baik seperti Ridwan Kamil,
semakin banyak di negeri kita, ya Kang Jum?
isnuansa
April 28, 2016 at 4:18 PM
Emang mantep ya, 30% kebutuhan udah dipenuhi oleh NEWater. Malah udah
punya target bisa sampai 55%. Kita? Masih PR banget kayaknya. Ya air sungai aja
isinya limbah dan sampah muluk. :’)
Tatang Tox
April 28, 2016 at 4:23 PM
Bener mbak. Eniwei udah ngerasain air keran atau belum waktu maen ke
Singapura? Itu bekas pipis loh… #ups…
academic IND
April 27, 2016 at 3:49 AM
Tatang Tox
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 10/11
3/5/2018 Pengolahan Air di Singapura | Cagak Urip
Di bagian akhir artikel ada le swf yang bisa di-putar. Jika dari mobile mungkin
harus di download dulu serta mendownload aplikasi yang bisa menjalankannya.
Pada le swf tersebut menjelaskan bagaimana proses reklamasi air. Mohon
kon rmasi, apakah benar itu yang dimaksud?
http://cagakurip.com/pengolahan-air-di-singapura/ 11/11