Anda di halaman 1dari 38

PENYEDIAAN AIR BERSIH (PAB)

JUMLAH PENDUDUK
KEBUTUHAN AIR
PENENTUAN SUMBER
SISTEM PAB
JUMLAH PENDUDUK
(PELANGGAN)

Jumlah penduduk suatu kota dalam


6 tahun terakhir seperti tabel
TAHUN JUMLAH PEND. (jiwa)

1981 51793
1982 54871
1983 53407
1984 55100
1985 55975
1986 56350
PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUK
1. METODE REGRESI LINIER

Y  a  bX
  Y   X (X Y )
2
X1
a  1 1 1 1

n  X   X 
2 2
1 1

n ( X Y )   X  Y
b 1 1 1 1

n  X   X 
2 2
1 1

a  Y  b  X Y   Y 
2
1
r  i i i n 1

 Y   Y 
2 2
1
i n i
KEBUTUHAN AIR

Dalam pemenuhan kebutuhan prasarana air


bersih, maka dilakukan tahapan-tahapan
perencanaan berdasarkan 5 (lima)
komponen utama yang terdiri dari:
•1. Perhitungan Kebutuhan Air
Kebutuhan air dihitung berdasarkan kebutuhan untuk rumah tangga (domestik), non domestik dan
juga termasuk perhitungan atas kebocoran air. Analisis kebutuhan air ini disesuaikan dengan hasil
perhitungan proyeksi penduduk, prosentase penduduk yang dilayani dan besarnya pemakaian air.
•2. Identifikasi Sumber Air Baku
Identifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai:
•Jarak dan beda tinggi sumber air terhadap daerah pelayanan
•Debit andalan sumber air
•Kualitas air baku dan jenis alokasi sumber air baku pada saat ini
•3. Pemeriksaan dan Penilaian Kualitas Air
Sistem pengolahan air yang dibangun harus dapat memproduksi air yang memenuhi standar
kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI.
•4. Pemilihan Alternatif Sistem
Sistem penyediaan air bersih yang dirancang merupakan sistem terpilih yang diperoleh
berdasarkan hasil pemilihan terhadap beberapa alternatif pilihan sistem. Penentuan pilihan
didasarkan pada penilaian berdasarkan aspek:
•Teknis
•Ekonomis
•Lingkungan
•5. Perhitungan Kebocoran/Kehilangan Air
Kehilangan air yang disebabkan kebocoran teknis dan non teknis diperkirakan sebesar 20% dari
kebutuhan total.
Pemilihan Alternatif Sistem Penyediaan Air Bersih
Melakukan pemilihan sistem penyediaan air minum didasarkan pada:
Sumber air baku yang berupa mata air, air tanah, air permukaan dan air
hujan.
Pengolahan air, yaitu pengolahan lengkap (Koagulasi, Flokulasi,
Sedimentasi, Filtrasi dan Chlorinasi) atau tidak lengkap (Bak Pengendap
atau Filtrasi Lambat), yang berdasarkan dari hasil pemeriksaan kualitas
air
baku.
Sistem pendistribusian, yaitu gravitasi atau pemompaan
Sistem pelayanan yang berupa sambungan hidran umum/kran umum
Alternatif sistem penyediaan air minum secara garis besar ditunjukkan
pada
gambar berikut:
DIALIRKAN
SUMBER AIR
DENGAN SISTEM
POMPA/GRAVITASI

BANG. PENANGKAP AIR

UNIT PENGOLAH

RESERVOAR

KONSUMEN
Air tanah
Kuantitasnya tergantung porositas tanah dan tebal lapisan

Air tanah dangkal 5-20 m, Air tanah dalam : 250 m


Pompa tenaga angin
Bucket pump Chain pump
AIR DARI MATA AIR
- mutu baik
- aliran lemah ,aliran kuat
Sarana pengambilan
air permukaan
Pengolahan Air permukaan
Treatmen koagulation +rapid filter
Filterbed composed
KEBUTUHAN AIR

 
KEBUTUHAN AIR

G  54 P
(FORMULA CAPEN 1937)
0,125

G = kebutuhan air (GPCPD)


P =jumlah penduduk tiap 1000 jiwa

Contoh:
P = 9395 jiwa

  9395 0,125 
G  54     71,45 gpcpd  268lt / cap / hari
  1000  
 
Kebutuhan air berbagai katagori
KATEGORI KISARAN KISARAN
GPCPD l/kap/hr
Rumah tangga 40-80 150-300
Industry 10-75 40-300

Umum 15-25 60-100


Kehilangan 15-25 60-100

Pedesaan 30-60
(WHO)
PENENTUAN SUMBER

Kualitas →mutu
kuantitas→ kecukupan
jarak→tekanan air
elevansi→tekanan air
kualitas: memenuhi standar yang ditetapkan
Dep.Kes

kuantitas: debit air mencukupi kebutuhan


pelanggan

jarak: jarak antara sumber dengan


pelanggan yang dekat lebih efisien

elevasi: beda tinggi antara sumber dengan


pelanggan menentukan pemakaian pompa atau
tidak
SISTEM PAB
TRANSMISI DISTRIBUSI
• Penyaluran dari • System distribusi
sumber menuju IPA terdiri dari:
(instalasi pengolahan Reservoir (storage
air) tank)
Pipa distribusi
(piping system
RESERVOIR
Reservoir:
Ground tank dan Elevated tank

Elevated tank
Fungsi reservoir:

Penyimpanan Melayani fluktuasi pemakaian per


jam

Emergency (terjadi kerusakan atau gangguan


pada bagian pengolahan)

Pemerataan aliran, akibat variasi pemakaian di


dalam daerah distribusi

Sumber pelayanan dalam daerah distribusi


FAKTOR-FAKTOR PENGARUH PADA
PEMAKAIAN AIR

Faktor social dan ekonomi yaitu populasi,


besarnya kota, iklim, tingkat hidup, pendidikan,
kemampuan ekonomi masyarakat, dll.

Faktor teknis yaitu keadaan system (seperti


kualitas, kuantitas, tekana, harga air, fasilitas
pembuangan, pemakaian meter, dll.
FLUKTUASI
PEMAKAIAN AIR

Pemakaian air tidak sama antara jam dengan jam


lainnya, hari, bulan dengan hari, bulan lainnya
dalam satu tahun.

Perbedaan pemakaian per jam terjadi karena


perbedaan aktivitas. Begitu juga harian.

Perbedaan pemakaian bulanan dalam satu tahun


lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan hidup
dan iklim.
Jurnal fluktuasi pemakaian air jam-jaman
Tabel hitungan volume reservoir
Waktu 1000 1000 1000 1000 1000 gal
pemakaian gpm gpm gpm gpm
NO Jam (t) Qt Qr Qk QR VR
1 24 4 6,225 2,225 2,225 267
2 2 3,5 6,225 2,725 4,950 594
3 4 3 6,225 3,225 8,175 981
4 6 5 6,225 1,225 9,400 1128
5 8 8 6,225 -1,775 7,625 915
6 10 8 6,225 -1,775 5,850 702
7 12 7,7 6,225 -1,475 4,375 525
8 14 7,8 6,225 1,575 2,800 336
9 16 8,5 6,225 -2,275 0,525 63
10 18 7,8 6,225 -1,575 -1,050 0
11 20 6,3 6,225 -0,075 -1,125 0
12 22 5,1 6,225 1,125 0 0
Keterangan tabel
t = interval waktu
Qt = debit jam2-an
Qr = debit rata-rata
Qk = debit sisa
QR =debit sisa komulativ
VR =volume reservoir

VR = QR x t
VR mak=1.128.000 galon
Tabel hitungan volume reservoir
Tentukan volume reservoir, apabila debit rata-rata 100 lt/dt mengalir selama 10
jam dari jam 24 .00

Waktu persenta
pemakaian se
NO Jam (t) Qt Qr Qk QR VR
1 24 60
2 2 50
3 4 45
4 6 80
5 8 130
6 10 130
7 12 120
8 14 125
9 16 140
10 18 125
11 20 100
12 22 85
PERPIPAAN DAN SAMBUNGAN KOPLING

• Pipa merupakan sarana paling umum untuk


menghantarkan/mengalirkan air dari sumber
ke bangunan pengolahan dan dari bangunan
pengolahan ke system distribusi.
Jalur pipa transmisi terdiri atas lima
komponen:

• Pipa
• Kopling/sambungan pipa
• Katup (valve)
• Pompa
• Alat ukur aliran
Jenis-jenis pipa

No Bahan pipa Kode Nilai


C
1 Pipa besi tuang abu-abu CIP
2 Pipa besi ductile DIP
3 Pipa asbestos semen ACP 140
4 Pipa beton bertulang RCP 120
5 Pipa plastic PP 150
6 Pipa baja SP
Jenis sambungan

Bell dan spigot


Mekanikal
Push on (dorong)
Flanged
Ball and socket
ulir

Sambungan Bell dan spigot pipa tanah liat


ALIRAN AIR DALAM PIPA
• Air minum harus harus dialirkan dalam
keadaan sehat
• Disamping dilakukan disinfeksi, air juga harus
dijaga agar tidak terkontaminasi, yaitu dalam
pengalirannya harus tertutup.
• Pengaliran dalam pipa dapat secara alami
(gravitasi) maupun buatan (pompa).
• Pengaliran garavitasi lebih ekonomis
ALIRAN AIR DALAM PIPA SECARA GRAVITASI

• Kehilangan Energi
• hL = total kehilangan energy
• hf = gesekan air dengan pipa selama pengaliran (major losses)
• hm = perubahan besar dan arah kecepatan aliran selama
perjalanan (minor losses)

hl  h f  hm
hl  h f  hm
hm  0
hl  h f
TEKANAN AIR DALAM PIPA
Tekanan minimum 1bar

A Elv. 80 ft

50 ft

B Elv. 30 ft

30 ft

Elevasi 0 (datum) C

1 ft  0,433 psi 80 ft  24,384m  PC  2,4384bar


10m  1atm  1 cmkg2  1bar
S = Kemiringan hidrolis
Δh = kehilangan energi
L= panjang pipa

h 1 feet h
H  1, untuk  S
L 1000 feet L

A
h

L B
PERSAMAAN KONTINUITAS

Q  A.V Q=Laju alir, ft3/dt, m3/dt


V=kecepatan ft/dt, m/dt
D=diameter pipa, ft, m
A  0.25. .D 2 C=faktor kekasaran pipa
(tabel)

PERSAMAAN HAZEN WILLIAM

SATUAN (ft)
V  0,013131.C.H 0, 54
.D 0, 632

SATUAN (m)
V  0,849.C.S 0,54
.(0,25.D) 0, 632
HITUNG DIAMETER PIPA HAZEN WILLIAM

PDAM SOLORAYA

D(m) C h L S V A Q(m3/dt)

1.82 100 40 40000 0 8.73 1257 3.2

1.42 100 10 3000 0 6.96 78.6 3.2

1.54 100 30 19000 0 9.31 707 2.65

1.63 101 10 15000 0 2.95 78.6 1.95

1.20 102 5 10000 0 1.65 19.6 0.75

0.94 102 5 10000 0 1.65 19.6 0.4

Anda mungkin juga menyukai